Cinta Palsu adalah hal yang amat menyakitkan dibanding apapun. Setidaknya itulah yang Lucyana rasakan. Bukan penghianatan tapi kebohongan yang di ciptakan dengan sengaja oleh orang yang paling dia sayangi.
Lucyana Shava Herman alias Lucy adalah wanita mandiri, kuat dan penuh percaya diri. Namun hidup Lucy mendadak berubah 180 derajat setelah mengetahui sebuah fakta yang di sembunyikan suami nya selama bertahun-tahun.
Apakah Lucy akan bertahan dengan pernikahan nya seteleh mengetahui fakta kelam tersebut....
Happy Reading ✨
Enjoy 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Percakapan selesai, Lucy pamit naik ke tangga tanpa mengatakan apa-apa lagi.
Di kamar nya, Lucy membenamkan wajah di bantal. Dan satu nama baru.........terus mengusik pikirannya. Garuda.
Sementara itu malam harinya, sekitar pukul 9, Fajar sudah sampai Bali. Tujuan pertamanya, Pantai Kuta. Ikon wisata yang paling terkenal di Bali sekaligus menjadi salah satu tempat Favorit Lucy.
Fajar tau, sulit mencari Lucy yang keberadaan nya entah dimana itu, namun Fajar tidak akan menyerah. Dia akan membawa Lucy pulang bagaimana pun caranya.
Sampai tengah malam, Fajar belum juga menemukan dimana lokasi Lucy. Ponsel istrinya kembali tidak aktif lagi.
Fajar bingung harus mencari kemana, dia tidak memiliki teman sebanyak Lucy. Tidak ada yang bisa di mintainya tolong.
Karena malam semakin larut, Fajar memutuskan untuk menginap di sebuah Cottage di pesisir pantai. Harganya relatif murah dibanding harus menginap di hotel yang juga berada di lokasi yang sama.
Saat Fajar hendak membersihkan diri, satu notifikasi di handphone nya membuat Fajar buru-buru memeriksa.
"Babe... Aku di depan rumah kamu. Ada yang mau aku bicarakan." Sebuah pesan di aplikasi tersembunyi membuat jantung Fajar berdebar. Cepat-cepat dia menekan tombol call di aplikasi itu...
"Halo, babe..." Suara di sebrang telepon terdengar mendayu-dayu.
"Kembali ke apartemen mu sekarang! Jangan mengacaukan keadaan!!" Bentak Fajar kelepasan.
"Babe... Aku cuma kangen. Kenapa kamu malah marah-marah ? Lagian istri mu juga nggak ada di rumah, kan ? Aku tau dari anak-anak pabrik, katanya istri mu kabur.. Baguslah! Jadi kita bisa bebas bertemu.."
Fajar mengurut kening nya. Di detik itu Fajar baru menyadari, dia sudah terjebak, terjebak dalam masalah yang dia buat sendiri.
"Aku sedang di Bali mencari keberadaan Lucy." Suara Fajar menjadi parau.
"WHAT ?? Kamu ke bali ? Kenapa nggak ngajak aku... Kita kan bisa sekalian liburan.."
"Rav! Sudahlah. Aku sedang lelah. Kamu kembali ke apartemen sekarang. Jangan melakukan hal aneh-aneh!!"
Tanpa menunggu jawaban Ravi, Fajar langsung menutup telepon.
🍂
Di Villa Senja Biru...
Keesokan pagi nya Garuda bangun lebih pagi dari pada biasanya.
"Tuan... Mau jogging ?" Tanya si Mbok yang sedang bersih-bersih,
"Iya." Jawab Garuda singkat. Dia pun berjalan santai menuju pintu keluar.
"Nggak biasanya Tuan Garuda bangun sepagi ini.. Baru jam 6.." gumam si Mbok sambil menatap jam di dinding.
"Lucyana Shava Herman.. Ternyata dia sudah menikah 4 tahun yang lalu.." Garuda membaca informasi tentang Lucy sambil berlari kecil keliling kawasan Villa.
"Tapi....kenapa ada berita perceraian ? Apa dia sedang dalam proses cerai dengan suami nya..??!!"
Membaca berita terakhir tentang Lucy, membuat Garuda tersenyum kecil. Senyum yang tak bisa dia sembunyikan lagi.
Garuda mengetik lagi di pencarian nya tentang Lucy.
"Oh... Jadi dia belum memiliki anak. Baguslah! Perpisahan mereka akan mudah karena belum punya anak."
Entah kenapa Garuda sangat penasaran dengan sosok Lucy. Padahal jika mencari yang lebih cantik tentu circle Garuda yang luas akan membuat nya mudah mendapatkan wanita seperti itu. Tapi Garuda terlanjur tertarik pada Lucy. Paras cantiknya berbeda dari wanita-wanita yang pernah dia temui.
Garuda duduk di pinggir pantai untuk beristirahat sekaligus menyaksikan indah nya matahari terbit. Tapi bukan nya fokus pada sunrise di depan, justru Garuda lebih fokus menatap layar ponsel nya.
Di situ ada informasi lebih banyak tentang Lucy. Biografinya lengkap. Mulai dari tanggal lahir sampai bisnis yang sedang di geluti.
"Very Interesting!!" gumam Garuda sambil senyum-senyum. Garuda menyukai wanita yang mandiri seperti Lucy, tidak..... lebih tepat nya sekarang Garuda menyukai apapun tentang Lucy.
Saat matahari mulai naik dan terasa terik, Garuda memutuskan kembali ke Villa.
