NovelToon NovelToon
DENDAM SANG TERKHIANATI

DENDAM SANG TERKHIANATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Uswatun Kh@

Kala Azure adalah seorang kapten agen rahasia legendaris yang ditakuti musuh dan dihormati.

Namun, karier cemerlangnya berakhir tragis, saat menjalankan operasi penting, ia dikhianati oleh orang terdekatnya dan terbunuh secara mengenaskan, membawa serta dendam yang membara.

Ajaibnya, Kala tiba-tiba terbangun dan mendapati jiwanya berada dalam tubuh Keira, seorang siswi SMA yang lemah dan merupakan korban bullying kronis di sekolahnya.

Berbekal keahlian agen rahasia yang tak tertandingi, Kala segera beradaptasi dengan identitas barunya. Ia mulai membersihkan lingkungan Keira, dengan cepat mengatasi para pembuli dan secara bertahap membasmi jaringan kriminal mafia yang ternyata menyusup dan beroperasi di sekolah-sekolah.

Namun, tujuan utamanya tetap pembalasan. Saat Kala menyelidiki kematiannya, ia menemukan kaitan yang mengejutkan, para pengkhianat yang membunuhnya ternyata merupakan bagian dari faksi penjahat yang selama ini menjadi target perburuannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Setelah Kembali

Gerakan pemuda itu cepat, tanpa basa-basi. Terdengar bunyi KLAK! keras saat ia membuka pengunci helmnya, lalu ia menanggalkannya dengan satu sentakan kasar.

Di balik kaca helm, terungkaplah wajah yang keras. Garis rahangnya tegas, rautnya dingin. Rambut abu-abu yang tebalnya sedikit berantakan setelah terhimpit helm, membingkai sepasang mata abu-abu gelap yang tajam menusuk. Mata itu dipenuhi kekesalan karena aksi gila Kala.

"Hei! Lo waras, hah?" desis pemuda itu.

Ia tidak berteriak, suaranya dalam seolah terbiasa membuat orang lain mendengarkan. Bibirnya yang tipis membentuk cengiran sinis yang meremehkan.

Di lehernya terlihat kalung rantai logam tipis yang menghilang di balik kerah jaket kulitnya yang tebal. Seluruh penampilannya, mulai dari motornya hingga tatapan dinginnya, menekankan bahwa ia adalah masalah, dan kini, ia dibuat berhadapan dengan masalah lain yang jauh lebih rumit.

Keira tertegun sejenak saat melihat aura pemuda yang dingin dan penuh misteri. Sorot mata pemuda itu tenang seolah sudah terbiasa menyembunyikan perasaanya.

"Aku gak ada waktu. Antar aku," perintah Keira, nadanya pendek, tajam, dan mutlak sama seperti saat ia memberikan instruksi kepada tim ARCANA. Dominasi itu keluar tanpa disadari.

Pemuda itu mendekat tatapannya tajam. Ia mengunci pandangan dengan Kala.

"Siapa lo berani memerintah gue. Gak! Gue gak peduli, "desisnya, suaranya dingin dan sarat ancaman.

Keira yang terdesak tak punya pilihan lain, ia langsung berjalan ke arah motor pemuda itu. Dengan gerakan presisi ia menaiki jok belakang motor yang masih idle itu

"Gadis gila. Turun gak lo!"

Keira tetap tak bergeming. Ia duduk tegak, membiarkan tubuhnya bersandar pada jok motor. "Gak! Antar aku sekarang atau aku akan bawa sendiri motormu ini."

Gertakan itu sungguh keterlaluan. Pemuda itu menggeleng seakan tak percaya dengan keberanian Keira.

"Gak! Gue gak mau, terserah lo mau apa tapi gue gak peduli. Turun sekarang!"

Keira tak peduli dengan paksaan pemuda itu. ia hanya ingin cepat sampai ke dermaga itu.

Pemuda itu melangkah cepat ke belakang motor, tangannya terulur untuk menarik lengan Kala secara paksa.

Namun, yang terjadi selanjutnya membuat pemuda itu terkejut.

Cengkeramannya yang kuat seharusnya dengan mudah menarik siswi kurus itu dari jok.

Tetapi lengan Keira tidak bergerak. Tubuh ringkih Keira yang baru saja ia cemooh ternyata memiliki ketahanan yang kuat.

Pemuda itu harus mengerahkan kekuatan penuh, dan yang ia rasakan hanyalah lengan yang sekeras batu.

Kekuatan pemuda itu terpantul kembali padanya. Keira menatapnya dengan pandangan dingin yang sama dominannya.

"Aku sudah bilang. Antar aku. Sekarang!"

Pemuda itu menarik tangannya, menatap bingung. Ia menyipitkan mata, menganalisis kekuatan tak terduga di tubuh yang ia yakini lemah. Perasaan terkejut dan curiga langsung menggantikan amarahnya.

