NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Sang Aktor

Istri Rahasia Sang Aktor

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Berbaikan / Hamil di luar nikah / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:674.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: moon

Mengalami pelecehan bukan hal yang mudah untuk diterima, dunia Aya yang penuh semangat, seakan tiba tiba berhenti berputar.

"Aku akan memberi kompensasi untuk kejadian malam itu, berapa harga keperawanan mu, akan ku berikan berapapun yang kamu inginkan." Darren Alexander Geraldy.

"Jika aku menerima uangmu, sama halnya dengan aku menjual kehangatan tubuhku." Cahaya Dihyani.

Musibah datang silih berganti, menempa semangat hidup seorang Aya, yang akhirnya bersedia menerima takdir buruknya menjadi istri rahasia dari teman sekelas nya semasa SMU, demi menyelamatkan sang kakak dari jerat hutang rentenir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#12

#12

Aya membuka mata pagi itu, tubuhnya begitu bugar, penat dan letih yang ia rasakan pada hari sebelumnya seakan musnah, bahkan ia merasa lebih bertenaga daripada hari biasa, hari ini week end ia sudah berencana libur kerja di hari sabtu dan minggu, demi mengunjungi nyak Leha ibunya, sudah lebih dari dua bulan ia tak menyambangi sang ibu, kangen sekali dengan ikan asin, sambal dan lalap kangkung rebus, menu sarapan mereka di hari libur. 

Tapi setelah kesadarannya kembali sempurna, ia teringat peristiwa ketika Darren menunggu nya di pintu keluar, bagaimana tatapan tajam pria itu, ketika melihatnya keluar dan menyajikan makanan untuknya, bahkan kalimat pedasnya yang terasa menusuk tajam tepat di ulu hatinya, terakhir ia ingat peristiwa ketika tiba tiba kepalanya pusing berputar, kemudian… 

"Oh… ya Tuhan…" Pekik Aya sembari membungkam mulutnya, ia tiba tiba bangun dengan posisi duduk, pandangan matanya berputar mencari cari dan mengamati sedang berada dimanakah ia kini. 

SREEKK!!! 

Suara pintu ruangan di buka, menampakkan seorang pria dan seorang wanita. 

"Kamu sudah bangun?" Tanya nya. 

"Ah… anda siapa?" Tanya Aya heran. 

"Aku Dion, manajer nya Darren, ini Nita istriku." Pria yang menyebut dirinya bernama Dion itu tampak ramah dengan senyum tulus di wajahnya. "Hari ini dia akan menjagamu di sini, karena aku akan menemani Darren bekerja sepanjang hari ini."

Mendengar nama Darren kembali Aya dibuat gemetar menahan amarah, "bisakah aku pulang saja, sepertinya aku sudah sehat dan baik baik saja." Ujar Aya sembari mencari cari sesuatu. 

"Kamu cari ponsel?" 

"Iya… tolong… aku harus mengirim kabar pada ibuku agar beliau tidak cemas." Pinta Aya. 

"Ponselmu di bawa Darren, untuk berjaga jaga, agar kamu tidak nekat pergi, dia bilang kamu harus menunggunya." 

"Apa?? Atas dasar apa dia melakukan itu?" Seketika Aya kembali melontarkan amarahnya,  ia tak terima diperlakukan seperti ini, ini seperti sebuah jebakan untuknya, terlebih pelakunya adalah pria yang kini sangat ia benci. 

"Tenanglah dulu, tenangkan pikiranmu, setidaknya demi janin yang kini tumbuh di rahimmu." Akhirnya Nita ikut angkat bicara. 

'Apa katanya? Janin? Sedang tumbuh di rahimku?' monolog Aya, secara otomatis Aya menatap perutnya yang masih rata, apalagi ini Tuhan, akhirnya yang Aya khawatirkan terjadi, ia hamil, jika dalam kondisi normal, tentu Aya akan sangat bahagia, bahkan rela melakukan apa saja, agar janin nya sehat sampai terlahir ke dunia, tapi kali ini keadaannya berbeda, bayinya hadir karena sebuah kesalahan, bahkan jika terlahir mereka akan segera memiliki julukan anak haram, Aya tak mau itu, Aya menangis, tiba tiba ia meraung, "Tidaaakk…  kamu tidak boleh hadir, jangan sampai kamu lahir dengan julukan anak haram!!!" Teriak Aya sambil memukul mukul perutnya sendiri. 

