NovelToon NovelToon
The Last Encore: Star Blood Universe

The Last Encore: Star Blood Universe

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir / Teen / Fantasi / Romansa Fantasi
Popularitas:204
Nilai: 5
Nama Author: Kde_Noirsz

"Di bawah lampu panggung, mereka adalah bintang. Di bawah cahaya bulan, mereka adalah pemburu."

Seoul, 2025. Industri K-Pop telah berubah menjadi lebih dari sekadar hiburan. Di balik gemerlap konser megah yang memenuhi stadion, sebuah dimensi kegelapan bernama The Void mulai merayap keluar, mengincar energi dari jutaan mimpi manusia.

Wonyoung (IVE), yang dikenal dunia sebagai Nation’s It-Girl, menyimpan beban berat di pundaknya. Sebagai pewaris klan Star Enchanter, setiap senyum dan gerakannya di atas panggung adalah segel sihir untuk melindungi penggemarnya. Namun, kekuatan cahayanya mulai tidak stabil sejak ancaman The Void menguat.

Di sisi lain, Sunghoon (ENHYPEN), sang Ice Prince yang dingin dan perfeksionis, bergerak dalam senyap sebagai Shadow Vanguard. Bersama timnya, ia membasmi monster dari balik bayangan panggung, memastikan tidak ada satu pun nyawa yang hilang saat musik berkumandang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kde_Noirsz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11 : Enemy or Ally?

Pilar cahaya yang membelah langit Seoul semalam meninggalkan jejak yang tidak bisa dihapus hanya dengan pernyataan pers standar. Pagi itu, atmosfer di dalam gedung agensi terasa seperti medan perang yang sedang menunggu ledakan. Seluruh staf berjalan dengan terburu-buru, dan desas-desus tentang "fenomena alam" atau "senjata rahasia pemerintah" memenuhi setiap sudut kantin.

Wonyoung duduk di ruang rapat utama lantai paling atas. Di sampingnya, Yujin, Gaeul, dan Leeseo yang tampak sudah jauh lebih sehat namun masih sedikit pucat duduk dengan tegang. Di seberang meja, Sunghoon, Jake, dan Jay duduk dengan posisi yang sama kaku.

Ini adalah pertama kalinya kedua grup dikumpulkan secara resmi bukan untuk membahas jadwal promosi, melainkan untuk diinterogasi oleh jajaran eksekutif.

Pintu terbuka, dan sang Produser masuk. Namanya adalah Mr. Oh. Ia berjalan dengan langkah ringan, wajahnya yang ramah tampak sangat kontras dengan ancaman mematikan yang ia berikan di Namsan kemarin. Di belakangnya, berdiri beberapa pria berjas hitam yang bukan berasal dari departemen manajemen artis. Mereka adalah Guardians of the Void yang menyamar.

"Kalian membuat pertunjukan yang sangat spektakuler semalam," ucap Mr. Oh sambil duduk di kursi kebesaran. Ia memutar sebuah video di layar besar—rekaman amatir pilar cahaya putih dari sudut pandang warga. "Pemerintah bertanya padaku apa ini. Fans bertanya apa ini. Dan aku... aku bertanya pada kalian, kenapa kalian begitu ceroboh?"

Sunghoon menatap Mr. Oh dengan mata yang sedingin es. "Kau yang menanamkan pecahan itu di jantung Leeseo. Kau yang memaksa kami melakukan itu."

Mr. Oh tertawa kecil, suara tawanya bergema di ruangan yang sunyi itu. "Aku hanya memberikan stimulus. Kalian yang memilih untuk melepaskan energi Genesis sebesar itu. Sekarang, seluruh dunia memperhatikan kalian lebih dari sebelumnya."

Ia membanting sebuah map tebal ke atas meja. "Agensi pesaing mulai mengirim mata-mata untuk mencari tahu teknologi apa yang kita gunakan untuk efek 'cahaya' itu. Jurnalis mulai menggali latar belakang kalian lebih dalam. Jadi, di sini kita harus menentukan: Apakah kalian adalah aset berhargaku (Enemy) atau mitra yang patuh (Ally)?"

Wonyoung mengepalkan tangannya di bawah meja. "Kami bukan asetmu, Mr. Oh. Kami adalah Hunter. Dan tugas kami adalah menutup portal yang kau coba buka."

"Hunter?" Mr. Oh berdiri dan mendekat ke arah Wonyoung. Ia membungkuk sedikit hingga wajahnya hanya berjarak beberapa senti dari Wonyoung. "Hunter tanpa agensi hanyalah monster yang akan diburu oleh masyarakat. Tanpa aku yang menutupi jejak digital kalian, kalian sudah berada di laboratorium penelitian pemerintah sekarang."

Ia kembali ke kursinya dan menatap seluruh member satu per satu. "Mulai hari ini, klan Starship dan HYBE akan digabung dalam satu manajemen operasional khusus untuk konser Blood Moon Festival. Kalian akan tinggal di satu fasilitas latihan yang sama. Tidak ada rahasia lagi dari stafku."

Fasilitas latihan baru itu terletak di sebuah villa terpencil di pinggiran Seoul, yang sebenarnya adalah markas operasional yang dikendalikan oleh Mr. Oh. Seluruh member IVE dan ENHYPEN dipaksa untuk berbagi ruang, sesuatu yang seharusnya menjadi mimpi buruk bagi manajemen idola, namun menjadi keharusan bagi rencana gelap sang Produser.

Malam itu, di ruang tengah villa yang luas, ketegangan masih terasa nyata.

"Aku tidak percaya kita benar-benar harus tinggal bersama," gumam Jay sambil mengatur tasnya di salah satu kamar. "Ini gila. Bagaimana jika Dispatch tahu tentang villa ini?"

"Dispatch adalah masalah kecil dibandingkan dengan apa yang ada di bawah kaki kita," sahut Jake yang sedang sibuk memindai lantai villa dengan tabletnya. "Ada sensor energi Void di setiap sudut ruangan ini. Mr. Oh tidak hanya ingin kita berlatih, dia ingin memanen energi kita setiap detik."

Di balkon luar, Wonyoung dan Sunghoon berdiri dalam diam. Setelah kejadian The First Sync semalam, ada ikatan batin yang membuat mereka bisa merasakan kegelisahan satu sama lain tanpa bicara.

"Kau merasakannya juga?" tanya Wonyoung pelan.

"Ya. Sinkronisasi itu tidak hilang," jawab Sunghoon. Ia menatap telapak tangannya. "Aku bisa merasakan detak jantungmu yang tidak beraturan sekarang. Kau sedang takut."

Wonyoung mendesah. "Aku tidak takut pada Mr. Oh. Aku takut pada apa yang akan terjadi jika kita gagal di malam Bulan Merah. Leeseo hampir mati karena satu pecahan. Bagaimana dengan jutaan fans yang akan menonton kita nanti?"

Tiba-tiba, Yujin dan Jake bergabung dengan mereka di balkon.

"Kita harus bicara sebagai satu unit," ucap Yujin serius. "Kita sudah memeriksa seluruh villa ini. Mr. Oh memang mengawasi kita, tapi ada satu celah. Dia tidak tahu bahwa kita memiliki piringan Genesis yang sudah tersinkronisasi."

Jake menunjukkan data di tabletnya. "Pecahan-pecahan yang kita kumpulkan mulai menunjukkan peta baru. Ada satu pecahan lagi, pecahan kedelapan yang berada sangat dekat dengan tempat ini. Tapi anehnya, pecahan ini tidak memancarkan energi gelap. Ia memancarkan energi netral."

"Energi netral?" Sunghoon mengerutkan kening. "Artinya itu bukan milik klan Star atau Shadow."

"Ada klan ketiga," bisik Gaeul yang tiba-tiba muncul dari balik pintu. "Klan Bumi. Klan yang bertugas menjadi penyeimbang. Legenda kuno mengatakan bahwa klan ketiga ini adalah manusia biasa yang memiliki jiwa yang sangat murni sehingga mereka bisa mengendalikan pecahan tanpa menjadi vampir."

"Dan siapa klan ketiga itu?" tanya Wonyoung.

"Seseorang di antara staf kita," jawab Jake. "Seseorang yang selalu ada di sekitar kita namun tidak pernah kita curigai."

Latihan untuk konser dimulai keesokan harinya. Koreografi untuk lagu kolaborasi mereka sangat intens. Wonyoung dan Sunghoon harus melakukan banyak gerakan partnering yang menuntut kedekatan fisik. Setiap kali mereka bersentuhan, percikan energi putih kecil muncul, membuat para penata tari bingung.

"Kalian berdua! Chemistry-nya bagus, tapi tolong kontrol 'listrik' statis kalian! Itu merusak mic!" teriak pelatih tari.

Di tengah istirahat, seorang staf muda pembawa air minum mendekat ke arah mereka. Namanya adalah Han, seorang asisten produksi yang baru bekerja beberapa bulan. Saat Han memberikan botol minum kepada Wonyoung, jari mereka bersentuhan.

Wonyoung tersentak. Ia merasakan getaran yang sangat damai, seolah-olah ia baru saja menyentuh air telaga yang tenang di tengah badai. Ia melirik Sunghoon, dan dari tatapan Sunghoon, ia tahu Sunghoon juga merasakan hal yang sama saat Han memberikan botol kepadanya.

