Eva adalah gadis berusia 18 tahun berasal dari keluarga sederhana. Ia memiliki mimpi besar menjadi orang kaya dan hidup serba ada.
Daniel Ananta menikahi gadis bernama Arsana putri wijaya. Putri satu-satunya dari keluarga terpandang di negaranya. Sayangnya Arsana adalah wanita yang sombong dan bertindak semaunya. Dalam pernikahannya Arsana tak mau mengandung seorang anak dengan berbagai alasan. Untuk itu Daniel akan membayar siapa saja yang mau mengandung anaknya dan Arsana. Dengan imbalan uang 3 miliar setelah anaknya dapat terlahir di dunia.
Dengan informasi dan bujukan dari Toni,
Eva bersedia menyewakan rahimnya karna terbayang uang yang akan di dapatkannya nanti setelah melahirkan bayi Daniel dan Arsana.
Mampukah Eva yang masih berusia 18 tahun mengandung seorang bayi dan melahirkannya. Dan konflik apa saja yang ada di dalamnya.
Ikuti kisahnya, jangan lupa like, coment, vote, favorit dan hadiahnya ya...
Salam manis dari author..selamat membaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cawica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serba mewah
Kedua pengawal membukakan mobil untuk Eva, Toni dan Vincent.
Vincent dengan wajah tampan dan tubuh atletisnya segera berjalan melewati Eva dan Toni sambil berkata.
"Ayo ikuti aku..."
Eva dan Toni pun menurut dan mengikuti langkah Vincent.
"Ini nona Eva dan ini tuan Toni...mereka adalah orang yang harus kalian layani atas perintah tuan Daniel..."
Vincent berbicara kepada para pelayan yang jumlahnya ada 12 orang wanita dan 4 orang pria.
Mereka semua sudah terbagi menjadi beberapa bagian dengan pekerjaan masing-masing.
jadi seperti ini ya kehidupan orang kaya...dan aku akan menikmati semuanya paling tidak selama 9 bulan ke depan....
batin Toni sambil tersenyum dan mengangguk saat para pelayan memberi anggukan hormat kepadanya.
Setelah Vincent mengenalkan Eva dan Toni, para pelayan itu segera masuk dan mengerjakan kembali tugas masing-masing.
Vincent membawa Eva dan Toni berjalan-jalan keliling villa yang akan mereka tempati itu, Vincent menjelaskan setiap ruangan yang mereka lewati. Fasilitas disana cukup lengkap, terdapat 4 kamar tidur yang di lengkapi kamar mandi mewah di setiap kamar, ruang tamu yang sangat luas, ruang keluarga dengan televisi besar, ruang alat musik, ruang bioskop pribadi, dapur dengan alat masak yang modern,ruang makan, kolam renang bersusun dengan panjang yang sama dengan panjang bangunan villa, kamar tidur untuk para pelayan, juga masih banyak lagi fasilitas-fasilitas mewah di dalamnya.
Vincent pun menyuruh keduanya untuk memilih salah satu dari ke empat kamar tidur itu untuk mereka tempati.
Setelahnya Vincent mengajak mereka untuk makan siang bersama di ruang makan bergaya klasik nan mewah.
Para pelayan sudah menghidangkan berbagai makanan disana, beberapa makanan di hidangkan di atas pemanas supaya tak hilang rasa nikmatnya ketika di santap di saat masakan masih hangat.
Toni dan Eva merasa tak percaya mereka akan tinggal di villa semewah itu. Dalam bayangan mereka pun tak pernah terbesit akan tinggal di tempat yang seperti itu.
Karna Eva dan Toni yang tak bergerak sama sekali, bahkan setelah Vincent mempersilahkan mereka makan. Akhirnya Vincent membuka suara lagi.
"Apa memandang makanan saja bisa membuat kalian kenyang...kalau begitu pandang saja toh aku tak akan di rugikan apapun..."
kata Vincent sambil menyuapkan sesendok nasi dengan lauk yang sudah di pilihnya. Vincent makan dengan lahap karna dia belum menyantap apapun sedari pagi. Daniel pagi-pagi sekali sudah mengutusnya untuk pergi menjemput Toni dan Eva untuk membawa mereka ke villa yang sudah di sewanya.
Dan pagi itu juga Vincent berusaha menemukan tempat tinggal keduanya. Dan menjalankan tugas yang telah Daniel berikan kepadanya.
Eva dan Toni seketika terkaget dan langsung mengambil porsi mereka di piring yang sudah di sediakan.
Toni merasa lapar apalagi saat mencium bau lezat dari makanan-makanan yang terhidang di depannya.
Begitupun Eva, dia tak pernah melihat makanan sebanyak itu apalagi dengan bau yang sangat lezat, perutnya sudah berbunyi tapi saat itu dia masih kagum dengan pelayanan yang di berikan padanya layaknya tamu di hotel bintang 5.
