Dita terpaksa menikah dengan pria CEO lumpuh dan dikenal impoten, menggantikan kakak nya Dora yang kabur bersama dengan Ricardo, pacarnya.
Dita tidak menyangka kalau suaminya adalah pria tampan dan tidak impoten seperti kabar yang beredar.
Dora menyesal telah kabur bersama dengan kekasih nya setelah mengetahui kalau calon suaminya yang kini menjadi suaminya Dita adalah pria sempurna sesuai kriteria nya.
Ikuti cerita lengkapnya di Novel
WANITA PENGGANTI CEO
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naim Nurbanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
Dora. Dora adalah kakak kandung dari Dita yang seharusnya menikah dengan Emon, CEO yang menyamar sebagai laki-laki lumpuh dan memakai topeng. Sebenarnya Emon adalah Sandy. Dan Sandy adalah Emon yang memiliki postur tubuh tinggi besar dengan badan atletis, wajah tampan, hidung mancung, penampilan selalu rapi bersih, penyuka keberhasilan. Namun identitas Emon atau Sandy sendiri hanya keluarga besar dan orang terdekatnya yang tahu. Dita sendiri istri pengganti pun belum memahami jika antara Sandy dan Emon adalah sama. Apalagi Sandy masih belum jujur dengan dirinya. Itu lantaran dia sendiri ingin mengetahui ketulusan Dita menjadi istri pengganti yang menikah dengan Emon yang dikenal sebagai laki-laki impoten, lumpuh.
Kembali ke cerita Dora. Sebelum hari dilangsungkan pernikahan nya dengan CEO muda Emon, Dora memutuskan kabur dari rumah dan kekasih Dora lah yang membantu jalannya Dora untuk kabur atau minggat dari rumah. Pacar Dora bernama Ricardo. Ricardo sendiri adalah salah satu putra tunggal dari pewaris di keluarga Licardo. Namun sampai sekarang Ricardo pekerjaannya hanya bersenang-senang dan berfoya-foya serta menghabiskan uang ayahnya. Ricardo sendiri belum mau bekerja dan membantu ayahnya dalam mengembangkan perusahaan serta mengelolanya. Ricardo inilah yang membawa kabur Dora ke luar negeri hingga beberapa bulan ini.
Dora sudah mendengar kalau pernikahan nya dengan tuan muda Emon si laki-laki yang dikenal impoten itu telah digantikan oleh adik kandung nya yaitu Dita. Akhirnya Dora bisa bernafas lega dan mengajak Ricardo kembali. pulang ke tanah air. Di samping keuangan Ricardo semakin menipis karena ayah Ricardo sengaja menghentikan dana untuk Ricardo.
Saat ini Dora dan Ricardo sudah tiba di bandara. Mereka langsung dijemput oleh sopir pribadi dari keluarga besar Ricardo. Mobil mewah itu membawa pasangan kekasih itu ke rumah kediaman keluarga besar Licardo.
*****
Setiba nya di rumah kediaman keluarga Licardo, keduanya yaitu Dora bersama dengan Ricardo disambut oleh beberapa pelayan wanita dan juga pria. Barang-barang milik Dora dan Ricardo yang berada di bagasi mobil kini diturunkan dan di bawa oleh beberapa pelayan yang tadi sudah siap untuk menjalankan tugas.
"Bawa semua tas-tas itu di lantai atas! Aku dan Dora akan istirahat di kamar itu," ucap Ricardo yang memberi perintah pada pelayan-pelayan setia di rumah kediaman keluarga Licardo itu.
"Siap menjalankan perintah, tuan muda!" sahut salah satu pelayan yang merupakan kepala pelayan di rumah itu.
"Hem," gumam Ricardo seraya menggandeng mesra Dora. Dora gak seorang putri yang dilayani oleh banyak pelayan-pelayan. Semua seperti tunduk atas perintah tuan muda Ricardo.
"Ayo sayang! Rasanya badanku sudah sangat lengket karena berjam-jam berada di udara," keluh Ricardo.
"Hehehehe itu benar! Setelah ini kita akan berendam di bathtub dengan air hangat selama berjam-jam Supaya badan kita kembali fresh," sahut Dora. Ricardo tersenyum seringai mendengar ucapan Dora. Mana mungkin mereka hanya berendam air hangat saja di dalam bathtub kalau tidak menciptakan suara- suara indah dari kedua mulut mereka karena melakukan penyatuan tubuh dengan gerakan intens yang saling memberi dan menerima.
