NovelToon NovelToon
Menjadi Selingkuhan Suamiku

Menjadi Selingkuhan Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat
Popularitas:11.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Andreane

18+
Ikatan yang terjalin karena sebuah fitnah, membuat Karenina terpenjara oleh cintanya, hingga ia memutuskan untuk menjadi selingkuhan suaminya sendiri.

Penyamaran yang begitu apik, dan sempurna, sehingga sang suami tidak menyadari kalau ternyata, wanita lain dalam rumah tangganya adalah istri sahnya.


"Kau yang mengurus segala keperluanku, dan saat kau memutuskan untuk pergi, ada ketidak relaan dalam hatiku, namun aku tak bisa mencegahmu.
Hidupku kacau tanpamu, rapuh porak poranda" DANU ABRAHAM BUANA


"Anna Uhibbuka Fillah Lillah..., itu sebabnya aku menjadi orang bodoh, bertahan hampir dua tahun untuk mengabdikan diriku pada suami yang tidak pernah membalas cintaku" KARENINA LARASATI ARIFIN

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 12

Setelah kepergian Danu dari vilanya, dengan langkah gontai Nina segera memasuki kamar mandi, mengguyur tubuhnya dengan air dingin. Ia histeris meringkuk di dalam bathtub.

"Kenapa aku tidak bisa melawan hawa na*fsu ku" cicintnya. "Nina kenapa kamu menyerahkan semuanya pada dia, seandainya dia bukan suamimu bagaimana? Apalagi jika kamu sampai hamil, apa yang akan kamu lakukan?" Nina bermonolog.

"Skenario lain telah menantiku, entah kenyataan apa yang akan terjadi esok hari. aargggh, kamu bodoh Nina, Danu mencintai Nesa, bukan mencintaimu"

Lagi-lagi Nina mengguyur tubuhnya, berharap penyesalan hanyut seiring dengan air yang mengalir di tubuhnya, dan tanpa di sadari air matanya kembali menetes.

Tak ingin berlama-lama, Nina menyudahi ritual mandinya.

Saat membuka pintu lemari, ia melirik gamis yang selalu membungkus tubuhnya penuh rapat, tak ada celah untuk pria lain yang melihat tubuhnya.

"Abi umi. Maaf" Lirihnya sembari memeluk pakaian panjangnya. "Jika mas Danu bukan suamiku, kalian pasti akan sangat marah padaku. Maaf Abi, Nina bukan anak sholehah, Nina banyak dosa"

Sesaat kemudian Nina memakai gamisnya, menutup kepalanya dengan hijab panjangnya.

Setelah di rasa penampilannya cukup tertutup, Nina melangkahkan kaki meninggalkan vila tak lupa ia mengunci pintu.

Toyota Alphard pemberian Danu, ia kendarai melaju membelah jalanan. Entah sudah berapa kendaraan yang ia lewati, dan mungkin sebagian dari mereka mengeluarkan umpatan karena cara Nina mengemudikan kendaraanya sedikit ugal-ugalan.

Setelah sampai di tempat yang ia tinggali, Nina mengedarkan pandangannya.

"Kenapa mas Danu belum pulang?", seharusnya dia sudah sampai dari tadi kan" Gerutunya dalam hati ketika ia tak mendapati mobil Danu terparkir di halaman rumah.

"Mang tomo, apa mas Danu belum pulang?" tanya Nina pada satpam yang menjaga rumahnya.

"Belum bu?" jawabnya ramah.

Mendengar jawaban si satpam, Nina berjalan menuju pintu.

"Kemana mas Danu?" gumamnya seraya melangkahkan kaki memasuki rumah mewahnya.

Mengeluarkan ponsel dari dalam tas, Nina berniat menghubungi Danu dengan ponsel milik Nesa.

"Mas apa sudah sampai di rumahmu?" tanya Nina setelah Danu mengangkat telfonnya.

"Aku belum sampai rumah sayang, ini sedang mampir ke rumah temanku, ada pekerjaan yang harus aku kerjaan"

Ada kelegaan di hati Nina. Dia menduga pasti Danu sedany berada di rumah Rio.

"Oohh, ya sudah jangan pulang terlalu malam"

"Tidak sayang, kamu istirahat saja, kamu pasti sangat lelah"

...**********...

Di rumah Rio, sang Asisten yang juga teman Danu sejak kuliah, dia menceritakan tentang hubungannya dengan Nesa. Termasuk perbuatannya yang sudah merenggut keperawanan Nesa.

