" Malam itu adalah sebuah kesalahan, saya tidak mau mengingatnya lagi membuat saya merasa jijik!!......... Dan saya yakin anak yang sedang kamu kandung itu bukanlah darah daging saya!! ", kata Ezio kepada Syahlaa dengan nada yang terdengar sangat pedas sekali di telinga Syahlaa.
Syahlaa yang mendengar perkataan dari Ezio, dia hanya bisa tertunduk lesu dengan air mata yang terus mengalir deras dari kelopak matanya yang indah itu.
Setelahnya Syahlaa memilih pergi tanpa banyak berbicara lagi kepada Ezio.
_____**********_____
Empat tahun kemudian.
" Apa anak perempuan itu adalah anak saya Syahlaa?? ", kata Ezio kepada Syahlaa.
" Huh,!! anda bilang anak anda,?? apa saya tidak salah mendengar?? ", jawab Syahlaa kepada Ezio.
" Anak yang sedang kamu kandung saya yakin dia bukanlah darah daging saya, dan saya merasa jijik jika mengingat kesalahan pada malam itu!! ", kata Syahlaa kepada Ezio.
" Jangan menemui saya lagi,!! karena saya sampai kapanpun tidak akan mau mengakui anak haram itu sebagai anak saya!! ",, kata Syahlaa masih menirukan perkataan pedasnya Ezio dulu.
" Siapakah dulu yang pernah mengatakan hal itu kepada saya?? ", sambung lagi perkataan dari Syahlaa kepada Ezio yang hanya bisa diam saja.
" Sejak mendengar perkataan itu, detik itu juga bagi saya Ayah kandungnya sudah mati!! ",, lanjut lagi perkataan dari Syahlaa kepada Ezio dengan suara super tegas sekali.
Setelah puas mengatakan itu semua kepada Ezio, Syahlaa langsung pergi meninggalkan Ezio yang hanya diam terpaku daritadi di tempatnya berdiri.
Ezio yang sudah melihat sendiri anak perempuan yang dilahirkan oleh Syahlaa wajahnya begitu sangat mirip sekali dengannya.
Sekarang Ezio menyesal.
Iya menyesal, kenapa dulu dia pernah mengatakan hal menyakitkan itu kepada Syahlaa.
*----------*
Mau tahu bagaimana kelanjutan cerita dari Syahlaa dan juga Ezio.??
Yuk ikuti terus kisahnya, di novel terbaru saya yang ke delapan.
Dilarang keras plagiat dan boomlike!!
Karena ini real dari hasil pemikiran saya sendiri.
TBC ---->
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria_azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERPURUK
Kejadian yang memilukan itu tidak terasa sudah satu minggu berlalu.
Walau sudah terlewat satu minggu, namun kilasan kejadian itu masih sangat membekas sekali di ingatannya Isabella.
Dan selama satu minggu itu, Isabella jika berada di kantor, dia tidak lagi menjadi Isabella yang supel, ramah atau humble seperti biasanya kepada semua orang.
Isabella yang sekarang lebih banyak diam, murung tidak mau banyak bergaul dengan banyak orang.
Biasanya Isabella jika jam istirahat tiba, dia akan selalu makan siang di luar atau di kantin Perusahaan bersama Casper atau para karyawan yang lainnya.
Namun selama satu minggu itu, Isabella akan selalu menolak ajakannya Casper untuk makan siang, bahkan lebih seringnya Isabella melewatkan jam makan siangnya.
Selama satu minggu belakangan ini, Isabella tidak naf5u makan sama sekali, dan Isabella akan makan, jika dia sudah benar-benar merasa sangat lapar sekali.
Semua ini karena Ezio yang sudah memp3rk054nya kemarin, hingga merubah Isabella yang ceria menjadi murung dan menutup diri.
Ketika jam makan siang tiba, Isabella lebih memilih berdiam diri sambil melamun di dekat jendela ruang kerjanya dengan tatapan kosongnya itu.
