Shenina Jean atau yang akrab disapa Nina adalah seorang wanita karir sekaligus istri dari lelaki bernama Argan Dio. mereka merupakan sepasang kekasih yang menikah atas dasar saling mencintai.
karena tak kunjung mendapatkan keturunan, Shenina memutuskan untuk meninggalkan dunia kerja dan melepaskan jabatan bersama mimpi-mimpinya. Agar bisa lebih fokus pada program kehamilan yang tengah ia jalani.
Namun setelah semua usaha yang ia lakukan, ternyata Shenina mendapati suami yang sangat dicintainya justru menjalin hubungan gelap dengan wanita lain merupakan orang terdekatnya.
Kenyataan pahit atas pengkhianatan tersebut membuatnya hancur berkeping-keping. hingga ia memutuskan untuk pergi sejauh mungkin. menghilang tanpa jejak, merombak dirinya secara keseluruhan lalu kembali dengan kehidupan dan identitas yang benar-benar baru.
Bagaimana kisah kelanjutannya....? apakah Shenina akan balas dendam ? Atau justru memulai cinta yang baru ? Nantikan kisahnya ya……..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee Yana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyesalan
Hari itu setelah seharian menyisir lokasi kejadian korban masih belum juga ditemukan.
Baik itu tim kepolisian gabungan maupun dari tim Shendra masih terus melakukan pencarian. Tidak ada yang boleh menyerah sebelum Nina berhasil ditemukan.
Meski kondisi cuaca hari itu sedang tidak bersahabat namun pencarian tetap dilakukan semaksimal mungkin.
Sebagian dari bukti di tempat kejadian perkara rusak akibat intensitas curah hujan yang tinggi.
Tim kepolisian forensik juga telah mengonfirmasi bahwa DNA yang ditemukan seperti bercak darah, sehelai rambut dan sidik jari yang ada pada kendaraan tersebut cocok dengan Nina.
Selanjutnya mereka akan menyelidiki lebih dalam lagi terkait penyebab kecelakaan tersebut, termasuk kondisi mobil serta keterlibatan orang-orang yang kemungkinan ada kaitannya dengan korban.
Sementara ditempat lain Dio tengah dilanda kecemasan sekaligus ketakutan karena kejadian yang menimpa mantan istrinya.
Seketika lelaki itu ingat dengan ucapannya sendiri yang menginginkan kematian Nina. Apakah ini maksud dari perkataan Nina tempo hari ? Dia ingin mengabulkan keinginan Dio.
Karena saat itu Nina mengakui bahwa dia telah melihat dan mendengar semuanya. Dio yang merasa bersalah berpikir untuk menyerahkan diri namun Yuri menahannya.
Apa jadinya kalau Dio sampai mengakui perbuatannya, bukankah semua akan jadi sia-sia ucap Yuri yang masih belum siap berurusan dengan polisi.
Sedangkan Yuri sendiri kalang kabut berpikir untuk melarikan diri, karena cepat atau lambat polisi pasti memanggil mereka. Entah dimintai kesaksian atau justru jadi tersangka karena dialah penyebab perceraian tersebut.
Dan wanita itu juga yang membuat kegaduhan atas munculnya berita mengenai kasus perpisahan Nina dengan mantan suaminya.
Baru kali ini Yuri terlihat sangat panik, ia sudah resmi keluar dari Luxe’me Cosmetic, tapi bukan berarti Shendra akan melepaskannya begitu saja jika dia tahu yang sebenarnya terjadi.
Sementara di lokasi kejadian Shendra terduduk lemas seorang diri. Wajahnya tertunduk setelah seharian mencari kesana kemari, tetapi belum menemukan titik terang tentang keberadaan Nina.
Lelaki itu tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Shendra tidak bisa membayangkan betapa dingin dan kesepiannya Nina seorang diri tanpa ada seorangpun disisinya.
Dalam hatinya terus berdoa semoga Nina segera ditemukan. Dengan semangat dan tenaga yang tersisa lelaki itu berusaha bangkit untuk kembali melanjutkan pencarian.
Namun setelah beberapa langkah Shendra merasa pusing dan pandangannya buram, sebelum akhirnya tubuhnya tumbang tidak sadarkan diri.