"Gila loe" kata Rio seraya menggelengkan kepala "Nina tu cantik, sabar, sholehah, kenapa kamu menghianatinya, bagaimana kalau Nesa hamil?"

Rio tidak tahu bahwa Nesa adalah Nina.

"Tidak masalah, aku akan menikahinya" jawab Danu dengan santainya.

"Lalu Nina?"

"Sudah pasti aku akan melepasnya, aku tidak pernah jatuh cinta padanya"

"Kamu tahu kan resiko jika kamu menceraikannya?"

Danu mengangkat kepalanya menatap Rio dalam-dalam

"Papamu pasti akan membuangmu" sambung Rio mencoba mengingatkan sahabatnya.

"Aku tidak peduli, semoga itu hanya ancaman yang tidak sungguh-sungguh dari papahku"

"Terserah loe"

Mereka pun kembali fokus dengan agenda yang akan di meetingkan besok. Hingga pukul sebelas malam pekerjaan baru selesai. Danu berniat kembali ke rumahnya.

Drrttt

Drtttt

Getaran ponsel milik Rio. Dia segera meraih benda tipis yang tergetak di atas meja.

"Nih istrimu, nanyain kamu" ucap Rio sambil memperlihatkan pesan dari Nina " Aku harap tidak ada penyesalan yang menghampirimu nanti"

Danu tak menggubris ucapan sahabatnya, ia terus melangkahkan kaki keluar dari rumah temannya.

"Dia baru saja pulang, tunggu 30 menit akan sampai rumah Nin"

Pesan balasan dari Rio untuk Nina.

Keesokan paginya, Danu dan Nina tengah melakukan sarapan di meja makan. Seperti hari-hari sebelumnya, mereka selalu makan dalam diam.

"Nina" panggil Danu tentu saja tanpa melihat wajahnya.

Merasa namanyanya di sebut, Nina mendongakan kepala, menatap wajah Danu yang sedang menunduk menghadap ke piring sarapannya.

"Ada apa mas?"

"Kamu tahu kan kalau aku tidak mencintaimu" katanya tanpa merasa bersalah. "Maaf jika aku sudah menghianatimu"

Nina menatap dalam-dalam wajah suaminya.

"Siapa wanita itu?" tanya Nina dengan raut wajah yang sudah memucat.

"Apa aku harus memberitahumu? kamu tahu kan aku tidak suka kamu ikut campur urusanku"

"Apa mas ingat pesan papa jika mas meninggalkanku?" tanya Nina mengingatkan.

"Aku sudah siap bahkan jika harus di coret dari kartu keluarga"

"Wanita mana yang akan menerima mas saat mas jatuh miskin mas?" mereka berbicara tanpa menatap satu sama lain.

"Aku sangat yakin dia tidak akan meninggalkanku, dia menerimaku apa adanya, walau aku miskin sekalipun" sahut Danu dengan kepercayaan dirinya yang semakin besar.

"Apa mas seyakin itu?"

"Tentu saja, dia gadis baik-baik" jawabnya lalu meneguk air dalam gelas.

"Baiklah jika itu mau mas, silakan mas bicarakan ini pada papa dan mama" ucap Nina lalu beranjak meninggalkan Danu yang masih mengunyah sarapannya.

Wanita itu menaiki tangga menuju kamar. Sesampainya di kamar, Nina menjatuhkan bobotnya di atas tempat tidur. Ia merasakan jiwa dan raganya sangat lelah, Nina memejamkan mata berharap mimpi membawanya pada keadaan yang lebih baik dari pada kenyataan yang dia alami.

Hampir tiga jam Nina tertidur, perlahan ia membuka mata yang terasa sangat berat, air mata yang dia keluarkan menyisakan sembab di kedua belah matanya. Sakit itu kembali ia rasakan ketika mengingat setiap perbuatan Danu.

Dia menghirup napas dalam-dalam, mencoba menyalurkan oksigen sebanyak-banyaknya ke paru-paru yang masih terasa sesak.

Kemudian ia meraih gawai yang tergeletak di atas nakas, jiwanya begitu lelah hingga dia tertidur di pagi hari.

Nina menghubungi salah satu sahabatnya, ia ingin sekali mencurahkan isi hatinya pada Irma, membagi beban berat padanya. Meskipun nanti tidak ada solusi yang bisa di berikan oleh Irma, setidaknya beban yang ia rasakan sedikit berkurang.

