NovelToon NovelToon
Aku Di Sini Istriku

Aku Di Sini Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / CEO / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nadya

Demi menjalankan wasiat dari almarhum Om nya Kean rela menikahi Tasila yang merupakan istri dari sang om yang ditinggal meninggal. Kean rela menikahinya secara diam-diam demi bisa merawat dan menjaganya karena sejak ditinggal meninggal oleh sang Om Tasila menderita obsessive compulsive disorder.
Dengan sabar dan ikhlas Kean berusaha mempertahankan pernikahannya walaupun beberapa kali ia merasakan sakitnya tak dianggap. Namun, Kean tak menyerah! Demi mendapatkan hati istrinya Kean rela melakukan apapun bahkan hal-hal konyol yang sebenarnya bukanlah ciri khasnya sebagai seorang CEO muda yang cool.
____
Mampukah Kean mendapatkan hati Tasila seiring berjalannya waktu? Dan mampukah ia membuat sang istri benar-benar sembuh dari penyakitnya?
•••••••
(SEQUEL The Waits Gets Duda Elegan-Bisa dibaca terpisah)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Tak Terduga

Bugh...

"Awww..."

Kean terkejut saat Ia sedang duduk membelakangi meja kerjanya tiba-tiba saja ada seseorang yang memukul lengannya.

Kean pun spontan membalik kursinya dan merasa cukup terkejut menyadari kedatangan Tasila.

"Tasila?" Kean memegangi lengannya yang tadi terkena hantaman tas branded perempuan itu.

Jujur Kean merasa senang mendapati perempuan itu ada di sini namun Ia juga bingung punya salah apa dirinya hingga terkena pukulan tidak manusiawi ini.

"Kamu marah sama saya?" Kean mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan Tasila.

"Marah kenapa?" Tanya Kean bingung.

"Ya... Masa belajar ngaji 4 hari doang. Dikasih hafalan satu surat aja langsung kabur 1 minggu."

Kean menghela nafas mendengar itu. Jadi Tasila mengira Kean lama tidak kembali ke pavilun karena itu.

Kean meletakkan buku bersampul putih yang tadi sedang Ia baca ke atas meja.

"Bukan begitu__"

"Eh apa nih?" Tasila dengan iseng langsung mengambil buku itu.

"Cara memikat hati pasangan? Hhhhh" Tasila tertawa seraya membuka isi buku tersebut.

Sontak Kean langsung panik dan beranjak dari tempatnya untuk merebut buku itu.

"La balikin La."

Tasila menggeleng seraya menjauhkan buku di tangannya dari jangkauan Kean. Tasila pun berjalan menjauh sambil membaca buku itu.

"Ditandain segala. Kamu udah target ya? Hayo ngaku." Tasila menatap Kean sekilas dan kembali membaca buku itu kembali.

"Enggak ada saya iseng doang baca buku itu. Udah sini balikin." Kean berusaha mengejar langkah Tasila.

"Bentar mau baca dulu pelit banget si."

"Yang pertama, beri pasanganmu perhatian, beri pasanganmu makanan yang disukai__"

"La, La udah jangan dibaca." Kean menarik paksa buku itu hingga tidak sengaja membuat Tasila hampir tersungkur.

Refleks Kean langsung menahan pundak perempuan itu hingga keduanya tidak sengaja mengikis jarak. Mata bening keduanya bertemu dan terkunci satu sama lain.

Jantung Kean rasanya ingin copot bisa menatap wajah Tasila sedekat ini dengan keadaan Tasila yang benar-benar sadar 100%.

"Emm, maaf." Tasila langsung segera bangun ketika tersadar.

"Maaf La maaf." Kean menggaruk tengkuknya merasa tak enak hati.

Tasila menunduk dan mengangguk. Kacanggungan pun terjadi antara keduanya.

Kean tidak menyangka ternyata Tasila sejail ini. Kean mengulas senyuman tipis tanpa Tasila sadari. Ia benar-benar merasa gemas sebetulnya.

"Emm... Kamu naik apa kesini?" Kean menanyakan pertanyaan random untuk mencairkan suasana.

"Naik taksi online. Saya belum berani bawa mobil sendiri."

"Kamu kesini mau belajar bisnis, kan?" Tasila mengangguk.

"Okeh saya ajarin sekarang. Ayo." Kean mengajak Tasila untuk duduk di sofa.

Tasila pun mengikuti Kean namun, posisi duduk keduanya dari timur ke barat daya jaraknya.