Sore itu setelah Vincent mengatakan berbagai aturan yang harus di taati oleh Eva dan Toni, Vincent dan 2 pengawalnya pun segera meninggalkan mereka berdua untuk mulai menempati villa yang sudah di sewakan untuk mereka.
Di antara aturan yang harus Eva dan Toni taati adalah mereka harus menyembunyikan identitas mereka dari siapapun, seandainya ada tetangga villa yang mengunjungi mereka. Keduanya juga harus berlaku seperti pasangan suami istri pada umumnya di depan orang lain, selain orang-orang yang mengenal Daniel.
Eva dan Toni juga tidak di perbolehkan banyak-banyak interaksi dengan para penghuni villa di sekitarnya, karna akan menimbulkan kedekatan yang nantinya berujung pada terbongkarnya rahasia rahim sewaan Eva.
Keduanya hanya di perbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar villa jika mereka bosan. Daniel bahkan sudah memperkirakan untuk itu, dan sengaja menyewa villa dengan fasilitas yang lumayan esklusif untuk menghindari kebosanan Eva dan Toni.
Eva dan Toni menyetujui semua aturan yang di buat oleh Daniel, lagi pula itu adalah pekara yang mudah apalagi mengetahui villa yang mereka tinggali sangat luas dengan berbagai kesenangan di dalamnya, membuat mereka betah meski terus berada di dalamnya.
Malam itu Eva tidur di kamar barunya, dengan ranjang bergaya klasik modern dan ukuran ranjang super king, juga dengan bahan busa yang sangat empuk. Di sisi-sisi ranjang terdapat lemari kecil dengan laci-laci di bawahnya, di atas lemari itu terdapat lampu tidur juga jam digital di salah satu sisinya.
Di sebelah kanan ranjang terdapat kamar mandi mewah dengan bathup marmer berwarna putih dengan corak hitam, juga shower dengan sekat kaca tembus pandang. di dalam kamar mandi itu kesemuanya furniturenya terbuat dari marmer menambah kesan mewah pada siapa saja yang melihatnya.
Di sebelah kiri ranjang terdapat satu sofa panjang juga televisi yang menghadap langsung ke ranjang Eva.
Masih di dalam kamar Eva terdapat satu ruangan lagi, yaitu ruangan baju ganti.
Ruang itu terdapat tepat di belakang televisi.
Eva membukanya dan melihat ruangan dengan luas setengah dari kamarnya di kelilingi oleh sebuah lemari kaca. Di dalam lemari terdapat deretan baju, sepatu, tas, celana, rok, dress panjang dan pendek yang sudah di tata rapi menurut jenisnya, juga sudah di tata dengan rapi warna-warna yang senada.
"Semua ini milik siapa..."
Eva bingung dan terkagum melihat semua yang ada di sekelilingnya.
Tak menghiraukan segala yang ada, dia juga tak berani menyentuh sama sekali baju-baju itu, Eva memilih tertidur di ranjang besarnya dengan nyaman, melemparkan tubuhnya begitu saja dengan posisi sembarang, dan Eva pun mampu tertidur sampai pagi hari.
Tidak seperti biasa Eva yang terbangun karna suara gemuruh dari segala aktivitas lingkungannya. Di villa ini suasana sangat sepi dan tenang, membuat Eva di hari pertamanya tinggal disana bangun terlalu siang, Eva bangun tepat di jam 7 pagi.
Eva mulai membuka matanya, memandang ke sekelilingnya. Lalu senyum tipis terlukis di wajahnya.
"Aku kira semua ini hanya mimpi, bahkan sampai terbangun lagi pun semua masih sama dan tetap berapa di tempatnya...."
Eva memandang jam digital yang ada di samping ranjang. Dan betapa terkejutnya dia melihat jam yang sudah menunjukkan jam 7 pagi.
"Gila...karna ranjang yang sangat nyaman membuatku sampai bangun kesiangan...."
Eva segera bangun dan beranjak menuju ke kamar mandi, didalam sana Eva bingung dengan segala fasilitas modern yang ada. Karna tergesa Eva pun mandi menggunakan shower, satu-satunya alat mandi yang di mengerti cara menggunakannya oleh Eva. Dia lalu segera bergegas keluar dan berjalan ke arah dapur.
Bermaksud ingin pergi memasak sesuatu untuk sarapan, tapi ketika Eva melewati meja makan, teryata sudah terhidang berbagai makanan lezat disana.
Toni pun sudah dengan manisnya duduk di meja makan sambil tersenyum dan memandangi Eva.
Bersambung....
makin penasaran nich..
kira2 siapa yg akan membongkar masalah ini🤔
kelihatannya dokter itu org baik...
membuang darah daging nya sendiri.ingat hukum karma lambat laun akan menghampiri kalian Danil
mmg tuh y pasangan durjana mentang² kaya bisa berbuat semaunya 😡
makanya nurut aja y...tp aku yakin lama kelamaan berontak jg tuh si Danil,hbs juga kesabaran dia...