NovelToon NovelToon
Unexpected Of Love

Unexpected Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Diam-Diam Cinta / Trauma masa lalu
Popularitas:59.6k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Di tengah pertanyaan yang sangat memuakkan 'kapan nikah?' Erzan Akhtar Ranendra malah dipertemukan dengan teman masa kecilnya yang kini begitu cantik, seksi, petakilan dan bar-bar. Aruna Cyra Sachikirani, perempuan yang pernah mengucapakan janji bersama Erzan untuk menikah ketika dewasa kelak.

Namun, sikap dan penampilan Cyra sekarang sangat jauh berbeda dari Cyra yang pernah dia kenal dan sukai semasa kecil.

Akankah janji mereka untuk menikah ketika dewasa akan terealisasi? Atau hanya ucapan janji yang tak tahu arti dari dua anak berusia dini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Cinta Kedua

Erzan segera memeluk tubuh Achel. Dia yang ingin marah pun akhirnya tidak tega. Namun, tetap saja Rega harus mengganti dengan ponsel yang sama seperti yang dibanting Achel.

"Wawa halus janji, Waw dak bole phone phonenan sama cewe lain. Wawa punya Achel."

Balita itu masih bersikukuh. Bahkan dia sudah mengacungkan jari kelingkingnya agar sang paman menautkan jarinya juga. Alhasil, sebuah janji sudah Erzan buat dengan Achel.

"Achel cayang Wawa." Balita itu sudah melingkarkan lengannya di leher Erzan, dan meletakkan wajahnya di bahu sang paman.

"Wawa lebih sayang sama Achel."

Semua orang hanya menghela napas kasar melihat tingkah dua manusia beda usia tersebut. Mereka melihat kasih sayang yang tulus yang Erzan miliki untuk Achel. Begitu juga dengan balita dua tahun yang sangat posesif kepada sang paman.

Setelah Achel tidur, keluarga menarik paksa Erzan dari kamar Achel. Mereka mulai menyidang lelaki tak berekspresi itu.

"Katakan, siapa Aera? Apa dia pacar kamu?"

Sang mami sudah memberondong Erzan dengan banyak pertanyaan. Erzan menghela napas kasar sebelum dia menjawab.

"She's my friend."

"Woman?" tanya sang mami dengan tak percaya.

"Emang kenapa? Apa ada yang salah Abang berteman dengan cewek?"

"Bang, gak ada namanya persahabatan yang murni antara cewek dan cowok. Kalau enggak ceweknya yang baper, ya cowoknya yang suka," jelas sang adik bungsu.

"Not me."

"Bang!"

Sorot mata sang mami sudah menyiratkan ingin penjelasan detail.

"Dia teman Abang di Zurich. Dia yang membantu Abang ketika Abang berada tiga bulan di sana. Abang kan di Zurich dilepas bagai ayam ilang sama Papi. Jadi, dialah yang banyak membantu Abang."

"Hanya sebatas itu?" selidik sang adik, Reyn.

"Ya."

Jawaban singkat, jelas dan padat. Mau menelisik sampai mata mereka keluar pun tak akan menemukan jawaban yang lain dari sosok di depan mereka.

"Bang, Mami malah senang akhirnya kamu menyimpan nomor perempuan di ponsel kamu. Bahkan Mami berharap lebih dari apa yang kamu ucapkan tadi," ucap Mami Sasa dengan begitu jujur.

"Tak usah berharap apa-apa, Mi. Just my friend. Meskipun, kalian bilang itu gak mungkin. Tapi, bagi Abang itu mungkin."

Siluet kecewa terlihat jelas di wajah sang mami. Erzan meraih tangan mami Sasa. Menatapnya dengan dalam.

"Jangan pikirkan masalah jodoh Abang. Kan Abang bilang jodoh Abang masih di pusat sortir DC Cakung."

"Di pusat sortir udah mau setahun," balas sang mami sambil bersungut.

"Paket Abang itu spesial. Makanya mereka susah nyarinya."

Lirikan kesal sang mami membuat Erzan tertawa. Lelaki dingin itu memeluk tubuh maminya.

