NovelToon NovelToon
The Forgotten Princess Of The Tyrant Emperor

The Forgotten Princess Of The Tyrant Emperor

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Mengubah Takdir / Raja Tentara/Dewa Perang / Putri asli/palsu
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Demar

Sejak usia tujuh tahun, Putri Isolde Anastasia diasingkan ke hutan oleh ayahandanya sendiri atas hasutan selir istana. Bertahun-tahun lamanya, ia tumbuh jauh dari istana, belajar berburu, bertahan hidup, dan menajamkan insting bersama pelayan setia ibundanya, Lucia. Bagi Kerajaan Sylvaria ia hanyalah bayangan yang terlupakan. Bagi hutan, ia adalah pewaris yang ditempa alam.
Namun ketika kerajaan berada di ujung kehancuran, namanya kembali dipanggil. Bukan untuk dipulihkan sebagai putri, melainkan untuk dijadikan tumbal dalam pernikahan politik dengan seorang Kaisar tiran yang terkenal kejam dan haus darah. Putri selir, Seravine menolak sehingga Putri Anastasia dipanggil pulang untuk dikorbankan.
Di balik tatapannya yang dingin, ia menyimpan dendam pada ayahanda, tekad untuk menguak kematian ibunda, dan janji untuk menghancurkan mereka yang pernah membuangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Demar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sambutan di Agartha

Gerbang Agartha dibangun dari batu hitam berukir singa yang merupakan lambang kejayaan Imperium. Terompet perunggu ditiup panjang, diikuti derap pasukan kavaleri yang berbaris rapi di kedua sisi. Kaisar Lexus turun dari keretanya dengan langkah penuh wibawa. Sorot matanya yang tajam membekukan siapa pun yang berani menatap terlalu lama.

Di barisan depan tampak lima selir Kaisar hadir, menyambut kepulangan Kaisar adalah kewajiban mereka. Selir Bahrana, putri Penasehat Imperial Malakar berdiri paling depan. Ia mengenakan jubah emas berkilau yang dipesan khusus untuk menyambut kedatangan Kaisar. Dari tatapan matanya jelas ia ingin menunjukkan bahwa dialah yang paling berhak berada di sisi Kaisar. Selir Erivana, memiliki tutur kata yang lembut dan anggun mengenakan gaun biru safir yang menenangkan mata. Selir Yalindra, mantan koki istana, mengenakan gaun sutra merah marun yang membawa aura keberanian. Selir Mivara, mengenakan gaun ungu pucat yang memberikan senyum ramah menyapa seluruh rombongan. Selir Yashira, berbalut gaun hijau giok dengan pandangan licik dan penuh rasa ingin tahu.

Kaisar Lexus mengulurkan tangannya kedalam kereta, namun yang ia dapatkan hanyalah kekosongan. Putri Anastasia turun dari kereta dengan tenang seolah menunjukkan ia tak butuh bantuan. Mengenakan gaun pengantin, rambutnya panjang yang hitam pekat dan kecantikan alami yang tak dapat ditandingi oleh perhiasan mana pun.

Lucia menyusul dari belakang, hanya membawa satu peti kayu kecil berisi barang bawaan mereka. Begitu rombongan resmi memasuki Istana Agartha, suara tabuhan genderang berhenti. Keheningan itu segera digantikan oleh sorak gembira dari para dayang dan abdi istana yang berbaris rapi di kedua sisi pelataran. Namun di antara riuh rendah itu, sorot mata para selir tak luput dari perhatian.

Selir Bahrana melangkah satu tapak ke depan, menunduk hormat dengan anggun.

“Selamat kembali ke istana, Yang Mulia Kaisar,” suaranya lemah lembut.

Kaisar Lexus hanya mengangguk tipis, matanya melirik tanpa banyak kata. Namun semua orang tahu, hanya Bahrana yang berani menatap wajah Kaisar lebih lama dari seharusnya. Dan itu merupakan suatu kebanggaan yang disombongkan olehnya dalam istana.

Kelima selir menunduk hormat seraya mengucapkan salam kepada penguasa mereka. Namun dalam senyum manis yang ditampilkan, ada kilatan cemburu dan rasa ingin saling menyingkirkan.

