Seorang Gadis manja bernama Alena baru saja di usir oleh orang tuanya, mereka meminta agar anaknya bisa hidup mandiri dalam waktu tiga bulan. Namun tidak disangka semua ini sudah direncanakan oleh seorang CEO muda, yang ternyata sudah menyukai Alena sedari kecil namun tidak diketahuinya.
Bagaimana rencana selanjutnya sang CEO untuk mendapatkan hati gadis manja ini? ikutin terus up terbaru novel ini ya💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutia Lastari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Raya, Leo K.O
Jangan pernah diam ketika orang menindasmu, meski kamu tidak bisa melawan. Setidaknya fikirkan cara agar kamu menang dalam berdebat fikiran.
🍒
•Masih dengan suasana kaget Alena dan Irene ketika raya dengan percaya diri mau membeli semua yang sudah mereka pilih.
"Heh!!." Tegas Irene
"Semua barang ini sudah kita pilih untuk dibeli." Sambungnya.
"Aku akan tawar dua kali lipat. Kalau kalian mampu, jangan ganggu bisnis orang." Ujar raya sambil menyilang kedua tangannya dengan angkuh.
"Ucapan nona salsa memang benar." Kasir itu semringah karena ada customer yang mau membayar harga dua kali lipat.
"Apa kamu sudah gila? Saking kebanyakan uang ya sampe kaya gitu?." Tanya irene
"Jelas aku lebih kaya dari kalian berdua." Balas raya sombong
Irene mengambil tasnya dan akan segera di lempar ke muka wanita sombong itu, tapi Alena langsung menahannya.
"Eeehhhh heeehhhhh." Tahan Alena.
"Kamu kok bisa tahan diginiin sama dia?." Tanya Irene berbisik sambil menahan kesal.
"Bukankah kamu bilang toko ini milik om seokjin?." Tanya Alena, Irene hanya mengangguk
"Kalau kita bantuin om seokjin buat dapetin uang, bukankah kita juga bakal dapat uang saku nanti?." Ucap Alena sambil tersenyum jahil.
Irene langsung mengerti apa yang dimaksud Alena, Alena lalu mengambil ponselnya untuk mengirimkan pesan pada seokjin.
"Sayang, aku lagi ada di tokomu. Kalau aku bantuin kamu buat dapet uang banyak, bisakah kamu kasih aku sedikit uangnya?." Tanya Alena
Seokjin langsung membalasnya dengan kode ok. Alena dan Irene langsung senang melihat balasan itu. Kini mereka akan mulai menjalankan rencananya.
"Aduhhh, sepertinya semua ini hanya cocok untuk tukang sampah." Ucap Alena keras
"Sepertinya tas tas mewah ini, sangat cocok untukku. Aku mau beli." Ucap Alena sambil menunjuk banyak tas di rak toko itu.
"Kamu bungkuskan semua deretan tas ini untukku." Sela raya Langsung.
"Baik." Jawab kasir itu.
Irene dan Alena hanya tertawa ketika rencananya berhasil.
"Irene coba kita lihat lihat saja perhiasan ini, pasti uangnya sudah habis sekarang. Aku gak percaya sih kalau dia masih punya cukup uang untuk membeli ini."ucap Alena memancing lagi.
"Bungkus semua perhiasannya, aku juga mau." Sahut raya
"Mmm kalau baju itu gimana Irene?." Tanya Alena.
"Baju baju itu juga bungkus semuanya, aku mau." Raya terus menyela omongan Alena.
Irene dan Alena benar benar puas, rencana mereka berhasil. Dibalik itu mereka tertawa sampai rasanya ingin menangis.
"Nona raya, totalnya 300 Miliar." Ucap kasir itu.
"Alena, hari ini akan aku perlihatkan padamu. Apa itu yang disebut orang kaya." Ucap raya sombong
Leo yang sedang diam merasa nominal itu sungguh sangat besar, dia takut raya menyesal.
"Meski seokjin kasih aku 1% saja, maka aku akan dapat 3 miliar hahaha. " Ucap Alena tidak percaya.
"Apa yang kamu tertawakan?.", raya kebingungan melihat reaksi mereka berdua.
"Aku tertawa karena aku sedang berfikir, apa kamu masih bisa membeli semua itu setelah kamu mengambil semua barangku." Alena beralasan.
"Jangan berlagak kalo gak ada uang." Tambah Alena
"Betul itu, keluarga terkaya nomor dua apanya? Jangan jangan kalian sudah bangkrut?." Tanya Irene mulai menambah panas raya.
"Omong kosong! Cepat gesek." Raya kesal dan langsung menyuruh kasir itu untuk melakukan pembayaran.
"Raya menurutku, kamu tidak perlu buru buru membayar barang ini." Saran Leo, karena dia tahu nominalnya sangat fantastis.
Tapi raya langsung mengabaikannya, harga diri masih teratas dari apapun. Alena dan Irene terus tertawa tanpa henti.
Tiba tiba..
"Dana sebesar 300 miliar, sudah masuk ke rekening anda." Notif ponsel Alena tiba tiba berbunyi.
Lalu, jeon asisten seokjin tiba tiba menghubunginya.
