+Cinta satu malam】Terjebak Cinta Tuan Presdir
Deskripsi Cerita:
Alana, seorang perempuan cantik yang tumbuh dalam lingkungan keras, tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan berubah dalam satu malam yang tragis. Sejak kecil, ia telah kehilangan kedua orang tuanya dan terpaksa tinggal bersama bibi serta sepupunya yang memperlakukannya dengan buruk. Meskipun hidup dalam tekanan, Alana selalu menjaga kehormatan dan kesuciannya.
Namun, segalanya berubah ketika Clara, sepupunya yang licik, bersama ibunya, Sandra, menjebaknya dalam sebuah rencana busuk demi uang. Dengan tipu daya dan obat bius, mereka menyerahkan Alana kepada seorang lelaki kaya yang haus nafsu. Namun, keberuntungan tampaknya masih berpihak pada Alana—lelaki yang seharusnya menjadi pemilik tubuhnya justru mengembalikan uangnya dan pergi.
Sayangnya, Alana tetap tidak bisa lepas dari jeratan takdir. Dalam keadaan setengah sadar akibat pengaruh obat, ia terbangun di kamar hotel bersama seorang pria asing.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Asila27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sikap lucu si kembar
sedangkan si kecil Andira yang emang dari kecil hingga sekarang, sellau manja dengan Melinda, dengan tingkah menggemaskan langsung mengalungkan pelukan nya ke Melinda dan mencium pipi Melinda. "Onty Dira kangen sama Unti. Untu Kenapa waktu itu pergi gak bilang ke Dira sih.!" Kata Dira dengan cemberut.
Melinda yang melihat Dira yang cemberut langsung menciumi ke dua pipi si manja Dira. "Aduh kesayangan Onty... Maafin onty sama om ya. Waktu itu kan kamu masih tidur, onty mau bangunin kamu jadi takut kamu nya ngambek, lagian onty kan tau kalau kamu ini kan paling gak suka kalo di bangunin saat tertidur dengan cantik... Maafin onty ya sayang janji gak lagi deh onty ninggalin dira!" jawab Melinda dengan lembut.
"Gak,,,! Dira gak mau maafin onty.!" Jawab Dira yang langsung mengalihkan pandangan nya. Tapi masih di dalam pelukan Melinda seolah enggan untuk turun.
Melvin yang dari tadi melihat sikap Dira hanya bisa tersenyum. "Dira sayang udah jangan cemberut gitu dong. Kan onty Meli udah minta maaf, masak masih ngambek begitu. Nanti om ajak jalan-jalan bagai mana.? Om belikan mainan sama es krim kesukaan Dira.?" Bujuk melvin.
Dira yang mendengar ucapan Melvin langsung menatap Melvin dengan mata berbinar.. "Janji ya om. Nanti beliin Dira mainan sama eskrim.!" Kata Dira sambil mengedip-ngedip kan mata nya dengan genit.
"Iya sayang nanti om beliin. Sekarang dira turun ya. Itu lihat Kakak sama momy kamu sudah capek berdiri di sana.!" Kata Melvin menunjuk Alana dan Andra.
Dira yang mendengar perkataan Melvin langsung mengalihkan pandangan nya. melihat di mana Alana dan Andra yang berdiri melihat ke arah dirinya"Oh iya Dira lupa, ya sudah om, onty, kita pulang sekarang.!" Ucap Dira. Dan mereka langsung berjalan menghampiri Alana.
"Hallo Alana apa kabar.?" Sapa Melvin dan Melinda ke Alana.
"Ya seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja. Lalu kalian. Bagai mana,,? Maaf ya aku kemarin gak bisa hadir ke pernikahan kalian.?"
"Ya baik juga kok. Ya gak apa-apa kok. Aku tau kamu harus menyelesaikan semua urusan kamu di sana, biar bisa cepat kembali ke sini.!" Jawab Melvin, kemudian Melvin berjongkok menyapa Andra.
"Hallo jagoan om. Bagai mana kabar kamu." Tanya Melvin sambil mengelus kepala Andra.
