Mendapati kekasihnya memiliki hubungan dengan perempuan lain, membuat Agnes ingin balas dendam.
"Emang siapa yang mau sama kamu? Udah tepos, pendek, miskin lagi."
Agnes menatap tajam Wira, mantan kekasihnya. Laki-laki itu baru saja putus sudah mengatainya.
"Lihat saja nanti, aku akan mendapatkan laki-laki yang baik tidak seperti kamu, tukang selingkuh. Mana selingkuhannya istri orang. Dih amit-amit deh."
PLAK PLAK
Agnes tidak hanya membalas ucapan Wira, tapi juga menamparnya.
Disisi lain, ada seorang laki-laki tengah diejek oleh mantan istrinya.
"Setelah tidak denganku, memang ada yang mau denganmu? Laki-laki yang sibuk bekerja, tidak tahu cara memanjakan istrinya."
Akankah Agnes memiliki takdir bertemu dengan laki-laki yang berstatus duda ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal Pertemuan
Handaru Wicaksono
Usianya telah menginjak 30 tahun, memiliki perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan dan pariwisata. Harusnya minggu depan anniversary pernikahannya yang ke-4 tahun. Tapi malam ini baru saja mendapatkan surat perceraian dari istrinya.
"Usia pernikahan kita sudah mau 4 tahun, Seina. Tidak bisakah kamu pikirkan hubungan kita yang sudah terjalin lama? Juga pikirkan mama yang kesehatannya akhi-akhir ini mulai menurun." Daru mencoba membujuk istrinya dengan lembut. Dia tidak mau keputusan ini akan melukai banyak pihak, termasuk keluarga mereka.
Seina menggeleng cepat, perempuan ini sudah enggan menatap wajah suaminya.
"Aku sudah bosan denganmu. Bayangkan saja, selama 4 tahun pernikahan tidak pernah merasakan bahagia saat bersamamu. Kamu terlalu sibuk dengan pekerjaan, jarang ada waktu untukku, Daru." jawab Seina dengan malas. "Lagi pula, pernikahan kita tidak didasari rasa cinta. Jika bukan karena perjodohan tidak jelas itu, mungkin saat ini aku masih seorang gadis yang tengah menikmati masa-masa indah, menikmati hidup dengan bebas diluar sana tanpa aturan darimu. Dan soal mama, dia juga setuju kita berpisah. Aku sudah mengatakan ini jauh-jauh hari." tambahnya membuat Daru meremas kertas ditangannya.
"Jangan bilang keadaan mama terus memburuk karena memikirkan rencana perceraian mu?" tanya Daru dengan nada penuh penekanan. "Jawab dengan jujur, Seina." pintanya dengan sorot mata tajam.
Seina hanya mengedikkan bahu seakan tidak peduli. "Entah lah, aku juga tidak tahu. Sudah jangan banyak tanya, tanda tangani saja surat perceraian itu agar kita tidak perlu berlama-lama mengobrol disini. Aku masih punya kesibukan lain."
"Keterlaluan kamu, Seina. Mama selalu memperlakukan mu dengan baik tapi ini balasan mu?" Daru terlihat sangat kecewa dengan Seina. "Meski pernikahan kita karena perjodohan, tapi selama menjadi istriku, keinginan mu yang mana tidak aku turuti? Rumah, apartemen, mobil, suntikan dana untuk perusahaan keluarga mu, itu hanya beberapa saja yang aku sebutkan. Tapi kamu malah mengatakan tidak pernah merasakan bahagia saat bersamaku."
"Memang aku tidak bahagia, semua itu juga bentuk kewajibanmu sebagai suami. Jadi untuk apa di ungkit." sela Seina tidak mau kalah.
Daru tertawa mendengarnya. "Membicarakan kewajiban, memang kamu sudah menjalankan kewajibanmu dengan baik selama menjadi istriku?"
Pertanyaan dari Daru membuat Seina terdiam sejenak. Jelas dia tahu maksud dari pertanyaan itu.
"Harusnya sejak awal kamu katakan jika memang tidak siap untuk menikah, apalagi denganku. Masih ingat jelas saat keluargaku datang melamar mu, kamu malah dengan semangat mengajukan mahar tinggi. Mengatakan siap menjadi istri yang baik di depan keluarga kita. Tapi apa buktinya? Sekedar membuatkan kopi saja tidak pernah." Bukan berniat mengungkit, tapi Daru merasa Seina sangat keterlaluan.
Bisa-bisanya membicarakan perceraian pada mamanya yang baru saja pulih pasca operasi jantung. Jika saja Seina langsung mengatakan itu padanya, mungkin Daru bisa mencari momen yang tepat untuk berbicara pada mamanya. Agar tidak mengganggu kesehatan beliau.
"Kamu sangat kekanak-kanakan, Seina." tambah Daru dan langsung menandatangani surat perceraian ditangannya.
"Sudah aku tanda tangani. Sesuai kesepakatan dalam Perjanjian Pra-nikah kita, apabila suatu hari nanti kita bercerai tanpa anak, kamu hanya mendapatkan 20% harta ku. Aku rasa angka 20% untuk perempuan sepertimu sudah lebih dari cukup."
Seina langsung menarik surat perceraian itu. Wajahnya terlihat sangat sumringah, tidak ada tanda-tanda sedih sama sekali.
