NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Kontrak Dengan Pewaris Tunggal

Terpaksa Menikah Kontrak Dengan Pewaris Tunggal

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:40.4k
Nilai: 5
Nama Author: eilha rahmah

Sebuah cerita tentang perjuangan hidup Erina, yang terpaksa menandatangani kontrak pernikahan 1 tahun dengan seorang Presdir kaya raya. Demi membebaskan sang ayah dari penjara. Bagaikan mimpi paling buruk dalam hidup Erina. Dia memasuki dunia pernikahan tanpa membawa cinta ataupun berharap akan dicintai.

Akankah dia bisa menguasai hatinya untuk tidak terjatuh dalam jurang cinta? ataukah dia akan terperosok lebih dalam setelah mengetahui bahwa suaminya ternyata ada orang paling baik yang pernah ada di hidupnya?

Jika batas waktu pernikahan telah datang, mampukan Erina melepaskan suaminya dan kembali pada kehidupan lamanya? Atau malah cinta yang lama dia pendam malah berbuah manis dengan terbukanya hati sang suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eilha rahmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Imbalan Untuk Arga

Arga benar-benar kehabisan nafas, langkahnya sempoyongan namun dia masih berusaha melangkah secepat yang dia bisa. Bapak yang mengantar sudah sedari tadi menawarkan bantuan untuk gantian menggendong Erina, namun dengan tegas Arga mengatakan jika dia masih kuat. Erina masih diam dalam gendongannya. Hanya sesekali terdengar rintihan yang keluar dari mulutnya.

"Kau masih bisa bertahan kan?"

"Masih." Lirih Erina.

Setelah perjalanan kurang lebih satu setengah jam akhirnya mereka sampai juga di tempat yang mereka tuju. Rumahnya sudah tertutup rapat, sepertinya penghuninya juga sudah tidur mengingat ini sudah hampir tengah malam.

Setelah beberapa kali Bapak menggedor pintu dengan cukup keras, akhirnya ada yang membukakan pintu. Terlihat seorang laki-laki sudah sedikit berumur tengah menguap sambil mengucek matanya yang merah. Dilihat dari perawakannya sepertinya Kakek itu keturunan orang Tionghoa.

"Ada apa malam-malam begini?" Suaranya terdengar parau.

"Tolong koh, ada yang sakit."

Kakek itu segera menoleh ke arah Erina yang masih berada di punggung Arga.

"Bawa masuk, cepat!"

Tanpa banyak tanya Arga langsung membawa Erina masuk ke dalam, kemudian menidurkannya di atas kasur lantai yang sudah di gelar di ruang tengah.

Kakek itu merinci beberapa pertanyaan sebelum mulai mengobati. Apa yang sakit, apa yang dimakan, dan apa yang di lakukan Erina sebelum dia jatuh sakit. Kemudian dia mulai memeriksa denyut nadi.

Kakek itu meminta ijin untuk mengobati Erina menggunakan metode akupuntur. Rupanya dukun yang di maksud oleh Bapak tadi sebenarnya adalah seorang tabib dari Tionghoa yang kebetulan menikah dengan orang sini. Dan menetap di desa ini.

Aaa... Kenapa tidak di beri obat saja, kenapa tanganku di tusuk-tusuk begini.

Erina menatap sedih pada tangannya yang sudah tertancap tiga buah jarum. Namun sayangnya karena terlalu lemah dia hanya bisa menggerutu dalam hati saja.

"Dia tidak apa-apa, hanya kebanyakan makan saja." Jelas Kakek itu.

Arga menatap Erina dengan pandangan sedikit jengkel. Sedangkan yang di tatap sepertinya sudah tertidur lelap.

Apa-apaan, aku rela menggendongnya sampai sempoyongan begini. Ternyata hanya karena dia terlalu rakus. Dasar, merepotkan sekali!

"Dia sudah baik-baik saja, sebaiknya kalian beristirahat di sini malam ini."

Arga mengangguk paham, perhatiannya tertuju pada istrinya yang tergeletak lemah di atas kasur lantai.

Syukurlah kamu tidak apa-apa.

