Hidden Girl

Setelah puas merutuki gadis itu dia mengangkat tubuh gadis itu ala bridal style untuk membawanya kembali ke kamar tamu.

''Ternyata tubuhnya lumayan berat juga, menyesal aku berbaik hati mengangkat nya,'' keluh Felix , dia mengeluh tapi tidak tega melihat gadis itu kedinginan.

''Mmmhhhkkkk,'' lenguh Rose kecil.

Dia memeluk pria itu lalu mengendusel kan wajahnya ke dada Felix untuk mencari kehangatan.

Serrr , tiba - tiba tubuh Felix berdesir kuat saat gadis itu melakukan itu padanya, detak jantung nya berpacu dengan cepat.

''Ada apa dengan ku?'' ucap Felix lalu melihat wajah Rose yang sudah menempel dengan sempurna di dadanya.

''Dasar gadis ini, dia pasti mengambil kesempatan ini untuk merayuku,'' gumam Felix yang malah menyalahkan Rose atas perasaan nya sendiri, jelas - jelas gadis itu tertidur pulas masih saja di tuduh oleh pria yang sedang menepis perasaan nya.

Dengan berjalan cepat, Felix segara membawa Rose ke kamar agar bisa segera terlepas dari situasi ini.

Untung saja kamar tamu ada di lantai 1, dengan cepat pria itu sudah berada di sana.

Dia meletakkan tubuh Rose dengan perlahan di kasur.

''Hmmmkkkkk '' lenguh Rose lagi saat rasa nyaman yang dia rasakan berusaha di lepaskan darinya.

Gadis itu malah mengeratkan pelukannya, terus mencari kenyamanan di tubuh pria itu.

Tubuh Felix semakin panas dingin di buat oleh Rose, jantung nya semakin berdetak kencang, pria itu berubah gugup dengan posisi seperti ini.

Felix berusaha mengatur nafasnya dan dengan perlahan dia berusaha melepaskan tangan Rose dari tubuhnya, setelah beberapa menit akhirnya dia berhasil melepaskan tangan gadis itu dari tubuhnya, dia masih sempat menyelimuti Rose walaupun perasaannya sudah campur aduk saat ini.

Tanpa berlama - lama lagi dia segera pergi dari sana dan kembali ke kamarnya.

Dia segera mandi untuk menenangkan dirinya padahal ini sudah larut malam.

''Ada apa dengan Jantung ku?

Heii jantung kenapa kau bereaksi berlebihan kepada gadis konyol itu, sungguh membuat ku kesal, ini pertama kalinya aku merasakan perasaan seperti ini setelah sekian lama,'' ucap Felix mengusap wajahnya kasar.

Pagi hari.

Keheningan malam sudah berubah dengan Kegiatan para pelayan dan koki yang memulai hari mereka dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Rose membuka matanya perlahan lalu meregangkan otot - otot badannya yang masih kaku .

'' Ohhh , kok aku bisa di kamar ya? perasaan aku kemarin di ruang tamu sedang menonton tv,'' ucapnya bingung saat menyadari ternyata dia sudah berada di kamar saat ini.

Tanpa bermalas-malasan lagi dia segera ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai dengan aktifitas nya itu, Rose keluar kamar dengan berjalan gembira.

Tapi di tengah perjalanan dia mengehentikan langkahnya,'' Yang mana ya jalannya yang menuju dapur ? aku lupa lagi, istana ini sangat luas, aku jadi bingung,'' gerutunya saat di hadapan kan oleh 2 lorong di hadapannya.

''Kanan atau kiri,'' gumam nya.

Dia berusaha mengingat arahnya dengan benar, menarik napasnya dalam-dalam berusaha menguatkan insting nya itu.

''Oke lah aku pilih kanan,'' ucapnya yakin.

''Seperti nya instingku lemah kali ini, tapi tidak buruk juga karena aku bisa melihat taman bunga yang sangat indah ini di pagi hari, sungguh segar udaranya seperti suasana di rumah Ku, uhh Aku jadi kangen dengan bik Anum,'' ucapnya lesu saat mengingat bik Anum yang dia tinggal seorang diri disana.

Suasana hatinya berubah menjadi sedih. ''bik Anum pasti akan membenci ku, aku sungguh anak nakal, maafkan aku bik telah melakukan hal yang tidak baik tapi Rose janji setelah Ayah ketemu dan mengetahui kebenaran tentang identitas ku yang sebenarnya, Rose akan menjemput bibik kesana.''

Air matanya jatuh begitu saja saat mengucapkan nya.

Byurrr

Terdengar suara dari sisi lain yang sangat keras membuatnya sedikit terkejut dan itu berhasil menghamburkan lamunan sedihnya.

''Suara apa itu?''

Rose yang penasaran berusaha mencari sumber suara itu.

Setelah berjalan beberapa langkah terlihat pria berbadan kekar tengah menikmati suasana pagi dengan berenang, dia mengangkat tubuhnya lalu duduk di tepi kolam, dengan gerakan sensual pria itu menyingkap rambutnya ke atas, air mengalir sempurna melalui tubuhnya yang mulus itu, gadis mana pun yang melihat itu pasti menelan ludahnya dalam - dalam seperti yang di alami Rose saat ini.

Tanpa berkedip dia terus memperhatikan tubuh pria itu, sebegitu menggoda kah tubuh Felix Sampai Rose seperti itu.

''Apa sihh yang dilakukan gadis bodoh itu disana, menatapku seperti itu.''

Felix merasa risih di perhatikan seperti itu oleh seorang perempuan apalagi perempuan yang belum dia kenal satu hari.

''Kemari Kau!'' teriak Felix.

Rose yang di panggil malah menoleh kesana kemari. '' Tidak ada siapa disini, apa Raja memanggil ku?'' gumam nya.

'' Heii gadis bodoh aku memanggilmu!'' teriak Felix yang melihat Rose sedang memeriksa di sekeliling nya.

Happy Reading 🥰🥰😘♥️😘

I LOVE YOU 3000 😘♥️♥️🥰