AXELINO VANDER DRAVION, adalah seorang mafia berpengaruh dan terkenal di seluruh penjuru dunia dengan kekejaman nya. seorang Axel tak luput dari julukan seorang mafia iblis kejam dan sangat tidak mau kenal dengan apa itu cinta, namun ketika Axel bertemu dengan bocil tengil cantik dengan mata nya yang indah mampu memikat seorang Axel. siapakah gadis yang mampu membuat seorang Axel tertarik tersebut?
yukk, baca novel aku biar bisa tahu gimana cerita nyaa...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinndyx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13 MIIM
DI MANSION PRIBADI AXEL
Di kamar Aurora
Tok
Tok
Tok
"Permisi nona ini saya bawa kan makan malam untuk anda" ucap Bella dengan perhatian.
" terima kasih bell. Em, Tuan mu itu kemana sih? Kok ga ada" tanya Aurora yg sudah tidak sabar ingin pulang.
"Tuan 1 jam yg lalu pergi ke China deh kalo ga salah non" jawab Bella yg tidak mau menjawab sembarang kepada Aurora.
"APA?!! KE CHINA?". teriak Aurora yg terkejut mendengar ucapan Bella.
Bella yg melihat wajah terkejut Aurora pun terkekeh
Pasal nya wajah Aurora sangat menggemaskan.
"Iya nona. Memang nya ada apa nona menanyakan tuan Axel?" Tanya Bella dengan sedikit menggoda Aurora.
"Apa nona merindukan tuan Axel?" Tanya Bella kini menyenggol pelan lengan Aurora dan menaik turun kan kedua alis nya.
"Ishhh apaan sih bell, sorry ye aku itu mau pulang bukan nya kangen yg bener aja Lo". Balas Aurora yg jengah dengan godaan dari Bella.
"Ehh, tunggu tunggu tunggu. Kalo dia pergi China karena pekerjaan otomatis bakal lama ga ya? Aduhh bagaimana cara nya aku pulang dong, masa iya nunggu lagi. Sampai kapan nunggu nyaaa" ucap Aurora yg merengek di depan Bella.
"Sabar nona. Tidak akan lama kok besok atau lusa tuan sudah balik kok. Tpi klo lama juga ga masalah biar nona berlama lama di mansion ini hehe" jawab Bella dengan antusias.
"Benar kah? Dia akan pulang besok?." Ucap nya dengan senyum merekah. "Hufttt aku harap dia pulang besok" jawab Aurora sambil mengerucutkan bibir nya.
"Pfttt, ahahaha. Baiklah nona Aurora yg cantik, habis kan makanan nya dan selamat malam. Saya permisi dulu." Ucap Bella dan langsung beranjak keluar dari kamar Aurora.
"Ya ya ya" balas Aurora dan langsung menghabis kan makanan nya.
*
*
*
Pagi hari pun tiba dengan sinar matahari yang cerah.
Wanita cantik itu sudah berdandan cantik di depan meja rias nya.
"Ok, cantik." Ucap nya di depan kaca lebar milik nya.
"Ck, dimana gadis ini?. Kenapa handphone nya beberapa hari ini tidak aktif" gumam nya melihat hp nya yg terpampang nama 'AURORA AGRECIA CROVINE'.
ya wanita cantik itu adalah Gesha teman Aurora waktu masih SMA dulu.
"Hufttt, sekarang berangkat. Aurora I'M coming" ucap nya dengan riang dan langsung keluar kamar nya.
Gesha langsung saja melesatkan mobil nya dengan kecepatan rata rata. Gesha hendak ingin pergi ke restoran tempat Aurora bekerja.
Sesampai nya di restoran tersebut gesha mengedarkan pandangan nya dari sudut ke sudut restoran tersebut hingga masuk ke dapur restoran tersebut, namun nihil dia tidak menemukan Aurora.
"Ck, kok ga ada sih?!!" Batin gesha ketika tidak mendapati Aurora di restoran tersebut.
Gesha tidak menyerah begitu saja dia langsung menemui manager di restoran tersebut dan menanyakan keberadaan Aurora.
"em permisi apa anda manager di sini?" Tanya gesha dengan sopan kepada manager tersebut.
"Iya nona apa ada yang bisa saya bantu?" Jawab manager tersebut dengan senyuman terbaik nya.
"Oh iya saya ingin menanyakan salah satu teman saya yg bekerja di sini, nama nya Aurora dari tadi saya mencari nya tapi saya tidak melihat nya. Apa dia tidak masuk atau-,," tanya gesha kepada manager namun belum sempat selesai karena manager tersebut langsung menjawab nya.
"Oh iya maaf mbak saya tidak mengetahui tentang keberadaan Aurora dan memang sudah beberapa hari ini dia tidak masuk bekerja" ucap manager tersebut dengan sopan.
"APA?!!" Ucap gesha yg terkejut mendengar ucapan manager tersebut.
"Dia kemana sih? Kok ga ngabarin aku" batin gesha yg mulai gelisah.
"Maaf nona jika tidak ada lagi yg ingin di tanya kan saya permisi dulu" ucap manager kepada gesha.
"O-ohh iya silahkan. Terima kasih atas informasi nya." Ucap gesha dan langsung pergi dari restoran tersebut.
*
*
*
DI APARTEMEN CHINA
ya Axel dan kedua sahabat nya masih berada di China dan ngengobati luka tembak di di tubuh nya.