Beberapa waktu yang lalu, dia merasa pikirannya hampir meledak saking khawatirnya. Namun kini dia mulai bisa bernafas lega setelah tahu Erina baik-baik saja.

Bapak yang mengantar mereka pamit untuk pulang, dia harus menjaga istri dan anaknya di rumah dan berjanji akan menjemput Arga ke esokan hari.

Arga masih terjaga di samping Erina, sesekali dia membelai rambut istrinya. Biar dia mimpi indah begitulah jawabnya saat Kakek tadi menegurnya untuk segera tidur.

"Kamu sangat mencintai istrimu ya," Seorang Nenek mendekati mereka. Menyodorkan teh hijau hangat pada Arga. "Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Kamu bisa tidur di sebelahnya kalau kamu mau, dia tidak akan terbangun sampai besok pagi."

Pagi hari,

Erina terbangun, mengeliat sebentar sambil mengerjap-ngerjapkan matanya karena silau terkena sinar matahari pagi. Disampingnya Arga tidur meringkuk, wajahnya terlihat teduh dan sangat tampan. Ternyata seorang Tuan Muda bisa juga tidur di lantai. Erina membelai rambutnya yang acak-acakan.

Terimakasih ya, sudah capek-capek menggendongku sampai sini. Ternyata dia memang orang baik, hanya saja kebaikannya terbungkus rapi oleh sikap dingin dan angkuhnya itu.

"Kalau mau berterimakasih lakukan dengan benar."

Erina menarik tangannya, rupanya Arga hanya pura-pura tidur.

"Eh, Iya, terimakasih banyak suamiku." tersenyum semanis mungkin.

"Cuma itu? Mana imbalan untukku?"

Imbalan? Jadi dia menolongku karena mengharapkan imbalan? Kutarik kata-kataku tadi, ternyata dia orang yang sangat licik. Memangnya dia butuh apa lagi di dunia ini? Dia hanya perlu menjentikkan jari dan barang itu akan segera datang dalam hitungan menit. Kenapa dia masih menginginkan imbalan dariku?

Eh, tunggu kenapa dia menyodorkan pipinya. Dia minta aku mencium pipinya? Cih! Yang benar saja!

"Beri aku sesuatu." Arga mengisyaratkan kalau dia ingin Erina menciumnya.

Yasudah, biarpun sedikit terpaksa tapi aku benar-benar merasa sangat bersyukur kamu sudah menggendongku susah payah sampai ke sini. Kali ini aku akan berterimakasih dengan benar.

Erina mendekatkan wajahnya, mengecup pipi Arga lama. Mmmuuuuuahh.

"Hei, siapa yang suruh menciumku? Kau sedang cari-cari kesempatan ya!" Berteriak kesal, tapi senyumannya tidak bisa berbohong. Lihat, dia tersenyum lebar seperti habis menang lotre begitu.

Seorang Nenek memanggil mereka berdua, menyuruh mereka untuk sarapan pagi. Masakan khas Tionghoa di masak dengan sederhana, namun rasanya benar-benar nikmat. Erina makan cukup banyak, Arga sampai meliriknya sinis.

Lihat, dia bahkan tidak terlihat seperti orang habis sakit. Aku yang menggendongnya susah payah, tapi dia yang makan paling banyak di sini. Awas saja kalu perutnya sakit lagi!

Setelah makan pagi, Erina dan Arga duduk-duduk di teras rumah sambil menunggu Bapak kemarin yang akan menjemput mereka. Beberapa orang yang lewat menyapa mereka dengan sangat ramah.

"Di sini, sangat menyenangkan ya," guman Erina.

Arga tidak menjawab, dia sibuk mengamati orang-orang yang berkegiatan di ladang. Dia sudah memiliki banyak sekali rencana untuk desa ini. Dia akan membangun beberapa infrastruktur agar desa ini lebih maju. Dan akan membangun jalan untuk akses antar desa. Dia berjanji, begitu dia menginjakkan kaki di rumah nanti, dia akan segera menugaskan seseorang untuk mengurus semuanya.

