NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah : Jodohku Ternyata Seberang Rumah

Mendadak Nikah : Jodohku Ternyata Seberang Rumah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintapertama
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: F.A queen

Sagala terkejut bukan main saat tetangga depan rumah datang menemuinya dan memintanya untuk menikah dengan putri mereka secepatnya. Permintaan itu bukan tanpa alasan.

Sagala mendadak pusing. Pasalnya, putri tetangga depan rumah adalah bocil manja yang baru lulus SMA. Gadis cerewet yang sering mengganggunya.

Ikuti kisah mereka ya. Ketika abang adek jadi suami istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F.A queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Abang Pamit

Setelah perbincangan itu, Sagala langsung keluar rumah untuk memanaskan mobil. Hari liburnya sudah selesai, dan ia harus kembali ke rutinitas.

Niat pulang kampung cuma buat liburan eh malah nikah dadakan. Sama bocil lagi.

Tak lama, ibunya datang menghampiri dari dalam rumah.

“Gal, semua barang sudah masuk ke mobil? Jangan sampai ada yang tertinggal,” ujar Bu Yuni.

Sagala menoleh dan mengangguk. “Udah, Bu. Kayaknya nggak ada yang ketinggalan.”

Tapi ibunya masih terlihat ragu. “Dompet? HP? Kunci rumah?”

Sagala tersenyum kecil. “Semua udah ada di tas, Bu.”

Ibunya menghela napas lega. Namun, sebelum berbalik masuk ke dalam, ia kembali menatap putranya dengan ekspresi lebih serius.

"Sana pamit dulu sama Nisa."

Sagala mengangguk. Menghela nafas dalam. "Iya."

Dia kemudian datang ke rumah Pak Suprap. Rumah itu masih ramai karena beberapa kerabat jauh masih menginap.

"Assalamu'alaikum," ucap Sagala sopan.

"Wa'alaikumussalam." Mereka semua yang ada di ruang tamu menjawab serempak.

"Masuk-masuk." Bu Hanifah langsung berjalan menghampirinya.

"Saya mau pamit kembali ke Ibu Kota, Bu," ucap Sagala rendah.

Bu Hanifah menatapnya. Ada keterkejutan di matanya. Sudah mau kembali ke Ibu Kota ternyata.

"Bisa kita bicara sebentar?" Bu Hanifah meminta izin.

Mereka duduk di ruang tengah bertiga. Sagala, Pak Suprap dan Bu Hanifah.

"Sebelumnya Bapak mengucapkan terima kasih padamu, Gal. Karena sudah memenuhi permintaan neneknya Nisa. Beliau pasti tenang di sana. Apalagi tahu kalau kamulah suami Nisa." Pak Suprap memulai.

Sagala diam. Dia tidak tahu harus menjawab apa. 'Tidak apa-apa?' ah jelas pernikahan ini belum bisa ia terima sepenuhnya.

"Gal, Nisa sudah menjadi istrimu meskipun ini masih pernikahan siri. Nanti kita bakal urus semuanya untuk ke KUA. Mungkin setelah empat puluh harinya nenek Nisa." Pak Suprap melanjutkan.

Sagala masih diam. Dia masih tidak tahu harus menjawab apa. Itu terserah mereka saja.

Kini Bu Hanifah yang ingin bicara. "Nak Sagala, Nisa biar di sini dulu ya, nunggu empat puluh hari neneknya dulu baru ikut kamu ke Ibu Kota. Kita masih berkabung."

Kali ini Sagala mengangguk. Ya, itu lebih baik. Dia belum siap tiba-tiba kembali ke Ibu Kota dengan membaca bocil penakut yang super manja.

"Iya, Bu," jawab Sagala..

"Terima kasih atas pengertianmu, Gal," ucap Bu Hanifah.

"Sagala pamit, Bu."

"Nggak mau ketemu Nisa dulu?" Jawab Bu Hanifah.

"Salam saja buat Nisa," jawab Sagala.

"Ketemu saja, ayo ibu antar," ucap Bu Hanifah segera berdiri. "Pamitlah dulu pada Nisa. Tunggu Ibu siapkan oleh-oleh untukmu ya."

Sagala mengikuti Ibu mertuanya menuju kamar Annisa. Mereka berhenti di depan sebuah kamar.

Bu Hanifah yang mengetuk pintu.

"Nisa, ini Abang mau pamit," ucap Bu Hanifah.

Seseorang di dalam sana segera duduk setelah mendengar itu. Dia juga segera merapikan rambutnya yang berantakan. Dia berdiri dan mengambil tisu-tisu berantakan di lantai. Membuangnya ke tempat sampah.

Pelan, ia membuka kamar.

"Abang." Nisa menatapnya.

"Bicara di dalam saja," ucap Bu Hanifah. Dia segera menutup pintu setelah memastikan dua anak itu masuk ke kamar.

"Belum mandi ya?" tanya Sagala begitu melihat Annisa masih sedikit berantakan.

Nisa menggeleng. "Kalau tahu Abang bakal kesini, Nisa mandi pagi-pagi. Kan Nisa nggak tau kalau Abang bakal kesini."

"Pagi-pagi ya harus mandi lah, biar seger. Nggak harus nunggu Abang datang."

"Aku lagi sedih, Abang. Males mandi." Nisa memberi alasan.

Sagala menggaruk kepalanya sebentar untuk berpikir sebuah perbincangan tapi tidak ketemu. Akhirnya dia mengeluarkan dompet dan menarik sepuluh lembar ratusan ribu. Dia lalu meletakkannya di tangan kanan Nisa.

"Apa ini, Bang."

"Uang."

"Iyalah uang, siapa yang bilang ini telur gulung. Ish, Abang."