Nita dan Dion seketika panik, sekuat tenaga ia menahan kedua lengan Aya agar berhenti menyakiti dirinya sendiri, serta janin yang dikandungnya. "Panggil perawat, aku akan menahan kedua lengannya,"

"Iya mas," Jawab Nita patuh, kemudian berlari keluar mencari bantuan perawat, agar perawat segera bertindak cepat. 

Tapi Aya terus berontak dari cekalan Dion, tubuhnya memang kecil, tapi tenaganya kuat sekali, Dion bahkan dibuat kuwalahan olehnya. "Tenang lah Aya… jangan kekanakan begini." 

"Apa anda juga akan tenang ketika Adik anda hamil dari hasil pemer**saan? Begitu? Jika anda bisa tenang maka anda pantas disebut manusia tak waras." Balas Aya. 

"Apa katamu? Pemer**saan?" Tanya Dion dengan wajah terkejut, awalnya ia mengira Darren dan Aya melakukannya atas dasar suka sama suka, tapi pengakuan Aya sungguh membuat pria 35 tahun ini terkejut, bahkan tak sanggup berkata apa apa. 

"Anda diam kan? Tak bisa menjawab kan? Maka biarkan aku membunuh bayiku," 

"Bayi bayi itu tidak bersalah, jika ada yang patut disalahkan adalah pelakunya, bukan hasil yang ditimbulkan!!" 

Aya masih tak bisa menerima perkataan Dion, tapi apakah tadi ia tak salah dengar? Bayi bayi? Apakah itu artinya ia sedang hamil anak kembar? Airmata semakin mengucur deras, satu saja masih belum bisa ia terima apalagi jika ada dua? Mau jadi apa anak anaknya kelak jika terlahir, Aya tak sanggup membayangkan cibiran, hinaan, dan ejekan yang akan anak anak nya terima ketika mereka lahir. 

"Ada apa ini?" Tanya seoranv perawat yang melihat ruangan Aya cukup berantakan, cairan infus tumpah meleleh ke lantai, bahkan tiangnya berada jauh dari tabung infus nya, sementara pasien tampak menangis pilu. 

"Pasien sudah agak tenang sus, tolong pasang kembali jarum infus nya." Pinta Dion, pada perawat. 

"Ay…" Lagi lagi Nita menyapa Aya dengan lembut, istri Dion itu bahkan memeluk Aya dengan erat, hingga membuat Aya nyaman menumpahkan tangisnya, karena ia tak mungkin menangis di pelukan ibunya, mungkin ibunya akan mati berdiri, jika mendengar kabar kehamilannya yang begitu tragis. 

Malam pun datang, Aya masih duduk tenang di sofa bersama Nita yang dengan telaten menyuapkan melon potong serta semangka dingin, tak banyak obrolan yang mereka bicarakan, tapi Aya merasa cukup senang karena Nita menemaninya seharian ini. 

Tepat jam 9 malam, Darren dan Dion datang, suasana tenang di dalam ruangan berganti dengan cepat, kini hawa panas tiba tiba merasuki tubuh Aya, seperti roh halus yang tiba tiba menyusup, "tinggalkan kami." Pinta Darren pada Dion dan istrinya. 

Dion mengerti apa yang harus ia lakukan, ia akan pastikan pintu depan tertutup rapat, hingga tak ada siapapun yang mencuri dengar pembicaraan dua orang yang kini berseteru. 

"Kembalikan ponselku." 

"Tidak sebelum kita selesaikan urusan kita." 

"Sejak awal tak ada urusan diantara kita, jika kamu tak memulainya."

"Baiklah aku akui itu kesalahanku, tapi maaf aku pun tak bisa bertanggung jawab."

