NovelToon NovelToon
Gigoloku Bossku

Gigoloku Bossku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Suami Tak Berguna / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:60.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

“Satu malam, satu kesalahan … tapi justru mengikat takdir yang tak bisa dihindari.”

Elena yang sakit hati akibat pengkhianat suaminya. Mencoba membalas dendam dengan mencari pelampiasan ke klub malam.

Dia menghabiskan waktu bersama pria yang dia anggap gigolo. Hanya untuk kesenangan dan dilupakan dalam satu malam.

Tapi bagaimana jadinya jika pria itu muncul lagi dalam hidup Elena bukan sebagai teman tidur tapi sebagai bos barunya di kantor. Dan yang lebih mengejutkan bagi Elena, ternyata Axel adalah sepupu dari suaminya Aldy.

Axel tahu betul siapa Elena dan malam yang telah mereka habiskan bersama. Elena yang ingin melupakan semua tak bisa menghindari pertemuan yang tak terduga ini.

Axel lalu berusaha menarik Elena dalam permainan yang lebih berbahaya, bukan hanya sekedar teman tidur berstatus gigolo.

Apakah Elena akan menerima permainan Axel sebagai media balas dendam pada suaminya ataukah akan ada harapan yang lain dalam hubungan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Delapan

"Jangan sampai Axel yang menjadi CEO! Tapi tak mungkin, bukankah dia tak mau terikat dengan pekerjaan. Perusahaan ini harus jadi milikku!" seru Aldi dalam hatinya.

Aula utama perlahan mulai hening, semua mata tertuju ke podium. Suara direktur yang tadi berbicara semakin jelas terdengar, meski setiap detiknya seperti menahan sesuatu yang besar. Aldi duduk di barisan depan bersama jajaran manajer, jantungnya berdetak makin kencang. Elena di barisan tengah, berusaha terlihat tenang padahal dalam hatinya ikut diliputi rasa penasaran.

Direktur itu menghela napas sebelum melanjutkan, “Mulai hari ini, posisi CEO yang ditinggalkan oleh Bapak Surya resmi digantikan oleh … Axel Leonel Pratama.”

Hening seketika menyelimuti aula. Nama itu seolah menggetarkan udara. Aldi sontak menoleh kaget, tubuhnya menegang. “Axel?!” gumamnya pelan, hampir tak percaya. Dia mengucek wajahnya sendiri, berharap telinganya salah dengar. Tapi jelas sekali nama itu disebut.

Mata Aldi memanas, bukan hanya karena kaget tapi juga kesal. Dia dan Axel adalah sepupu yang sejak kecil tak pernah akur. Bagi Aldi, Axel selalu dianggap saingan, selalu muncul tiba-tiba dan membuatnya merasa tersisih. Dan sekarang? Axel muncul lagi, mengambil alih posisi tertinggi di perusahaan yang selama ini Aldi pikir akan menjadi miliknya suatu saat nanti.

Sementara itu, Elena di kursi tengah membeku. Matanya membesar, jantungnya berdetak tak karuan.

"Axel ... tak mungkin itu Axel, pria yang kemarin malam menemaniku. Bukankah nama itu banyak digunakan di dunia ini?" tanya Elena dalam hatinya.

Nama itu … Axel. Dia sempat tertawa kecil dalam hati, berpikir mungkin hanya kebetulan. Dunia ini luas, pasti ada banyak orang bernama Axel. Tidak mungkin pria misterius yang menemaninya semalam, yang dengan enteng dia anggap sebagai pria bayaran ternyata seorang CEO.

Namun, semua keraguan buyar ketika pintu samping aula kembali terbuka. Sosok tinggi tegap dengan jas hitam yang membalut tubuhnya berjalan masuk dengan langkah mantap. Rambut hitamnya tersisir rapi, wajahnya tegas, sorot matanya tajam. Axel. Benar-benar dia.

Beberapa karyawan wanita langsung berbisik kagum, bahkan ada yang menahan napas melihat ketampanannya. Beberapa pria menatap iri. Aura yang dibawa Axel benar-benar berbeda, dingin, berwibawa, tapi sekaligus memikat. Tepuk tangan pelan terdengar, meski suasana masih penuh rasa kaget.

