Semua tidak akan indah lagi pada waktunya, hati seorang Stefanus Karim telah hancur berkeping-keping oleh penghianat istri dan sahabatnya.
"Tega sekali mereka berbuat begini padaku...!! tidak kusangka selama ini mereka bermain asik di belakangku..!!"
Chartiana istri Stefan telah berselingkuh dengan kakak tirinya sendiri. Entah setan apa yang telah merasuki jiwa Jeremy hingga tega menusuk temannya dari belakang.
"Akan ku balas penghianatan kalian dengan cara yang manis...!! sampai kalian merasa kematian lebih baik daripada kehidupan..." ucapnya dengan sorot mata ingin membunuh
Yuks..~ ikuti kisah cinta segitiga yang sungguh membagongkan 💗💗💗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukalama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 Perhatian Stefan
(Flashback)
"Cring cring..." bel pintu berbunyi, menandakan ada pengunjung yang masuk
"Selamat datang di Indie market..." sapa petugas kasir, dengan hangat menyapa pengunjung yang datang
Stefan berdiri menatap si mbak kasir dengan wajah malu-malu.
"Wuaaow...~ gantengnya..." si mba kasir Langsung terpesona, jarang sekali melihat customer yang gantengnya selangit
"Misi mbak..., saya mau beli pembalut" cicit Stefan dengan nada bisik-bisik
"Apa mas..saya tidak kedengaran..."
"Saya mau beli roti jepang mbak..." ujarnya sambil malu-malu, dengan nada yang normal
"Mau roti rasa apa...??" tanya di mbak yang gak ngerti
"Roti yang ada sayapnya mbak...!!" dengus Stefan
"Ooww mas-nya mau beli itu rupanya..., saya ambilkan dulu ya, kirain beli apaan hahaha..." si mba cekikikan
"Ampun deh..." gumamnya mengusap kasar wajah yang sedang merona, terpaksa harus membelinya, Chartiana tiba-tiba saja dapat tamu bulanan saat di jalan
"Blam..." sambil menunduk, buru-buru Stefan masuk kembali ke dalam mobilnya, lalu melihat Charty yang sedang memegangi perut bagian bawah
"Betul kan yang ini...??" tanya Stefan sambil memperlihatkan barang itu
"Iya kak..., sorry jadi ngerepotin kak Stefan..."ujar Charty dengan lesu, baru hari pertama masuk kerja, eh...si tamu bulanan juga datang
"Habis makan siang aku antar kamu pulang ya...." Stefan berbaik hati, ia masih ingat bagaimana para saudarinya suka emosi dan kesakitan kalau sedang dihampiri tamu bulanan
"Tapi kak..., apa gak masalah di hari pertama aku kerja, habis makan siang langsung pulang ke rumah..."
"Aku ini boss-mu di kantor, ikuti saja perintaku..." serunya tegas
"Ia deh iya..." dengus Charty, ia masih merasa terpaksa mengikuti kemauan kakak dan orangtuanya untuk bekerja di kantor Stefan, sambil manyun ia merebahkan tubuhnya di sandaran kursi mobil
Mobil tancap gas, Stefan membawanya ke sebuah restoran itali, Charty segera turun lalu mencari toilet. Sembari menunggu Charty yang sedang sibuk di toilet, Stefan duduk sambil terus merenggut, merasa malu karena tadi harus membeli pembalut, belum pernah ia sampai berkorban begini untuk para saudarinya, namun dirinya malah berkorban demi adik sahabatnya bukan adik-adiknya sendiri.
Disisi lain,
"Aaakkh...!! sungguh memalukaaannn....!! bisa-bisanya aku pms di depan kak Stefan" pekik Charty di depan kaca cermin, ia merasa sangat malu, seminggu sudah ia berusaha melupakan kejadian malam itu, namun sekarang malah ada kejadian baru lagi yang absurd
"Gara-gara aku gak mau makan di kantin, malah kejadian kayak gini deh..." keluhnya, sembari memegangi wajahnya yang memanas
.....
"Aku sudah selesai kak..." ujar Charty, dengan wajah malu-malu ia segera duduk lalu melihat menu-menu makanan
"Waah... semuanya kelihatan enak..." gumamnya dengan berseri-seri
"Pesan saja yang kamu mau..." ujar Stefan juga sedang melihat-lihat menu restoran
"Aku pesan Brown Butter Scallop with Parmesan Risotto, lalu Ravioli with mushroom souce, tomato basil panne pasta...teruss..."
"Waitt....kamu gak salah pesan sebanyak itu...?? memangnya bisa habis...??" tanya Stefan dengan mata melotot
"Kak Stefan jangan takut biar aku saja yang bayar, kebetulan aku mau makan banyak..." ujarnya dengan santuy
"Bukan masalah itu...!! Aku cuma gak suka buang-buang makanan, takut saja kalau pesan sebanyak itu kamu gak habis..." gerutu Stefan, sejak ia kecil memang diajarkan untuk selalu menghabiskan makanannya
"Aduh bawel banget deh kak Stefan ini..., iya tenang saja..., kalau gak habis kak Stefan bantuin ya..." Charty seenaknya
"Iiihhss..., kenapa juga harus aku yang bantuin..." gumamnya dengan kesal
Akhirnya Charty memesan 3 menu pasta dengan 1 buah dessert, melihat semua menu tersaji diatas meja, hati Stefan terus saja protes, takut semuanya jadi mubazir, namun siapa sangka...