"Cih… perkataanmu benar benar menggambarkan siapa dirimu, ternyata kamu hanya badd jingan pengecut." Sindir Aya tepat sasaran. 

"Oke … anggap saja aku demikian, aku mungkin tak bisa menikahimu, karena aku terikat kontrak yang melarang melakukan pernikahan selama dua tahun kedepan, dan lagi jika aku menikah, aku akan menikahi gadis yang kucintai, gadis terpelajar dari keluarga terpandang, bukannya dirimu … yang hanya putri dari seorang pengelola kantin sekolah." lanjut Darren dengan suara lirih namun ada keangkuhan dan rasa sombong yang terlihat jelas, dan itu terdengar dengan jelas di telinga Aya. 

JLEBBB!! 

Begitu tepat sasaran, tajam melukai, sakit tapi tak berdarah, Seperti itulah terlukanya perasaan Aya, kemanakah perginya Darren yang dulu ramah, walau dingin Darren cukup perhatian, bahkan tak pernah bicara menyakitkan apalagi mengungkit status sosial seseorang. 

"Jangan sombong apalagi kegeeran, bumi, langit dan seluruh isinya sudah ada yang memiliki, kamu hanya sebutir debu dihadapan sang pencipta, sama halnya denganmu, aku pun tak sudi menikah denganmu, walau bukan dari keluarga berada, tapi ibuku membesarkanku secara beradab, bahkan aku berusaha menghidupi diriku sendiri, itu sangat sulit, tapi aku tak pernah mengemis, bahkan merendahkan orang lain." Perkataan Aya begitu tajam, tapi laksana dinding baja, hal itu tak mampu menembus nurani Darren yang sudah terlanjur tertutupi oleh kesombongan. 

monggo... waktu dan tempat dipersilahkan mengomentari Darren. 😤

.

nanti agak sorean up 1 eps lagi ☺

Yang belum like? Plis tolong di like 😊

Komen? Bebas asal sopan, othor terbuka untuk kritik dan saran juga kok 🥰

Vote? Seikhlas dan ridho nya kalian 🤗

Mohon maaf jika seandainya di nupel ini nanti, retensinya tak sesuai standar editor, mungkin novel ini bakalan HIATUS 🤓

Terima kasih 🙏

💙

1
ArlettaByanca
Cyrus kah ?
ArlettaByanca
yg hrs disesali knp biaa ketemu org2 modelan Darren dan Clara. Lahir di kel yg sederhana bukan sebuah dosa. Banyak kok org yg kt org dianggap hidup di level sederhana lebih bermartabat dan bisa happy.
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
Melati Melati
trima kasih resepnya ka
Rayna_dewi
q yg deg"an lho,,q baru baca karyamu kak tp lngsung suka
moon: terima kasih kak
total 1 replies
Hasanah Purwokerto
huuffff..knp aku yg deg degan yaaa

digantung ma othor...😜
moon: dah tamat kak, gazzz poolll... sampek ujung /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
febriane
Luar biasa
Hasanah Purwokerto
tlg...buat daren lbh sengsara lg...
anak buah opa alex kemana,,ktnya mau jagsin aya...?
Hasanah Purwokerto
Luar biasa
Nasikhah Sikhah
karya yg bagus
Nasikhah Sikhah
Kecewa
Hatiyatul Aini
Luar biasa
Bunda Aish
yaaaa..... penonton kecewa 😕
moon: lanjut ke >>> Dia, Istriku /Grin/
total 1 replies
Bunda Aish
kembar 3 yang saling menjaga dan menyayangi
Bunda Aish
gpp Niel pukul aja si Darren, biar kita juga ikut puas /Chuckle/
Bunda Aish
🙄 🤷 tak tau lah harus bilang apa....apa kepala Darren diginiin ya/Hammer/, soalnya belum puas pengen balas semua perlakuan Darren ke Aya
Bunda Aish
ooh berani' godain...kita lihat aja setelah acara selesai 😒
Bunda Aish
Ooo.....dug...dig...dag...dig...dug /Slight//Casual//CoolGuy/
Bunda Aish
uluh...uluh...uluh kasihan /Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!