Dia Anaku
Klek.
Seorang laki laki remaja berseragam putih abu abu membuka pintu, kancing kemejanya yang terlepas semua memang sengaja dilepas tapi masih ada kaos putih dalamnya.
Dia masuk kedalam aparteman dan dikuti seorang gadis belia berseragam putih biru dongker, mereka pasangan remaja yang masih dibangku SMA yang cowok dan kalau yang cewek masih SMP.
Anggi melihat sekeliling aparteman milik pacarnya Davin yang mewah, dia sangat takjub, sekaya apa sih orang tua Davin, pikir Anggi.
"Wah...besar sekali apartemanmu kak" kagum Anggi.
"Kamu suka" tanya Davin sambil memeluk Anggi dari belakang.
Anggi yang diperlakukan seperti itu sudah biasa, dia hanya menganggukankan kepalanya.
Langsung Davin membawa Anggi kedalam kamar, mereka mengobrol, bercanda, makan cemilan sambil menonton film.
"Ah...kenapa nontonnya kayak ginian sih" Anggi cemberut, mengapa Davin memutar film adegan dewasa.
"Kamu nggak suka?" tanya Davin.
"Bukan gitu, aku kan masih kecil nggak ngerti gituan" kata Anggi, sebernarnya dia malu melihat adegan dilayar tv.
"Masih kecil tapi ngerti pacaran" kata Davin tangan sambil menoel pipi Anggi, dia tidak sabar ingin bermesraan dengan kekasihnya ini.
"Kamu duluan yang ngejar ngejar, kalau nggak aku terima kamu ganggu aku terus" Davin senyum.
Tangan Davin menyentuh dagu Anggi dan dia mendekatkan mukanya dan mereka bertukar saliva.
Tangan Davin sambil membuka kancing baju Anggi, tapi Anggi menolak, Davin berhenti sejenak.
"Jangan kak" larang Anggi.
"Kamu menolakku?"
"Ta tapi kak" tangan Davin menarik tangan Anggi untuk menyentuh sesuatu di celananya dan ada yang mengeras didalamnya
"Apa kamu nggak kasian sama juniorku" bisik Davin, baru Anggi akan bicara mulut sudah disumpal dengan bibirnya.
"Tapi aku takut kak" Anggi mencoba melepaskan ciuman Davin.
"Ayolah, semua akan baik baik saja" rayu Davin agar Anggi bisa percaya. Setelah beberapa saat Anggi berfikir dan akhirnya Anggi menuruti keinginan Davin.
Seharunya mereka tidak melakukan diluar batas, tapi semua sudah terjadi. Mereka melakukan hubungan layaknya suami istri.
Davin merasa belum puas dia mengulang lagi adegan seperti difilm yang dia tonton, hingga dia bener - bener puas.
"Aku takut mami tau dan marah" tanya Anggi setelah mereka selesai dan masih bermesraan diatas kasur.
"Kalau kamu nggak memberitahu mamimu, dia nggak akan marah" kata Davin, membuat Anggi tenang, dia mengangguk.
"Iya"
Davin masih menciumi tengkuk Anggi, Anggi adalah candu baginya. Anggi pun menikmatinya.
*
Anggi masih terbayang perbuatan terlarangnya dengan Davin, mengapa dia bisa melakukan hal yang bodoh, yang membuatnya kehilangan kesuciannya, dia yang masih dibawah umur dia terlalu polos. Cinta mereka hanya cinta monyet, ya seharusnya dia bisa menjaga kesuciannya.
Terkadang dia senyum sendiri mengingat hal itu terkadang dia sedih mengapa dia dengan mudahnya terbuai oleh cintanya Davin.
Sudah 2 hari Davin tidak ada kabar, kalau dihubungi selalu tidak aktif, dia resah, ada apa dengan Davi? Dia takut terjadi sesuatu.
Dia mencoba mendatangi sekolahnya tapi tidak membuahkan hasil, tidak satu orang pun yang memberitahukan keberadaanya.
Saat ini dia merasa lelah, pulang dalam keadan sedih, baru dipintu dia sudah mendengar keributan didalam rumah.
Orang tuanya selalu bertengkar ya itulah pemandanganya setiap hari, dia mencoba acuh pada orang tua tapi dalam hati dia sangat sedih.
Makanya selama dia berpacaran dengan Davin dia merasa bahagia, dia merasa disayangi dan Davin selalu menghiburnya, dia merasa nyaman bersama Davin.
Agak lama dia berdiri dipintu membiarkan orang tuanya menyelesaikan permasalahan mereka, tapi apa? Yang dia lihat, mereka tidak bisa menyelesaikan permasalahan mereka.
"Anggi sejak kapan kamu disini" tanya papinya, Anggi yang tadinya menunduk mengangkat kepalanya melihat papinya sudah berdiri didekatnya.
"Barusan pi" dia mencoba menahan air matanya agar tidak menetes.
"Ya sudah sana masuk" suruh papinya lalu beliu berjalan pergi.
"Papi mau kemana?" tanya Anggi.
"Papi mau keluar ada urusan" Anggi hanya mengangguk.
Lalu dia masuk kedalam rumah melihat maminya yang dari dapur membawa cemilan, maminya berusaha baik baik saja didepan anaknya.
"Anak mami sudah pulang" maminya tersenyum melihat putrinya.
"Mami tidak apa apa?" tanya Anggi.
"Iya mami baik baik" jawab maminya.
"Mi..."
"Sana kamu mandi dulu bau keringat" suruh maminya sambil pura - pura kabauan.
Anggi pun menuruti maminya, ya dia berusahan agar maminya mau cerita padanya tapi maminya tidak menceritakan pada anaknya, mungkin Anggi terlalu kecil harus mendengar keluh kesah maminya, maminya hanya menjawab mungkin papi capek.
(Maaf kalau aku membuat cerita yang masih dibawah umur yang tidak pantas ya, ini hanya sebuah cerita yang tiba2 muncul dibenaku, ya walaupun ada pada zaman sekarang banyak perempuan yang masih belia sudah tidak bisa menjaga harta paling berharga, jangan ditiru ya)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Al^Grizzly🐨
Banyak Faktanya...kehidupan bebas anak di bawah umur.
2024-07-16
1
Novayanti Puput
mengambarkan sebuah kisah realita negri konoha ±26ya thor
2023-12-28
7
Nadila
m
2023-07-26
2