Perjalanan pulang rasanya tidak seberat yang mereka lalui seperti kemarin malam. Arga tetap kekeuh menggendong Erina, meski gadis itu sudah berkali-kali menolak.

"Aku bisa jalan sendiri kok."

"Ayo naik!" Arga sudah menatap Erina tajam, kalau sudah di tatap seperti ini, Erina bisa apa lagi selain menurut. Dia naik ke atas punggung Arga seperti kemarin malam. Dan membiarkan Arga menggendongnya.

Bersiaplah memberiku imbalan lagi saat kita sudah sampai di desa sebelah. Hehe...

"Pelan-pelan saja jalannya."

"Pegangan yang erat, kalau tidak mau jatuh ke jurang."

Erina mempererat pegangannya, dia mengalungkan tangannya di leher Arga dan menaruh dagunya di bahu suaminya.

"Aku jangan di lempar." Erina berbisik lirih.

"Kalau tidak mau di lempar, kau harus menyiapkan imbalan yang lebih besar nanti. Ingat aku sudah menggendongmu dua kali"

Imbalan yang lebih besar? Sebenarnya maumu apa sih? Tadi aku kan sudah mau jalan sendiri malah di paksa naik kepunggungmu. Yang cari-cari kesempatan itu aku apa kamu sih sebenarnya!

"Kok diam? Kalau tidak mau ku lempar nih!" Arga sudah bersiap-siap berpose seperti hendak melempar Erina.

"Aaaa... Mau, mau, aku mau" Erina semakin mempererat pegangannya, sampai hampir mencekik leher Arga.

"Heh! Beraninya kau mencekikku!" Nada suara Arga terdengar marah, namun senyum di bibirnya tidak bisa berbohong. Hatinya sedang senang saat ini.

.

.

(BERSAMBUNG)

1
Sumiyati oo
double up ya kak/Pray//Drool/
Sumiyati oo: kejutan erina hamil.....tapi spertinya dr reza mau ngerjain arga biar panik
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjutt
Dzikri Mahendra
lanjut
Herlina M. Siman
lempar aja mereka berdua itu
Reni Anjarwani
lanjut
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Aini~
Sherly juga ada gila2nya ya, mending bawa aja si clara balik ke luar negeri. dan hiduplah tenang di sana...

stop gangguin hubungan orang, Arga kan udah gak peduli sama clara...
Aini~
nyusahin si May aja kamu ga, untung gak kepincut sama sekretaris sendiri 🤭
Aini~
wkwkwkwkw, keberanianmu patut di contoh May 🤭🤭
Sumiyati oo
wah demi clara ternyata serly nekat cari mati rupanya....

saat serly menekan erina nanti tak taunya erina sudah jatuh cinta pada suaminya dan sedang mengandung buah hati arga

kira kira apa yg akan dilakukan oleh arga ya kak
yuh lanjut up kak/Coffee//Rose/
partini
pasti rencana Shelly gila gila an ,,jaga istri Lo dari mereka jangann sampai rencana mereka berhasil ga
Riskia Riskia
terlalu lama males bacanya updete nya lelet
Herlina M. Siman
ayu arga buat pethitungan dengan sherly,dia ingin memisahkan kamu dengan istrimu
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Aini~
Kalau Sherly memakai penyakit mental Clara sebagai senjata, takutnya Erina jadi kasihan dan mengalah. apa lagi saat ini erina masih belum sadar kalau dia sudah mencintai suaminya.
partini
selangkah di depan dong dari pada kamu kawatir ,, biar ga kecolongan ma Sherly
partini
ayo ga buat perhitungan sama Sherly ,,,harus gercep kamu cowok CEO lagi masa kalah ma gerombolan ulet bulu ya kan Thor
Sumiyati oo: arga beruntung dapat erina yg masih ori,polos

kalau sama clara dapat bekas bapak dan kakak tiri
depresi pula

lanjut kak otor
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Aini~
Pemikiran Erina benar2 sederhana dan polos sekali ya, masak dia belum sadar juga dia sudah menikah dengan siapa. bisa2nya dia meremehkan Arga. 😏
Aini~
Astagaaaa /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!