kiara tidak menyangka laki-laki yang tidur bersama seminggu lalu adalah bosnya yang baru di kantor.
" Tidak usah, berpura pura, kamu pasti mengingat saya kan " bisiknya saat bertemu dengan kiara.
namun, ketika sang bos akan mendekati kiara, ternyata mantan kiara dari masa lalu kembali lagi dan mendekati kiara kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon summermanggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gosip
Baru saja duduk di kursi kerjanya sudah ada yang mengguyurnya dengan kopi panas, iya Kiara di labrak. Oleh para fans garis keras Leon di kantornya.
' Ya ampun gusti, belum juga sebulan ini fansnya udah nge labrak dirinya '
Kiara terdiam di tempatnya, wajahnya memerah akibat menahan malu dan juga tumpahan kopi yang lumayan panas mengenai wajahnya dan sekitar dadanya.
Kiara menarik nafasnya sebentar, lalu dia membuka tutup botol minumnya dan meminumnya sedikit sambil melirik mereka, lalu mengguyurkan air minumnya pada mereka yang melabraknya lalu membanting botol minumnya yang mahal itu... Ke arah mereka.
" Pergi lo semua dari sini, anj*** ya lo pada, baru nge fans aja segitunya, lo pada pikir dah, emang dengan lo pada kaya gini Pak Leon mau ngelirik lo pada hah . "
" Heh, lo tuh gak usah kegatelan ya sama Pak Leon, lo pikir , lo cantik "
Kiara mengibaskan rambutnya dan membenarkan baju nya yang tersiram kopi panas.
" Gue emang cantik, kenapa hah ? Sirik ya belum pernah makan siang bareng pak Leon, lagian yang nyebarin gosip murahan banget sih, jelas- jelas gue makan bertiga bareng si Mike bukan berduaan doang, tapi kalo berduaan doang juga kan gpp, hak nya Pak Leon emang kalian siapa, cemburu yang membuang energi dan gak masuk akal anjir lu pada, istri bukan, pacar bukan, cuman sebatas pengagum rahasia doang ,nge labrak gue udah pada kaya lu semua bininya. " Ucap Kiara panjang lebar pada mereka bertiga.
Salah satu diantara mereka maju dan menampar Kiara sangat kencang, membuat badanya sedikit terpental ke belakang mejanya.
Mbak susan panik yang melihatku terpental, dia langsung membantuku, posisinya sekarang di ruangannya belum ada laki-laki yang memisahkan mereka hanya ada segelintir perempuan. Saat Kiara akan membalas tiba-tiba Bayu dan Bian datang, mengusir mereka bertiga dengan paksa.
Lalu menutup pintu ruangannya.
Kiara menangis begitu kencang, mereka yang berada diruangan nya langsung berkerumun ke meja Kiara.
" Lo pada ngapain diem aja sih, malah ngeliatin aneh banget," Ucap Bayu.
" Gua kalo kagak hamil, udah gue lawan mereka Bay, cuman kan posisinya gue hamil kalo anak gue kenapa-napa gimana ? " Ucap windy tim marketing yang se ruangan dengan Kiara.
Kiara masih sesenggukan menangis, dia merasa malu sekali meskipun ruangannya terbilang sepi, tapi kan banyak anak magang yang melihat dirinya di siram seperti itu. Harga dirinya jatuh sekali di labrak sama fans karbitan macam mereka.
" Apaan sih anjir mereka, gue udah kaya ngelakor aja, " Ucap Kiara yang masih terisak.
Mbak susan terus memeluk dirinya, mungkin ia merasa bersalah tidak bisa membantu karna memang kejadiannya begitu cepat, dan kaki nya yang kemarin terkilir sehingga dia memakai kruk untuk berjalan.
Bian datang membawa handuk kecil beserta mangkok yang berisi air es untuk meredakan panas yang menjalar di dada dan wajahnya.
Mia, Orion dan Mike datang ke meja nya dengan raut wajah panik dan khawatir setelah bayu mengabari mereka lewat grup chat nya.
Kiara langsung memeluk Mia saat wanita itu menghampirinya.
" Mau ke kamar mandi anterin, " ucapnya. Lalu Mia menuntunnya dan membawanya ke kamar mandi.
Tibanya di kamar mandi, Mia menyerahkan Kemeja, laki-laki padanya.
" Punya siapa ini ? "
" Orion "
" Nanti pacarnya marah lagi, labrak gue lagi, apa lagi dia beneran punya fans bukan fans karbitan. " Ucap Kiara yang masih sedikit tersisa isak tangisnya.