"Semuanya enak sekali...~ perutku benar-benar kenyang" serunya sembari bersandar dan memegangi perut yang agak buncit
"Seriuss....!!" Stefan terkejut
"Kalau aku sedang pms memang begini kak, makanku selalu lebih banyak dari biasanya..."
"Hmm...begitu ya..." ujar Stefan pun mulai coba mengingat kebiasaan para saudarinya yang juga suka sekali nyemil kalau mereka sedang pms
"Ya baguslah kalau semuanya bisa habis...., santai saja habis ini aku akan antarkan kamu pulang..."
"Okaayy...~" Charty lanjut melahap dessert-nya
__________
Hari sudah sore menjelang malam, "Brrmm....brmmm...." mobil Stefan tiba di kediaman keluarga Ganendra, keadaan kota jakarta memang selalu dihantui kemacetan entah itu pagi, siang ataupun sore menjelang malam, dengan perut kenyang Charty tertidur disepanjang perjalanan, menjadikan Stefan supir pribadinya.
"Hei sudah sampai di rumahmu nih..." seru Stefan mencoba membangunkannya
"Zzz....Zzz..." Charty tetap tertidur
"Bangun mau sampai kapan tidur di mobilku...." Stefan masih coba membangunkan, ia menepuk-nepuk pundaknya
"Hmm...uumm..." Gumamnya sambil tidur
"Astaga mesti gimana banguninnya..." keluh Stefan sambil berpangku tangan di pegangan setir, sejenak matanya melirik wajah cantik Charty yang masih tertidur nyenyak, lalu muncul sebuah ide
Tidak pakai lama segera ia melepaskan seat belt, lalu turun dari mobil.., "Sreekk..." tanpa ijin Stefan mengangkat tubuh Charty dari dalam mobilnya
"Aaakkhh kak Stefan.....!!" cicit Chartiana yang terkejut, lagi enak tidur tiba-tiba digendong ala bridal
"Siapa suruh gak mau bangun-bangun, sudah tanggung biar aku gendong kamu sampai ke kamar...." seru Stefan menyeringai, hatinya merasa senang bisa berdekatan seperti ini
Dengan menutup wajahnya dengan kedua tangan, Charty pasrah berdiam diri, berharap tidak ada anggota keluarganya yang melihat dirinya sedang di gendong Stefan saat masuk ke dalam rumah.
Namun.....
"Charty kamu kenapa...!!" Jeremy terkejut melihat adiknya sedang di gendong seperti orang sakit
"Kak Jimmy....!!!" cicit Charty jadi panik, tubuhnya langsung bertenaga kembali dan berusaha ingin turun dari gendongan Stefan..., dirinya gak mau terlihat dekat dengan laki-laki lain
Namun Stefan tidak bergeming, malah mempererat gendongannya.
"Dia sedang datang bulan..., kamar Charty dimana...??" tanya Stefan ke Jeremy
"Syukur deh..., aku pikir adikku kenapa-napa.." Jeremy menghela nafas lega
Mereka bertiga pun naik ke atas menuju kamar Chartiana....
"Huhuhu...kakak perutku sakit sekali...~" keluh Charty dengan manja, ia berbaring sambil menggenggam satu tangan Jeremy
"Bukannya tiap bulan kamu juga sudah terbiasa dengan sakitnya..." kekeh Jeremy, ia duduk di pinggiran ranjang, sambil mengelus lembut kepala sang adik
"Tiap bulan beda kak..., kali ini sakit sekali..." alasan Charty, memanfaatkan keadaan bermanja-manja pada sang kakak tiri kesayangan
"Ya sudah kakak buatkan kamu teh herbal dulu ya..., jangan banyak bergerak..." seru Jeremy lalu keluar dari kamar adiknya
Stefan masih di dalam ia hanya berdiri sambil menatap datar ke arah Charty, "Hebat sikapnya berubah jadi manja di depan si Jimmy"
"Ke...kenapa kak...?? kok tiba-tiba melihat aku kayak gitu..??" Charty merasa tidak nyaman dengan sorot mata tajam Stefan
"Cuma lucu aja melihat kamu..., yang dari dulu manja gak ketulungan kalau sama Jeremy..." Stefan terkekeh, entah kenapa ada emosi yang tiba-tiba bergemuruh dalam hatinya saat melihat Charty bermanja-manja ke kakaknya
"Kayak kak Stefan gak tau aja, aku ini kan adik kesayangan kak Jimmy..." serunya dengan mengerucut bibir
Stefan mendekat lalu duduk di pinggiran ranjang Charty, mengikis jarak diantar mereka.
Mata Charty mendelik, hatinya berdenyut saat Stefan mendekat, mau mundur juga percuma lengannya sudah di tangkap, "Kak Stefan mau apa sih...??" tanya Charty dengan wajah merah merona
Stefan mengarahkan jemari Charty menangkap wajahnya, sorot matanya terus menatap lekat mata lentik Charty, "Aku mau kamu juga bersikap manja padaku...." seru Stefan tidak bisa mengalihkan perhatiannya pada wanita yang dulu selalu ia anggap menyebalkan
Mata Charty pun semakin membulat saat bibirnya menyentuh benda kenyal, "Oh tidak...!! dua kali berciuman sama kak Stefan.., aku kan maunya sama kak Jimmy...!!" teriakkan batin Chartiana
Bersambung~
...****************...
#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️
Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘
