Akan Aku Pertahankan Suami SMAku

Jam pulang sekolah telah tiba, dan Caesar telah bersiap bersama Istri juga keempat sahabatnya pergi ke Kafe di depan Sekolahan. Selain untuk merayakan hari jadi, juga karena ada yang ingin Caesar bahas terkait kegilaan Karmila.

"Pesan semua yang kalian mau, aku ingin kalian ikut merasakan kebahagiaan karena pernikahanku." Ucap Caesar.

"Weh... Punya banyak duit Bro? Kalau gitu aku pesan menu paling mahal yang ada di kafe ini." Ucap Brian menyeringai.

"Pesan saja, suamiku orang kaya. Gak mungkin habis 10 juta. Bee... Aku mau pesan es krim juga ya." Ucap Claudia.

"Apa pun yang kamu mau honey..." Ucap Caesar bersuara lembut.

Keempat sahabatnya melongo, bisa-bisanya ketua Geng Abraxas berbicara manis. Biasanya hanya ada wajah datar, dingin dan sinis terhadap perempuan. Tapi memang sejak jatuh cinta, Caesar hanya bersikap lembut dan manis hanya kepada Claudia saja.

"Daebak... lembut banget suaranya Bro. Spon spoken gak sih?" Arya terpingkal-pingkal dengan omongannya sendiri.

Bahkan kedua kembar sudah bertepuk tangan, hingga keberadaan mereka yang heboh menjadi pusat perhatian orang.

"Eh... Kalian bisa diam gak? Jangan sampai kita semua diusir dari kafe karena buat keributan. Dengar, ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan kalian. Tentang Karmila yang kehadirannya mengganggu rumah tanggaku." Ucap Caesar serius.

"Sebelum kalian membahas dia, aku ingin bicara jujur." Ucap Claudia. Ya, dia sudah memutuskan untuk mengatakan fakta kebenaran tentang dirinya. Tentang kesempatan kehidupan kedua yang memang terdengar tidak masuk akal. Tapi, menurut Claudia pembahasan ini lebih cepat jauh lebih baik. Supaya beban mental yang diterimanya, bisa dia bagi bersama suaminya.

"Tolong sebelum aku selesai bicara, jangan buru-buru kalian potong. Meskipun terdengar tidak masuk akal, tapi yang aku bicarakan kebenaran. Kalian boleh tidak percaya, dan mungkin akan menertawakanku menganggapku berkhayal. Please... dengarkan omonganku sampai selesai. Bee... Kamu harus percaya padaku." Ucap Claudia menggenggam tangan Caesar dan menatapnya dengan pandangan rumit.

Tidak ada yang bersuara, bahkan Caesar menutup rapat mulutnya yang sebenarnya ingin bertanya suatu hal. Istrinya... Claudia seperti menyimpan banyak beban, yang Caesar yakini masalah yang dihadapi Claudia sangat berat. Karena sepanjang dia kenal Claudia, gadis cuek dan super angkuh itu tidak pernah terlihat sedih. Meskipun dulu kehilangan seluruh keluarganya. Hanya wajah datar untuk menutupi kerapuhan hatinya dari dunia luar.

"Aku pernah mati dan sekarang aku mengulang waktu." Ucapnya sambil menarik nafas panjang sebelum melanjutkan.

"Mungkin kalian tidak akan percaya, tapi aku mengalami reinkarnasi satu tahun sebelum aku kehilangan nyawa. Dan semua itu karena Karmila." Lalu Claudia menceritakan semua kisahnya.

Tidak ada yang terlewat, bahkan pengakuan rasa bersalah dan penyesalan terbesar dalam hidupnya adalah kehilangan Caesar karena sikapnya yang cuek. Tentang cinta Caesar yang memudar, kemudian berbalik mencintai Karmila membuatnya sesak setiap kali Claudia mengingatnya. Bahkan tentang kematian Kakek Bima yang diduga dibunuh oleh Karmila. Semua Claudia ceritakan secara runut.

Dan tentang fitnahan Karmila yang sebenarnya Claudia yang jadi korban. Hingga harus mati tertabrak Kereta Api karena lari dari kejaran preman yang dibayar oleh Karmila. Sedangkan Caesar sudah tidak peduli, Caesar yang hanya percaya Karmila. Membuat rasa sakit dan penyesalan bercampur menjadi satu sebelum kematiannya.

