Tiara pergi ke kantor catatan sipil menemani bibinya yang akan bercerai dengan suaminya. Siapa sangka seorang pria menarik tangannya dan memperkenalkan dirinya sebagai calon istri pada seorang wanita tua yang berada di sebuah kursi roda.
"Ibu, dia calon istriku. Aku pasti akan menikah lagi, dan memberikan Andrew seorang ibu. Sekarang ibu sudah mau di operasi kan?" tanya pria yang menggenggam erat tangan Tiara.
"Eh, pak ini apa..."
Mata Tiara melebar, pria itu menciumnya. Begitu saja. Lalu berbisik pada Tiara.
"Bekerja samalah dengan ku. Aku akan berikan apapun yang kamu mau!"
"Wah, kalian benar-benar mesra. Baiklah, kalau begitu langsung masuk saja. Ibu baru mau dioperasi kalau kalian sudah dapat sertifikat pernikahan!"
Rahang Tiara nyaris jatuh.
"Me.. menikah? nyonya, aku masih SMA" kata Tiara tergagap.
Pria matang dan dewasa yang menciumnya tadi cukup terkejut.
'Dia masih SMA?' batinnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
"Ibu belum keluar dari kamar?" tanya Fathan yang baru keluar dari kamarnya dan langsung membantu adik dan bibinya menatap meja makan, membawa makanan dari dapur ke meja makan.
Tiara yang juga melakukan hal yang sama menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Belum mas, apa ibu tidak akan memaafkan aku ya?" tanya Tiara yang sebenarnya juga merasa sangat sedih.
Belum pernah ibunya semarah itu padanya. Kalaupun marah karena Tiara melakukan sesuatu yang tidak baik. Paling lama hanya beberapa jam saja, setelah memukul bokongg Tiara dengan sapu atau kemoceng jika Tiara melakukan kesalahan. Ibunya tidak akan marah lagi padanya. Semua akan segera kembali seperti semula. Tiara sungguh lebih suka ibunya mengomel padanya dari pada mendiamkannya saat marah.
Fathan menepuk bahu adiknya.
"Mana ada ibu yang tidak memaafkan anaknya. Ibu hanya sedang marah, saat kemarahannya reda. Ibu akan bicara lagi padamu!" kata Fathan.
Tiara mengangguk perlahan.
"Duduklah, aku akan coba panggil ayah!" kata Fathan.
Rose yang datang dengan sepiring tahu goreng di tangannya meletakkan piring itu di atas meja. Rose duduk di sebelah Tiara.
"Tiara, jangan terlalu memasukkan apapun yang dikatakan ibumu ke dalam hati. Lihat bagaimana bibi? ibumu sering sekali mengatakan hal yang sebenarnya terdengar kasar dan menyakitkan. Tapi, bibi tidak pernah menganggap itu sebagai sesuatu yang tidak baik. Karena dia kakak bibi, mulutnya memang pedas tapi hatinya sangat lembut. Jika orang lain, mana ada yang mau menampung adiknya yang tidak berguna seperti bibi ini dalam waktu yang lama. Dia yang pontang-panting dari gadis untuk biaya sekolah bibi. Kadang dia suka noyor kepala bibi di depan orang lain, itu cukup memalukan sebenarnya. Tapi, kalau tidak karena ibumu, bibi mana mungkin bisa lulus sekolah. Kakek kamu sudah gak ada sejak bibi SMP, pada dasarnya ibumu hanya kasar di permukaan, tapi hatinya sangat baik. Dia sangat sabar, dia sangat sayang pada keluarganya. Orang lain boleh berkata buruk tentang dia, tapi tidak boleh berkata buruk tentang keluarganya..." Rose menjeda ucapannya karena harus menyeka air matanya.
Tiba-tiba saja air mata itu mengalir sendiri. Saat dia mengatakan cerita yang sangat panjang tentang kakaknya, ibunya Tiara. Sosok yang keras dan terkesan pemarah, tapi sebenarnya sangat baik dan pengertian.
Tiara merangkul lengan bibinya, menyandarkan kepalanya di lengan bibinya itu. Kehidupan bibinya juga tidak mudah. Dan dari yang diucapkan bibinya, sepertinya bibinya dan ibunya itu memang sangat menyayangi. Hanya saja, di luar terlihat sering bertengkar dan adu pendapat. Padahal, yang paling sakit saat ibunya terluka adalah bibinya, begitu pula sebaliknya.
"Kamu, saat ibumu keluar nanti. Bicaralah dengan baik. Akui saja kesalahanmu dan minta maaf. Lagian Tiara, bibi rasa semua itu juga karena ibu kamu deh!" kata Rose yang pada akhirnya bisa menarik kesimpulan setelah mendebarkan panjang lebar ucapan Nicholas tadi sore.
Tiara menoleh ke arah bibinya.
"Kayaknya tuan Nicholas itu mengira kamu itu wanita dewasa. Makanya main tarik ajak nikah saja! dandanan kamu kan, sudah kayak spg-spg alat cukur di mall kemarin di catatan sipil itu. Iya kan? kalau dipikir-pikir yang bawa Nicholas ke kamu, ya ibu kamu. Dia kan yang dandanin kamu kayak gitu, segala pakai dress nya waktu muda lagi!" kata Rose.
Tiara yang mendengar apa yang dikatakan bibinya merasa kalau ucapan bibinya itu ada benarnya. Kan memang ibunya yang suruh dia dandan seperti orang dewasa waktu itu. Bahkan ibunya yang mendandaninya.
