Sudah merasakan hidup nyaman di dunia misi yang lama bertahun-tahun, setelah tiba-tiba sistem menghilang dan tidak dapat dihubungi.
Namun tiba-tiba saja Xia An Yi terbangun dan sudah berada di dalam tubuh orang yang berbeda.
Lanjutan selengkapnya, bisa langsung baca saja ya Kakak😁.
Jangan pelit buat kasih like dan komentarnya setelah membaca ya Kakak. Terima kasih😉.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebelas
Brak!
"Aku tidak percaya jika Xia Lu Mei akan melakukan hal seperti itu di depanku, dan juga semua orang yang ada di sana," ucap Putra Mahkota saat dia sudah berada di dalam ruang bacanya.
"Yang Mulia, mungkinkah selama ini Nona Xia Lu Mei menyembunyikan sifat yang sebenarnya dari Anda dan semua orang?"
"Menyembunyikan sifat aslinya?"
"Benar, Yang Mulia. Semua orang mengetahui jika Anda dan Yang Mulia Ratu sangat menyukai wanita lembut dan menjunjung nilai etika yang baik, mungkin karena itu dia..."
Putra Mahkota terdiam, sebelumnya dia memang tidak tahu tentang Xia Lu Mei, karena sebelum dia mengenalnya, dia lebih tertarik pada Xia An Yi.
Namun setelah bertemu dengan Xia Lu Mei, entah karena perilaku Lu Mei yang begitu baik di depannya, atau karena ucapan manisnya yang secara tidak langsung memberitahu jika An Yi bukan wanita baik, dia menjadi tidak lagi menyukai Xia An Yi.
"Kirim seseorang untuk mengawasi Xia Lu Mei, aku ingin tahu bagaimana dia sebenarnya!" ucap Putra Mahkota.
"Baik, Yang Mulia. Segera saya akan meminta seseorang untuk melakukannya,"
Putra Mahkota mengangguk.
Dalam beberapa waktu ini Putra Mahkota sudah sangat menyukai Lu Mei, bahkan dia juga tidak segan menunjukkan rasa tidak sukanya terhadap An Yi.
Namun hari itu dia dibuat terkejut oleh apa yang Lu Mei lakukan. Dan seingat dia, An Yi yang terkenal tidak beretika pun tidak pernah berkata kasar seperti itu pada orang lain.
...----------------...
Prang!
Prang!
Terdengar suara pecahan yang cukup keras dari kamar Xia Lu Mei.
Beberapa pelayan yang berada di luar kamar terkejut dan juga takut, namun mereka tidak berani untuk melihat apa yang telah terjadi di dalam kamar itu.
"Aaaaah! Dasar Pelayan s*alan!" teriak Xia Lu Mei.
"Nona, tolong tenangkan diri Anda!"
"Aku harus memberi pelajaran pada Pelayan yang sudah membuatku dipermalukan di depan semua orang, dan juga Putra Mahkota,"
"Nona, dia adalah Pelayan dari dalam istana. Kita tidak bisa melakukan apapun padanya,"
"Aku yakin ada orang yang memerintahnya untuk membuatku dipermalukan, karena tidak mungkin jika Pelayan istana melakukan kesalahan seperti itu,"
"No.... Nona, maksud Anda...ada orang di dalam istana yang tidak menyukai Anda dan meminta Pelayan itu mengejutkan Nona?"
Lu Mei diam, meski dia yakin jika seseorang sedang menargetkannya, tetapi dia tidak tahu siapa orang itu.
Semuanya terjadi di dalam istana, jika dia mencurigai Putri Qian itu tidak masuk akal. Dan jika dia mencurigai salah satu diantara orang-orang yang datang di perjamuan melihat bunga, dia tidak tahu siapa orangnya.
"Banyak anak dari keluarga besar dan para Menteri yang datang di istana, aku tidak tahu siapa yang mengirim Pelayan itu untuk mempermalukanku di istana," ucap Lu Mei.
Pelayan Lu Mei hanya diam, karena siapapun yang melakukan itu pasti mustahil. Sebab di sana juga ada Putri Qian dan Putra Mahkota.
Tetapi Pelayan itu langsung tak terlihat, ketika keributan kecil itu terjadi, meski dia mencoba mencarinya secara diam-diam untuk menanyainya.
"Nona, mungkinkah lebih baik jika Nona menanyakan tentang Pelayan itu pada Putra Mahkota?" ucap pelayan Lu Mei dengan hati-hati.
"Itu tidak mungkin, saat itu Putra Mahkota melihatku dengan sangat terkejut. Dia pasti sudah mulai mencurigaiku sebagai wanita yang tidak beretika dan lembut,"
"Lalu, apakah kita...."
"Lu'er! Lu'er!"
Xia Lu Mei dan pelayannya mendengar suara Selir Xu dari luar.
"Lu'er, apa kau tidak apa-apa? Ibu mendengar jika di dalam istana, kau..."