Calvin sudah menunggu di teras Villa dengan wajah yang cemas.
"Tuan... Anda darimana saja ? Saya hampir lapor polisi kalau sampai tengah hari Tuan belum juga pulang."
"Ck! I'm not a kid, Cal!!" Ucap Garuda dengan santai nya sambil berjalan masuk ke Villa.
"Yes. I Know, Sir. But you don't know this area.."
"Be quite, Cal. Look. I'm okay.."
Garuda berjalan ke lemari pendingin, saking sibuknya mencari informasi tentang Lucy, dia sampai lupa beli minum, padahal tenggorokannya sudah terasa sangat kering.
Saking hausnya satu botol air mineral berukuran 600 ml habis dalam sekali tenggak.
"Tunggu aku! Kita ke lokasi hari ini. Siapkan berkas untuk meeting."
"Baik, Tuan."
Garuda naik ke lantai atas untuk mandi dan siap-siap.
🍂
Matahari siang bersinar tenang, seolah ikut merayakan langkah Lucy yang mantap menuju babak baru kehidupan.
Siang ini Lucy akan ke pabrik nya untuk mengecek kesiapan peluncuran produk baru. Body lotion dan Body serum. Keduanya terbuat dari bahan-bahan alami. Sudah di uji secara klinis. Aman untuk semua jenis kulit.
Lucy menuruni tangga, disana hanya ada Ibu nya. Ayah pasti sudah di kantor jam segini.
"Bu..." Sapa Lucy sambil memeluk ibu nya dari belakang. Kebetulan saat itu Ibu nya sedang berada di dapur bersih. Membuat menu makan siang yang simple.
"Sudah bangun ?"
"Hem.."
Ibu berbalik.
"Kamu mau ke Pabrik ?" tanya Ibu.
"Iya, bu.. Sebentar lagi produk baru aku launching. Doain ya, bu, semoga semuanya lancar."
Ibu tersenyum sambil merapikan anak rambut Lucy, "Tentu, nak. Tanpa kamu minta, ibu akan selalu mendoakan anak-anak ibu."
Lucy memeluk ibu nya singkat.
"Nio mana, bu ? Tadi pagi aku dengar suara motornya.."
"Masih tidur kayanya. Adik mu ini lucu sekali, ngapain sih dia gantiin kamu di shift malam, emang nya kamu pernah kerja malam terus pulang nya pagi ??" Tanya Ibu Davina keheranan dengan keputusan Nio.
Lucy hanya membalas dengan senyum, setelah itu pamit untuk ke pabrik. Lucy mengendarai mobil BMW nya sendiri.
Sampai di pabrik, semua karyawan nya nampak terkejut dengan kedatangan Lucy yang tiba-tiba. Tapi kabar ini belum sampai ke Ravi yang bekerja di bagian QC.
Sampai di ruangan Owner, Lucy langsung memanggil kepala staf di departemen produksi dan pemasaran.
"Selamat siang... Saya minta waktu nya sebentar. Saya sudah mendapat informasi dari Pak Nio mengenai sample produk yang akan kita pasarkan beberapa minggu lagi.."
Lucy bicara dengan penuh wibawa, duduk di sofa tunggal. Di mata para pekerjanya, Lucy adalah sosok pemimpin yang baik. Lucy tidak hanya sekedar mengarahkan, tetapi juga menginspirasi dan selalu membantu mengembangkan potensi seluruh karyawan nya.
"Mulai minggu ini sampai H-3 sebelum peluncuran produk, saya ingin semua fokus pada produk baru. Jangan sampai ada yang 'Miss'. Pastikan tidak ada yang terlewatkan agar hasilnya sesuai harapan dan tidak ada kekurangan ataupun kesalahan yang terabaikan."
Semua mengangguk paham.
"Jika ada yang ingin di tanyakan, silahkan.."
Kepala pemasaran langsung mengangkat tangan.
"Ya. Silahkan." Ucap Lucy menatap serius.
"Begini, Bu. Mohon maaf sebelumnya.. Beberapa dari kami sudah melihat berita yang muncul di permukaan mengenai kondisi rumah tangga Ibu. Sekali lagi saya mohon maaf jika saya lancang, tapi banyak dari kami yang khawatir apakah berita-berita di berbagai media sosial itu akan mempengaruhi penjualan produk baru kita."
Kepala divisi pemasaran itu jadi tidak enak harus membahas ini. Tapi bagaimana pun juga ini diskusi yang harus di lewati demi peluncuran produk baru mereka. Jangan sampai citra buruk yang berkembang di luar mempengaruhi penjualan.
Lucy menampilkan ekspresi yang biasa, tidak terkejut tidak juga murung.
"Kalian tenang saja. Saya akan mengurus itu dan saya pastikan masalah yang sedang saya hadapi ini justru akan sangat sangat menguntungkan kita."
Lucy tersenyum, tenang.
"Baik, Bu. Jika Ibu sudah berkata seperti itu, kami percaya." Ucap salah seorang kepala divisi, mewakili rekan nya yang lain.
"Apa ada lagi yang ingin di tanyakan ?"
"Tidak, Bu. Sudah cukup."
Lucy mengangguk kemudian berdiri dari duduknya dan di ikuti oleh para kepala staf, "Baik. Kalau begitu Terimakasih dan Silahkan kembali bekerja.."
Sat set biar cepat Lucy menemukan kebahagiannya dengan orang lain (Garuda) 🤭
Kasihan Fajar, lama banget pingsannya 😛
Jangan kelamaan untuk menghempaskan suamimu & keluarganya Lucy 😉