Capser sendiri dia merasa heran dengan perubahan drastis yang dialami oleh Isabella.
Karena sikap Isabella kali ini benar-benar jauh berbeda sekali dari Isabella yang biasanya dia kenal.
" Kamu kenapa sih Isabella,?? jika ada masalah cerita saja kepadaku, siapa tahu aku bisa membantu kamu ",, kata Casper yang sering di ucapkan kepada Isabella.
Dan Isabbella juga akan selalu menjawab, " Aku tidak apa-apa ko Casper, lagi banyak kerjaan saja. "
Iya kira-kira seperti itulah jawaban yang akan Isabella berikan kepada Casper.
Casper sudah cukup mengenal baik Isabella, jadi Casper berfikir yang sedang di alami Isabella sekarang bukanlah masalah tentang pekerjaan.
Karena sebanyak apapun itu pekerjaannya Isabella, Isabella akan selalu banyak senyum dan tidak terlihat seperti menanggung beban yang berat seperti sekarang.
Casper yang tidak mau terus memaksa Isabella untuk bercerita kepadanya dan nantinya akan membuat Isabella merasa tidak nyaman dengannya.
Akhirnya Casper memilih mengalah saja dan membiarkan Isabella berdiam diri dulu.
Casper yang takut jika Isabella jatuh sakit karena selalu menolak ajakan makan siangnya, dia pasti selalu menyempatkan membelikan makan siang untuk Isabella.
Tapi sering-seringnya makan siang itu tidak Isabella makan, namun Isabella berikan kepada officeboy yang sengaja Isabella panggil ke dalam kantornya.
Ezio sendiri setelah kejadian itu, dia semakin menjadi dengan Isabella, seperti orang yang tidak merasa bersalah sama sekali kepada Isabella.
Ezio jika bertemu Isabella di kantor, dia melihat Isabella hanya cuma sekretaris biasa, tanpa ada niat ingin meminta maaf kepadanya.
Bahkan Isabella sendiri sering menahan air matanya ketika dia menghadap ke Ezio untuk melaporkan pekerjaannya.
Sikap dingin, semakin kejam dan juga angkuh, itulah yang di perlihatkan oleh Ezio kepada Isabella sekarang karena Ezio ingin menutupi ke salahannya.
Dan kata-kata dari Ezio yang pernah di ucapkan oleh Ezio kemarin, sungguh semakin membuat diri Isabella semakin tidak ada harganya sama sekali.
" Jangan pernah kamu membicarakan atau mengatakan tentang kejadian kemarin dengan siapapun Isabella!! ",, ancam dari Ezio kepada Isabella.
" Atau saya tidak akan segan-segan menghabisi kamu jika kejadian kemarin sampai terdengar oleh Klara ",, lanjut lagi perkataan dari Ezio kepada Isabella.
" Baik Tuan ",, hanya itu perkataan yang bisa di katakan oleh Isabella kepada Ezio.
Kejadian diantara mereka berdua seperti sengaja mereka lupakan dan tidak mau di bahas lagi.
Terlebih lagi Ezio yang sudah baikan lagi dengan sang kekasih, dia tidak mau membahas itu lagi hingga bisa membuatnya ketahuan jika dia sudah memperk054 sekretarisnya sendiri.
Marah, sakit, benci bercampur menjadi satu jika Isabella berhadap-hadapan dengan Ezio ketika di kantor.
Ingin rasanya Isabella segera pergi dan keluar dari kantor tersebut, tapi sayangnya waktunya belum tepat dan Isabella bisa di tuntut oleh Ezio.
Karena sementara waktu Isabellalah yang ditugaskan untuk menggantikan Rain, sekretaris utama di kantor tersebut.
Bertahan ...
Kata itulah yang terus diucapkan oleh Isabella di dalam hatinya, supaya dia kuat melangkah di dalam gedung tinggi yang menjulang itu.