Elena menunduk cepat, jantungnya hampir copot. Tangannya meremas rok kerjanya kuat-kuat. “Astaga … jadi memang dia ….” Dalam hati ia berteriak. Wajahnya memanas, antara malu, takut, dan bingung. Bagaimana bisa? Mana mungkin seorang CEO datang ke klub malam dan berperan sebagai gigolo? Apa semua itu hanya permainannya?

Axel berjalan dengan tenang ke depan, menghampiri Om Surya, ayahnya sendiri. Lalu menyalami para direksi. Sorot matanya menyapu ke arah para karyawan. Banyak wanita salah tingkah, tersenyum malu-malu saat pandangan Axel melintas pada mereka. Tapi sebenarnya, Axel hanya mencari satu sosok. Elena.

Dan ketika matanya menemukan Elena di barisan tengah, ia langsung mengenalinya. Meski Elena menunduk, Axel tak salah lihat. Senyum samar terbit di bibirnya, senyum penuh arti yang hanya Elena mengerti.

"Akhirnya aku menemukanmu! Tak ada seorang wanita pun yang bisa pergi begitu saja dariku! Bukan mereka yang harusnya meninggalkan aku, tapi akulah yang mesti pergi dari hidup wanita mana pun!"

Elena merasakan jantungnya mau copot saat mata mereka bertemu. Dia kembali menunduk setelah melihat seringai dari pria itu.

"Elena ... jika aku menginginkan sesuatu, itu harus ku dapat. Begitu juga kamu!" seru Axel dalam hatinya.

Pak Surya akhirnya berdiri, suaranya bergetar namun tetap tegas. “Mulai hari ini, tongkat estafet kepemimpinan perusahaan ini saya serahkan pada putra saya, Axel Leonel Pratama. Saya percaya di tangan Axel, perusahaan ini akan semakin maju.”

Tepuk tangan serentak terdengar memenuhi ruangan, meski tidak semua orang benar-benar tulus. Ada yang masih syok, ada yang penuh harapan. Aldi bertepuk tangan pelan dengan wajah kaku, pikirannya kalut. Elena hanya menepuk sekali lalu berhenti, tubuhnya terasa dingin.

Setelah Axel memberi sedikit sambutan singkat tentang visi, harapan, dan ucapan terima kasih, acara segera ditutup. Para karyawan diminta kembali ke ruangan masing-masing. Riuh suara obrolan langsung memenuhi aula. Semua orang membicarakan hal yang sama: Axel, CEO baru yang tampan dan karismatik.

Elena buru-buru bangkit. Langkahnya cepat, ingin segera keluar sebelum Axel benar-benar kembali memperhatikannya. Keringat dingin mengalir di pelipisnya. Ia takut, sangat takut, kalau sampai Aldi tahu hubungan samar yang pernah terjadi di antara mereka. Hanya beberapa langkah lagi menuju pintu ….

“BERHENTI!”

Suara bariton Axel terdengar lantang, membuat semua orang refleks menoleh. Suasana aula mendadak hening kembali. Axel menatap lurus ke arah Elena, jari telunjuknya mengarah tanpa ragu.

“Kamu. Ikuti saya ke ruangan saya.”

Semua karyawan langsung berbisik heboh. Tatapan penuh tanda tanya saling bertukar. "Kenapa Elena di panggil? Kenapa CEO baru tiba-tiba memanggilnya di depan semua orang?"

Elena terpaku di tempat, wajahnya memerah. Kakinya terasa lemas. Ia berusaha tersenyum kaku, menunduk lebih dalam, berharap tanah bisa menelannya saat itu juga.

"Ya Tuhan, apa mau pria itu?" tanya Elena dalam hatinya.

Aldi di barisan depan membelalak, tak percaya. Mulutnya ternganga. “Elena …? Kenapa istriku …?” pikir Aldi. Dadanya panas, campuran cemburu, curiga, dan marah membuncah jadi satu.

"Axel tak mengenal Elena. Tak ada yang tau kalau dia istriku, termasuk Om Surya. Kenapa Axel memanggilnya?" Kembali Aldi bertanya pada dirinya sendiri.

Rekan-rekan Elena ikut menatap dengan kaget. Ada yang saling berbisik, ada yang diam terpaku. “Wah, kok bisa ya dia yang dipanggil?” suara lirih salah satu staf terdengar.