Tatapan Bahrana sempat melirik Anastasia. Senyum tipis itu seakan berkata “Lihatlah, kau hanya pendatang baru dan aku sudah menguasai medan.”

Anastasia menahan geli. Menyandang gelar sebagai selir ke enam sudah membuatnya jijik, namun melihat Bahrana dengan jelas menunjukkan sikap seorang yang penuh dengki membuat hatinya semakin muak.

Kaisar Lexus berdiri tegak di hadapan para pejabat, selir dan barisan dayang yang memenuhi pelataran.

“Dengarkan semua! Hari ini aku memperkenalkan Selir Anastasia yang akan menjadi bagian dari Istana Agartha mulai saat ini.” Suara lantang sang Kaisar menggema di bawah Imperial Agartha.

Suasana mendadak hening. Ekspresi kelima selir tidak dapat diartikan dengan kata-kata. Bahrana, meski tersenyum anggun, sorot matanya menajam bak bilah pedang.

Anastasia menunduk sopan, ia hanya memberi hormat tanpa berkata apa pun. Tidak juga ucapan terimakasih atas posisi selir yang disematkan Kaisar Lexus padanya.

Selir Yashira berbisik lirih pada Mivara, “Berani sekali ia tidak memohon restu panjang pada Yang Mulia.”

Mivara menahan senyum sinis, “Dia pasti belum tahu aturan di sini.”

Namun Lexus hanya menatap Anastasia dengan mata sulit dibaca. Tidak marah dan tidak pula tersenyum. Justru sikap dingin itu semakin membuat semua yang hadir resah.

Setelah itu, Lexus mengangkat tangan memberi tanda pada seorang kepala pelayan istana.

“Bawa Selir Anastasia ke Paviliun Trianon.”

Desas-desus segera beredar, paviliun Trianon bukanlah paviliun biasa. Tempat itu adalah bangunan terindah di Imperial Agartha yang dikelilingi taman mawar putih dan kolam permata air. Biasanya, paviliun itu diperuntukkan bagi sosok yang benar-benar istimewa.

Pandangan para selir seketika dipenuhi rasa iri terutama Bahrana yang selama ini merasa paling berkuasa. Senyumnya tetap terjaga namun di balik senyumnya, tersimpan amarah yang berputar.

“Paviliun Trianon? Mengapa bukan aku yang ditempatkan di sana? Apa maksud Yang Mulia dengan semua ini?”

Anastasia mengangguk tanpa menoleh pada sang Kaisar. Ia melangkah dengan tenang, lalu memberi isyarat pada pelayan Trianon.

“Antarkan aku,” ucapnya lembut.

Lucia, sang dayang setia segera mengikuti dari belakang sambil membawa peti barang-barang mereka. Semua yang hadir terperanjat, Selir Anastasia pergi tanpa meminta izin terlebih dahulu pada Lexus.

“Berani-beraninya dia meninggalkan pelataran tanpa restu Kaisar!” bisik Selir Yashira.

Di barisan depan, Selir Bahrana menyembunyikan senyum penuh kemenangan. “Bodoh sekali… Lexus paling benci dibantah dan tidak sesuai aturan. Itu artinya kau sendiri yang akan menggali liang kehancuranmu, Anastasia.”

Paviliun Trianon berdiri anggun di sisi timur istana, dikelilingi taman mawar putih yang mekar setiap musim. Pilar-pilarnya berbalut ukiran emas halus dengan jendela-jendela tinggi yang memantulkan cahaya bulan bak permata. Kolam jernih dengan teratai biru yang mengapung di tengahnya, menambah nuansa tenang yang kontras dengan hiruk pikuk intrik istana.

Ketika Anastasia tiba di Trianon, ia langsung merasakan udara segar dari tumbuh-tumbuhan di sana.  Ini sangat indah, udaranya mirip dengan Moonveil.

“Putri… paviliun ini terlalu mewah… bahkan hamba takut untuk menyentuh apapun,” ucap Lucia masih terpesona dengan keindahan Paviliun Trianon.

Anastasia hanya tersenyum tipis.

“Tak perlu takut, Kaisar buaya darat itu yang menawarkan tinggal di sini. Aku tidak pernah meminta, jadi lakukan sesukamu, Lucia.”

