“Gray dan yang lain dalam bahaya. Aku harus menolong mereka.”
Ketika Luc Besson menekan tombol dan serangan mematikan itu melesat cepat ke arah Gray dan rombongan, Gavin memaksakan dirinya berdiri. Napasnya terengah-engah, tubuhnya nyaris tak sanggup bergerak, tetapi kakinya tetap melangkah.
“Tidak!”
Ia berlari sekuat tenaga, meski sadar tindakannya mungkin tidak akan menghentikan serangan itu. Namun ia tidak bisa berdiam diri ketika kematian berada tepat di depan mata orang-orang yang ingin ia selamatkan.
Di saat itulah Gavin berteriak dalam keputusasaan yang paling dalam.
“Aku mohon hentikan waktu agar aku menolong mereka.”
Seketika, Gavin terperangah. Sebuah gelombang aneh menjalar dari dalam tubuhnya, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
“Apa yang terjadi?”
Di hadapan kehancuran yang tak terelakkan, Gavin melihat sesuatu yang tidak pernah dirinya lihat selama ini—sebuah tanda bahwa kekuatan tersembunyi di dalam dirinya akhirnya terbangun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
"Sejujurnya, kelompok-kelompok itu sudah mengendalikan kita selama ini tanpa kita sadari. Semua sistem di dunia saat ini tidak lepas dari pengaruh dan kekuasaan mereka. Kita seolah tidak memiliki pilihan selain mengikuti arus. Siapa pun yang menolak akan segera dihancurkan," ujar Baba.
"Kau benar, Baba." Luc Besson tersenyum.
Baba berdecak, duduk di sofa, mengamati keadaan rumah yang porak poranda. Ia tidak pernah menduga jika sosok ayah angkatnya adalah pria yang hebat dengan beragam pengalaman yang luar biasa. "Aku harus banyak belajar darinya," gumamnya.
"Selain kita, siapa lagi sosok yang tahu soal informasi ini? Melawan UltraTech dan Deep atau mungkin kelompok lain adalah sesuatu yang sangat mustahil bagiku. Kita tidak akan mampu melawan mereka," ujar Bennet.
"Aku memiliki beberapa rekan yang sangat aku percaya. Mereka berada di luar negeri dan sibuk dengan penelitian mereka. Jika aku dan kalian bekerja sama, kita tidak akan menang melawan mereka. Akan tetapi, ketika kita bekerja sama dengan mereka, harapan kita untuk menang akan membesar. Setidaknya meski kita kalah, ada beberapa dari kita yang bebas dari kendali UltraTech, DeepCore maupun yang lain," terang Luc.
"Jadi, kita akan pergi menemui teman-temanmu sekarang?" tanya Bruce.
"Tunggu dulu, pria gondrong. Kita tidak akan pergi ke mana pun jika aku terus terjebak di kursi ini." Luc Besson tertawa. "Banyak hal yang harus kita lakukan sebelum kita menemui teman-temanku di luar negeri."
"Pertama, aku harus memasukkan cairan terkahir pada kalian semua, dan kalian harus bisa membangkitkan kemampuan seutuhnya kalian. Jika kalian berhasil melakukannya, kalian sudah menjadi produk sempurna."
"Kami manusia bukan produk," ketus Bruce.
"Kita semua adalah produk orang tua kita, produk lingkungan, dan produk sistem yang ada di dunia ini." Luc mengembus napas panjang. "Kalian benar-benar marah sehingga kalian tidak memberiku air untuk membasahi kerongkonganku."
"Kedua, kita harus menciptakan banyak alat-alat canggih untuk bisa bersaing dengan UltraTech, DeepCore, dan kelompok lain. Aku akan mengajari kalian semua hal yang aku bisa. Kalian harus menggunakan kesempatan ini dengan baik. Aku yakin Alexander tidak akan keberatan jika kita meminjam beberapa lembar uangnya. Bukankah kalian terhubung dengannya sekarang? Dia menjalani hidup yang sangat keras selama ini, dan dia adalah sekutu yang pantas untuk kita."
"Ketiga, kita harus membentuk sebuah pasukan khusus yang sangat kuat untuk membantu kita melawan musuh. Dan sekali lagi Alexander adalah orang yang sangat tepat." Luc Besson tiba-tiba berdiri bersama dengan dua robot anjing yang mendadak mati.
Osvaldo Tolliver seketika menekan boneka Luc hingga pria itu terdiam kaku dengan mata membola. Di detik berikutnya Baba segera menghipnotis Luc.
"Pria tua itu tampaknya bisa meloloskan diri sejak awal," ujar Bruce.
"Dia tidak akan bertindak jahat pada kita. Kalian bisa membatalkan kemampuan kalian."
Gray memberi tanda.
Sebuah benda tiba-tiba terjatuh ke lantai. Gray dan yang lain sontak terkejut ketika melihat tangan robot yang mengeluarkan asap. Baba dan Osvaldo Tolliver membatalkan kemampuan mereka hingga Luc Besson terjatuh.
Luc Besson mengambil tangan robotnya. "Benda ini tampaknya hancur karena serangan kalian. Aku harus segera memperbaikinya atau mengganti dengan tangan yang baru. Jangan terkejut seperti itu. Aku sudah mengatakan jika aku terluka parah saat kabur dari markas UltraTech, bukan?"