Lu Mei berjalan dengan cepat ke arah selir Xu, "Ibu, Lu'er sangat kesal dan takut,"
Selir Xia memeluk putrinya, "Katakan pada Ibu, sebenarnya apa yang terjadi?"
"Seorang Pelayan sengaja menyenggolku dan membuatku terkejut. Aku tidak sengaja mengatakan beberapa kata, dan membuat Putri Qian juga Putra Mahkota terkejut,"
"Seorang Pelayan berani melakukan itu?"
Lu Mei mengangguk beberapa kali.
"Lalu, apakah Putri Qian dan Putra Mahkota menghukumnya?"
"Tidak, tidak hanya tidak menghukum Pelayan itu, tetapi mereka membiarkan Pelayan itu pergi, dan aku dipermalukan di sana,"
"Kau tenanglah! Ibu akan berbicara pada Ayahmu, agar dia berbicara pada Putra Mahkota,"
"Tidak Ibu, kau tidak perlu melakukannya. Ini akan baik-baik saja setelah beberapa hari,"
"Apa kau yakin?"
Lu Mei mengangguk, "Iya Ibu, aku yakin. Aku akan meminta untuk bertemu dengan Putra Mahkota, dan mencoba untuk membujuknya,"
Selir Xia mengusap beberapa kali punggung Xia Lu Mei.
Xia Lu Mei tentu tidak ingin Ibunya membicarakan hal itu pada Tuan Xia, jika Tuan Xia sampai berbicara dengan Putra Mahkota mengenai itu, kemungkinan dialah yang akan dimarahi oleh Tuan Xia.
Di dalam kamarnya, Xia An Yi tertawa melihat Putra Mahkota yang mulai mencurigai Lu Mei, dan melihat Lu Mei begitu panik saat Selir Xu akan berbicara dengan Tuan Xia.
"Kebohongan pasti akan terungkap, meski kau menutupinya dengan sangat sempurna," ucap Xia An Yi.
[Nona, kau berkata jika kau ingin segera masuk ke dalam Pasukan perang kerajaan].
"Benar, apakah kau sudah mengirimkan surat Jenderal perang?"
[Sudah Nona dan kebetulan seorang Prajurit terluka parah dan harus kembali. Tetapi kepala komandan ingin dia mencari pengganti sementara waktu, selama dia menyembuhkan lukanya].
"Itu bagus! Maka, buat agar aku bisa menggantikan orang itu segera!"
[Itu mudah. Selama kita memiliki kuota itu, kita bisa pergi tanpa harus melakukan ujian satu persatu di tempat latihan yang ada di dalam istana, apalagi orang yang terluka adalah masih keluarga Ibumu].
"Keluarga Ibu?"
[Benar, aku akan mengirimkan surat pada orang itu. Aku akan membuat dia yakin untuk menjadikanmu penggantinya sementara waktu].
"Baiklah, aku serahkan hal ini padamu! Jadi, sekarang aku akan mulai berlatih lagi,"
[Nona tenang saja].
Xia An Yi mengangguk, lalu berjalan ke arah samping untuk berganti pakaian.
"Sebelum aku pergi, aku akan memastikan kondisi Ibu. Aku tidak ingin pergi saat Ibu masih sakit. Jadi, selama aku masih mempunyai waktu di sini, aku akan mengobati Ibu sambil berlatih," ucap An Yi.
Setelah berganti pakaian, An Yi keluar dari kamarnya sambil membawa pedang kayu.
Ya, saat ini dia hanya bisa berlatih menggunakan pedang kayu, karena dia tidak menemukan pedang asli, dan juga dia pasti tidak diperbolehkan menggunakan pedang oleh tuan Xia.
"Aku ingat salah satu gerakan pedang yang aku pelajari di dunia misi sebelum ini, sebelumnya aku telah mempelajari gerakan kaki 100 bayangan, hari ini aku akan mempelajari lagi ilmu pedang pembelah gunung. Ini akan cukup berguna saat berperang jarak dekat dengan musuh," gumam Xia An Yi.
Xia An Yi mengambil kuda-kuda, lalu mulai menggerakkan tubuhnya, mengayunkan pedang ke sana kemari.
Angin yang berada di halaman tempat tinggalnya, berhembus seolah mengikuti aluna pedang yang dia ayunkan.
Wuuuuush!
Wuuuuush!
Gerakan yang cukup cepat, tatapan yang sangat tajam dan ayunan pedang yang kuat.
Tu Tu yang telah melakukan tugasnya, melihat Xia An Yi dengan mata berbinar. Sudah lama dia tidak melihat gerakan pedang An Yi yang begitu Indah namun sebenarnya mematikan itu.
[Nona ternyata masih sangat hebat seperti sebelumnya, aku semakin kagum dan menyukai Nona!]
An Yi terus melatih ilmu pedangnya, agar saat dia sudah berada di perbatasan, dia dapat membuat orang tidak melihatnya dengan tatapan menghina.