Sagala tertawa kecil lalu mengacak rambut Nisa gemas. Si bocil yang nyebelin.

"Kenapa Abang tiba-tiba ngasih aku uang?"

"Buat jajan. Kalau sedih, langsung pergi jajan sama temen-temen biar nggak sedih. Oke."

Annisa mengangguk dengan senyum. "Eh tapi ini banyak banget lho, Bang."

"Engga apa-apa, pokoknya harus jajan."

Annisa mengangguk lagi. "Terima kasih, Abang."

Kini Sagala yang mengangguk. "Abang pamit ya," akhirnya dia langsung pada intinya.

"Balik ke Ibu Kota?" tanya Nisa segera. Dia mendongak menatap Sagala. Ada rasa sedih yang langsung ia rasakan.

"Iya."

"Kok cepet banget, Bang."

"Libur dan cuti abang udah habis."

Nisa mengangguk. "Hati-hati, Bang."

"Iya. Kamu baik-baik ya di sini."

Kata sederhana yang menurut Nisa adalah sebuah perhatian. Gadis itu mengangguk penuh haru.

"Dah, jangan sedih-sedih lagi. Nenek udah tenang di sana," ucap Sagala dia mencoba menghibur Nisa.

Nisa mengangguk.

"Abang pamit ya." Sagala mengulangi.

Nisa mengangguk lagi.

Sagala mengulurkan tangannya untuk diletakkan di atas kepala Nisa. Menepuk pelan kepala itu.

"Assalamualaikum," ucapnya.

"Wa'alaikumussalam," jawab Nisa.

Sagala membalik badan dan melangkah untuk membuka pintu.

"Abang." Kakinya terhenti karena panggilan Nisa.

"Ya?" jawabnya tanpa menoleh.

"Peluk dulu boleh nggak sih, Bang."

Bibir Sagala terangkat membentuk senyuman mendengar ini. Dia membalik badan menatap Annisa. Gadis itu menunduk di sana. Malu.

"Boleh, sini," jawab Sagala. Dia melangkah menuju Nisa dan langsung membungkusnya dalam pelukan.

Gadis kecil itu tersenyum malu. Dia memejamkan matanya dalam pelukan Sagala.

"Memangnya kamu mau ikut Abang?" tanya Sagala.

Nisa mengangguk pelan. "Mau," jawabnya. "Kata Ibu, aku harus ikut Abang. Harus nurut sama Abang, harus patuh sama Abang, umm apa lagi ya, tau ah lupa."

Sagala terkekeh. "Nanti setelah empat puluh hari nenek, Abang jemput kamu ya."

Nisa mengangguk lagi masih dalam pelukan Sagala. "Iya."

Sagala melepaskan pelukannya dan mengusap rambut Nisa perhatian. Menunduk menatap gadis ini. Hmm ... cantik juga.

"Abang pamit."

"Hati-hati ya, Bang."

Entah bagaimana rasanya ini. Nisa merasa bahagia ditengah kesedihannya yang mendalam. Ada rasa istimewa yang menyapa hatinya.

Abang.

🌱🌱🌱

Catatan Penulis.

Sampai sini kalian suka nggak, Best? Semoga kisah ini bisa menemani harimu ya. Salam sayang dari Author. 🥰

1
liez21🌸
hemmmm...jadi kaya kelinci imut🥰dan beruang kutub😁😁😁🥰💗💗💗💗
liez21🌸
cuanki kan ya Nis ya....😁😁😁😁sama aku juga dulu mikir...baso apaan itu😄😄😄dikira makanan korea😄😄😄
tau ach
suami terlihat sangat tampan itu ketika baru habis mandi, ketika bantu pekerjaan di rumah,dan yg paling terlihat tampan ketika baru gajian.
Jetri
makin cinta ga tuh si Nisa,,,
tau ach
keselek🤣🤣🤣🤣
tau ach
minta jajan nya jangan kinder Joy atau seblak.
tau ach
saingan nya Rania yg full perhatian,berat dek ....
tau ach
aduh...di bilang bocah, semoga secepatnya berganti jadi sayang,beb..
tau ach
kalau tidur peluk boneka, padahal lebih seru peluk Abang,lebih nyaman,anget dan bisa bergerak
tau ach: bisa bergerak sendiri terutama di pagi hari🤣
total 3 replies
tau ach
harus diperjelas ditunda dulu punya momongan nya bukan di tunda proses pembuatannya.
liez21🌸
bocil nih pinter banget bikin plesetan hati😍😍😍😍
liez21🌸
Nis..ayo bikin sarapqn Nis
😁😁😁
liez21🌸
bocil..tapi kalo ilang..ngangenin lo bang😁😁😁😁
liez21🌸
yaelah bang...istri jauh2 di nawa dari kampung kejakarta malah lupa di beri makan😁😁😁
Momogi
baper aku wak 😍 si sabar dan si ngeyelan 🤣 dah cocoook. jangan pisah ya kalian. semoga abang g ada pikiran buat ngelepas nisa. jangan ngerasa terllu tua buat nisa ya bang
liez21🌸
niat yang dirumah bikinin sarapan😁😁malah kesiangan, yang ada malah ramuan dari rekan kerja cmiww😁😁diminum ngak nih..😁🥰
liez21🌸
tengah malam lihat yang habis mandi😁🥰🥰🥰seger kan bang😄😄😁😁🥰
liez21🌸
🥰🥰🥰🥰bocil...bocil...tapi gemesin kan😁😁🥰🥰🥰
liez21🌸
ikut abang Nis😍😍😍😍
Astri
Nisa ternyata aslinya dewasa ya,cuma sama Abang aja manjah manjah sayangNya 😍
tiati lho bang gala nanti kalo Nisa gak manja lagi ke Abang,Abang yg kelimpungan lho🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!