Aeleasha Alister gadis remaja, dipaksa menikah oleh keluarga hanya semata kerena uang. Aeleasha yang saat itu baru berumur 17 tahun mau tidak mau menyanggupi permintaan orang tuanya.
Aeleasha dinikahkan dengan putra sulung dari keluarga Carnier, Aciel Aarava Carnier, yang sering dikenal dengan tuan muda dingin. Aeleasha yang berpikir jika dia menikah dengan Acial akan mendapatkan kebahagian tetapi itu malah berkebalikan dari yang dia pikirkan. Aciel terus menyiksa Aeleasha dengan alasan yang tidak jelas, walaupun itu bukan perbuatan Aeleasha.
Aeleasha mulai muak dengan semua siksaan Aciel, dia tidak mau peduli lagi apa kata orang tentang dirinya, Aeleasha mengajukan surat cerai pada Aciel. Aciel tidak menolah bahkan dia sangat menerima perceraian ini karena Aciel menggangap Aeleasha hanya memanfaatkan dirinya dan nama keluarganya.
Selesai bercerai dengan Aciel, Aeleasha pergi keInggris melanjutkan belajarnya. Aeleasha kembali lagi ke Indonesia setelah 7 tahun lamanya di Inggris. Anehnya takdir malah mempertemukan mereka lagi dalam status yang berbeda dan penampilan yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Acin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 11
Aeleasha memembuka matanya perlahan-lahan, menyesuaikan kondisi matanya yang sedikit demi sedikit mendapatkan cahaya. Matanya pertama kali melihat wajah seorang pria yang tidak dia kenal.
"Anda siapa?" Tanya Aeleasha waspada sekaligus curiga pada Pria yang ada didepannya ini.
"Aku baru bangun masa mau dirampok?" Pikir Aeleasha.
"Adik." Itu kata pertama yang pria itu ucapkan, dia mengenggam tangan Aeleasha dengan erat seakan gadis itu akan menghilang dari tempatnya jika dia lepaskan.
"Ha?" Aeleasha menyernitkan keningnya, dia tidak paham apa yang dia bicarakan.
"Aeleasha Alister putri yang diadopsi dari keluarga Alister, dari panti asuhan mawar yang berada di Undonesia, Tahun kelahiran 2004 Febuari tanggal 14. Pindah ke Inggris setelah mendapatkan beasiswa, dan melanjutkan sekolah disini." Jelas Pria itu panjang lebar, tangannya masih dengan erat menggenggam tangan Aeleasha.
"Apa? Anda siapa? Jangan bilang anda Menyelidiki saya yah?" Aeleasha menepis tangannya, dia menatap tidak suka.
"Perkenalkan nama saya Joe Brewster, aku adalah Kakak kandungmu." Kata Joe, bagai disambar petir disiang bolong, Aeleasha melototkan matanya tidak percaya. Dia memijat kepalanya yang pusing kini tambah pusing karena pernyataan Joe.
"Tunggu- tunggu, sejak kapan aku punya kakak?" Aeleasha menatapnya penuh selidik, Joe mengeluarkan sebuah dokumen yang entah keluar dari mana lalu memberikannya pada Aeleasha.
Aeleasha membuka dokumen, yang pertama yang dia temukan adalah 'hasil pemerikasaan kecocokkan DNA'. Aeleasha membaca semua isi data yang ada, dia menatap Joe tidak percaya.
"Jadi sekarang aku punya kakak laki-laki?" Tanya Aeleasha tidak percaya dan Joe menggagukkan kepalanya. Aeleasha bingung dia tidak tau harus senang atau sedih sekarang.
"Tidak apa Aeleasha, kamu mungkin belum bisa menerimanya." Joe mengelus kepala Aeleasha dengan lembut, Joe sedikit senang sekaligus bahagia. Senang momynya tidak membohonginya, bahagia karena sekarang dia tidak sendiri lagi.
"Tapi Bagaimana Kakak Joe bisa tau kalau kita bersaudara?" Tanya Aeleasha penasaran.
"Tentu saja dari wajahmu yang sangat mirip dengan Momy, bahkan saat aku menabrakmu tadi aku kira itu Momy yang sudah pergi." Jelas Joe, dia sedikit terkekeh kecil saat menjelaskannya.
Ada rawut kesedihan dibaliknya tapi Joe menyembunyikannya dia tidak mau terlihat lemah didepan adiknya.
"Dan Momy bilang kalau adikku itu bernama Aeleasha dan dia menitipkannya pada panti mawar tapi saat Momy mau datang menjemputmu keluarga Alister sudah mengadopsimu." Imbuh Joe rawut wajahnya tampak kesal, Aeleasha tersenyum senang setidaknya sekarang dia tau siapa orang tua kandungnya.
"Ini benar-benar takdir Aeleasha, jika kakak tidak pergi dinas mungkin kita tidak akan bertemu. Dan Kakak sudah mencari kamu di Indonesia tapi gak ketemu, karena kakak hanya mengandalkan nama Aeleasha saja jadi agak sulit mencarinya." Joe terus bercerita kejadiaan yang sebenarnya, Aeleasha hanya bisa menyimak dan mendengarkan.
Dan mereka juga bercanda satu sama lain seperti teman lama yang baru saja ketemu.
"Jadi sekarang namamu itu Aeleash Brewster bukan lagi Alister." Tegas Joe matanya menatap tajam Aeleasha yang sepertinya akan membantah ucapannya.
Aeleasha mendengus kesal, hanya bisa menggagukkan kepalanya setuju dengan perkataan Joe padanya. Dia harus memulai lembaran baru saat ini.
"Tapi kakak aku punya penyakit mematikan." Kata Aeleasha sendu, dia menundukkan kepalanya dalam. Dia bimbang apa harus menceritakan atau tidak? Tapi jika dia tidak menceritakan maka Joe akan menyalahkan dirinya jika kepergian Aeleasha nantinya.
"Penyakit?" Ulang Joe, menatap adikknya bingung. Aeleasha meremas jarinya, dia mendongakkan kepalannya menatap mata Joe.
"Kakak aku punya penyakit kanker otak." Aeleasha mengatakannya dengan sangat pelan, hatinya terasa tersayat-sayat jika mengingat penyakitnya ini.
"Kanker apa? Tadi dokter cuma bilang gegar otak dan anemia ringan kok." Joe mengaruk kepalanya yang tidak gatal, dia tidak tau dari mana adiknya bisa bilang begitu yang pasti adiknya tidak sakit parah.
Senyuman terbit diwajahnya, Aeleasha merasa beban dipunggungnya terangkat apalagi sekarang rasanya tidak ada lagi beban disana karena dia bebas dari penyakit mematikan itu.
Happy New Year everybody
See you in the next chapter
tak tertata
gk bisa komen lah....