"Ih om Melvin aku ini sudah gede jangan elus kepala ku begitu..!" Rengek Andra yang risih kepala nya di elus Melvin. Bertingkah layaknya seorang lelaki yang sudah besar. Siap untuk melindungi momy nya dan adik nya.
Sedangkan Melvin dan Melinda yang melihat tingkah Andra langsung tertawa. "Ha ha ha ha , oh jagoan nya om ternyata sudah besar ya, sampai gak suka di elus kepala nya. Kalau begitu boleh dong om sayang pipi kamu sama meluk kamu.?" Kata Melvin yang menggoda Andra. merasa lucu dengan sikap Andra yang mencoba bersikap seperti orang dewasa.
Andra yang mendengar perkataan Melvin, langsung menyilangkan tangan nya. "noo..! Gak boleh Laki-laki sama laki-laki berpelukan apa lagi mencium. Malu kalau di lihat orang.!" Ucap Andra yang membuat Melinda dan Melvin kembali tertawa.
"Kalian, kenapa malah tertawa. Ayo kita pulang, aku udah capek.?" Pangkas Dira tiba-tiba.
Melvin dan Melinda yang mendengar celotehan Dira langsung menghentikan tawa nya. "Oh iya, tuan putri kita udah capek. Ya sudah ayo pulang." Kata Melvin.
"Ayo lana.!" Ajak Melvin ke Alana.
Di dalam mobil, dua bocah kecil itu masih antusias melihat kota yang baru mereka lihat itu melalui kaca jendela mobil.
"Jadi, Alana... bagaimana rasanya kembali ke Beijing setelah sekian lama?" tanya Melvin sambil menyetir, melirik Alana dari kaca spion tengah.
Alana menghela napas pelan. "Rasanya... campur aduk. Ada yang membuatku rindu, tapi ada juga yang membuatku takut," jawabnya jujur.
Melinda menoleh ke arah Alana, mencoba membaca ekspresi sahabatnya. "Takut? Maksudmu... tentang masa lalu?" tanya Melinda.
Alana hanya diam, menatap keluar jendela sambil menggenggam jemari Andra yang duduk di sebelahnya.
Andira yang duduk di pangkuan Melinda tiba-tiba berseru, "Momy, Dira lapar! Kita makan dulu, ya?"
Melvin tertawa kecil. "Tuan putri kita memang gak pernah lupa makan, ya?"
"Aku juga lapar Mom," tambah Andra dengan wajah serius.
Melinda tertawa, "Ya ampun, si kembar ini kompak banget kalau soal makan!"
Alana tersenyum kecil. "Oke-oke, kita makan dulu. Tapi gak boleh pilih-pilih makanan, ya?" Ucap Alana.
"Okeee!" seru Andira dan Andra bersamaan.
"Melvin kita cari makan dulu ya.!" Kata Alana.
"Iya sudah kebetulan di dekat sini ada restoran yang lagi reme.! Di sana menu nya enak-enak.!" Jawab melvin.
"Benarkah oh. Makanan nya enak-enak." Tanya Dira dengan mata berbinar-binar.
"Iya sayang di sana enak-enak.!" Timpal melinda.
"Kalau begitu boleh dong nanti aku makan banyak-banyak." Sahut andra.
"Iya boleh dong.!" Jawab Melinda yang langsung mencubit pipi Andra.
Andra yang di cubit pipi nya oleh Melinda dengan pelan langsung menampih tangan melinda. "Ih onty aku itu udah besar jangan cubit pipi ku terus." Celoteh Andra yang membuat seisi mobil tertawa kecuali dira yang tidak faham apa yang momy dan onty, juga om nya tertawakan.
Setelah puas tertawa dengan tingkah konyol andra. Melvin mengarahkan mobil ke sebuah restoran yang lagi rame saat ini. Saat mereka sampai di restoran. Benar saja pengunjung sangat ramai.
Setelah mereka mendapatkan tempat duduk mereka langsung memesan makanan,menunggu pesanan datang mereka mengobrol santai. Alana bersyukur karena sejauh ini semuanya berjalan lancar. Meski kedatangan nya ini membuat Alana sedikit takut.