Mia tertawa dengan itu.
" Udah pake aja, Orion tadi udah chat pacarnya kok, boleh, malah dia yang kena omel, kenapa musti nanya itukan baju kamu gitu." Mia menjelaskan.
Kiara pun mengambil baju orion tersebut kedalam kamar mandi, setelah selesai dia mencuci mukanya.
" Merah banget Mi, muka gue dan sekitar leher sama dada gue, itu kayaknya kopi baru jadi anjir melepuh badan gue ini mah" curhatnya pada mia.
" Gue udah minta Mike beliin salep tadi, bentar lagi jiga nyampe "
" Makasih ya Mi "
" Santai aja, cuman mental lo aman gak ? " tanyanya, Kiara yang di tanya begitu menggelengkan kepalanya dan menangis lagi.
" Malu banget Mi, tadi pada liatin gue. "
" udah cup... cup yang tenang gue ada disini. " Ucap Mia sambil memeluk Kiara dan mengusap punggungnya layaknya anak sendiri.
Setelah Kiara cukup tenang mereka pun keluar dari kamar mandi. Dan kembali ke ruangan, yang sudah cukup ramai.
Mereka melirik kiara yang baru saja masuk.
" Ini salep dan Ice matcha frappuccino less sugar " Ucap Mike dan meletakkan di mejanya.
" Makasih, udah sana bubar balik ke ruangan dan meja masing masing ." Usir Kiara kepada sahabat- sahabatnya.
" Mau pulang aja gak ? Biar istirahat " Tawar mbak Susan.
Kiara menggelengkan kepalanya.
" Gak usah deh mbak, gue baik- baik aja kok, asal jangan di liatin lah, masih kena mental nih ." Ucapnya agak kenceng, agar orang-orang sekitar tidak terus melihatnya.
Saat jam makan istirahat Kiara kedatangan orang HRD , karna Kiara tidak mau di pertemukan dengan mereka untuk sekedar duduk di ruangan, Kiara menjuteki Pak Anthony orang HRD, dijawab seadanya sambil memakan makan siangnya tanpa menghiraukan kehadirannya.
Ya intinya orang HRD nya ini tidak mau, Kiara membawa mereka bertiga si fans karbitan ini, di bawa ke jalur hukum karna salah satu di antara mereka adalah anak pejabat DPR takut rusak image bapaknya katanya.
Kiara pulang di antar Mike sampe ke depan pintu unit apartemennya.
" Udah sana pulang, gue baik-baik aja kok "
Mike pun mengangguk dengan wajah yang sedikit merasa bersalah, ya memang biang kerok nya Mike, andai waktu itu tidak memaksanya ikut makan siang dan pulang bareng semuanya tidak akan begini.
Kiara baru saja duduk di sofa, bel apartemennya berbunyi kembali.
' Apalagi sih tuh anak elah '
" Apa lagi sih Mik-"
Saat membuka pintu Kiara kaget bukan main, yang datang bukan lah Mike melainkan...
" Kamu tidak papa? " Tanyanya, sambil memeluk Kiara dengan nada khawatir.
Kiara masih terdiam di pelukan pria itu, dia masih memproses semuanya, kenapa Leon bisa tahu no unit apartemennya.
Sejak dia mencium ku di mobilnya waktu itu, Leon menjadi gencar mendekatinya seperti malam ini, dia memelukku dan mendatangi unit apartemenku.
" Titania, are you okay? Atau kamu perlu ke dokter, ayo saya antar. " Ucapnya dan menjauhkan pelukannya dari Kiara.
Kiara menggelengkan kepalanya, tidak bisa menjawab ia masih shock dengan kehadiran Leon di depannya.
" Mulut kamu ikut sakit juga kah ? "
" Eh, hah, e-enggak kok, saya tidak papa, dan tidka usah ke dokter. " Ucap Kiara gugup.
" Saya gak di persilahkan masuk ? "
" Eh, iya ayo masuk ke dalam pak eh L-leon "
Leon pun masuk kedalam dan duduk di sofa ruang tengah miliknya.
" Ngapain kamu berdiri disitu sini duduk. "
Kiara pun mengikuti perintah Leon dan duduk di sampingnya. Dia memegang wajahnya dan mengusapnya sangat pelan wajahnya.
Demi apapun Kiara sangat gugup sekarang, Leon terus memperhatikannya dan juga mengusap terus wajahnya dengan lembut. Untuk sekedar menelan ludah pun rasanya sulit, ini mendebarkan.