Ia mengambil keputusan cepat. Mungkin mudah menyingkirkan gadis gila ini sekarang, tapi ia tak ingin terlibat perkelahian di depan gerbang sekolah.

Pemuda itu naik ke jok depan motornya, mengabaikan kehadiran Keira di belakang. Ia menyalakan mesin. Raungan knalpot memecah udara.

"Pegangan yang benar," perintahnya dingin, tidak menoleh. "Jangan salahkan gue kalau lo jatuh."

Keira tersenyum tipis. Misi pertama lolos.

Motor sport itu melesat meninggalkan gerbang, membawa Kapten ARCANA yang bangkit kembali.

Tiupan angin berhembus kencang ke wajah Keira. Rambut yang berantakan membuatnya merasa terganggu.

Rambut panjangnya yang kini menari-nari liar, menampar matanya, dan mengganggu pandangannya. Dengan ceroboh berusaha menyisir surai yang kusut ke belakang telinga.

Pemuda itu menoleh singkat saat tangan Keira terlepas. Dengan kecepatan di atas 300 km/jam bisa saja tubuh itu terpental dan pemuda itu tak mau dapat masalah.

Tangan kirinya menjulur ke belakang, mencengkeram pergelangan tangan Keira, lalu menariknya dengan kekuatan brutal. Tarikan itu memaksa tubuh Keira membentur punggungnya.

"Terserah lo berencana mati atau gimana," suara pemuda itu serak, hampir tenggelam dalam deru angin, "yang jelas jangan libatkan gue."

Keira tersentak langsung memeluk tubuh pemuda itu erat.

"Apa sih maunya ni anak? Tiba-tiba banget," bisiknya lirih, pipinya menempel pada jaket kulitnya, merasakan getaran mesin yang merambat. Sekarang, tubuhnya benar-benar menempel, dan ia merasakan sedikit ketenangan yang aneh.

Tak butuh lama motor berbelok ke area dermaga yang di intruksikan Keira. Motor berhenti tepat di depan dermaga.

Tanpa mengucapkan terima kasih, tanpa menoleh, Keira segera turun dan berlari kecil, menjauh dari pemuda dan motor berkecepatan tinggi itu.

Pemuda itu membiarkannya pergi. Ia hanya menggeleng pelan, rasa jengkel yang kecil menjalar di hatinya. "Dia bolos cuma mau ke tempat ini, aneh. Dasar gak tau terima kasih."

Ia tidak menunggu jawaban atau penjelasan. Bagi pemuda itu, urusannya sudah selesai. Dengan satu putaran tuas gas, motor sportnya melesat kembali, suaranya menghilang secepat ia datang, meninggalkan Keira sendirian di tepi dermaga yang hening.

Keira mencapai ujung dermaga, langkahnya yang cepat dan lari kecilnya sebelumnya kini berganti menjadi keheningan yang tegang. Ia berdiri di antara batas kayu yang rapuh dan air yang gelap.

Sambil bersandar, Keira merogoh jaketnya dan mengeluarkan ponsel yang ia ambil. Jari-jarinya mengetik pesan singkat yang penuh misteri, ditujukan pada nomor yang ia kenali betul.

[Datang ke dermaga malam hari. Kuburkan tubuh Kala dengan layak. Kau tak perlu tau siapa aku saat waktunya tepat aku akan menghubungimu lagi.]

Pesan dikirim. Kala menonaktifkan ponsel itu, lalu meletakkannya bersama sepatu kets dan kacamata yang ia tanggalkan di lantai kayu yang usang. Semuanya adalah persiapan terakhirnya.

Sebelum memutuskan masuk ke dalam air yang dingin, ia mengambil napas panjang, menahan oksigen sebanyak mungkin. Biasanya, Keira yang lama akan melakukan sesuatu tanpa keraguan sedikit pun. Namun, kali ini sungguh berbeda. Tubuhnya yang sekarang, meskipun lincah, terasa asing dan lemah.

Bayangannya melayang, membayangkan wujud asli dirinya, wujud yang kini terperangkap. Ia berbicara pada air, pada kegelapan, pada dirinya yang lain.

"Aku akan mengeluarkanmu, dan kau pantas mendapatkan tempat yang layak. Kau kuat, Kala." Sebuah apresiasi tulus atas semua kerja keras yang telah dilakukan 'dirinya' sebelum kematiannya.

BYUAR!

Tanpa penundaan lebih lanjut, ia mendorong dirinya, memecah permukaan air dengan lompatan yang nyaris tanpa suara. Dinginnya air segera mencengkeram.

Dengan pengalaman renangnya yang mengagumkan, Kala yang berada di tubuh Kaira dengan mudah menukik ke dasar. Napasnya tertahan, paru-parunya mulai protes, namun ia mendesak dirinya maju, mengamati bayangan di bawah dengan mata terbuka lebar.