Sekretaris Ken dan para pengawalnya langsung saja berlari dan bergegas melarikan Shendra ke rumah sakit.
Kedua orangtua Shendra turut prihatin melihat kondisi putranya yang masih terbaring lemah. bukan hanya Shendra, Tuan Dehan dan istrinya pun sebagai orangtua juga merasakan kesedihan yang sama atas kejadian tersebut.
Tanpa terasa sudah hampir dua hari Shendra berada di ruang rawat inap, namun keadaannya masih sama seperti kemarin. Bahkan lelaki sekuat Shendra juga bisa jatuh sakit karena masalah yang dihadapinya.
Di alam bawah sadarnya, dari kejauhan lelaki itu samar-samar melihat sosok Nina. Wanita itu kemudian menghampiri dan memeluknya, dengan suara lirih ia meminta maaf kepada kakaknya. Karena kali ini dia akan pergi sangat jauh.
Shendra terus melarangnya agar tidak pergi, namun Nina justru tetap melangkah semakin jauh, meninggalkannya seorang diri dan menghilang ditelan kegelapan.
Dengan langkah tertatih lelaki itu mengejar dan memanggil nama Nina, sampai akhirnya dia terbangun dari tidurnya.
“Nina…., Ninaaaaaa………!!!”
“Tuan, apa anda baik-baik saja ??” Tanya Ken yang nampak cemas melihat Shendra tiba-tiba bangun dengan nafas tak beraturan.
“Dimana aku sekarang ??” Tanya Shendra berusaha mengingat-ingat kejadian tempo hari.
“Sekarang kita sedang di rumah sakit Tuan”
“Apa yang sudah terjadi nak ?” Tanya sang Ibu mendekat, sementara tidak ada jawaban apapun dari lelaki itu.
Shendra melihat di sekelilingnya sudah ada sekretaris Ken bersama dokter Viola yang akan kembali memeriksa keadaan Shendra.
Berhubung keadaan Tuannya mulai membaik, sekretaris Ken meminta agar Tuan Dehan bisa beristirahat bersama istrinya, karena ia sendiri yang akan menggantikan mereka untuk menemani Shendra.
Namun belum sempat mereka pergi dari ruangan itu sebuah telepon berdering, ternyata itu dari pihak kepolisian yang mengabarkan kalau mereka menemukan pakaian wanita.
Belum sempat menutup teleponnya Shendra langsung bangkit dari posisinya, dicabutnya jarum infus yang masih menempel pada punggung tangannya secara paksa.
Belum sempat dokter Vio menghentikannya, lelaki itu sudah pergi lebih dulu meninggalkan ruangan tersebut.
Mereka semua termasuk Tuan Dehan dan istrinya bergegas pergi menuju lokasi.
Sesampainya disana langkahnya kembali terhenti. Shendra menarik napas panjang dan memejamkan matanya sejenak. Ia masih belum siap menghadapi segala kenyataan pahit yang terjadi.
Nyonya Dehan kembali menangis, saat polisi menunjukkan barang bukti yang baru saja mereka temukan kepada pihak keluarga korban.
Begitu juga dengan Shendra, lelaki itu berteriak sejadi-jadinya sambil menggenggam erat pakaian Nina dan satu buah sepatu yang sudah tidak utuh lagi.
Potongan-potongan pakaian itu cocok dan sama persis dengan yang dikenakan Nina saat dia menghadiri persidangan beberapa hari lalu.
Hari itu untuk pertama kalinya sekretaris Ken melihat seorang Shendra menitikkan airmata.
Tubuhnya gemetar memeluk sisa pakaian Nina yang ditemukan tanpa jasad.
Menurut hasil investigasi polisi mengonfirmasi bahwa Nina memang sengaja mengakhiri hidupnya.
Kesimpulan itu ditetapkan berdasarkan hasil keterangan di ruang penyidik, baik dari pihak keluarga maupun orang-orang yang terlibat dengan Nina.
Dio dan Yuri memang menjadi salah satu pemicu kejadian tersebut, namun dari hasil pesan suara yang dikirimkan oleh Nina kepada kakaknya, polisi dapat menyimpulkan kejadian itu memang sudah direncanakan oleh Nina.