Kean menghela nafas gusar.

"Kalo duduknya 1kilometer begini gimana saya bisa ajarin kamu."

"Ya... Tinggal ngasih tau aja pake suara. Saya bawa laptop sendiri kok." Tasila mengeluarkan laptopnya dari dalam tas.

Kean pun akhirnya pasrah. Ia mulai mengajarkan Tasila dengan menjelaskan saja. Menurut Kean ini lebih mirip belajar di kelas dengan puluhan murid yang jarak guru dan muridnya lumayan jauh. Namun bedanya ini hanya terdiri dari Ia dan Tasila saja.

"Udah ya segitu dulu aja. Dikit-dikit asalkan kamu paham." Kean pun menutup laptopnya setelah selesai.

"Gampang ternyata."

"Ini baru dasarnya aja. Nanti ada lagi yang lebih susah."

"Gak papa." Santai Tasila.

"Terserah deh." Kean hanya bisa pasrah.

"Ke, kamu lagi suka sama siapa si?" Kean terkejut mendengar pertanyaan Tasila.

"Kenapa nanya-nanya?" Kean berusaha buang muka.

"Ya... Enggak, saya cuma pengen nyeleksi aja. Saya sebagai tante yang baik jelas khawatir takut kamu salah pilih pasangan, nanti iman kamu hancur. Istiqomah kamu masih seumur jagung loh. Pasangan itu bener-bener mempengaruhi perkembangan akidah dan akhlak kamu, percaya sama saya." Tasila berusaha meyakinkan Kean.

"Perempuan yang saya cinta itu__"

"Pake kerudung, kan? Syar'i? Terus pakeannya gak aneh-aneh, kan? Kaya misalnya pake hijab tapi bajunya ketat, roknya sampe bawah lutut doang, lengan bajunya setengah tiang, atau belakangnya 100 50?"

Kean mengerutkan dahinya bingung dengan maksud 100 50.

"100 50 maksudnya?"

"Ah, udah pokonya itu. Yang terpenting, intinya, pokonya, harus kamu itu punya pasangan yang baik agamanya dan berpakaian syar'i titik."

"Iya tante..." Geram Kean.

Tasila ternyata secerewet ini aslinya. Dia benar-benar mewanti-wanti kalo urusannya soal kebaikan.

Tasila terkekeh melihat wajah frustasi Kean.

"Belajar ngajinya mau lanjut atau nyerah?"

"Lanjut dong." PD Kean.

"Nanti sore ke rumah kalo gitu."

"Mmm... Gimana ya?" Kean mengetuk-ngetuk dagunya pura-pura berfikir.

"Yaudah kalo gak mau berarti saya udah gak perlu ngajarin kamu lagi." Final Tasila seraya melipat kedua tangannya.

"Oke lah." Putus Kean.

"Mau dibawain apa?"

Tasila menggerakkan satu alisnya bingung. "Maksudnya?"

"Ya... Sekalian saya lewat toko-toko deket sini, siapa tau kamu mau apa gitu, nanti saya beliin."

"Lamborghini aja kali ya." Canda Tasila.

"Serius mau?"

"Duh lupa lagi kamu orang kaya, gak jadi deh." Kean terkekeh mendengar itu.

"Tapi serius, kamu mau dibawain apa? Makanan gitu contohnya martabak atau sejenisnya."

"Udah kaya mau berkunjung ke rumah calon mertua aja ya pake dibawa-bawain segala."

"Ya gak papa sama Tante sendiri ini." Kean tersenyum walaupun rasanya kaku.

"Yaudah salad yang waktu itu pernah kamu kasih, boleh?"

"Mmm... Boleh." Balas Kean dengan senang hati.

1
Marya Dina
ayo tas kean.. ikur kenangan tipis2 dulu nnumbuhin rasa2 dulu
seneng klo udh liat begini
semangat othorr💪💪💪🤭
Marya Dina
gak pp sila goda aja kean terus
semoga kebahgiaan menghampiri kalian .
Marya Dina
cie ciee tasila seneng kan.
mooga bisa nerima kean.. sila..
Marya Dina
yes . akhirnya biar tasila tau...
mau liat bucin nya mereka lgi.
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Marya Dina
sy udh baca sampe 7bab. tapi kyak nya d baru y thor kemren d hapus
larasatiayu: bc pnyaku jg dong
Marya Dina: eh iya yak q baca sampe rasa syukur..🤭
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!