"Berhenti atau aku akan menciummu gadis jelek?",ancam Rama saat melihat Kaila hendak bunuh diri.Laki-laki itu cukup terperanjat ketika melihat Kaila hendak menjatuhkan tubuhnya ke dasar danau yang cukup dalam.
"Minggir aku tak butuh bantuanmu",desis Kaila.
****
Rama sangat membenci Kaila,si gadis gendut,jelek,kusam dan buluk itu semenjak gadis itu memutuskan untuk bunuh diri.Berbagai umpatan ia layangkan pada Kaila agar gadis itu menjauh darinya dan tidak mengganggunya.Namun,hasilnya nihil.Kaila bahkan membuat ulah dengan mengaku sebagai tunangan Rama agar lebih dekat dengan pemuda yang menolongnya tersebut.
Bagaimana kisah mereka?
Akankah Kaila bisa menarik simpati Rama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wahyuning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ancaman
Rama berjengkit dari tempat duduknya,ia juga hampir tersedak oleh kopi yang barusan disesapnya.Alhasil air muntahan kopi itu bercecer di lantai kamar Agatha.Begitu pula dengan Heri,responnya tak jauh beda dengan putranya.Bahkan Heri berpikir indera pendengarannya kurang berfungsi dengan baik saat itu dan apa yang beliau dengar dari istrinya itu salah.
"Maksud Mama apa?Mama ingin aku menikah dengan gadis gendut ini Ma?Itu tidak akan terjadi selama aku masih hidup",tolak Rama dengan wajah geram.
Kaila sendiri tak kalah kagetnya dengan perintah nyonya besarnya tersebut.Mulutnya hanya terkatup rapat,tak sanggup berbicara sepatah katapun.
"Benar Rama!Mama harap kamu menikah dengan Kaila!Lihatlah Kaila!Mama melihat ketulusan dihati Kaila!Dan kau juga merasa nyaman dengannya selama Kaila bekerja denganmu bukan?",jawab Agatha dengan lembut.
Rama menggeleng keras.
"Mustahil Ma bila aku menikahi perempuan ini!Aku hanya menganggapnya sebagai pembantu di rumah ini.Dan satu lagi Ma aku tidak mencintainya.Aku hanya mencintai Andara",tekan Rama tegas sebagai jawaban atas permintaan konyol Mamanya.
Jawaban Rama membuat batin Kaila kembali terkoyak.Air mata bening keluar dari pelupuk matanya.Namun,dengan gerakan gesit Kaila segera menghapusnya dari pipinya yang basah.
"Mama tidak mau tahu alasanmu Rama!Mama harap kamu mau menuruti permintaan Mama ini.Ingatlah Rama bahwa surga itu ada di telapak kaki ibu.Mama hanya tidak ingin kamu mendapat pendamping yang salah",kekeuh Agatha.
"Tunggu Ma!Papa rasa Mama juga terlalu cepat membuat keputusan!Mama juga belum bertanya pada Kaila kan apa dia mau menjadi istri Rama?",Heri mencoba menengahi.
"Papa tolong jangan ikut-ikutan konyol dengan bertanya padanya!",Rama keberatan dengan usul Papanya.
Sayangnya,Agatha tak menghiraukan ucapan putranya.
"Oh ya Kaila!Mungkin ini adalah hal ataupun permintaan konyol yang pernah kamu dengar!Tapi saya mohon menikahlah dengan putraku",pinta Agatha dengan suara bergetar pada gadis gembur yang semenjak tadi hanya terdiam mendengar perdebatan keluarga tersebut.
"Maaf Nyonya,bukannya saya menolak.Tapi sungguh Nyonya saya tidak pantas bila disandingkan dengan Tuan Rama yang terhormat.Saya yakin di luaran sana banyak sekali perempuan sempurna yang pantas menjadi istri Tuan Rama",jawab Kaila yang membuat Agatha sedikit kecewa.
'Bagus Kaila!Kau rupanya masih punya harga diri',batin Rama dengan pandangan tajam pada Kaila.
"Keluarga kami tidak pernah pandang bulu terhadap status sosial seseorang Kaila.Kami tidak mementingkan bobot,bibit dan bebet seorang gadis untuk menjadi menantu di keluarga ini.Saya hanya melihat ketulusan di wajahmu Kaila dan saya yakin Rama juga akan melihatnya setelah kalian menikah nanti",Agatha tampak tak menyerah.Agatha memilin buku jari Kaila dengan lembut agar gadis itu luluh.
Wanita paruh baya itu masih berupaya memohon pada Kaila dan berharap gadis itu mengabulkan permintaannya.Agatha memang berkeyakinan bahwa dia bisa membaca karakter seseorang dari mimik wajahnya.Bahkan,hanya dalam sekali jumpa.Agatha yakin kalau Kaila adalah perempuan yang di kirim Tuhan sebagai pendamping hidup Rama.
"Cukup Ma!Stop mengatur hidup Rama!Aku punya pilihan sendiri dan aku tidak akan pernah menuruti permintaan Mama kali ini",ujar Rama frustasi.
"Baiklah Rama bila kamu tidak menuruti permintaan Mama,maka lebih baik Mama mati",ancam Agatha yang tiba-tiba mengacungkan gunting ke dalam perutnya.
"Mama tidak ingin hidup dengan putra durhaka sepertimu!",teriak Agatha dengan keras.
pengen tak siram pake es biar terkejut dan sadar si ramanya