Dan Isabella terus berdoa semoga dari kejadian memalukan itu tidak tumbuh benih yang tidak di harapkannya di dalam rahimnya.
Tubuh yang awalnya sedikit berisi, sekarang terlihat sekali jika semakin kurus.
Namun sekurus-kurusnya Isabella sekarang, justru terlihat ideal di tinggi badan yang dia miliki.
Jangan lupakan wajah pucatnya itu yang sudah menghiasi kehidupannya selama satu minggu lamanya.
Saat ini Isabella sedang berada di dalam rumahnya sendiri, sebab dia sudah pulang dari kantor sejak dua jam yang lalu.
Ketika Isabella sedang melamun sendiri di dalam kamarnya, tiba-tiba saja ponsel yang dia taruh di sampingnya berdering dengan cukup kencang sekali.
Melihat nama sang sahabat yaitu Emmy, Isabella langsung saja mengangkatnya.
" Halo ",, kata Isabella dengan suara lirihnya.
" Kamu dimana Bella, aku sudah berada di depan rumah kamu?? ",, kata Emmy kepada Isabella.
" Iya sebentar ",, jawab Isabella kepada Emmy.
Sambil mematikan sambungan teleponnya itu, Isabella langsung berjalan keluar kamar untuk membukakan pintu rumahnya untuk sang sahabat.
" Ayo masuk ",, kata Isabella kepada Emmy.
" Rumah kamu berantakan sekali Isabella ",, kata Emmy kepada Isabella dengan ekspresi yang sangat terkejut sekali.
Karena sejak diberantakin kemarin, Isabella memang sengaja tidak mau membereskan rumahnya.
Bukan karena malas, hanya saja Isabella seperti tidak punya tenaga untuk membereskan kekacauan itu semua.
" Tidak sempat ",, jawab singkat dari Isabella kepada Emmy.
" Mau minum apa kamu Emm, akan aku buatkan ",, kata Isabella kepada Emmy dengan wajah yang terlihat flat tidak ada ekspresi sama sekali.
" Tunggu!! ",, kata Emmy mencegah Isabella yang akan masuk ke dalam dapur.
" Katakan kepadaku, apa yang sebenarnya terjadi kepadamu?? ",, kata Emmy lagi kepada Isabella sambil berdiri tepat di depannya Isabella.
" Tidak ada yang terjadi apa-apa kepadaku Emmy ",, jawab dari Isabella kepada Emmy.
" Jujur kepadaku atau aku akan marah kepadamu seumur hidup!! ",, ancam super tegas sekali dari Emmy kepada Isabella.
Mendengar ancaman dari Emmy, pecahlah sudah air mata yang selama satu minggu ditahan oleh Isabella.
Berusaha kuat seorang diri ternyata sangat menyakitkan sekali.
Emmy yang melihat sang sahabat baiknya tiba-tiba menangis seperti itu, dia langsung saja membawa Isabella ke dalam pelukannya untuk memberikan kekuatan kepadanya.
" Menangislah jika itu bisa membuatmu lega ",, kata Emmy kepada Isabella.
" Jika sudah lega, ceritakanlah, berbagilah masalah kamu kepadaku, jangan kamu pendam sendiri Bella sahabatku ",, kata Emmy lagi kepada Isabella.
Isabella cukup lama sekali menangis di dalam pelukannya Emmy, hingga pundaknya Emmy terasa basah karena air mata sang sahabat.
Emmy sangat tahu dan mengenal sekali bagaimana sifat dari Isabella.
Seberat apapaun ujian hidup yang di alami Isabella, Isabella tidak akan sampai terpuruk seperti sekarang.
Jadi ketika Emmy melihat keadaan dari Isabella yang buruk dari terkahir mereka ketemu kemarin.
Tentu saja jiwa sahabat di dalam diri Emmy langsung muncul kepermukaan untuk menjadi bahu penopang sang sahabat yang sedang rapuh sekarang.
...❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️...
...***TBC***...