Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
Ia ingat jika seseorang yang sedang terkubur di dalam tanah. Sultan segera menggalinya, untungnya tanahnya tidak padat dan ia bisa menggali dengan tangannya.
"Ini dia sedikit lagi, sudah kelihatan tubuhnya," ujar Sultan yang terus menggali. Akhirnya sudah terlihat seluruh badannya, Sultan menganggkat ke atas.
"Astaga... apa aku terlambat, jangan-jangabdia sudah mati." Sultan berusaha mengoyang-goyangkan tubuh pria itu dang memangil-manggilnya.
"Aduh... bagaimana ini? Tidak mungkin aku harus memberinya nafas buatankan?" katanya merasa jijik.
Sultan:
Sistem, kenapa aku belum mendapat poin setelah menyelamatkannya?
Sistem:
Tuan harus menghidupkannya kembali.
Sultan:
Hey! Aku bukan Tuhan yang bisa menghidupkan kembali.
Sistem:
Maksudnya menyadarkannya kembali.
Sultan:
Bagaimana aku bisa menyadarkannya.
Sistem:
Tuan bisa memompa dadanya atau memberinya nafas buatan.
Sultan:
Aku lebih memilih memompa dadanya ketimbang memberinya nafas buatan.
Sultan pun memmompa dadanya terus menerus namun pria itu belum bangun juga.
"Apa dia sudah mati?" Tanya Sultan mendekatkan telinganya di dada pria tersebut untuk mendengarkan detak jantungnya.
Plak.
Sebuah tamparan mendarat di pipi Sultan dan Sultan memegang pipinya yang sakit.
"Siapa kamu? Mau apa kamu?" Tanya pria itu ketakutan.
"Hey, ngak lihat kamu ada di mana? kalo bukan gara-gara aku, kamu sudah mati dalam kuburanmu itu, dan asal kamu tahu, gara-gara ingin menyelamatkan nyawamu aku hampir saja mati dan setelah kamu sadar malah kamu menamparku, dasar ngak tau terima kasih," omel Sultan.
Ting ting
Anda mendapatkan 30 poin. Sekarang poin Anda menjadi 31 poin.
Pria itu pun melihat ke arah kuburan tersebut tempat ia di kuburkan.
"Maaf pahlawan, saya benar-benar ngak sengaja, sekali lagi saya minta maaf," ujar pria itu bersujud di depan Sultan.
"Ah sudalah," ujar Sultan dan langsung pergi.
"Siapa nama pahlawan?" teriak pria itu.
"Sultan," jawab Sultan.
"Baiklah, akan ku ingat terus namamu di hatiku," ujar pria itu.
"Terserah kamu deh, tapi... hehehe yang penting sekarang aku mendapatkan banyak poin, pulang saja dulu agar aku fokus untuk mencari kekuatan yang cocok untukku," ujar Sultan berlari.
"Huh huh huh... lelahnya, lain kali aku harus cari poin lagi agar aku bisa punya kekuatan untuk berlari jarak jauh," kata Sultan diam-diam masuk rumah.
"Sepertinya ibu sudah tidur," batinnya.
Klek.
Lampu hidup.
"Dari mana tadi Sultan?" Tanya ibu.
"Oh, ketemu sama teman benar tadi Bu," jawab Sultan ngasal sambil mengaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Ya sudah tidurlah, sudah hampir larut ini dan Sultan, tadi tempat kerjamu menelpon kamu sudah 3 hari tidak masuk kerja dan dia sudah memecatmu, selama ini kamu kemana saja?" Tanya ibu sedih. Sultan mendekati ibunya.
"Ibu ngak perlu khawatir, tunggulah beberapa hati lagi Sultan janji akan membahagiakan ibu, masalah pekerjaan Ibu usah pikirkan, Sultan sudah mendapatkan uang untuk bayar kuliah dan bayar sewa rumah, jadi Ibu tidurlah dengan nyaman," ujar menenangkan ibunya.
"Ya terserah kamu, yang penting kamu baik-baik saja, ya sudah kamu tidur sana," ujar ibu, Sultan mengangguk dan masuk ke kamar lusuhnya.
"Hais... sepertinya aku harus beli rumah untuk ibu, kasian ibu yang selama hidupnya hanya tinggal di rumah sewa gubuk begini, tapi yang sekarang aku gunain dulu poinku," ujar Suktan duduk bersila di atas kasurnya yang tipis.