Sesuai kesepakatan, Nina akan menemui Irma di rumahnya.

***

Kedatangan Nina di sambut oleh Irma dengan senyuman, dia mengulurkan tangan, lalu menghambur ke pelukan Irma sedikit lama, Irma mengusap punggung Nina tulus.

"Ayo masuk" ujar Irma "ku buatkan minum dulu ya, kamu tunggu di sini" ucapnya lagi lalu beranjak pergi.

"Nin, ada apa?" tanya Irma setelah membuatkan minum untuk sahabatnya lalu mendudukan tubuhnya di samping Nina.

"Aku akan bercerai dengan mas Danu Ir?"

Irma tampak Kaget "Apa abi dan umi tahu?"

Nina menggelengkan kepala.

"Apa yang bisa aku bantu untuk mu Nin?"

"Aku tidak tahu" Ninapun menceritakan tentang Nesa, selingkuhan suaminya yang ternyata adalah Nina. Mulut Irma menganga mendengar cerita sahabatnya.

"Dia sungguh tidak mengenalimu Nin?"

"Tidak Ir"

"Bagaimana bisa, kalian tinggal satu atap sudah lama?" ke-kenapa bisa Danu tidak mengenalimu?"

"Dia tidak pernah menatapku Irma, bicarapun dia mengalihkan pandangannya, dia selalu membuang muka di hadapanku"

"Yang sabar ya Nin?"

"Satu hal kebodohanku Ir?"

"Apa?" tanya Irma penasaran.

"Aku sudah melakukan itu, kami melakukannya saat aku berperan sebagai Nesa, Aku tidak bisa menahannya, dia terus menyentuhku, dan aku tidak menolaknya"

Irma segera meraih tubuh Nina, membawanya ke dalam pelukannya.

"Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk membantumu Nin, tapi kamu jangan pernah ragu meminta bantuanku"

"Terimakasih Ir, untuk saat ini aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan"

Nina mengurai pelukannya, "apa aku boleh menginap di sini untuk beberapa hari?"

"Tentu boleh Nin"

Bersambung

1
Upriyanti II
kan kak nina ada di rmhnya kak irma dia sedang magang
Upriyanti II
kak nina kan menyamar sebagai kak nesa
Asti ly
ihhh gmpng kali sih percaya kt orng
Asti ly
knp sihh Nina nya mintla isah ranjang 😢
Anonymous
k
echa purin
/Smile/
Susilawati
gimana sih kamu Nina.. giliran Danu bener2 cinta sama kamu ehhh malah kamu yang ragu.. hadehhh.. 🤦‍♀️
anna zahra
trik yg bagus,,, /Smile//Good//Good/
Nasywa Humaira Zidny
tapi lihat nanti nina sama danu bucin akut
Nasywa Humaira Zidny
seingatku kalau masih perawan gak sampai mengucur deras darah perawan cuma kaya noda mau haid pertama seingatku /Tongue//Proud/
Agus Maryadi
Buruk
Nasywa Humaira Zidny
wah mungkin akan segera fi sembunhikan nih nina sama mertuanya kalau sudah terbongkar kebohongan nina selamat memikmati kegalauan mu danu kamu gak akan ketemu nina sangat lama apalagi nanti nina hamil rasain lho biar tau rasa laki kaya lho yang gak bisa bersyukur udah punya istri baik sholehah walau kamu tidak mencintainya seharusnya kamu bisa menerima takdir dari tuhan eh malah mencari selingkuhan untung yang selingkuhannya nina coba kalau bukan yang ada sengsara lho
Nasywa Humaira Zidny
cepat pergi saja nina nanti danu bucin berat , ceritanya sudah ini sudah tau nanti ada lanjutannya yang akan di alami sama cucunya bikin baper terus tapi seru
Syahna Amira sy
abisnya si Danu udah kecewa duluan Ama Nina karena cara menikah mereka terpaksa...tp itukan bukan salahnya Nina seharusnya Danu itu lebih terbuka hati dan pikirannya...KL menerima dgn lapang mungkin dia nggak sebenci itu ke Nina
Syahna Amira sy
lanjut
Imam Syafi'i
Luar biasa
Ira
keren
Yanti86
Luar biasa
Tribudi Nuraini
Buruk
Dwi Haznay
mbuket banget, menenangkan diri koq bertahun2, hidupnya dibikin runyam sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!