"Mami jangan khawatir. Abang cowok normal kok. Abang gak suka ngadu pedang sama pedang."

"Gelo!" omel Reyn sambil berlalu dari sana.

Erzan pun tertawa sedangkan Rayyan menggelengkan kepala. Dia kembali merengek meminta penangguhan pelangkah.

"Bahas itu lagi, LCD otak lu yang pecah!"

Tatapan seram sudah Erzan tunjukkan dan itu membuat Rayyan segera kabur karena akan ada teriakan bagai Tarzan jika dia masih memancing singa jomblo.

"Tuhan sudah mempersiapkan jodoh terbaik untuk Abang. Makanya, disortirnya lama."

Mami Sasa hanya menghela napas kasar. Senyum teduh putra pertamanya membuat mami Sasa mengangguk.

Lelaki itu mulai berdiri. Dia mulai meninggalkan ruangan itu dan menuju kamar Achel.

"Telpon dari cewek aja hebohnya kayak gua ngebuntingin cewek," keluhnya setelah sampai di kamar sang keponakan.

Erzan memandang wajah Achel yang terlelap dengan begitu damai. Dia menyingkirkan anak rambut yang hampir menutupi wajah keponakan tersayang.

"Kalau nanti Tuhan memberikan jodoh untuk Wawa. Apakah kamu akan merestui?"

Erzan menyadari jikalau nanti Achel yang akan menjadikan penentu dari jodohnya. Restu Achel-lah yang harus Erzan kejar.

Dia menghela napas kasar ketika teringat kekhawatiran ibunya tentang dirinya. Berbanding terbalik dengan sang papi yang terlihat begitu santai menanggapi lambatnya Erzan menikah.

"Pernikahan yang sesungguhnya itu dimulai setelah ijab kabul. Di mana kamu harus menjadi kepala keluarga sekaligus suami dan ayah. Harus mampu bekerja keras dan yang paling penting kamu harus mampu melindungi keluarga kamu. Berada di garda terdepan untuk istri dan anak kamu. Juga selalu ada untuk mereka."

"Ingatlah, sebanyak apapun uang yang kamu miliki itu tak ada artinya ketika kamu hanya sibuk dengan diri kamu sendiri. Jika, kamu masih belum bisa meletakkan ego dan masa mudamu. Jangan dulu menikah. Itu hanya akan menjadi Boomerang untuk diri kamu."

"Menikah itu di mana kamu sudah memikirkan jauh ke depan bagaimana kehidupan kamu dan keluarga kamu selanjutnya. Bukan bagaimana nanti saja. Tapi, harus ditata dengan sebaik mungkin. Menikah itu bukan hanya cinta, tapi tanggung jawab itu yang utama."

Pesan sang ayah masih membekas. Papinya memang sangat tahu bagaimana dirinya. Di mana dia masih asyik dengan diri sendiri hingga belum bisa membuka diri.

"Maafkan Abang, Mi. Abang selalu membuat Mami khawatir."

Erzan mulai memeluk tubuh Achel. Dan ikut terlelap dengan keponakan cantiknya itu.

.

Mengunjungi makam sang nenek adalah keharusan yang Erzan lakukan di tengah kesibukan. Dia akan membawakan bunga matahari untuk sang nenek tercinta.

"Assalamualaikum, Bubu."

Erzan akan diam untuk beberapa saat. Barulah dia mendudukkan tubuhnya di samping pusara. Mengusap lembut nisan bernamakan Elthasya Afani.

"Bubu, bagaimana di sana? Pasti bahagia, ya. Abang kangen Bubu."

Hembusan napas kasar keluar dari mulutnya. Dia kembali terdiam. Matanya mulai berkaca.

"Hampir tiga tahun, tapi Abang masih tenggelam dalam rasa duka. Rasa sayang Abang yang begitu besar tak mampu melupakan Bubu dengan cepat."

