Alur slow diawal
Up 2 chapter/hari, jam tidak menentu.
Genre : Action, Fantasi, Petualangan, Romantis, Komedi, Drama, Harem
_____
- Arc 1. Dimensi Kecil : Ch.1 - Ch.94
- Arc 2. Benua Lingwu : Ch.95 - Ch.263
- Arc 3. Benua Chenwu : Ch.264 - lanjut ke Book 2
Untuk novel ini saya gk jamin bakalan lebih bagus dari Pahlawan Di Dunia Kultivator, tapi saya akan usahakan agar ceritanya bisa lebih bagus dan memuaskan para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ardian Uzumaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.11 - Apa Yang Terjadi?
Xiang Yang tersenyum lalu mengulurkan tangan kirinya "Kemarilah!"
Ular kecil naik keatas tangan kiri Xiang Yang.
"Karena kau ingin mengikuti ku maka aku akan memberimu nama" Xiang Yang berpikir sejenak lalu mengatakan "Nama mu sekarang adalah Cai'er!"
Xiang Yang tersenyum lembut membuat ular kecil terdiam seperti patung saat melihat senyumannya.
"Bagaimana? Apa kau menyukai nama itu?"
Pertanyaan Xiang Yang menyadarkan ular kecil dari lamunannya, ular kecil segera mengangguk seperti ayam mematuk biji-bijian, terlihat senang dengan nama barunya itu.
"Baguslah jika kau menyukainya Cai'er!" Xiang Yang berdiri, melihat kearah kedalaman Hutan Pohon Darah "Kita akan melanjutkan perjalanan"
Cai'er mengangguk, lalu masuk kedalam lengan baju Xiang Yang, melingkar di lengan kanan Xiang Yang.
"Oh, kau memilih tempat yang bagus Cai'er" Xiang Yang mengangguk, lalu melesat memasuki Hutan Pohon Darah lebih dalam.
Xiang Yang melompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Sudah bergerak selama 1 jam namun tidak ada hewan buas atau Spirit Beast yang Xiang Yang jumpai, semuanya tenang bahkan tidak ada burung yang terbang diatasnya.
"Apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa tiba-tiba semua hewan buas seperti menghilang di Hutan Pohon Darah?" Xiang Yang menggaruk belakang kepalanya, merasa aneh dengan situasi ini
Padahal dia sudah masuk cukup dalam ke Hutan Pohon Darah, seharusnya di kawasan sedalam ini akan cukup banyak Spirit Beast yang berkeliaran, untuk para hewan buas sendiri, seharusnya hanya ada sedikit.
Namun sekarang tidak ada satu pun hewan buas ataupun Spirit Beast yang kelihatan.
Xiang Yang sama sekali tidak mengetahui jika sekarang aura merah kuat keluar dari lengan kanannya, atau lebih tepatnya aura kuat itu keluar dari ular kecil yang melingkar di lengan kanan Xiang Yang, ular kecil yang tidak lain adalah Cai'er.
Xiang Yang menghela nafas, benar-benar bingung dengan apa yang terjadi di hutan ini.
"Padahal aku masuk lebih dalam untuk melawan Spirit Beast yang lebih kuat untuk melatih kekuatan bertarung ku, jika seperti ini mungkin aku harus kembali!" Xiang Yang tersenyum kecut.
Cai'er yang mendengar ucapan Xiang Yang, memiringkan kepalanya, lalu menarik kembali semua auranya.
Cai'er menyebarkan auranya karena tidak ingin Xiang Yang terluka oleh para Spirit Beast ganas di Hutan Pohon Darah. Ular kecil itu berpikir Xiang Yang masuk kedalam Hutan Pohon Darah untuk mencari sumber daya, tidak menyangka ternyata Xiang Yang datang kemari untuk berlatih.
Setelah beristirahat beberapa menit, Xiang Yang kembali melesat lebih dalam dari Hutan Pohon Darah.
Entah kenapa, kali ini setelah Xiang Yang melesat selama beberapa menit, dia merasakan sesuatu yang berbahaya mendekat.
Tidak berselang lama, seekor ular piton raksasa melompat, berniat menerkam Xiang Yang. Xiang Yang yang memang sudah menggunakan kewaspadaan maksimal, menyadari serangan ular piton raksasa, segera melompat menghindari terkaman sang ular piton.
Mendarat ditanah, Xiang Yang langsung menggunakan busur dengan dua anak panah terpasang pada tali busur.
Tidak membuang waktu Xiang Yang melepaskan kedua anak panah, membuat kedua anak panah melesat cepat membelah angin.
Namun ular piton yang sepanjang 25 meter itu bergerak dengan gesit, menghindari dua anak panah.
