ibu dan anak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adela Flos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dipanggil kesekolahan
Setelah luka Dani diobati mereka dibawa keruang BK, saat ini mereka duduk bersebelahan.
"Bisa kalian jelaskan pada ibu!" bu Hayati meminta penjelasan pada mereka.
"Dia yang salah bu, ibu lihat sendirikan tadi kalau dia yang mukuli saya jadi seperti ini ssss..." kata Dani menyalahkan Vindra sambil menahan sakit.
Vindra hanya diam dia tau kalau dia salah jadi percuma dia membela diri.
"Vindra kamu itu ketua osis harusnya memberi contoh yang baik pada teman - teman kamu, bukanya berkelahi dan menghajar teman kamu, kalau seperti ini jabatan kamu sebagai ketua osis bu copot dan saya gantikan keorang lain" marah bu Hayati.
"Maaf bu, saya memang salah, tapi saya tidak akan memukul orang kalau orang itu tidak membuat masalah, saya tidak masalah bu kalau saya harus berhenti menjadi ketua osis" tegas Vindra.
"Iya bu lebih baik dia digantikan sama orang lain saja, orang brutal seperti dia tidak pantas jadi ketua osis" Dani mengompori.
"Udah diam kamu Dani, biar ibu yang mengambil keputusan dan kamu juga salah" nunjuk Dani.
"Kok saya salah bu dia kan yang..."
"Iya kalian berdua sama - sama salah, sebagai hukumanya kalian berdua membersihkan kamar mandi setelah pulang sekolah" tegas bu Hayati.
"Tapi bu" Dani merasa tidak terima kalau dia juga mendapat hukuman.
"Jangan ada yang membantah, mau saya tambahin hukumanmu"
Ck.
"Kamu boleh keluar, Vindra ibu mau bicara sama kamu sebentar" Vindra hanya mengangguk.
"Saya sudah menelfon ibu kamu, sebentar lagi ibu kamu kesini" ucap bu Hayati setelah Dani keluar.
"Kenapa ibu memanggil ibu saya?"
"Ibu tau kalau kamu sering melakukan kekerasan dibelakang sekolahan" ya Vindra hanya diam memang benar yang diucapkan oleh bu Hayati.
"Jangan mentang - mentang kamu ketua osis, kamu bisa menindas teman - teman kamu" sambungnya lagi, Vindra hanya pasrah saja.
Dia tidak mau ibunya tau apa yang dia lakukan selama ini, itu akan membuat ibunya khawatir.
"Apa kamu baik - baik saja sayang?" tanya Anggi lembut pada putranya, setelah keluar dari ruangan dari kepala sekolah.
"Iya ma Vindra baik - baik saja, maafkan Vindra ma membuat mama dipanggil kesekolah" Anggi mengangguk dan tersenyum.
"Ya sudah mama kembali ketoko dulu ya" Vindra mengangguk.
Tidak tau apa yang mamanya dan kepala sekolah bicarakan, yang jelas Vindra sudah mengecewakan mamanya.
"Tante..." panggil Carla saat Anggi sampai diparkiran.
Anggi berhenti berjalan menoleh dan tersenyum siapa yang memanggilnya.
"Tante kenalkan saya Carla temanya Vindra" ucap Carla sambil mencium tangan Anggi yang sok kalem.
"Oh hai Carla, saya Anggi mamanya Vindra"
"Iya siapa sih yang tidak tau tentang tante"
"Oya"
"Tante kan pemilik yavin cake yang enak itu, aku sering kesan lo tante"
"Benarkah kok tante nggak pernah tau ya"
"Iya mungkin tante sibuk pas aku datang" Anggi manggut - manggut.
"Ternyata aslinya tante sangat cantik" puji Carla mengambil hatinya mamanya Vindra.
"Hhhh kamu bisa aja tante kan udah tua"
"Beneran tante, tante kelihatan masih muda cantik sekali"
"Terimakasih tante duluan ya"
"Iya tante babay" Carla dan Anggi saling melambaikan tangan.
Anggi pergi dari sana dan kedua temanya datang menghampirinya.
"Ternyata mamanya Vindra masih muda sekali ya" kata Dewi.
"Dan sangat cantik" sambung Sisil.
"Sebentar lagi pasti Vindra akan gue dapatkan"
"Iya Car deketin terus mamanya, kalau lo bisa mengambil hati mamanya, lama - lama lo juga bisa mengambi hatinya Vindra" Carla tersenyum puas.
(Terimakasih sudah membaca karyaku, ini karyaku yang kedua aku masih banyak belajar, dan baca juga ya karyaku yang pertama yang berjudul Aisa, I Love You.
Karyaku yang pertama hanya sedikit episode ya maklum baru belajar membuat novel masih banyak yang berantakan🙏)
ganti panggilan a thoor.
kata cerai jadi ceria. aduh,, mohon di perbaiki lagi penulisannya meski sudah tamat ini cerita.