Axel tak peduli. Tatapannya tajam, penuh wibawa. “Saya tidak akan mengulangi ucapan hingga dua kali,” ujar Axel lagi, membuat semua orang makin terdiam.

Elena menelan ludah, lalu dengan langkah pelan, penuh keraguan ia berjalan maju. Suasana aula mendadak seperti mengiringi langkahnya. Semua mata mengikuti gerakannya. Gosip sudah pasti akan menyebar cepat. Aldi mengepalkan tangannya erat, menahan diri untuk tidak langsung bangkit. Pak Surya sudah pergi, sehingga tak tahu apa yang putranya lakukan lagi.

Beberapa detik terasa begitu panjang. Suara sepatu hak Elena beradu dengan lantai aula terdengar jelas, memecah keheningan. Ia berjalan melewati rekan-rekannya, yang menatap penuh rasa ingin tahu. Beberapa dari mereka bahkan menutup mulut menahan komentar.

Elena bisa merasakan tatapan Aldi menembus punggungnya, panas, penuh tanda tanya. Ia tak berani menoleh sedikit pun. Dalam hatinya, ia hanya bisa berdoa agar Axel tidak membuka aibnya di depan semua orang.

Dan tepat di depan pintu aula, Elena berhenti sejenak, menarik napas panjang. Axel menunggu dengan sabar namun matanya tak pernah lepas darinya. Dengan suara berat yang penuh otoritas, Axel menegaskan sekali lagi.

“Ikuti aku ke ruang kerja!" seru Axel dengan penuh penekanan.

1
Eka ELissa
🤣🤣Aldi kmu bkln mnyesl khilngan elen........mlhn milih ular 🐍🐍 kepala dua mcem Lisa 😄😄😄😄🤭
Eka ELissa
nah lohh....knak dehh.......🤣🤭
Ruwi Yah
makasih upnya mam
ken darsihk
Jadi perempuan harus pintar Elll jangan mau di injak 2 , jadi perempuan harus punya harga diri jangan seperti si Lisa borokokok yng hanya mengedepankan nafsuh birahi sajah 😡😡😡
ken darsihk
Nahhh khannn ketahuan dwehhh 😅😅
Teh Euis Tea
makasih mama reni udah dauble up
nur adam
lnjut
Reni
HRD mana tu HRD kasih sangsi dong udah bikin heboh
Apriyanti
lanjut thor up double 🙏
Apriyanti
knp gak di pecat aja lisa dan Aldi nya xel biar Lisa tau rasa
Fitria Syafei
Elena kereeen 👏🏻 mama terima kasih 🥰🥰
🌷Vnyjkb🌷
wesss biarin,, cm barang ini, bisa d bli lg , timbang km d mutil ntar d apart, biarin ellll,, iklaskan🤭
Felycia R. Fernandez: bagusnya sama Axel ya kk,ntar digebukin Aldi lagi
total 1 replies
Ilfa Yarni
good Elena ngapain jg bertahan dgn laki2 seperti itu sayangi dirimu sendiri
ElHi
kadang mau keluar dari hubungan toxic itu luarr biasa susahnya..apalagi kalo udah punya anak2. Beruntung kamu msh blm dikarunia anak Elena......kamu msh LBH leluasa menentukan hidupmu ke depan.
Ratih Tupperware Denpasar
tanks mam sdh double up hari ini.
Salim ah
waaah..kampret kaleyan ber2 ya Lisa Aldi dimanapun akan melakukan hal yg menjijikan 🙄😡
semoga elena kuat melihat perbuatan mereka ber2
Betty Sam
rasain Aldi..ketahuan kn
Ratih Tupperware Denpasar
nah sdh terciduk juga apa duo penghinat itu masih mau ngeles? rasain kamu aldi dpt wanita licik dan sadis..siap2 aja panggilan dari pengadilan agama dan kamu lisa mungkin selama ini kamu menduga perusahan ini mikik si aldi makqnyq kqmu sng locik dan sadis merebutnya dari sahabatmu setelah kamu tahu aldi hanya karyawan diaitu nyesell ga kamu? pastinya nyesellah secara aldi ga sekaya yg kamu kira
Ruwi Yah
tunggu apalagi elen semua bukti nyata udah ada ayo tangkap basah suami dan sahabat bejatmu itu
❤️Rizka Aulia ❤️
ayo lena bukti nya uda kuat km untuk bercerai sama Aldi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!