Bahkan sejak awal pergi ke persidangan, wanita itu bersikeras menolak untuk didampingi pengawal maupun sopir pribadinya.
Malam itu mobil Nina melaju dengan kecepatan tinggi meski kondisi jalan licin dan cuaca yang sangat buruk.
Saat itu Nina juga sengaja melepas kamera dashboard di mobilnya serta tidak mengenakan seat belt, yang mengakibatkan tubuhnya terpental keluar dan hingga kini belum ditemukan.
Investigasi itu dilakukan secara tertutup, karena kasusnya cukup sensitif yang melibatkan beberapa pihak dari perusahaan. Khususnya dalam menjaga nama baik Nina dan bagi keluarga yang sedang berduka.
Meskipun demikian, polisi dan tim penyelamat masih terus berupaya melakukan pencarian dalam beberapa hari kedepan. Mengingat jasad korban masih belum ditemukan.
Jika di ingat kembali semua rentetan kejadiannya memang masuk akal, sikap Nina terlalu tenang untuk orang yang mengalami masalah sebesar itu.
Perubahan emosinya yang tiba-tiba sejak sehari sebelum kejadian juga sangat mencurigakan, tetapi tidak ada satu orang pun yang menyadarinya.
Siapa sangka hari itu Nina berencana mengakhiri hidupnya. Wanita yang selalu berperilaku baik dan pemaaf itu harus berakhir menyedihkan.
Lagi-lagi semua yang terjadi membawa Shendra pada sebuah rasa penyesalan yang teramat dalam. Menariknya kembali pada masa lalu yang tak mungkin terulang.
Andai saja hari itu ia tidak pernah membiarkan Nina menikah dengan Dio, mungkin Nina tidak akan sekecewa ini.
Andai saat itu Shendra menuruti kata hatinya, andai kemarin dia mengatakan yang sebenarnya, alasan mengapa ia pernah menolak wanita itu sebagai adiknya.
Namun kini semua hanya sebatas angan-angan belaka, nyatanya kejadian hari ini menjadi jawaban betapa pengecutnya dia sebagai seorang lelaki.
Perasaan yang sama juga dialami oleh Dio. Lelaki yang tidak kalah jahatnya dari seorang pembunuh, sekarang ia hanya bisa terdiam dalam sesal yang tak berujung.
Sebanyak apapun lelaki itu menyesali perbuatannya, tidak akan pernah bisa mengembalikan keadaan seperti semula. Nina sudah pergi sesuai keinginannya. Keinginan yang ia ucapkan dengan penuh kesadaran dari mulut dan hatinya.
Kali ini cintanya benar-benar berakhir dan menghilang selamanya. Tidak disangka orang yang pernah memberinya cinta setinggi langit, telah menorehkan luka sedalam samudra.
Bersama hatinya, Nina mengubur semua luka dan kenangan pahitnya ke sebuah tempat yang sangat jauh. Tempat yang begitu dingin dan gelap tanpa setitik cahaya.
Ditengah dinginnya angin dan gelapnya malam, seorang lelaki masih termenung dalam jutaan penyesalan.
Pikirannya berkecamuk, dadanya terasa sesak, hati dan perasaannya hancur lebur bersama butiran pasir di lautan.
Semuanya sudah terlambat, tidak ada satu orang pun yang tahu keberadaan Nina. Yang mereka tahu hanyalah lautan luas itu menjadi saksi betapa besar kekecewaan di hatinya.
Dengan airmata yang berlinang, Shendra terus mengutuk kebodohannya sendiri. Hal yang paling ia takutkan benar-benar terjadi.
Karena terlalu takut kehilangan, membuatnya mengalami arti kehilangan yang sesungguhnya.
Dalam ketidakberdayaan Shendra memohon kepada Tuhan, semoga kelak di kehidupan selanjutnya mereka masih dipertemukan dengan waktu dan kesempatan yang lebih baik lagi.
Apakah lelaki itu akan membalaskan dendam terhadap seseorang yang ia sayang…? atau dia akan melepaskannya begitu saja sesuai dengan pesan terakhir Nina sebelum kepergiannya…?
………………………………………….
semoga shendra cepet tau penyebab Nina pisah dengan Dio, biar tau rasa si Dio dan Yuri..