NovelToon NovelToon
LANGIT TAK PERNAH INGKAR JANJI

LANGIT TAK PERNAH INGKAR JANJI

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Wanita Karir / Karir / Balas dendam pengganti
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: kegabutanku

Langit tak pernah ingkar janji

Dihina karena miskin, diremehkan karena tak berdaya. Elea hidup di antara tatapan sinis dan kata-kata kejam. Tapi di balik kesederhanaannya, ia menyimpan mimpi besar dan hati yang tak mudah patah.
Suatu hari, ia mendapatkan sebuah tawaran untuk melanjutkan sekolah di kota.

Apakah elea akan menerima tawaran tersebut? Apakah mimpi elea akan terwujud di kemudian hari?

Penuh teka teki di dalamnya, jangan lewatkan cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kegabutanku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20

Hingga akhirnya ia sampai di tempat kerjanya dan ia juga masih di buntuti oleh Candra.

"El..." Elea segera menoleh ke sumber suara.

"Kak Candra, ngapain kak kemari?"

"Aku tadi buntutin kamu tau dan aku panggil- panggil kamu nggak nyaut malah naik sepedanya cepet banget kayak di kejar apa aja." Ucap Candra.

"Oalah... Iya, maaf kak aku nggak denger soalny. Tadi ini buru- buru soalnya udah hampir telat."

"Ohh yaudah, masuk aja kalau gitu. Aku juga mau pulang... Semangat ya kerjanya." Ucap Candra sambil tersenyum lalu ia pergi dan tak lupa melambaikan tangannya.

Elea membalas lambaian tangan Candra lalu ia masuk dan bersiap untuk bekerja.

"El... Kamu antar hot americano ke meja nomor 15 ya." Ucap neli teman bekerja Elea.

"Oke siappp..." Elea membawa satu hot americano di nampan dan menuju meja nomor 15.

"Permisi, ini pesanannya kak hot americano." Ucap Elea sambil membaca bil pesanan orang tersebut.

"Elea, jadi kamu kerja disini?" Sapa Jefri.

"Kak jefri. Kok bisa ada disini?"

"Iya bisa dong El, tadi habis dari kampus aku mampir ke sini dulu." Ucap Jefri.

"Oh gitu, iya kak aku part time disini. Ya lumayan sih buat kebutuhan sehari- hari." Ucap Elea sambil nyengir.

"Ternyata dunia itu se sempit daun kelor ya." Ucap Jefri

"Ohh iya, gimana kabar ibu kamu?"

"Alhamdulillah baik, aku paling cuma bisa berkirim surat kabar aja sama ibu kak. Ya, tau sendiri ibuku gaptek."

"Syukurlah, semoga ibumu sehat selalu ya."

"Aamiin... Yaudah kak. Aku kembali kerja dulu ya..." Ucap Elea.

"Ohh iya, silahkan."

Lagi dan lagi, Jefri lupa meminta nomor ponsel Elea.

Dan saat ini Elea tengah sibuk dengan pekerjaannya. Cafe hari ini lumayan rame, jadi Elea harus berlari kesana kemari untuk memenuhi pesanan pelanggan.

Sesampainya di kamar kos nya, ia ambruk begitu saja di kasur.

"Huftt... Capek banget hari ini." Ucap Elea, tanpa ia sadari matanya pun terpejam begitu saja.

Hingga ia tiba- tiba di kagetkan dengan suara dering ponselnya.

"Siapa sih malam- malam begini telpon? Ganggu aja."

"hmmm...halooo... Ngapain sih telpon- telpon aku ngantuk banget. Capek habis kerjaaa ganggu orang tidur aja." gerutu Elea

"Ehh maaf El... Yaudah kamu lanjut tidurnya." mendengar jawaban dari suara yang tak asing ia pun langsung.

"Kak... Maaf aku kira Vita. Ada apa kak?"

"Enggak ada apa- apa El, cuma mau mastiin ke kamu aja kalau kamu baik- baik saja dan sudah sampai di rumah dengan selamat."

"Ohh gitu, iya aku udah pulang kok."

"Duh... Mampus gue. Bisa- bisanya mulut ini nyerocos gitu aja mana yang telpon kak Candra lagi."

"Ahhh... Mending aku mandi aja. Aku juga belum mengerjakan tugas Dosen tadi."

Hari berganti, Elea yang tengah berjalan di Loby kampus pun ia tiba- tiba dipanggil oleh dekan kampusnya.

"El.. Kamu ruangan saya," Ujar pak Robert

"Sa-saya pak? Memangnya ada apa?"

"Nanti bisa saya jelaskan kalau sudah ada disana." Jawab pak Robert.

Elea pun membuntuti kemana perginya pak robert, hingga akhirnya ia masuk ke ruang Dekan.