Selaman pertama gagal. Ia harus muncul ke permukaan, menghirup udara dengan tarikan napas kasar dan cepat. Tak butuh waktu lama. Hanya sedetik setelah paru-parunya terisi, ia segera masuk lagi. Kali ini, setelah mencari dengan saksama di antara bayangan tiang-tiang dermaga, ia melihat siluet yang familier berbentuk persegi panjang yang besar.

"Itu dia," batinnya, sebuah campuran lega dan ketegangan. Ia berenang cepat, tangannya segera meraih kantung mayat berwarna oranye yang terbungkus rapi.

Ia mencengkeram ujung kain tebal itu, lalu menariknya ke atas, memulai perjalanan yang melelahkan menuju tepi pantai berpasir yang letaknya tak jauh dari dermaga. Ia harus berjuang melawan berat air dan beban di dalamnya.

Saat akhirnya berhasil mencapai pasir, ia menarik kantung itu hingga benar-benar terbebas dari air. Di sana, di tempat yang sunyi, Keira terbaring di samping kantung mayat itu.

Napasnya tersengal, dadanya naik turun dengan cepat. Ia merasa lelah, belum terbiasa dengan batasan fisik yang dimiliki tubuh yang lemah ini.

Keira segera bangkit, menepis pasir dan air yang menempel di tubuhnya. Saat ini, rasa ingin tahu mengalahkan rasa lelahnya. Ia harus melihat isi dari kantung oranye di sampingnya.

Ia berusaha menenangkan detak jantungnya yang menggila. Perlahan, tangannya yang gemetar meraih resleting tebal kantung mayat itu. Suara gesekan logam terdengar nyaring dalam keheningan malam.

Resleting ditarik. Isi di dalamnya akhirnya terlihat.

Keira mematung.

1
Meee
Untuk Pak Tua Ma enggak banyak bingung, ya. Soalnya kan agak aneh juga si Kala bisa jadi orang lain. Semangat Keiraaa! tumpas orang-orang jahat ituuu
Its me
siapa sebenarnya dewa agung?
Meee
Wow, Keira 🙈 ngeri juga
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝ˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©🦐
yang penting kan bsa nangkep penjahat lohh pak
Its me
hmmm tuan Mamoto yang orang lain saja bisa peka kehadiran kala
🪱ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓ☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃfelon𝐀⃝🥀
waduh, siapa itu si dewa agung itu? tapi kenyataan dimasa sekarang pun sama, yang tinggi semakin tinggi, yang diatas makin atas, dan yang miskin makin miskin.
Aku jadi inget sama YML, dia kan dibunuh gegara memegang kunci rahasia besar.
Semoga tiada yang curiga kalau Keira masih hidup, dan matilah kamu wahai Dewa Agung
ɑׁׅ݊ꪀꫀׁׅܻ݊tׁׅɑׁׅ
Astaga sekolah macam apa itu, pembagian kelas ditentukan oleh kasta dan kedudukan ckckck 😏
Addb_Rh
ternyata rumahnya kala.
wuuu bara api mulai menyala.. ayo, hab*skan dan hanc*rkan semua yang menyakiti..
Addb_Rh
ke rumah siapa ya, Kira-kira itu?
ɑׁׅ݊ꪀꫀׁׅܻ݊tׁׅɑׁׅ
wehh kukira masuk sekolah yang lebih baik kei eh ternyata tidak lebih baik dari sekolah yang kemarin, tapi gpp nikmati aja kei menyelam sambil minum air sekolah sambil CCTV
ɑׁׅ݊ꪀꫀׁׅܻ݊tׁׅɑׁׅ
hati² kei jngn mudah percaya sm orang, belajar dari pengalaman bahwa sedekat apapun kita sm seseorang tidak menjamin dia tidak menusuk dari belakang
ɑׁׅ݊ꪀꫀׁׅܻ݊tׁׅɑׁׅ
pantas saja kala diburu ternyata dia memegang kunci rahasia kebusukan orang² di pemerintahan dan komplotannya , yang suatu saat akan menjadi boom waktu yang siap meledak menghancurkan mereka
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝ˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©🦐
wahh betul tuhh zero
🏡s⃝ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
astaghfirullah, astaghfirullah dunia mulai bobrok
🏡s⃝ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
wkwkwk sekolah seperti itu juga ada kasta nya 🤦‍♀️
🏡s⃝ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
ya Alloh gurunya juga seperti itu, gak ada wibawa
🏡s⃝ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
anak SMA bicara nya seperti mafia 🤦‍♀️
🏡s⃝ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
jujur di daerah ku belum pernah mendengar sekolah seperti itu, sekolah tanpa peraturan
WDY
gak diRL gak di novel ternyata musim pembulian ya.
WDY
Lah yang mulai dulu siapa. Kesihan kiera ya kena
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!