"Tahukah, Bubu? Di sini Abang tengah dicecar dengan pertanyaan kapan nikah? Abang bosan bahkan Abang sudah muak mendengarnya. Bukannya Abang tak mau menikah, tapi Abang masih trauma. Abang takut jika akan ada duka di balik bahagia pernikahan. Abang takut, Bu."

Erzan menengadahkan kepalanya ke atas. Menahan laju air mata agar tak menetes.

"Terkadang Abang merasa bersalah dengan keadaan ini. Abang sudah mencekal kebahagiaan Rayyan, dan Abang sudah membuat Mami selalu cemas akan single-nya Abang sampai saat ini."

"Abang sendiri gak ngerti kenapa Abang tidak bisa membuka hati. Abang sendiri juga tak tahu spek wanita seperti apa yang Abang cari. Tapi, Abang masih ingat dengan ucapan Bubu perihal wanita yang terluka. Apakah Abang harus mencari sosok seperti itu, Bu?"

Hembusan napas keluar dari bibirnya. Erzan sudah mulai tak bisa berkata. Dia hanya menatap pusara yang sangat terawat itu.

"Andai Bubu masih ada. Pasti Abang akan meminta dicarikan jodoh. Bubu pasti tahu wanita yang terbaik untuk Abang seperti apa. Bubu adalah wanita yang Abang sayang dan cinta setelah Mami. Bubu adalah cinta kedua Abang. Bahkan, cinta ini masih ada dan masih tetap sama meskipun raga Bubu sudah tak ada."

...**** BERSAMBUNG ****...

Biasakan komen ya kalau udah habis baca. Jangan ditinggal begitu aja.

1
sum mia
Abang Er ini ibarat melamar tapi juga memaksa , udah minta nikahnya maksa eh dadakan pula . begitulah keluarga singa Cyra , dan sebentar lagi kamu akan menjadi bagian didalamnya . yakinlah kamu akan bahagia dan pastinya bisa diterima dengan tangan terbuka oleh keluarga mereka . cuma satu yang harus kamu hadapi si Achel keponakan Erzan yang bucin akut sama Wawa nya . pinter-pinterlah mengambil hati Achel agar dia bisa menerimamu juga .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Cristella Tella
moga dngan adanya dukungan abang er dn kluarganya aruna bsa sembuh dri traumannya
uchiek hiday
wah...mau hadir di acara akad mereka hihi
Salmi Ati
akhirnya enjan sold out😁😁😁
Endah Yuliastuti
achel mana achel...siap siap Wawa bakalan ada yang merajuk ini😄😘
Kasih Sklhqu
selamat ya Abang ER sudah menemukan jodohnya
Purnama Pasedu
lanjut
Riris
ahhh...😢
Riris
sat set yah bang
Dyeah Dyooh
siap siap ach....datang ke nikahannya Abang Er & Cyra...../Drool/
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga pernikahannya terlaksana .
Sayem Sayem
plek papi restu ni ngajak nikah tp wanita ny g blh nolak wajib. nurut aj biar cpt selesai ..singa jantan senior jg junior syok kn liat kelakuan Erzan
Tanti Retno Wati
wiiih erzan gak trima penolakan🥰🥰🥰
Ida Farida
welcome Aruna
N I A 🌺🌻🌹
kawin 🎶🎶🎶 kawin🎶🎶🎶🎶 nanti malam erzan kawin🎶🎶🎶😂😂😂😂😂😂😂
Salim S
abang er selalu ingat pesan dari sang bubu mencintai seorang wanita yang mempunyai luka yang sangat dalam.daddy aksa kalau udah ngomong nyesss gitu ya...abang er itu duplikat papi restu tapi lebih dingin dan lebih kejam...siap2 kindangan ini mah....
Elia Erawati
ya elah semua nya mesti merusak suasana romantis, pasti tdk ada penolakan 🥲
Rahmawati Abdillah
restu keluarga sudah di dapat tapi say tetap penasaran dengan achel,apakah akan memberikan restu untuk sang wawa
Sri Lestari
Dasarnya keturunan singa kalau udah titah gak bisa bilang enggak mutlak iya ,,,
Nadira Selvia Putri
nikah nikah nikah....lanjut thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!