"Aduh.... sakit woi! turun ga kamu!" ucap seorang gadis cantik dengan pakaian sederhana dan tingkah yang bar bar nya, menghadang seorang pengendara motor yang baru saja menyerempet nya hingga jatuh ke sawah.
"Sorry." ucap seorang pria dengan wajah yang tertutup helm mahal, dan mengeluarkan suara yang membuat gadis itu tertegun.
wajah nya yang kotor, akibat terjatuh di sawah, membuat nya seakan lupa, bahwa dia baru saja di senggol oleh orang di depan nya. tapi gadis itu malah melamun dan tak sadar untuk bersikap tegas.
Pria itu menatap heran, dan langsung pergi tanpa berkat apa apa lagi, sepertinya memang pria itu memiliki urusan yang lebih penting saat itu.
"Aisshh, dasar goblok, apa yang kamu pikirkan Selin, dia yang nabrak kamu, malah dia yang pergi. woi, liat ya kalau kamu balik lagi, tak cincang kamu jadi gulai!" pekik nya yang mencak mencak seperti seekor monyet. untung saja kondisi di sawah begitu sepi, dan kebetulan saat itu tengah hari, jadi aman tak membuat Selina malu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.16
"Ada apa ini, Selin jelaskan sama Oma Sayang, apa kamu terluka?" tanya Oma nur yang mencemaskan cucu sahabat nya itu
Aksa yang melihat Oma nya mencemaskan orang lain, hanya berdecak kesal saja.
"bisa bisa nya Oma malah membela gadis gadis itu!" decak nya dalam hati yang merasa seperti bukan cucu Oma nya.
"Romi, kenapa kamu tidak becus membawa mobil nya Aksa. Liat, kamu malah membuat gadis gadis cantik ini terluka. Lihat, pasti sakit ya sayang?" ucap Oma nur yang melihat kaki nya Selin terdapat luka kecil di sana, langsung meringis pelan. pasi luka itu cukup sakit di tahan. Apalagi kaki gadis itu menjadi luka, karena keteledoran asisten cucu nya itu.
"Oma, mereka yang menabrak mobil nya tuan muda, dan saya tidak tau apa apa." ucap Romi yang membela diri, sebab Oma nur malah menyalahkan nya.
"Ckck, Diam kamu."ucap Oma nur yang fokus dengan luka Selin.
Selin yang melihat Oma nur membela nya, bernafas lega. sekaligus merasa tak enak hati, sebab memang dari awal mereka yang salah.
"desi, gimana ini. Aku merasa bersalah dengan pria itu!" ucap Selin sambil berbisik pelan.
" hum...Oma, sebenarnya ini salah kami berdua, bukan pria itu. Kami yang menabrak mobil milik cucu Oma. Maka dari itu, selin minta maaf karena membuat mobil milik cucu Oma menjadi seperti ini. Selin janji, akan membawa mobil cucu oma untuk di bawa ke bengkel."
Aksa langsung bergegas mengecek mobil kesayangan nya itu. Dan langsung kaget, saat melihat beberapa goresan di bagian body mobil nya itu.
"Astaga, kenapa bisa jadi sperti ini Rom!" pekik Aksa yang terlihat begitu marah dan murka.
Romi yang melihat bos nya marah, hanya diam dan menghela nafas berat nya.
"Maaf, ini memang salah kami. bukan tuan ini, jadi kami yang akan mengganti biaya perbaikan ke bengkel nya." ucap Selin dengan tegas nya. Apalagi dia tak tega melihat pria tadi di marahin oleh pria kulkas itu
"Ckck, kau harus tanggung jawab!" ucap Aksa yang tiba tiba menunjukkan jari nya ke arah Selin.
"Tuan, sebenarnya ini salah ku. Jadi biarkan aku yang bertanggung jawab. Teman ku tidak bersalah, dia yang aku bonceng tadi."
"Ckck sudah cukup. Tidak perlu ada ganti rugi lagi. Oma yang akan membayar nya Aksa. Kenapa kamu malah memarahi gadis gadis cantik ini!" pekik Oma nur yang dari tadi diam, sambil mengamati situasi
Cucu nya memang seperti itu, bila barang kesayangan nya rusak atau hancur. Aksa memang dari kecil, sudah dibiasakan dengan hal hal kemewahan. tapi kurang nya kasih sayang, membuat nya menjadi lebih tempramental. Tapi Oma nur, selalu mengingatkan cucu nya itu, untuk bisa lebih mengontrol emosi bila sedang marah atau emosi.
Aksa menatap Selin dengan tatapan tajam nya, sehingga membuat Selin langsung gugup.
"dasar pria aneh!" gumam Selin yang menyembunyikan perasaan kesal nya kepada Aksa.
"Oma, kenapa oma membela nya. Apa karena dia sahabat cucu Oma?"
"Aksa, nyawa seseorang lebih penting dari barang barang mu itu. sudah bagus mereka baik baik saja, dan hanya sedikit terluka. Apakah kau lebih mementingkan barang mu itu, padahal kau bisa membeli nya lagi."