"Jadi, gini El saya melihat potensi kamu sebagai mahasiswi sangat baik. Nilai kamu juga bagus, jadi saya mau menawarkan kamu sebagai dosen di kampus kita."

"Ta- tapi pak, saya belum lulus. Dan masih separuh jalan."

"Ohh gini, jadi kamu bisa menjadi asisten dosen dahulu. Jadi, nanti begitu kamu lulus kamu saya angkat langsung menjadi dosen di fakultas kedokteran."

"Hmmm... Gimana ya pak. Soalnya, ini duh gimana ya jelasinnya."

"Nggak apa- apa, kamu bisa memberikan alasan terbaik kamu. Mumpung kita masih ada disini, kita bisa ngobrol dahulu."

"Jadi, selama ini saya bekerja part time pak. Jadi, kalau saya menerima tawaran bapak kerjaan saya gimana? Soalnya saya juga butuh uang untuk biaya hidup saya pak."

"Ohh itu, kamu tidak usah khawatir. Saya akan memberikan kamu upah yang sesuai dengan potensi yang kamu miliki."

"Baik pak, deal. Saya terima tawaran bapak, semoga saya bisa amanah." Ucap Elea.

"Bapak yakin, kamu pasti mumpuni dalam hal ini." Ujar pak Robert.

Elea meninggalkan ruangan dekan dengan wajah sumringahnya.

"El... loe nggak apa- apa kan?" Sapa Vita yang saat itu tengah melihat Elea keluar dari ruang dekan.

"Enggak Vit, aku baik- baik saja kok." Jawab Elea.

"Kok loe dipanggil dekan?"

"Jadi...."

"Jadi apa El? Duh cepetan dong bilangnya. Jangan gantung gitu bicaranya." Vita mulai kesal karena di goda oleh Elea.

"Jadi aku mau diangkat jadi Asdos.."

"Apaaa? Gue nggak salah salah denger?" Elea menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"Wahhh selamat yan El, aku bangga banget sama kamu." Ucap Vita.

"Terima kasih ya besti, emang terbaik sih kamu sejak dulu." Jawab Elea sambil memeluk erat sang sahabat.

"Ehh El, gue mau bicara sama lo." Wajah vita menjadi serius dan tegang.

"Bicara? Bicara apaan Vit? Se serius apa sih?" Elea menatap Vita dengan wajah ke heranan.

"Kemarin aku bertemu dengan Kak Jefri di lobby."

Deg

Sebelum Vita bertemu Jefri kan Jefri sudah lebih dahulu bertemu dengannya.

"Te-terus?" Elea mencoba menetralkan perasannya agar terlihat biasa saja.

"Dia nanyain kamu. Apa jangan- jangan dia suka ya sama kamu?"

Deg

Jantung Elea kembali tak karuan, ia tidak mungkin mengecewakan sahabatnya yang banyak banget membantunya sejak dulu.

"El... Kamu disini rupanya?" Sapa Candra.

"Huftt... Untung saja kak Candra datang tepat waktu." Gumam Elea dalam hatinya.

"Kak, ada apa?"

"Vit, kenalin kak Candra." Ucap Elea.

"Sebentar, kok nggak asing ya." Vita mencoba mengingat- ingat siapa lelaki tersebut.

"Ohh iya lupa, kak Candra kan memang kakak kelas kita dulu Vit."

"Ahhh iya, aku baru ingat. Hai kak, kenalin Vita sahabat Elea mungkin di beberapa kesempatan kak Candra sudah pernah melihatku." Ucap Vita sambil mengulurkan tangannya.

"Ahh iya, halo." Candra membalas uluran tangan Vita.

"Ohh iya Vit, aku duluan ya. Sorry nggak bisa nemenin." Bukan bermaksud apa, karena Elea juga tidak mau Vita salah faham.

"Oke, have fun ya kalian." Jawab Vita sambil melambaikan tangannya.

"Memangnya kita mau kemana?" Tanya Candra.

"Nggak tau." Jawab Elea sambil meringis dan tak lupa ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal tersebut.

"Kamu memangnya nggak kerja?"

"Enggak kak, hari ini aku libur."

"Bagus lah, ayo main."

"Kemana?"

"Terserah kamu mau kemana?"

"Ohh iya, aku tau ayok ikut aku nanti aiu akan menunjukkan sebuah tempat yang menyenangkan. Kamu pasti bakalan nggak bisa lupain itu." Elea menjelaskan panjang lebar kepada Candra.

"Ohh iya... Oke let's goo. Kita pergi ya..." Ajak Candra.

.

.

Coba tebak mereka akan pergi kemana ?

Oh ya pantengin terus gaisss... Like, Vote ya. Biar author semangat Up nya. Terima kasih 🤩😘

1
kegabutanku
Karya ini menceritakan kehidupan yang pahit, namun juga di selingi dengan kisah percintaan remaja. Sangat cocok kalian baca gaisss..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!