Sementara itu, di tempat lain, Ronal masih disibukkan dengan pekerjaannya. Sejak kepergian Alana bertahun-tahun lalu, ia tenggelam dalam ambisinya dan menghindari pembicaraan tentang cinta atau keluarga. Bahkan ketika mama nya terus menjodohkannya dengan berbagai wanita, ia tetap menolak.
Di dalam kantornya, Ronal yang sedang lembur. memijat pelipisnya yang terasa berat. Hari ini ia merasa aneh—ada kegelisahan yang terus mengganggunya sejak pagi.
Tanpa ia sadari, di sudut kota yang sama, Alana dan anak-anaknya kini telah kembali.
"ayo kita pulang.!" Ajak Melvin setelah semua nya selesai makan.
akhirnya mereka pulang setelah sempat ada perdebatan soal membayar makanan mereka tadi. Alana ngotot ingin membayar sendiri. Sedangkan Melvin juga ngotot ingin membayar semua nya.
Hingga akhirnya Alana mengalah.
Di dalam mobil. Melinda yang melihat perubahan. Sikap Alana berkata. "Alana aku tau kamu takut, takut kalau anak-anak kamu di ambil oleh Dedy nya. Tapi kamu tenang aja. Aku rasa tidak semudah itu. Lihat lah kamu sudah berbeda dari saat dulu kamu pergi. Wajah kamu tidak mungkin dia kenali lagi.!"
Alana menghela napas, menatap ke luar jendela dengan mata yang sedikit menerawang. Beijing kota yang dulu ia tinggalkan dengan penuh luka kini kembali menjadi tempat ia berpijak, tapi dengan keadaan yang jauh berbeda.
"Aku tahu, Mel... Tapi tetap saja, ada rasa takut itu," jawab Alana lirih.
Melvin yang sedang menyetir ikut menimpali, "Melinda benar al, Selama tujuh tahun ini, kamu bukan lagi Alana yang dulu. Kamu sekarang adalah seorang desainer terkenal, seorang ibu yang kuat. Tidak ada yang bisa meremehkan mu lagi."
Alana tersenyum kecil, meskipun kegelisahan masih menyelip di hatinya. "Aku berharap begitu... Aku hanya ingin hidup tenang bersama anak-anakku mel."
Andira yang duduk di pangkuan Melinda tiba-tiba menatap momy nya dengan wajah penasaran. "Momy kenapa? Momy takut sama siapa?" tanyanya polos.
Alana tersentak sejenak, lalu tersenyum dan mengusap kepala putrinya. "Momy gak takut, sayang. Momy cuma capek aja setelah perjalanan panjang." jawab Alana.
"Kalau begitu, nanti Dira pijitin Momy biar gak capek!" seru Andira semangat.
Melinda tertawa dan mencium pipi Andira. "Dira memang selalu manis!"
Andra yang sejak tadi diam tiba-tiba ikut bicara, "Momy kalau ada yang ganggu kita, aku bakal jagain Momy sama Dira!" katanya dengan suara penuh tekad.
Alana merasakan matanya sedikit panas, terharu melihat kepolosan dan keberanian putranya. Ia mengangguk sambil tersenyum. "Terima kasih sayang. Momy beruntung punya kalian."
Mobil terus melaju, membawa mereka pulang ke rumah baru Alana yang sudah di Carikan Melvin sebulan yang lalu.. Ia berharap, kepulangannya ke Beijing kali ini tidak akan membawa luka baru lagi.
1. Awal kalimat gunakan huruf kapital.
2. Penggunaan tanda baca yang tidak pada tempatnya contohnya di kalimat ini coba perhatikan lagi letak tanda bacanya.
3. Setelah ku baca chapter satu ini aku koreksi untuk penggunaan huruf kapital dan huruf kecilnya masih ada salah tempat
4. Saran aku sih banyak mampir dan baca karya-karya lainnya amati dan perhatikan penulis mereka
Sekian terimakasih🤗