"Tapi ini barang kesayangan Aksa Oma. gadis gadis ini terlalu ceroboh!"
"Oma, tidak apa apa. Jangan membela kami lagi."
Dengan mengambil ponsel nya, Selin langsung menghubungi pihak bengkel kenalannya untuk datang ke rumah Oma nur.
"Sebentar lagi pihak bengkel akan datang kesini tuan. Jadi mereka yang akan menangani mobil kesayangan anda!" ucap Selin dengan tatapan datar nya.
"Tidak perlu sayang. Biarkan itu menjadi urusan cucu Oma saja." ucap Oma nur yang langsung melarang nya.
"Tapi oma...
Aksa masih belum bisa memaafkan gadis itu, terutama Selin yang Dari tadi menatap nya dengan tatapan datar.
"Selin, ga perlu repot repot sayang, mobil ini memang sudah harus diganti. Aksa kenapa kamu bertindak seperti ini, jangan membuat keributan dengan cucu sahabat Oma. Atau kamu pulang aja ke kota sekarang juga!" ancam Oma nur kepada cucu nya yang nakal itu.
"Oma, kenapa Oma malah marah dengan Aksa. padahal Aksa tak tau apa apa!"
"Ayo, Selin dan teman nya masuk ke dalam saja. Tadi Oma sudah membuat makanan yang lezat. jangan merasa bersalah lagi, cucu Oma itu memang seperti itu. Jadi jangan tersinggung ya. Ayo masuk!"
Aksa dan Romi hanya melongo melihat kelakuan Oma nur kepada gadis gadis itu, padahal sudah jelas jelas mereka lah yang salah, tapi tetap dia yang disalahkan oleh Oma nya itu.
"Oma, tapi_
"Sudah jangan sungkan, Oma baru liat teman nya Selin. Siapa nama kamu nak?" tanya Oma nur kepada Desi yang berdiri kaku di sana.
"aku Desi Oma!"ucap Desi dengan suara canggung nya. Tak menyangka Oma nya Aksa benar benar begitu ramah dan sangat baik. tidak seperti yang dirumorkan oleh para ibu ibu penggosip itu.
"Cantik, sama seperti Selin. Ayo masuk ke dalam. Oma bantu obati, luka yang ada di kaki dan tangan kalian."
"Oma, tidak perlu. Ini hanya luka kecil saja."ucap Desi yang merasa begitu sungkan.
"Tidak apa apa sayang, jangan ditunda tunda pengobatan nya. Nanti jadi infeksi. sebentar ya, Oma ambil kotak p3k nya dulu." Oma nur langsung menunju ke dalam kamar, mengambil perkakasnya itu, yaitu kotak p3k nya.
Kedua gadis itu benar benar berada di situasi canggung. Bahkan Oma nur tak menyalahkan mereka, dan malah menyambut Selin dan Desi dengan sangat hangat. Sedangkan Aksa dan juga Romi, berbincang tentang perbaikan pada mobil mewah nya itu.
"bos, jadi bagaimana ini. Apakah bos masih tetap harus meminta ganti rugi kepada gadis gadis itu?" bisik Romi dengan suara pelan nya.
"Hmm, tidak perlu. Oma akan semakin marah nanti nya. Apalagi diantara kedua nya, ada salah satu sahabat cucu Oma. Aku tidak ingin membuat Oma marah!" ucapnya dengan suara datar.
"Oh begitu, baiklah. Aku akan membawa ke bengkel terdekat saja bos, agar lebih cepat diperbaiki."
"Hmm, lakukan dengan hati hati Rom, jangan sampai teledor lagi!"
"baik bos." pekik Romi yang langsung pergi ke bengkel terdekat saja.
"Desi kok ga pernah Oma liat di sini?" tanya nya dengan penuh semangat.
"Desi kerja di kota Oma. Jadi hanya pulang pas weekend saja." ucap gadis itu yang menjelaskan.
"oh begitu, pantas saja tidak pernah Oma liat kamu di desa teluk kerang ini. Baru ini Oma liat."
"Ternyata oma ga seperti yang dirumorkan ya."
"Hahah, kamu dengar tentang Oma ya. pasti yang selalu bicarakan Oma istri nya kepala desa dan geng nya itu."
"benar Oma. Ketiga ibu ibu heboh itu, selalu menceritakan oma dan juga keluarga nya Selin. Maka dari itu, Desi hanya mendengar Oma dari cerita mereka saja. Kadang Desi juga sering menasehati ibu ibu penggosip itu."
" ga usah dihiraukan Oma, Bu Marni dan ibu ibu lainnya itu hanya iri dengan kehidupan Oma saja. buktinya Buna saja yang jarang bergaul dengan ibu ibu lainnya juga, selalu di bicarakan hal hal yang buruk!" ucap Selin dengan sedikit kesal nya, kalau bercerita tentang ibu ibu penggosip di desa teluk kerang ini.