"Terima kasih, Han-ssi," ucap Wonyoung sambil menatap mata asisten itu.

Han tersenyum ramah, namun ada sesuatu yang dalam di matanya. "Tetaplah kuat, Wonyoung-ssi. Cahaya bintang tidak akan pernah hilang selama ada bumi yang menjaganya."

Setelah Han pergi, keenam Hunter itu berkumpul di pojok ruangan.

"Itu dia," bisik Sunghoon. "Dia adalah pecahan kedelapan."

"Tapi dia manusia!" seru Jay pelan. "Bagaimana mungkin seorang asisten produksi adalah penyeimbang semesta?"

"Itulah cara terbaik untuk bersembunyi," ucap Yujin. "Mr. Oh pasti juga mencarinya. Kita harus melindungi Han sebelum Mr. Oh menyadari siapa dia."

Konflik "Enemy or Ally" kini menjadi semakin rumit. Mereka harus berpura-pura menjadi idola yang patuh kepada Mr. Oh (Ally) demi melindungi Han, sambil secara rahasia merencanakan pemberontakan (Enemy) untuk mengambil pecahan kedelapan tersebut.

Malam itu, Wonyoung menyelinap ke ruang istirahat staf. Ia menemukan Han sedang menatap langit malam dari jendela.

"Kau tahu siapa kami, bukan?" tanya Wonyoung tanpa basa-basi.

Han berbalik. Ia tidak tampak terkejut. "Aku sudah menunggu kalian selama tiga ratus tahun, Tuan Putri. Tugasku adalah memberikan stabilitas pada kekuatan kalian yang liar. Tanpaku, The First Sync kalian semalam akan menghancurkan tubuh kalian sendiri."

"Kenapa kau tidak muncul lebih awal?"

"Karena keseimbangan hanya dibutuhkan saat badai mencapai puncaknya," Han mengeluarkan sebuah kalung dari balik bajunya. Liontin kalung itu adalah pecahan kedelapan The Genesis Vinyl. "Mr. Oh tahu aku ada di sini. Itulah sebabnya dia mengumpulkan kalian di villa ini. Dia ingin memancingku keluar."

Tiba-tiba, suara langkah kaki berat terdengar dari lorong. Itu adalah para pengawal Mr. Oh.

"Wonyoung, pergi sekarang!" bisik Han. "Jangan biarkan mereka melihatmu bersamaku. Simpan ini."

Han melemparkan kalungnya kepada Wonyoung. "Berikan pada Sunghoon. Hanya klan Shadow yang bisa menyembunyikan benda ini di dalam kegelapan. Jika ia berada di dekat cahayamu, ia akan bersinar terlalu terang dan Mr. Oh akan menemukannya."

Wonyoung segera menghilang ke dalam bayangan tepat saat pintu terbuka.

Kembali ke kamarnya, Wonyoung memberikan kalung itu kepada Sunghoon yang sudah menunggunya dengan cemas.

"Han adalah penyeimbang kita," ucap Wonyoung sambil mengatur napasnya. "Tapi Mr. Oh sedang memburunya sekarang. Kita harus bertindak seolah-olah kita tidak tahu apa-apa."

Sunghoon menggenggam pecahan kedelapan itu. Seketika, rasa panas di dadanya akibat sinkronisasi semalam mendingin. Ia merasa jauh lebih stabil. "Besok adalah konferensi pers besar untuk konser. Mr. Oh pasti akan mengumumkan sesuatu yang menjebak kita."

"Kita akan menghadapinya bersama," ucap Wonyoung. Ia menatap Sunghoon. "Sekarang aku tahu, kenapa kau selalu dingin padaku selama ini. Kau takut jika kita terlalu dekat, energi kita akan meledak sebelum waktunya."

Sunghoon terdiam sejenak, lalu ia menyentuh pipi Wonyoung dengan lembut. "Sekarang ada Han. Kita tidak perlu takut lagi."

Namun, di ruang kontrol utama villa, Mr. Oh sedang menatap layar monitor yang menangkap momen Wonyoung menyelinap ke ruang staf. Ia tersenyum tipis sambil menyesap anggur merahnya.

"Ally atau Enemy? Itu tidak penting lagi," gumamnya. "Karena besok, seluruh dunia akan melihat panggung yang akan mengubah sejarah manusia menjadi sejarah The Void."

Bab 11 ditutup dengan kerumitan baru: Munculnya klan ketiga dan fakta bahwa musuh mereka berada di dalam selimut. Wonyoung dan Sunghoon harus belajar menyeimbangkan kekuatan mereka demi melindungi satu orang manusia yang menjadi kunci keselamatan mereka.

"Sometimes, the greatest ally is the one who has been hiding in plain sight."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!