Luc Besson menoleh pada keadaan luar yang mulai terang. "Kalian sebaiknya beristirahat sekarang. Aku harus menyiapkan beberapa hal sebelum kita menemui Alexander dan suku pedalaman."
"Kenapa kau ingin bertemu dengan keluargaku?" tanya Baba.
"Aku sudah menyelamatkanmu, merawatmu, dan menjagamu selama ini, Baba. Keluargamu harus tahu mengenai hal itu. Kau tidak marah selamanya karena aku membohongimu, bukan? Aku membohongimu untuk menjaga dan melindungimu."
Baba mengembus napas panjang. "Ya, kau benar. Aku tidak seharusnya marah padamu. Aku mungkin masih kesal karena kau berpura-pura mati hingga meninggalkanku sendirian di peternakan ini bersama para binatang."
"Bagaimana dengan George, Gideon, dan Gabriel?" Bennet bertanya. "Mereka ingin menangkapmu dan membawamu ke markas UltraTech."
"Graham tampaknya menyadari jika dirinya dikendalikan oleh para dewan. Untuk itulah, dia memerintahkan George, Gideon, Gabriel untuk membawaku ke markas. Jika para dewan mengetahui dia sadar dikendalikan, mereka akan semakin mendesak Graham."
"Kau tidak boleh melupakan Gavin," ucap Gray.
"Orang tua sepertiku memang pelupa." Luc Besson menoleh pada Gavin yang masih belum sadarkan diri. "Gavin memiliki kemampuan untuk mengendalikan waktu.”
"Apa?" Gray, Baba, Bennet, Bruce, dan Osvaldo Tolliver sontak terkejut.
"Bagaimana hal itu bisa terjadi?" Gray masih terperangah. "Dia bukan korban dari UltraTech sepertiku dan yang lain. Tunggu, kau sudah melakukan sesuatu pada Gavin."
"Saat aku datang ke tempatmu untuk menyuntikkan cairan pertama kalinya. Aku melihat Gavin. Dia adalah anak yang sangat cerdas sekaligus memiliki fisik yang tangguh. Saat aku melarikan diri dari markas UltraTech, aku mendapatkan cairan kemampuan pengendalian waktu. Aku akhirnya memutuskan memasukan cairan itu pada Gavin."
"Jadi, kau yang menyebabkan Gavin tidak sadarkan diri saat dia berumur sepuluh tahun. Kau benar-bener brengsek!" Gray memijat kepalanya.
"Posisimu sebagai orang yang menyebalkan bisa tergeser oleh Gavin." Bruce tertawa. "Bayangkan dia bisa mengendalikan waktu sesukanya. Sialan, aku sangat iri."
"Semakin hebat sebuah kemampuan, semakin besar pula dampak yang akan diterima oleh penggunanya. Gavin membutuhkan waktu selama dua puluh lima tahun untuk menggunakan kemampuannya untuk pertama kalinya. Kondisinya memburuk sebelum dia menggunakannya, dan dia mendapatkan dampak setelah menggunakan kekuatannya saat menyelamatkan kalian."
"Gavin mengehentikan waktu ketika serangan mengarah pada kita. Dia jugalah yang sudah menempatkan kita di posisi aman sekaligus mengatur serangan agar mengarah ke lawan. Saat melakukannya, kondisinya tampak sangat kepayahan," ujar Bennet.
"Apa Gavin bisa menghentikan waktu di semua tempat?" tanya Gray.
"Tidak, dia hanya bisa mengendalikan waktu dengan jarak dan durasi yang terbatas. Semakin luas dan lama cakupan pengendalian waktu, semakin besar dampak yang akan diterima olehnya." Luc Besson mendekati Gavin. "Aku harus memeriksa kondisi Gavin untuk memastikan dampak apa yang diterimanya."
"Jika dia mampu mengendalikan waktu itu berarti kemampuannya sangat luar bisa. Dia bisa menghentikan waktu, mempercepat waktu, memperlambat waktu, atau bahwa membawa kita ke masa depan dan ke masa lalu," ujar Osvaldo Tolliver.
Luc Besson tertawa terbahak-bahak. "Apa kau percaya seseorang bisa pergi ke masa depan dan ke masa lalu?"
"Aku bisa melihat masa depan dalam waktu singkat, dan sebaliknya Bennet bisa melihat masa lalu seseorang. Itu sama saja dengan pergi ke masa depan dan masa lalu. Aku yakin kau tahu kebenaran soal itu."
"Aku merasa sangat hebat ketika mendengarkan penjelasanmu, Osvaldo." Bennet tersenyum lebar, memutar bola mata saat Gray, Baba, Bruce, dan Osvaldo menoleh padanya.
"Kau belum menjelaskan soal anggota suku pedalaman yang selamat. Di mana mereka sekarang?" Baba mendekat.
Sementara itu, Luka dan Luke tengah terbaring tidak sadarkan diri di sebuah kasur yang luar. Beberapa orang tampak hilir mudik di dekat mereka.
Seseorang memasuki ruangan. "Bagaimana dengan pekerjaan kalian?”