Harap Bijak dalam membaca, menyangkut konten dewasa
ini hanya imajenasi semata. Bukan benar adanya
" Adinda maura" menjalani pernikahan di usia muda 19 tahun dengan "Rudy hermawan" yang berusia 21 tahun dan harus kandas karna perselingkukan
bagai mana kehidupan adinda setelah bercerai dengan rudy
akankah adinda menemukan kebahagiaanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon "Emy", isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Adinda Masih diam berbaring di tempat tidur. Menatap Viky yang sedang sibuk dengan laptopnya. Lalu melihat jam dinding menunjukan di angkat 10.30 pagi.
'' Tuan ... '' Adinda membuka suara di tengah keheningan .
'' Hemmm '' hanya berdegem tanpa Adinda sadari Viky melirik ke arah Adinda
'' Apa tuan tidak kekantor ... ini sudah siang ''
Viky menutup laptopnya menatap Adinda '' Tidak perlu mengawatirkan masalah ku . Pikirkan saja dirimu agar cepat sembuh''
Adinda yang di tatap oleh Viky, merasa tidak nyaman dan salah tingkah. Dalam hati Adinda '' Kenapa harus menatapku seperti itu ??
'' Tuan maaf .... Apa tuan melihat telepon genggamku'' Adinda bertanya mengalihkan perhatian agat Viky tak menatapnya
'' Iya aku melihatnya '' jawab Viky datar '' Tapi handpone mu retak katna tak sengaja semalam ku jatuhkan.''
Wajah adinda berubah sedih pilu '' aku gak bisa lihat foto mereka lagi Ayah ibu dan my baby '' ucap Adinda dalam hati
Viky yang melihat perubahan wajah Adinda mencairakn suasana. Seolah Viky tau apa yang ada di fikiran Adinda. Viky melangkahkan kakinya menuju meja di dekat tempat tidur. Perlahan membuka laci dan mengambil sesuatu di dalamnya.
Adinda masih saja menunduk dengan wajah sendunya. '' Ini aku ganti handponemu dengan ini. semua Album foto kenangan sudah ki pindahkan di sini. Tetapi semua kontak tidak ada terkecuali nomorku.''
Adinda menatap wajah Viky penuh pertanyaan '' Kenapa ''
Viky duduk di dekat Adinda memberikan handpone ke tangan adinda'' terimalah ini, apa kamu tidak ingin memulai hidup dan mbuka lembaran baru. Mulailah dari sekarang, pertama buang semua kontak yang tidak berguna. '' Dengan sengaja menepuk bahu Adinda yang terluka
'' Auw ..... '' Adinda meringis menahan rasa sakit
'' Sakit bukan , Mau sampai kapan di biarkan tanpa di obati?? Apa kamu tidak pernah berfikir luka itu bisa saja infeksii. ?? Dan apa kamu tidak ingin memberi pelajaran sedikit pada mereka Din ??
'' Aku tau baru kemarin mengenalmu, Tapi percayalah aku tidak akan menyakiti atau berbuat macam macam padamu. Kamu harus sembuh dulu, baru nanti kita bermain dengan mereka.''
Adinda masih diam bingung mengdengan setiap kaliamat yang keluar dari mulut Viky '' Maksud tuan apa ?? memberanikan diri bertanya agar tidak salah faham
'' Semua luka luka di tubuhmu harus sembuh, Untuk itu kamu harus tetap tinggal disini. Kalau kau tidak mau, anggaplah kamu bekerja di sini memasak dan membersihkan rumah, Gimana ?
'' Tapi tuan bagaimana bisa tau ?? Lalu bagaimana dengan Nindy juga Mas Alex?? Mereka pasti mencariku kawatir, Tante Ratna juga Tante Ratih ?? ucap Adinda sendu sedikit meneteskan Air matanya mengingat semua kejadian itu
'' Tadi saat kau pingsang , aku memanggil dokter kemari, tenanglah.'' Melihat wajah gusar adinda '' Dokter itu perempuan dan menceritakan semua luka di tubuhmu''
'' Ceritalah jika kau mau cerita , tapi jika kau belum mau cerita tak usah'' Adinda menatap wajah Viky mencari cela apakah ada tujuan lain atas perkataannya. Viky mulai mendekatkan tubuknya sangat dekat dengan Adinda
'' Apa yang tuan mau?''
'' Aku hanya ingin membantumu '' Viky menatap wajah Adinda menunjukan bahunya
'' Bukalah sedikit bajumu biar ku obati lukamu . Aku tau kamu masih tidak percaya tapi setidaknya berfikirlah dirimu agar bisa sembuh dan memulai dari awal.''
