NovelToon NovelToon
Married By Accident

Married By Accident

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 5
Nama Author: Ririn Puspitasari

Devan Pramudya, pemuda tampan ini harus terpaksa menyaksikan perbuatan tak senonoh calon istrinya tepat di depan mata. Pernikahan yang beberapa hari lagi akan digelar terancam batal.

Rina yang tak ingin anaknya mendapatkan reputasi buruk dan mencoreng nama perusahaan itu, mendesak Devan untuk tetap melanjutkan pernikahan.

Arabella Maharani, gadis penjual susu kedelai ini tak sengaja menabrak mobil Devan. Alhasil, mobil tersebut memiliki kerusakan membuat Arabella harus bertanggung jawab.

"Menikahlah denganku!" seru Devan.

"Apakah kau gila? Aku menabrak mobilmu. Apakah otakmu juga ikut mengalami kerusakan?!" ketus Bella.

"Bukankah ini tawaran yang langka, Nona? Banyak wanita yang ingin mendapatkan tawaran ini. Lagi pula jangan sok jual mahal! Tampangmu sama seperti botol susu yang kau bawa," ucap Devan sinis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ririn Puspitasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Tongkat Kebanggaan

Ceklek ...

Devan membuka pintu. Ia melihat gadis yang sudah terlelap di atas kasur king size miliknya. Bella meringkuk dengan selimut yang membungkus tubuhnya. Seusai pesta tadi, gadis itu merasa lelah karena berdiri terlalu lama berdiri untuk menyalami tamu undangan yang tak terhitung jumlahnya. Baik dari kalangan penting, karyawan yang ada di induk perusahaan maupun dari kantor cabang.

"Dasar kerbau! Kau bahkan tidak tahu suasana di luar yang masih ramai sementara dirimu sudah terlelap tidur di atas ranjang ku," ujar Devan seraya mendengkus kesal.

Bella sebenarnya terbangun saat Devan membuka pintu, akan tetapi saat melihat rasa kesal Devan, ia memilih untuk tetap memejamkan matanya, berpura-pura seakan dirinya masih terlelap dalam tidurnya.

Devan berjalan menuju ke kamar mandi. Pria itu membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Setelah sekitar lima belas menit, Devan pun keluar dari kamar mandi dengan kain handuk yang melingkar di pinggangnya.

Bella mencoba mengintip dengan memicingkan matanya. Namun, saat ia mendapati pria tersebut hanya mengenakan handuk, Bella kembali memejamkan mata.

"Astaga, apa dia gila! Setidaknya ia memakai pakaian di kamar mandi," batin Bella.

Devan mengambil beberapa pakaian untuk ia kenakan. Saat tangannya baru saja meraih pakaian yang ada di dalam lemari, ia melirik ke arah Bella sebentar.

"Apakah dia benar-benar tertidur? Aku takut jika nantinya ia akan berpura-pura saja dan mengambil kesempatan untuk melihat tubuh indahku ini," gumam pria itu.

Perlahan Devan mendekati Bella hanya untuk sekedar memastikan bahwa gadis itu memang sudah tertidur.

Sementara Bella merasa panik karena ia menyadari langkah kaki Devan yang semakin lama semakin mendekat ke arahnya.

"Ada apa dengannya? Mengapa pria gila ini mendekatiku?" ujar Bella dalam hati.

Jarak Devan semakin mendekat, membuat Bella semakin merasa panik. Pria itu mencondongkan tubuhnya tepat di depan wajah Bella, Devan baru saja hendak melambaikan tangannya di depan wajah itu, akan tetapi tiba-tiba ....

Bugghhh ....

"Awww ...."

Sebuah pukulan tepat mengenai bibirnya. Pria itu menutup mulutnya sembari meringis kesakitan. Bella pun langsung mengubah posisinya yang semula berbaring menjadi duduk.

"Kau ...." tunjuk Bella pada sesuatu yang ada di hadapannya. Sontak gadis itu langsung menutup matanya dan melemparkan bantal ke arah Devan secara bertubi-tubi.

"Dasar pria mesum! Pria gila!" seru Bella.

Devan yang menyadari arah pandang Bella tadi, ikut mengarahkan pandangannya pada handuk yang sudah tak melekat di tubuhnya.

"Tongkatku ...." Suara Devan tercekat. Ia segera menutupi tongkat kebanggaannya itu dengan kedua tangan.

"Tutup matamu!" seru Devan. Pria itu pun langsung memungut kain handuknya dan kembali membalutkan benda tersebut di pinggangnya.

Ia merasa benar-benar sangat malu kali ini. Tongkat

kebanggaan miliknya yang seharusnya ia perlihatkan pada gadis yang spesial, malah lebih dulu di lihat oleh Bella.

Bella sedikit bergetar antara takut maupun geli. Ini adalah perdana baginya melihat sesuatu yang seharusnya tak ia lihat. Biasanya ia melihat ekor letaknya di belakang, akan tetapi kali ini posisi ekor tersebut berada di depan.

"Kau tak melihatnya kan?" tanya Devan dengan sedikit bergetar.

Bella menggelengkan kepalanya lalu kemudian mengangguk. Bak orang yang kehilangan akal ia menatap Devan.

"Katakan bahwa kau tak melihatnya!" seru Devan.

"Iya, aku tidak melihatnya dengan begitu jelas," timpal Bella.

"Sedikit samar-samar," sambung gadis itu.