"Nah dari tadi harusnya langsung kamu tanda tangani. Tidak perlu repot berkomentar apapun tentangku. Sudah baik aku mau menikahi mu." ucap Seina seakan merendahkan Daru.
"Setelah tidak denganku, memang ada yang mau denganmu? Laki-laki yang sibuk bekerja, tidak tahu cara memanjakan istrinya. Aku jamin besok akta cerai kita sudah keluar, tunggu saja." sambung perempuan itu lalu pergi tanpa mengucapkan hal lain lagi.
Daru, laki-laki itu tersenyum geli mendengar kalimat tidak tanu cara memanjakan istrinya.
"Sepertinya semua yang telah aku berikan untuknya tidak pernah cukup. Aku sibuk kerja juga karena dia jarang di rumah, selalu pergi dengan teman-temannya. Lalu aku harus bagaimana memanjakannya?" batin Daru tidak tahu jalan pikiran Seina, yang sekarang menjadi mantan istrinya.
Daru memilih memesan kopi lebih dulu, ingin menangkan pikiran sebelum pulang ke rumah. Dia memutuskan untuk kembali ke rumah orang tuanya, menemui mamanya untuk mengucapkan maaf.
Mamanya pasti sangat terluka atas perceraian mereka, dia dan Seina.
Pukul 9 malam, setelah memastikan pikirannya mulai tenang dia memutuskan untuk pulang. Namun dijalan, Dadu melihat seorang perempuan melambaikan tangan padanya.
Karena kasihan, segera dia berhenti dan perempuan itu masuk, mendudukkan dirinya di kursi depan dengan tubuh gemetar.
"Kamu kenapa?" tanya Daru menatap heran.
Perempuan itu tidak mampu menjawab tapi tangannya menunjuk ke depan, ada dua orang pria sedang mengejarnya.
"Tolong aku... "
Melihat ada dua orang pria dengan tampilan seperti itu, Daru yakin perempuan ini baru saja dikejar preman. Oleh sebab itu segera dia melajukan mobil dengan kencang.
"Minumlah... " Daru menyodorkan air mineral pada perempuan itu.
Terlihat jelas mata perempuan tersebut bengkak, ada bekas air mata yang telah mengering di pipinya.
"Terimakasih, sudah mau menolongku." ucap perempuan itu dengan lirih.
Daru mengangguk pelan, dia cukup kasihan melihatnya. "Mau aku antar pulang kemana?" tanya Daru menawarkan. Tidak mungkin juga dia menurunkan perempuan ini di pinggir jalan. Hari sudah larut malam, akan sangat bahaya membiarkan perempuan seorang diri. Bisa jadi, perempuan ini mengalami hal yang sama seperti tadi.
"Kalo boleh tolong antarkan aku ke Jalan Amarta, dekat Perumahan Graha Indah." jawabnya terdengar sopan.
"Oh kita searah, rumahku juga di Graha Indah."
Terlihat wajah perempuan itu sedikit tersenyum lega. Mungkin karena sungkan merasa sudah merepotkan dirinya dua kali.
Tidak ada percakapan apapun sampai mereka di tempat tujuan.
"Kamu tinggal di kontrakan Gayatri, bukan?" tebak Daru dan langsung diangguki olehnya.
"Kamar berapa?" tanya Daru kembali.
"Turunkan saja di depan pos satpam, pak." ujarnya dengan ragu. "Tidak sembarang orang bisa masuk, apalagi ini sudah malam. Daripada diberhentikan oleh satpam."
Daru tersenyum mendengarnya. "Aku mengenal pihak keamanan sana. Tenang saja, semua akan aman."
"Kamar nomor 16A, pak." jawabnya sedikit takut.
Benar saja, saat Daru membuka kaca mobilnya, pak satpam yang berjaga mempersilahkan masuk tanpa bertanya apapun.
"Sudah aku katakan, aku mengenal mereka." ucap Daru tersenyum.
Mobil berhenti di depan kamar 16A.
"Pak, sekali lagi terimakasih sudah berkenan menolong ku, juga mengantar pulang dengan selamat."
"Iya sama-sama. Panggil Aku Daru."
Dia mengulurkan tangan pada perempuan itu. Terlihat ragu namun segera dibalas.
"Agnes... "
***
Awal pertemuan ini apakah akan menjadi awal cerita untuk mereka berdua? Pertemuan yang dimulai dengan sebuah pertolongan.
Namun mengingat kondisi keduanya tengah bersedih karena dikecewakan oleh pasangan masing-masing, bagaimana mereka bisa berkenalan lebih jauh atau bahkan memiliki hubungan khusus?
so,trima aja mas daru jd clon suami....😁😁😁
udh d ajak prwatan mehong,d krimin bunga pula....agnes jgn smp nolak y kl d tmbak....😁😁😁
Move on dri kdal buntung,biar dia nysel s'umr hdp....yg pnting pdkt dlu,spa tau d ajak nkah.....😁😁😁
mas daru udh smngt bgt pdhl,taunya slh sngka....d kira agnes udh pnya pcar.....
pdhl pnya suami yg baik,mlah slingkuh....mna cma porotin pula....
yg jd krban ga cma psangannya,tp kluarga s bjingn jg.....
aku udh mmpir....
Bru awl,udh esmosi....tp jg nyesek....
pgn bejek2 mreka yg jd psngn slingkuh...😠😠😠