"Begitulah yang sebenarnya terjadi padaku." Claudia menangis sesenggukan kala suaminya terdiam sambil menatapnya dengan rumit.

"Mungkin meskipun aku diberi kesempatan kedua oleh Tuhan, suatu hari Caesar juga akan pergi dariku. Memilih Karmila yang dinilainya lebih tulus dan peduli dibanding aku." Masih dengan tangisannya, Claudia lalu menyalakan rekaman suara dari ponselnya.

"Dengarkan, dan apa komentar kalian?"

Mereka bisa leluasa bercerita, karena kafe sudah mulai sepi seiring jam makan siang kantor usai. Jadi hanya ada beberapa pengunjung. Dengan posisi meja Claudia dan teman-temannya ada di pojokan.

"Gila... Kayaknya dia memang bukan manusia biasa lagi." Ucap Brian.

"Jadi, dia juga mengalami reinkarnasi tapi tidak tahu tentang Claudia yang juga diberi kesempatan kedua?" Tanya Caesar mulai memahami alurnya.

"Bee... Apa kamu berfikir ingin meninggalkanku, kalau begitu hamili aku." Ucap Claudia vulgar membuat kelima remaja itu menegang dan berkeringat.

"Honey... Jangan bicara di sini. Lihat mereka jadi ikutan traveling, otaknya membayangkan yang bukan-bukan." Ucap Caesar menatap nyalang sahabatnya.

"Kalau modelannya begitu, Caesar semangat. Kamu harus buat surat perjanjian. Jangan sampai saat kamu sudah hamil, suami kamu ini masih bisa dipengaruhi Kuntilanak." Ucap Alvaro.

"Iya, aku tuh khawatir denganmu. Tapi kamu tenang saja, kalau Caesar berani selingkuh dengan Karmila. Kamu balas saja selingkuh denganku." Ucapan Alvin membuat suasana horor.

"Kamu berani ingin menikungku Vin? Sebelum kamu lakukan itu, aku bunuh burung perkututmu." Ucap Caesar.

"Enak saja, kalian belum lihat aja segede apa burung milikku..."

"STOP! Kenapa jadi malah bahas perburungan, tapi apa yang dikatakan Alvin ada benarnya." Ucap Arya.

"Kamu jangan mau kalah dengan Caesar seandainya dia berani selingkuh."

"Masih ada kita yang siap menjadi pendamping hidupmu, kamu tinggal pilih di antara kita berempat."

Braakkk...

"Aku gak akan selingkuh! Kalian pegang janjiku hari ini. Jika aku akan tetap setia, dan cintaku tak mungkin berpaling. Enak saja kalian mau jadi penadah, Claudia tetap jadi milikku. Sekalipun dunia kiamat." Ucap Caesar.

"Apa itu artinya kamu percaya denganku Bee... Kamu bisa menjaga jarak dengan Karmila, aku takut dia melakukan hal curang untuk mendapatkanmu kayak di novel novel. Apalagi sepertinya dia terobsesi ingin hamil anakmu, aku takut Be... Apalagi dia berencana memberimu obat. Aku tidak mau sampai itu terjadi, dan aku kehilanganmu lagi."

"Kalau begitu, sebelum dia menjalankan rencananya. Kita balik keadaan saja. Kita ikuti dia diam-diam, setelah tahu dia membeli obat. Kita siapkan orang untuk mengeksekusinya." Ucap Arya dengan sorot berbahaya.

"Oke... Oke... Lantas mau kamu berikan ke siapa?" Tanya Brian.

"Minggu depan ada jadwal balap, kita berikan Karmila sebagai taruhannya."

"Ya kalau kita menang gimana? Aku sih ogah meskipun dikasih gratis sekali pun." Ucap Alvaro.

"Suruh Thomas yang maju, dia dari kemarin pingin turun kan? Lagian dia itu seorang cassanova, pasti demen dikasih lubang gratisan." Ucap Arya dengan tersenyum menyeringai.

"Kalau gitu, kita samperin Thomas di markasnya langsung setelah ini."

"Thomas siapa?" Tanya Claudia bingung.

"Dia teman kita, anggota Geng Abraxas yang baru gabung 5 bulan yang lalu." Ucap Caesar.

"Thomas Alfonso, mahasiswa abadi yang suka celap celup." Sahut Arya.

"Tapi kamu tenang saja, dia tidak akan mengganggumu." Ucap Caesar seolah tahu ketakutan sang Istri. Terhadap temannya yang bagaikan Predator.