Seketika Devan mengacak rambutnya yang masih basah karena frustasi. Pria tersebut kembali berjalan ke arah lemari pakaian. Mengambil pakaian yang tadinya sempat terlepas dari genggamannya.

Pria itu kembali berjalan menuju ke kamar mandi. Ia pun menatap Bella dengan mendelik. Lalu kemudian,

Brakkk....

Ia menutup pintu kamar mandi tersebut dengan keras yang membuat Bella sempat terkejut oleh suara itu.

"Ada apa dengannya? Seharusnya dia menyalahkan dirinya sendiri bukan menyalahkanku!" ketus Bella kesal.

Sementara di dalam kamar mandi, Devan menggeram kesal. Ia kembali menatap adik kecilnya yang sempat diintip oleh Bella tadi.

"Kau menampakkan diri di saat waktu yang tidak tepat," gumam Devan.

Setelah insiden handuk terjatuh tadi, Devan lebih banyak diam. Ia mencoba mengubur rasa malunya sedalam mungkin. Sementara Bella bersikap seperti biasa seakan acuh dengan kejadian tongkat sakti tadi.

Melihat Devan yang masih terdiam, Bella pun memberanikan diri untuk membuka suara.

"Tentang kejadian tadi ... aku tidak me__"

"Stop!! Jangan membahasnya," cegah Devan dengan cepat.

Pria itu ikut berbaring di kasur. Ia menarik selimut sembari membelakangi Bella.

"Apakah kita akan tidur seranjang?" tanya Bella heran karena Devan yang tak merasa bersalah sedikit pun langsung berbaring di sampingnya.

"Ini adalah tempat tidurku. Sebaiknya kau saja yang tidur di tempat lain!" tukas Devan.

"Kau itu seorang pria, seharusnya kau banyak mengalah untukku!" balas Bella.

Seketika Devan berbalik badan menatap lawan bicaranya. "Kau yang berhutang padaku, mengapa aku harus sengsara karenamu," timpal Devan yang tak ingin kalah begitu saja.

Bella pun langsung menarik selimut yang menutupi tubuh Devan. "Jika kau tidak pindah, maka aku akan membeberkan pada dunia bahwa kau bertelanjang di depanku!" ancam Bella.

Devan terkekeh, ia merasa gadis yang ada di hadapannya ini benar-benar sangat bodoh. "Kurasa yang akan terjadi malah sebaliknya. Dunia akan menertawakan kebodohanmu itu. Semua orang sudah mengetahui kita sepasang suami dan istri."

Bella tampak berpikir, "Yang dikatakan olehnya benar juga." batin Bella.

"Jika kau memang tidak ingin tidur seranjang bersamaku ...." Devan menunjuk lantai dengan bibirnya.

"Kau bisa tidur di bawah sana," lanjut pria itu.

Bella pun berdecak kesal. Ia pun memilih untuk mengalah dan tidur di bawah.

"Ambil kasur lantai yang ada di dalam lemariku. Aku bermurah hati untuk meminjamkannya padamu," ujar Devan. Ia pun kembali menarik selimutnya tanpa menghiraukan apa yang akan dilakukan oleh Bella selanjutnya.

"Entah mengapa, aku rasanya ingin memberikan sianida pada suamiku sendiri," batin Bella seraya melayangkan pukulan pada Devan yang hanya mengudara.

Gadis itu pun langsung berjalan ke lemari. Mengeluarkan kasur lantai yang dimaksudkan oleh Devan di dalam lemari tersebut.

"Terima kasih Tuan Devan Pramudya atas kemurahan hatinya, semoga harimu selalu suram dan mimpimu selalu buruk," ujar Bella penuh dengan penekanan.

Devan hanya mencebikkan bibirnya menahan tawa atas tersiksanya sang istri olehnya. Sementara Bella, gadis itu segera membentangkan kasur lantai tersebut dan merebahkan dirinya di atas kasur yang cukup tebal itu.

"Tunggu saja besok, aku akan membalasmu Devan!" batin Bella dengan penuh dendam.

Bersambung....

Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya berupa like, komen, serta votenya (jika ada)

Yang belum favorit yuk difavoritkan supaya dapay notifikasi update terbarunya~

1
Rosana Manalu
joko lucu
Sri Udaningsih Widjaya
Bagus ceritanya thor
IG: Ayasakaryn24: terima kasih kk❣️
total 1 replies
Anonymous
Cakepan nadia dr pd bella
Dede Suryani
dasar bos eror
Ruzita Ismail
Luar biasa
Dede Suryani
dasar
Nurhayati
ga ada kisah ferdy
Nurul Syahriani
Makanya jangan main rahasia rahasia dari suami
Nurul Syahriani
Dari banyak nya novel Ceo dan asisten yg aku baca. Hanya di novel ini asisten ceo nya kismin, gak punya mobil gak tinggal di apartemen
Iponk
emang udah lewat ya masa nifasnya...
Iponk
naah ini bener joko, ngomong buat dirinya sndiri
Iponk
devan ituuuu
Iponk
niat banget mama rina ngerjain anaknya..wkwk
Iponk
sengklek ni orang dua
Iponk
lha..knp jadi joko...
Iponk
pas periksa dan usg sebelumnya, apa ga ke detek ya klw janinya twins
Iponk
aku belaan scroll lagi ke atas, penasaran adakah petunjuk kronologis ujug2 disekap...eeeehhh taunya cm mimpi...
Iponk
timpal bella, yg bicara. otornya typo
Iponk
..
Iponk
apa wanita itu sang mantannya devan?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!