Lucia berujar panik. “Putri, jangan sembarangan mengubah nama Kaisar apa lagi dengan panggilan menghina seperti itu. Dinding pun bisa mendengar. Kalau berita ini sampai ke telinga Yang Mulia, hamba takut Putri akan dihukum.”

Anastasia berdecih. “Aku tidak takut, bagus kalau Kaisar itu mendengarnya supaya ia tahu diri.”

Sementara itu di paviliun Aroa, para selir lain membicarakan hal itu dengan penuh rasa iri.

Selir Yashira memukul kipasnya ke meja rias. “Bagaimana mungkin selir baru langsung ditempatkan di Trianon? Aku yang lebih dulu masuk istana dibanding dirinya hanya diberi paviliun kecil!”

Selir Yalindra tersenyum dingin. “Jangan buru-buru marah, Kaisar Lexus punya caranya sendiri. Sebagai istri kita harus mendukungnya.”

Selir Mivara berdecak kesal. “Tapi tetap saja, Trianon… itu bukan tempat sembarangan. Dia pasti spesial bagi Kaisar.”

Selir Erivana tersenyum lembut yang menenangkan. “Apa pun alasannya biar itu menjadi keputusan Yang Mulia kaisar. Menempatkannya di Trianon bukan berarti mengurangi jatah bulanan yang seharusnya kita terima.” katanya diikuti anggukan oleh Selir Yalindra.

Dan di antara mereka, Selir Bahrana hanya tersenyum tenang. Ia menatap cahaya lampu dari Paviliun Trianon, matanya menyala penuh perhitungan. Sebelum Anastasia datang ke Agartha ia sudah mendapatkan informasi mengenai gadis ini dari ayahnya. Dan latar belakangnya membuat Bahrana merasa di atas angin. Anastasia hanya putri terlupakan yang diasingkan.

“Hiduplah di sana sepuasmu, Anastasia. Semakin tinggi tempatmu, semakin keras pula jatuhmu nanti. Dan aku akan memastikan kau tidak pernah berdiri lagi.”

1
Ratih Tupperware Denpasar
2 selir sdh teringkirkan selir bahrana masih mencari cara unt menyingkirkan selir2 lain agar dia menjadi satu2nya
Ratih Tupperware Denpasar
2 selir sdh teringkirkan selir bahrana masih mencari cara unt menyingkirkan selir2 lain agar dia menjadi satu2nya
Ratih Tupperware Denpasar
selir bahrana bener2 licik dia yg berbuat jahat yg dihukum selir2 yg lain
Nurhasanah
lanjutt semakin seru thor 😍😍😍
aku
kaisar idiot!!!
Yensi Juniarti
hayo tebak tebakan yuuk...
kaisar tiran bakalan tunduk/luluh gak sama putri Anastasia??? 🙂🙂🙂
Fransiska Husun
aaaaaa thor q gak setuju...
meskipun udah sah tp itu keterlaluan
Siti Hawa
kren thoor... makin seru, aku suka dengan pemeran wanita yg tak lemah, bikin kaisar bucin thoor... 😍😍😍
Nurhasanah
please up lagi dong thor seru bangett ceritanya 😍😍😍
Lauren Florin Lesusien
kenapa harus selir sih thur knp ga permaisuri ataw ratu 🤣🤣🤣
Ratih Tupperware Denpasar
aku suka suka bingit ceritanya. cerita kak demar selalu tentang wanita yg kuat
Asriani Rini
Semangat up thor terimah kasih dauble upnya ceritanya makin menarik
Siti Hawa
semKain menarik ceritanya thoor... minta up nya lgi ya... 😍😍 semoga author sehat selalu.. semangat💪💪💪
Titin Rosediana
yess double up💪💪
Ratih Tupperware Denpasar
/Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
NAYLA DWI
up lg dong thor...
Titin Rosediana
up yg bnyk ka... 💪💪
Ratih Tupperware Denpasar
wow putri anastasia memang putri sejati.. tambah suka karya2 kak thor selalu menggambarkan wanita2 kuat.
Jordin Yanti
bagus Thor, maaf yha pas kamu promosi aku agak skeptis dengan cerita nya, tapi di luar dugaan ternyata bagus, maaf yha thor atas Suudzon nya 🤣🙏🙏🙏😂
Nurhasanah
seru thor tambah lagi klu bisa 🤭🤭🤭🤭 maaf ngelunjak 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!