Sedangkan anak buah nya sudah di tugas kan untuk pulang ke negara nya.
"Kapan kita akan pulang kak?". Tanya Vincent kepada Axel.
Axel yg sedang duduk sambil memijit pelipis nya dengan mata terpejam langsung membuka mata nya dan menoleh ke arah Vincent.
"Seharusnya besok tapi aku ingin sekarang" ucap Axel.
Jack yg mendengar ucapan Axel pun langsung bersidekap dada dan menghentikan kunyahan nya.
"Se-sekarang bos?". Tanya Jack ragu ragu.
"Hm, siap kan semua nya dalam 1 jam kita berangkat". Ucap Axel dan langsung memejam kan mata nya kembali.
Jack yg mendengar perintah dari tuan nya langsung berjalan keluar untuk menyiap kan keberangkatan nya ke negara asal nya, Tokyo jepang.
"Yahh pulang padahal masih mau di sini". Ucap Vincent dengan memasang wajah cemberut.
"Kalau kau ingin di sini tidak masalah". Balas Axel yg masih dengan mata terpejam.
"Tidak tidak ngapain coba di sini sendirian, aku ikut pulang aja". Jawab Vincent dan langsung tidur di samping Axel.
30 menit telah berlalu kini Axel dan Vincent benar benar terlelap dalam alam mimpi nya masing masing.
Drettt
Drettt
Drettt
Ponsel Axel berdering nyaring dan tentu nya mengusik telinga Axel yg masih ter tidur nyenyak.
Axel pun perlahan membuka mata nya dan langsung meraih ponsel nya di atas meja. Dan terterah nama Jack yg sedang menelpon nya.
"Hm". Jawab Axel dengan wajah kusut nya.
"Semua sudah siap tuan. Apa kita akan berangkat sekarang?". Tanya Jack.
"Hm". Balas Axel dan langsung mematikan panggilan secara sepihak.
"Hufttt, nasib punya bos yg dingin dan kejam". Monolog Jack ketika melihat panggilan sudah terputus.
Axel pun beranjak dan memakai jas nya dan membangun kan adik sekaligus sahabat nya, siapa lagi kalo bukan vinvin.
Brukkk,,
Axel menarik kaki Vincent sehingga dia terjatuh ke lantai.
"Ahkk, axellll brengsekkk". Geram Vincent ketika tau siapa yg menarik nya hingga terjatuh.
"Cepat bersiap kita akan pulang". Ucap Axel dengan santai dan tanpa dosa.
Vincent yang masih kesal tidak menjawab tapi langsung beranjak dan bersiap dengan wajah kusut nya.
Singkat cerita kini mereka sudah berada di bandara China dan siap untuk terbang ke negara asal nya.
Di dalam pesawat Vincent yg masih mengantuk lantas melanjutkan tidur nya di kamar yg memang sudah tersedia di dalam pesawat pribadi Axel.
"Bos, sebenarnya kemarin sewaktu kita menyerang mafia di China aku merasa kan ada seseorang yg sedang memperhatikan kita dari jauh, tapi aku tidak bisa memastikan siapa dan siapa yg mengutus nya." Ucap Jack dengan serius.
Mendengar ucap Jack Axel tersenyum miring dan menatap Jack dengan tatapan tajam.
"Hm, tidak salah aku mengangkat mu sebagai tangan kanan ku Jack". Jawab Axel dengan tersenyum lebar.
Jack yg mendengar ucapan bos nya mengerutkan dahinya dan ikut tersenyum saja ketika melihat senyuman lebar dari tuan nya yg sangat jarang ia lihat.
"Ternyata kau juga merasakan apa yg aku lihat Jack". Ucap Axel yg menyandarkan kepala nya ke kursi pesawat.
Mendengar ucapan tuan nya Jack mengangguk anggukkan kepala nya.
"Tapi siapa mereka bos?" Tanya Jack dengan rasa penasaran nya.
Axel mengangkat kan bahu nya. "Aku belum bisa memastikan nya Jack. Karena gerak gerik nya sangat sulit di tebak dan sangat lincah". Ucap Axel dan memejam kan mata nya.
"Mungkin dia orang yg setara dengan ku. Atau mungkin lebih." Ucap Axel dengan serius dan membuka mata nya menghadap ke arah Jack.
Jack mendapat jawaban dari tuan nya langsung melebarkan mata nya dengan sempurna.
"Se-serius bos?". Tanya Jack dengan mata nya yg masih melebar sempurna.
"Hm, benar. Tapi jelas aku merasa tidak pernah mengusik nya." Ucap Axel kembali memejam kan mata nya. "Tapi jika dia mengusikku aku tidak akan tinggal diam". Lanjut Axel.
Jack mengangguk setuju dengan perkataan tuan nya.
"Hm, menurut tuan siapa dia?". Tanya Jack yg masih ingin tau.
Axel membuka mata nya kembali dan menarik nafas panjang nya dan membenar kan duduk nya.
"Kau pasti tau bukan siapa pemegang tahta tertinggi dunia mafia". Ucap Axel.
"Ya tau kan tuan yg mendapat kan nya". Jawab Jack.
"Ck, bukan sekarang. Tapi dulu yg pertama kali mendapatkan julukan mafia". Ucap Axel kembali sedikit kesal.
Jack langsung melebarkan mata nya dengan sempurna dan tak bisa berkata kata.
*
*
*