"Hallo?." Sapa Alena
"Nyonya muda, tuan seokjin baru saja memberikan toko di mall Z menjadi aset pribadimu. Jadi seterusnya , keuntungan toko akan sepenuhnya masuk ke rekening pribadimu. " Ucap jeon menjelaskan.
"Yaampun Alena, gak nyangka ternyata om seokjin royal banget sama kamu." Irene terkejut.
"Bukankah uangnya raya tadi berarti masuk semua ke rekeningmu?." Tanya Irene lagi
Alena mengangguk pelan sambil menahan rasa ingin melompat lompat, uang sebesar itu...
"Mana mungkin seperti itu, toko ini adalah milik keluarga kim. Alena, apa hubungan mu sebenarnya dengan seokjin?." Tanya raya kesal
"Tadi aku lupa kasih tau, kalau Kim seokjin adalah suamiku. Pemilik toko ini." Jawab Alena sambil tersenyum.
"Aku sangat berterimakasih padamu karena sudah mengambil Leo dariku. Dan hari ini, kamu kasih aku orderan sebanyak ini, terimakasih." Tambah Alena.
"Nona raya ternyata memang baik hati, lain kali kita tidak boleh bersikap tidak baik seperti tadi Alena. " Sahut Irene sambil memberikan tanda jempolnya.
"Benar, cepat buatkan kartu VIP dan pelayanan paling terbaik untuk nona raya. Lain kali kalau dia datang lagi, berikan saja dia diskon 1%. Jangan sampai dia bayar dua kali lipat lagi seperti tadi." Ujar Alena
"Ini Tidak mungkin!" Raya berteriak keras tidak terima.
"Dia pasti pakai trik kotor untuk mendapatkan semua ini, cepat laporkan dia pada polisi." Titah raya
"Tapi nona.." kasir itu kebingungan mau menjawab apa.
"Itu benar, Alena adalah wanita yang dulu aku campakkan. Mana mungkin tuan seokjin tertarik padanya, bahkan sampai memberikan aset toko ini. Ini tidak mungkin terjadi." Leo malah ikut mengatai Alena
Tapi tiba tiba, ada yang menelfon kasir itu.
"Hallo, pak manager." Sapa kasir itu
"Tadi kantor pusat mengeluarkan perintah, sekarang pemilik kantor toko itu adalah nyonya Alena." Ucap sang manager
Raya dan Leo yang mendengarnya masih tidak percaya.
"Nona Alena, eh boss." Kasir itu menunduk pada Alena.
"Mereka berdua itu bersekongkol, kamu jangan mempercayainya." Ucap raya kepada kasir.
"Nona raya, aku baru saja menerima pemberitahuan dari manager. Kalau pemilik toko ini memang sudah menyebutkan nona Alena sebagai pemilik baru." Jawab kasir itu
"Ini gak mungkin, aku yakin. Kamu pasti menggunakan cara kotor untuk mendesak tuan seokjin, wanita penggoda* kaya kamu.."
Plakkkkkkk
Alena langsung menamp*r keras pipi raya, dia sudah mendiamkan wanita ini daritadi. Kesabarannya sudah habis sekarang
"Tampar*n ini untuk kamu karena telah memaki aku." Ucap Alena
"Kamu, kamu berani memukul aku?." Raya berteriak
Plakkkkkkkk
Kali ini tampar*n itu cukup keras, sampai sampai tubuh raya tersungkur ke lantai.
"Tampar*n ini agar lain kali kamu bisa bersikap lebih sopan pada orang lain, mengerti!." Tegas Alena
"Dasar jal*ng, kubun*h kamu!!!." Teriak raya kesal
Dia lalu memukul kaki Leo yang terus saja terdiam dari tadi. Leo Langsung mengusap kakinya yang sakit.
"Kamu berani memukul raya? Kuhajar kamu!" Teriak Leo ingin memuk*l Alena
Tapi dengan satu kali tendang*n saja kearah perut pria itu, Leo langsung tersungkur juga disamping raya.
"Dasar pria gak tahu diri, hari ini aku akan mengajarkanmu bagaimana menjadi orang baik." Ucap alena
Alena lalu menghampiri Leo yang sedang kesakitan, dia lalu menend*Ng tubuhnya berkali kali.
"Sudah kubilang jaga mulutmu."
"Dasar cowok misk*n."
"Jaga mulutmu."
Setelah selesai menend*Ng pria itu, Alena mengatur nafasnya lebih dulu karena kelelahan.
"Kalian dengar baik baik, jika kalian bertemu denganku makan menjauh saja. Atau aku akan pukul* kalian lebih kejam lagi!." Tunjuk Alena kepada mereka berdua
Nyali raya juga sudah mulai ciut ketika alena mulai berbicara dengan nada tinggi.
"Sahabatku, toko ini sekarang adalah milikku. Ambil barang apa saja yang kamu mau.
"Okee." Jawab Irene girang
"Eh baju itu kayaknya cocok buat kamu, ayo kita lihat." Ajak Alena.
Mereka berduapun lalu meninggalkan raya dan Leo yang masih kesakitan.
"Alena, wanita murah*n. Penghinaan hari ini akan terus kuingat, kamu harus membayarnya suatu saat." Teriak raya marah.
"Arhhghhh." Dia lalu membanting tasnya dengan geram..
Hallo
Ada yang kangen gak nih sama dua BESTie iniii?