"Haih, bibi benar juga. Jadi, kalau di pikir-pikir semua yang terjadi juga salahnya ibu kan?" tanya Tiara.
Dan pernyataan Tiara itu di angguki cepat oleh Rose.
"Kamu benar, semua ini salah ibu kamu!" ucapnya tanpa ragu.
Keduanya malah menyalahkan Seruni. Sedangkan di dalam kamarnya, Seruni sedang di bujuk oleh Fathir untuk makan malam.
"Bu, makan malam dulu yuk! anak-anak dan Rose sudah masak untuk kita..."
Tok tok tok
"Bu, makan dulu yok. Nanti marahnya di lanjutkan lagi habis makan!" seru Fathan dari luar pintu.
Seruni langsung melirik tajam ke arah pintu. Fathir hanya bisa menghela nafas panjang. Sudah susah payah dia membujuk istrinya supaya tidak menangis dan marah lagi. Fathan datang-datang malah mengatakan sesuatu yang absurd seperti itu. Fathir sungguh tak habis pikir, katanya DNA ayah akan lebih banyak menurun para anak-anaknya. Kenapa Fathan dan Tiara, randomnya malah ikut Seruni dan Rose. Tidak ada yang manis, kalem, lembut dan perhatian seperti Fathir.
"Jangan dimasukkan dalam hati Bu. Fathan pasti hanya ingin menghiburmu!" kata Fathir, "makan dulu ya, Bu. Atau mau ayah bawakan makanannya kemari?" tanya Fathir.
Seruni akhirnya menghela nafas panjang. Dia memang kecewa tadi, sangat kecewa. Tapi setelah mendengar semua kata-kata baik dan nasehat dari suaminya. Kemarahannya sedikit mereda.
"Tidak usah yah, kita makan malam di meja makan saja!" kata Seruni.
Fathir tersenyum senang.
"Bu..."
Ceklek
"Ibu, ibu sudah tidak marah lagi kan? Restui saja Tiara dan pemilik perusahaan tempatku bekerja itu Bu. Tuan Nicholas itu..." Fathan menjeda ucapannya karena Seruni melotot pada anak sulungnya itu.
"Sudah, sudah. Jangan dibahas lagi. Makan dulu!" kata Fathir.
Sampai di meja makan, Seruni masih diam dan hanya duduk di kursi yang biasanya dia duduki.
"Ibu, Tiara masak telur balado kesukaan ibu. Tiara ambilkan ya!" kata Tiara yang mengambilkan lauk ke atas piring Seruni.
"Pokoknya jangan sampai hamil sebelum lulus. Meski nanti kamu tinggal sama suami kamu itu. Seminggu sekali kamu harus pulang ke rumah ini, jangan lupakan ibu!"
Tiara meletakkan sendok di tangannya. Dan berlari ke pelukan ibunya.
Tiara terisak, dia memeluk Seruni yang juga tak bisa menahan air matanya yang mengalir begitu deras.
Gadis kecilnya sudah menjadi istri orang, akan tinggal dengan suaminya. Seruni merasa waktu sungguh cepat sekali berlalu.
Fathir juga menyeka air mata yang nyaris menetes dari sudut matanya. Dia tahu, Seruni tidak marah. Hanya merasa anak mereka terlalu cepat dewasa dan menjadi istri orang.
Rose juga terisak merangkul Fathan. Dia tahu, kakaknya itu tidak akan bisa marah pada keluarga ini. Meski terlihat kasar, tapi sebenarnya kakaknya sangat lembut dan sangat baik. Dia tahu, seorang ibu memang tidak akan pernah bisa marah pada anaknya. Dan tidak akan tega, lama-lama marah pada anaknya. Kasih sayang seorang ibu itu, seluas samudra. Baginya, mau anaknya berusia 7 tahun, 17 tahun, 27 tahun, bahkan 47 tahun pun. Akan selalu seperti anak-anak baginya.
"Maaf Bu" lirih Tiara.
***
Bersambung...
malu Ama umur pak? tengah jalan di culik anak mu baru tau rasa🫣
kalau tuan nya ditalak 3😜🤣🤣
kira kira Tiara akan nurut gak ya 🤔🤔
jadi gaes,selama masih bisa dengerin Omelan mamah kalian
nikmati aja. percayalah ketika itu sudah ga kedengaran. rasanya malah hampa🥹
tapi ada benernya si
tapi..kalau mau disalahkan,ya bibinya
ngapain anak gadis ditinggalkan sendirian
kangen mamah ku🥹🥹🥹
tapi emang beda sih horang kayah smaa yg kayah" pas dulu cari receh di Singapura laki CEO bininya setara lah pergi cuma pakai sederhana make up pun tipis
pasti klu Andrew tau ya cuman dikit ada perang dunia ke3😃😃
biar seruuu
aku mau tau si Andrew playboy cap Kampak itu Tau mantannya jadi ibu tiri 🤣🤣😜
ug bertanggung jawab,penuh dukungan Ampe kadang rada jorokin.
Ama bau uit lah kyk om nicho🫣😜🤣
kalau mau ngurusin pernikahan Tiara itu gampang tinggal nanti aja setelah Tiara lulus bikin resepsi mewah, kan menantu mu si gapura kabupaten orang kaya tujuh turunan 🤣
bener apa enggak belakang
🤣🤣