Kehidupan dan gaya hidup Dora dan Ricardo tentu saja condong ke barat. Dalam artian hubungan badan saat berpacaran itu sudah lumrah dan biasa. Asal mau sama mau. Asal suka sama suka dan tanpa paksaan. Itulah yang terjadi. Namun demikian Dora merasa sangat beruntung memiliki pacar seperti Ricardo yang kaya raya. Walaupun kekayaannya itu masih berasal dari keluarga nya yang turun temurun. Ricardo lah yang pertama kali membuka segel Dora hingga Dora merasa yakin kalau Ricardo lah yang akan menjadi suami nya dan sudah yakin akan menikahi dirinya.
"Wow, ini sangat luar biasa Sayang! Rumah ini dan semua perabotan di dalam nya. Benar-benar semuanya barang-barang mewah dan mahal," ucap Dora penuh kekaguman dengan rumah kediaman keluarga Licardo yang megah dan mewah dengan perabot rumah yang sangat mahal dan fantastis.
"Sudahlah! Ayo kita naik ke lantai atas, sayang! Aku sudah tidak sabar berendam bersama dengan kamu!" sahut Ricardo seraya mencubit hidung Dora yang mancung.
Dora yang berkulit putih memiliki kecantikan yang lebih cantik daripada Dita. Dengan bodi yang nyaris sempurna bak model, Dora memiliki ukuran dada yang cukup menarik perhatian seorang pria. Ukuran 38B cukup membuat mata seorang laki-laki akan melotot ke bagian dada Dora. Dan tentu saja pikiran seorang laki-laki dewasa akan berfantasi liar dan bertreveling kemana-mana. Tinggi badan antara Ricardo dengan Dora tidak terlampau jauh. Dora memiliki tinggi badan di bawah telinga Ricardo. Tidak perlu menggunakan sepatu berhak tinggi, Dora sudah memiliki tinggi badan yang cukup untuk ukuran wanita di negeri ini.
Ricardo membuka kamar itu. Kembali Dora dibuat terpana dengan isi dalam kamar itu yang benar-benar luar biasa indahnya.
"Ini kamar kamu, sayang? Eh maksudnya kamar kita?" tanya Dora.
"Tentu saja sayang! Kamu menyukai nya? Kalau kamu tidak menyukai nya, kita bisa pindah di kamar sebelah yang nuansanya lebih indah daripada kamar ini," kata Ricardo.
"Eh, tidak, tidak! Ini sangat bagus sekali! Kamar ini luar biasa keren. Apalagi lukisan itu, akan membuat kita semakin meningkatkan gairah dan fantasi liar untuk berolah raga di atas kasur empuk itu," ucap Dora.
"Hahaha itulah yang aku suka dari kamu, sayang! Kamu selalu paham keinginan seorang laki-laki," sahut Ricardo seraya mencubit pipi Dora. Setelah lah Ricardo menggiring Dora ke dalam kamar mandi di ruangan itu.
Sura gemericik air di kamar mandi itu masih kalah dengan suara yang dihasilkan oleh sepasang kekasih itu yang melakukan kegiatan intens saling memberi dan menerima tanpa ada paksaan dan tertekan. Keduanya menikmati permainan indah di dalam kamar mandi itu tanpa ada yang berani mengganggu.
*****
Sementara di ruang makan kini nyonya besar sedang duduk menikmati puding coklat dan teh pahit nya. Di sebelah nya ada pelayan yang selalu menemani nya.
"Apakah Ricardo sudah tiba?" tanya nyonya besar yang bernama nyonya Anyelir. Nyonya Anyelir adalah istri dari tuan besar Licardo.
"Benar, nyonya besar! Tuan muda Ricardo datang dengan membawa seorang wanita," jelas pelayan setia dari nyonya besar Anyelir. Mata Anyelir menyipit mendengar ucapan pelayan nya.
"Dia masih suka berfoya-foya dan bersenang-senang. Sampai kapan Ricardo, putra ku bisa memiliki tanggungjawab. Sedangkan Licardo semakin hari semakin berumur dan mudah letih. Dia butuh penerus yang bisa mengelola perusahaan dan mengembangkan bisnis perusahaan ini. Tidak hanya bersenang-senang saja kerjaannya," keluh nyonya Anyelir.
"Mungkin kalau sudah tiba saatnya, tuan muda Ricardo akan memiliki tanggungjawab itu, nyonya. Tuan muda Ricardo sangat mirip. dengan tuan besar Licardo," ucap. pelayan setia nyonya Anyelir.
"Benar! Mungkin itulah sebabnya Licardo sangat memanjakan putra ku itu. Karena dulunya Licardo juga suka bersenang-senang dan berfoya-foya seperti Ricardo," sahut Nyonya Anyelir seraya tersenyum sinis mengingat dahulu Licardo dengan segudang kenakalan nya sewaktu muda.
apakah bahagia melihat kehormatan wanita di permalukan kayak gitu dengan alasan dalam otakmu hanya karena dia wanita jahat