pernikahan yang harus di rahasiakan karena umur mereka yang belum cukup, dan masih duduk di bangku pelajar, harus menikah karena kesalah pahaman.
Bagai mana kelanjutannya yukkk... baca biar ngak penasaran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"Dari tadi Kaka lihat senyum senyum terus sayang?!" ucap Rido melihat Aisyah yang terus tersenyum dari Cafe hingga sampai apartemen, Rido juga ikut tersenyum melihat istrinya bahagia.
"Hehehe... Terimakasih". kak sudah ajak Ica ke Cafe, Cafenya juga bagus banget pemandangannya?!" ucap Aisyah sambil tersenyum bahagia.
"Ica senang sayang...??" tanya Rido.
Aisyah mengangguk cepat "Iya Ica senang banget kak, baru kali ini Ica makan di luar dan mengunjungi Cafe, ternyata rasanya seperti itu, dari dulu sampai sekarang Ica cuma taunya makan nasi sisa aja sudah nikmat, karena bisa mengganjal perut Ica dan Ica melihat pemandangan hanya sekolah dan jalanan ke rumah Orang tua angkat Ica doang?!" ucap Aisyah sendu.
Rido lansung membawa sang istri ke dalam pelukannya, sungguh dia ikut sakit mendengar penuturan sang istri.
"Mulai sekarang Ica pengen makan apa, pengen jalan kemana, bilang sama kaka ya sayang?! In Sah Allah akan kaka turuti?!" ucap Rido merenggangkan pelukannya dan melihat wajah sang istri.
"Beneran ya kak?!" ucap Aisyah penuh harap.
Rido lansung menganggukan kepala dan tersenyum lembut kepada sang istri.
Aaa... "makasih Kaka...!!" ucap Aisyah memeluk suaminya dengan erat.
Rido terkekeh melihat tingkah sang istri, dia juga membalas pelukan Aisyah dengan erat dan menciumi puncak kepala Aisyah bertubi tubi.
"Sayang...?! Kaka mau ngomong sama kamu?!" ucap Rido menatap sang istri.
"Mau ngomong Apa??" tanya Aisyah memandang wajah sang suami dengan lekat.
"Sebenarnya Cafe yang kita datangi itu adalah Cafe kita sayang?!" ucap Rido.
"Loh kok bisa?!" tanya Aisyah kaget.
"Iya Kaka mendirikan Cafe itu enam bulan yang lalu, dan baru beroperasional seminggu lalu?!" ucap Rido
"Kan kita waktu itu belum nikah kak, kok namanya sudah pakai singkatan nama Aisyah??" tanya Aisyah bingung.
"Kan Kaka sudah bilang, Ica itu adalah milik Kaka dari dulu, makanya kaka menggabung nama kita sayang... apa pun usaha kaka di luar sana pasti pakai nama kita berdua sayang?!" ucap Rido lembut.
"Terimakasih" kaka, sudah menganggap ica ada?!" ucap Aisya sendu.
"Ica adalah segalanya buat kaka sayang, hanya Ica yang kaka punya di dunia ini, apa pun yang terjadi kedepannya tetap lah berada di samping kaka sayang?!"
\*\*\*\*\*\*
Aisya mondar mandir di dalam apartemen itu semenjak habis mandi, mencari pakaian kotor yang sudah beberapa hari belum sempat dia cuci, akan tetapi sudah bolak balik tak bisa Ia temukan.
"Ica nyari apa sih de??" tanya Rido bingung melihat sang istri seperti setrikaan.
"Kaka lihat pakaian kotor kita ngak, kok ngak ada sih, padahal tadi pagi Ica tarok di kamar mandi dekat dapur loh...?!" bingung Aisyah.
"Oohh... itu, sudah kaka kasih ke tukang londry tadi pagi?!" ucap Rido santai.
"Hah... kok kaka kasih ke tukang londry sih..
Icakan bisa nyucinya?" ucap Aisyah bingung.
"Sini sayang...?!" panggil Rido agar Aisyah duduk di sampingnya.
Aisyah pun menurut, duduk di samping sang suaminya itu.
"Kaka ngak mau kamu capek capek sayang, kamu cukup berada di samping kaka terus, cucian dan beres beres rumah sudah ada orang yang datang dua kali seminggu?!" ucap Rido.
"Trus... aku ngapain dong...?" rengut Aisyah.
"Ica boleh masak, belajar, main hp, nonton drama korea kayak anak anak lainnya dan baca novel di aplikasi?! terang Rido.
Aisyah hanya menatap Rido tanpa kedip, dia sungguh tersanjung di perlakukan bak ratu oleh sang suami, walau Rido masih remaja tapi pikiran Rido sudah dewasa, dan bertanggung jawab terhadap istrinya.
Bersambung...
Jangan lupa like komen vote dan jadikan terpaforit ya....
"Terimakasih..."