Akhirnya Adinda menceritakan semuanya tanpa terkecuali. Viky hanya mendengarkan tanpa menyela sambil mengobati luka di bahu belakanh Adinda
'' Maaf bukan maksudku memaksamu untuk tinggal di sini dan tidak menghubungi sesiapapun. Tetapi semua ini ku pikir demi dirimu. Setelah aku mendengar ceritamu barusan. Aku semakin yakin untuk sementara ini yang terbaik. '' Viky meninggalkan Adinda yang masih sedikit pucat agat bisa beristitahat.
'' Pagi tuan'' sapa Nindy
Viky menghentikan langkah kakinya tepat di hadapan Nindy. '' Nindy Meeting hari ini ajukan jadwalnya lebih awal, Bilang sama Alex ''
'' Hah Nindy terkejut dengan perintah yang di berikah viky.''
'' Tapi tuan ... Alex hari ini terlambat datang karna memang sedang menangani tugas dari tuan.'' Nindy memberikan penjelasan
'' Tidak usah menunggu Alex, Kau akan menggantikan posisi Alex dalam meeting hari ini'' perintah Viky tegas
'' Tetap saja tidak ada pilihan menolak perinta tuan ...''
'' Baik tuan saya aku persiapkan 20 menit lagi kita akan meeting'' ucap Nindy memberi tahu Bosnya
Viky hanya mengangkat jemarinya menbentuk Ok
Sekitar satu setengah jam sudah rapat berlangsung
'' Akhirnya selesai juga meeting hari ini huuffsss ...'' Nindy menyandarkan tubuhnya di kursi miliknya. Memejamkan mata menetralkan ketegangan yang semenjal tadi di rasakan. merasa sedikit tenang Nindy merogol handpone yang berada di tas kecil miliknya. ''Kenapa nomor Adinda gak bisa di hubungi..... Kamu kemana din ??
Alex yang baru saja datang ke kantor melihat Nindy melamun Sambil berjalan mondar mandir seperti orang kebingungan. Alex menepuk bahunya Nindy dengan sedikit keras.
'' Plak . Auw ... Nindy terkejut hingga kehilangan keseimbangan tubuhnya, Alex langsung menangkap tubuh Nindy . Mereka saling pandang hingga tanpa sadar sudah lumayan lama mereka berpelukan. Jangan ditanya Jantung Nindy sudah seperti lari maraton ....
'' Kamu itu ceroboh sekali pletek ... '' Alex menyentil kening Nindy
'' Auw sakitt mas ....''
Alex yang ingin melangkahkan kakinya langsung berhenti mendengar panggilan Nindy '' Mas tunggu ''
'' Mas Alex apa nindy ada menghubungimu. Dan apa Mas tau tidak kalau rumah Adinda di jual Rudy ?? Sudah hampir 1 minggu Aku berusaha menghubungi nomornya tetapi tetap saja tidak aktif.'' Nindy memberitahu dengan wajah sendih
Alex menatap Nindy tajam '' Apa katamu ...?
'' Nindy tanya mas Alex tau gak kalau rumah yang di tempati Adinda di jual oleh Rudy ''
Alex menggeleng kepala, '' Lalu Nindy sekarang di mana kalau rumah itu di jual ??
'' Mas Alex balik tanya ?? Nindy gak tau makanya Nindy tanya mas Alex. Nomor teleponnya juga gak aktif mas''
'' Aku gak menghubungi Adinda kamu tau aku sangat sibuk dengan tugas dari Viky. Apa lagi kini mulai banyak pejunjuk tentang Varah. Aku fokus menyelidiki Varah dan mencari bukti bukti yang akurat.''
Nindy menjadi tambah kwatir mengetahui bahwa Alex tidak tau keberadaan Adinda '' Din kamu dimana ?? ucap Nindy meneteskan air mata
'' Mas Alex giman ini hampir satu minggu, Adinda tidak memiliki keluarga . Tetapi pekerjaan kita, tentang masalah Varah belum bisa kita selesaikan? lalu Adinda di mana ... ??
'' Tenanglah Adinda pasti baik baik saja '' Alex menenangkan Nindy padahal dia sendiri bingung harus mencari Adinda kemana ??
'' Mas Alex kalau sudah ada kabar dari Adinda, kabari Nindy yach.''
'' Baiklah '' balas Alex
'' Kita bahas masalah Adinda nanti pulang kerja. Saat ini kita harus cepat temui Viky memberi tahu apa yang sudah kita ketahui. Sebelum Viky mengetahui dari orang lain. Aku kawatir Varah akan memberi tahu Viky keadaan Devan dan membalikan kenyataan bahwa dia yang menemukan Devan. ''
Mereka bergegas ke ruangan Viky membawa bukti bukti yang aďa
Tok
Tok
Tok
Masuk