"Ular piton ini sudah menjadi Spirit Beast tingkat Body Tempering tahap 5 puncak, ini akan menyulitkan" Xiang Yang berpikir dirinya memiliki kemungkinan kecil untuk menang melawan ular piton raksasa, namun bukan tidak mungkin meskipun memang kemungkinannya sangat kecil.
Ular piton berdiri setinggi 10 meter, menatap Xiang Yang seakan dirinya adalah dewa tertinggi yang menatap makhluk tidak berguna.
"Bukankah kau terlalu arogan?" Xiang Yang tersenyum kecut, mengganti senjata dengan pedang, karena dia tau tidak akan bisa mengalahkan ular piton raksasa hanya dengan menggunakan panah.
Xiang Yang menggunakan teknik pernafasan, itu merupakan teknik khusus yang dibuat oleh sahabatnya, Carol dulu saat di kehidupan pertama.
Teknik Pernafasan dapat digunakan tanpa menggunakan energi Qi. Teknik ini memungkinkan seseorang menghirup oksigen dalam jumlah besar, mengalirkan ke seluruh tubuh dengan cepat, mempercepat setang jantung, memompa oksigen melalui aliran darah berkali-kali lebih cepat. Hal ini dapat meningkatkan kekuatan dan kecepatan Xiang Yang.
Bisa dilihat, beberapa saat setelah Xiang Yang melakukan Teknik Pernafasan, urat-urat lengan sampai lehernya terlihat, ototnya juga sedikit membesar dan mengeras.
"Hyaaa!" Xiang Yang Melakukan lompatan keras membuat bekas retakan pada tanah.
Tubuh Xiang Yang melesat cepat kearah ular piton raksasa, menebaskan pedang dengan kuat setelah berada diatas kepala ular piton raksasa.
Namun ular piton raksasa benar-benar lincah, menghindari serangan Xiang Yang dengan mudah, lalu mengibaskan ekornya, menyerang Xiang Yang.
Menyadari hal itu, Xiang Yang salto diudara, menghindari serangan ular piton raksasa.
Meskipun satu serangan berhasil dihindari, serangan susulan kembali mengarah pada Xiang Yang.
Sesaat setelah Xiang Yang menghindari kibasan ekornya, ular piton raksasa bergerak cepat berniat melahap pemuda itu.
Sekarang kepala ular itu sudah kurang dari 2 meter dihadapan Xiang Yang, mulutnya terbuka lebar.
Reaksi Xiang Yang sangat cepat, melakukan satu tebasan vertikal pada moncong ular piton raksasa, membuat tubuhnya terdorong keatas, menghindari serangan ular itu.
Xiang Yang memadat pada sebuah dahan pohon, menghela nafas lega karena batu saja hampir mati dilahap ular piton raksasa.
"Ular ini benar-benar sulit dihadapi, selain lincah dan gesit, kulitnya juga keras!" gumam Xiang Yang, melihat moncong ular yang hanya mengalami sedikit goresan setelah terkena tebasan kuatnya.
Baru diberikan jeda beberapa saat, ular piton raksasa sudah kembali menerjang. Xiang Yang melompat menghindar ke dahan pohon yang lain, membuat ular itu menabrak dahan pohon hingga hancur.
"Giliran ku!" Xiang Yang melesat menyerang setelah ular piton raksasa sedikit linglung karena baru saja menabrak dahan pohon.
Dengan menggunakan kekuatan penuh, seluruh tenaganya dipusatkan pada satu serangan ini, Xiang Yang menebaskan pedangnya pada leher ular itu.
Tebasan Xiang Yang memang mengenai sang ular, namun pedangnya hanya masuk kurang dari 10 cm.
"Sial!!" Xiang Yang segera melompat menjauh.
Ular piton raksasa menggeliat, mendesis keras, jelas merasa kesakitan, bisa dilihat darah mengalir keluar dari luka tebasan pada lehernya.
Beberapa saat kemudian, ular piton raksasa menyerang lebih ganas karena marah, beberapa pohon-pohon kecil disana tumbang akibat amukannya.
Xiang Yang sendiri terus menghindar, karena meskipun ular itu mengamuk, ular itu tidak kehilangan kelincahannya, malah semakin lincah yang membuat Xiang Yang makin kerepotan.
Hingga pada satu saat, Xiang Yang terkena kibasan ekor ular itu, membuatnya terpental menghantam pohon.
Ular piton tidak membuang waktu, langsung melesat dengan mulut terbuka, berniat melahap Xiang Yang.
Namun sesaat sebelum ular itu melahapnya, tiba-tiba ular itu berhenti bergerak membuat Xiang Yang bingung.
"Apa yang terjadi?"