Sultan:
Sistem, kekuatan apa yang bisa aku tukarkan dengan poin.
Sistem:
Tuan bisa memilihnya di sini.
Keluarlah berbagai kekuatan di sana, ada kekuatan elang, kekuatan singa, kekuatan harimau, kekuatan petir, kekuatan kilat kekuatan tanah dan lain-lain.
Sultan:
Astaga... kenapa mahal sekali? Bukanya waktu aku meminjam kekuatan harimau waktu itu hanya butuh 10 poin saja.
Sistem:
Itu karena Tuan hanya meminjamnya, dan kekuatan ini untuk permanen, dan itu harga sepantasnya.
Sultan:
Baiklah aku memilih kekuatan pohon saja, sepertinya ini yang murah.
Sultan menekan gambar pohon.
Ting ting.
Permintaan Anda sedang di proses...
Menganalisa...
Memindahkan kekuatan...
10%...
20%...
30%...
40%...
50%...
60%...
70%...
80%...
90%...
95%...
100%..
Selesai...
Cahaya hijau masuk ke tubuh Sultan, Suktan merasa kepanasan karena energinya masuk kedalam urat nadinya.
Sistem:
Tuan harus menahannya karena ini bersifat permanen jadi akan sedikit sakit.
Sultan:
Sedikit sakit apanya? Ini sakit banget.
Seluruh energi menyatu dengan urat nadinya dan memasuki pembuluh darah dan beredar hingga ketubuhnya mengikuti jalan darah tersebut.
Penyempurnaan selesai...
Tiba-tiba rasa sakit tersebut hilang, tubuh Sultan terasa hangat karena terisi energi.
"Wah... ini benar-benar keren," ujar Sultan tersenyum.
Ting ting
Poin Anda di potong 28 poin, sisa 3 poin.
Sultan:
Tidak masalah dengan poinnya, yang penting sekarang aku sudah menjadi kuat.
Sistem:
Tuan harus ingat, semakin tinggi pohon semakin kuat anginnya, begitu juga Tuan semakin kuat semakin banyak musuhnya.
Sultan:
Ternyata kamu pintar pri bahasa juga ya. Oke! Aku akan mempergunakan kekuatanku dengan sebaik-baik mungkin.
"Hoaaammm... sepertinya aku harus tidur dulu, besok aku akan mencoba kekutanku, sekarang aku ingin tidur untuk memulihkan tenaga dulu," ujar Sultan menarik selimutnya.
xxx
Ke esokan paginya.
Ting ting.
Misi baru.
Misi level D.
Menyelamatkan anak kecil dari penculikan.
Misi sedang berlangsung...
Sultan:
Astaga! Aku saja belum bangun dan kamu sudah memberiku misi, jangan seenaknya donk, setidaknya biarkan aku tidur sebentar lagi.
Sistem:
Karena anak itu dalam bahaya.
"Apa?" Sultan langsung terbangun dan tanpa mandi ia langsung berlari.
"Sultan mau kemana?" Tanya ibu heran.
"Aku pergi dulu," jawab Sultan.
"Kenapa akhir-akhir ini dia suka buru-buru? Apa ada trennya buru-buru?" Tanya ibu mengelengkan kepalanya.
Sultan:
Tunjukan arahnya.
Sistem:
Belok kanan, lalu belok kiri, lurus belok kiri.
Sultan mengikuti arah sistem tersebut.
Sultan:
Di mana anak di culik itu?
Sistem:
Di dakam mobil warna silver.
Sayangnya sesampai di sana mobil yang menculik anak tersebut sudah pergi buru-buru.
Sultan melihat motor yang sedang parkiran di depan rumah ia langsung mengengkolnya dan melaju pergi.
"Hey kembalikan motorku," teriak yang punya motor, namun Sultan tak peduli dan terus mengikuti ke mana arah mobil tersebut pergi.
Untung saja bahan bakar motor itu banyak sehingga bisa mengikuti mobil itu hingga sampai ke tempat tujuannya. Sultan memarkirkan motor yang jauh dari tempat markas mereka. Sultan mencari daun-daun untuk menutupi motornya agar tidak ketahuan dan juga menutupi dirinya. Sultan berjalan pelan- pelan mendekati markas tersebut.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN SARAN
TERIMA KASIH
duit 1 milyar di tumpuk di atas meja aja udah kek mana. 1 triliun di tumpuk 🥴