Di balik gemerlap dunia para konglomerat, tersembunyi intrik dan dendam yang membara. Bara Tirtayasa, pewaris tunggal keluarga paling berkuasa, tumbuh dengan luka dan kebencian terhadap ibu tirinya, Marna Aristisa, wanita yang merebut seluruh hidupnya dari kasih sayang ayahnya hingga kendali atas bisnis keluarganya. Namun, dendamnya semakin dalam ketika ia bertemu Celsia Ayunanda, seorang wanita yang juga memiliki masa lalu kelam akibat Marna.
Celsi datang dengan satu tujuan membalas kematian keluarganya. Untuk itu, ia membuat tawaran berani menikahi Bara dalam pernikahan kontrak demi mengguncang dunia Marna. Tanpa cinta, tanpa ikatan sejati, hanya ada satu tujuan: menghancurkan musuh bersama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Celsia Ayunanda
Walaupun sudah di bisikan oleh Celsi untuk membuka kado itu karna tidak langsung bergerak dia terlebih dahulu membagi-bagikan kue ulang tahun nya kepada teman teman dekat nya.
Lalu saat melihat Celsi dan Bara sudah duduk kembali barulah Marna menghilang sejenak ke ruangan belakang tempat acara itu.
“Dasar menantu sinting, kenapa dia selalu memaksa aku untuk membuka kado nya yang tak seberapa ini!!!" Kesal nya sembari memulai aksi buka kado itu.
Dia sengaja tak membuka nya di depan karena dia tidak mau jika teman dekat nya menyuruh nya untuk menunjukkan kado dari Celsi bisa bisa semuanya semakin memuja muji Celsi apalagi ada Yuli di sana.
"Menyusahkan saja!!!" Kata ketika dia melihat isi nya masih di lapisi dengan kertas kado.
Namun Marna tetap memilih untuk membuka nya saja dan saat dia melihat muncul kembali amplop dia sedikit heran, belum juga dia membuka amplop putih pemberian Celsi beberapa hari yang lalu tapi kini sudah muncul kembali amplop coklat.
Marna pun akhirnya memutuskan untuk membuka amplop itu agar tak menambah pekerjaan nya nanti saat unboxing kado lainnya.
Saat amplop itu dia robekkan dan isi nya terpampang jelas di matanya seketika ekspresi takut, marah bercampur emosi pun terlukis di wajah nya.
Dia memegang beberapa lembar foto itu dengan tangan yang bergetar, jantungnya benar-benar berdegup kencang dan mulutnya yang spontan ternganga dia tahan dengan tangannya yang satu lagi.
"Celsiii!!!!!!!!" Ucap nya dengan penuh amarah menyebut nama wanita yang kini mengetahui beberapa kebusukannya.
Marna langsung berpikir bahwa isi amplop putih itu juga pasti ada hubungan nya dengan amplop coklat ini.
Setelah hampir setengah jam dia merasa merinding melihat kado spesial yang di siapkan menantu nya itu dengan cepat dia langsung menyimpan foto-foto itu ke dalam tas nya agar tak terlihat oleh orang lain.
Dan dengan ekspresi yang belum netral dia kembali ke ruang acara untuk menyapa teman-teman nya namun lagi dan lagi Celsi membuat nya tak nyaman di pesta nya sendiri.
"Gimana..... Sudah di buka..??? Kenapa tidak di depan banyak orang??" Bisik Celsi yang sebenarnya sempat melihat Marna membawa paperbag yang dia berikannya dan menebak bahwa Marna akan membuka nya.
"DIAM KAMU JALANG!!!!! JANGAN PERNAH BERPIKIR UNTUK MENGHANCURKAN HIDUP SAYA HANYA KARENA KAMU PUNYA BUKTI YANG TAK SEBERAPA ITU!!!!" Ancam Marna.
"Wow.... Takuttt..... Masih mau lihat bukti yang lain??" Tanya Celsi dengan penuh semangat
"DIAM!!!!!" kesal Marna menahan emosi nya
"Jangan emosi dong ma.... Lihat wanita cantik pemandu acara mama hari ini, bukan kah dia salah satu nya???" Ucap Celsi lagi memancing emosi nya.
"Jangan pikir kamu bisa membuat saya malu diacara besar ini, lebih baik kamu pergi sekarang atau saya akan membuat hidup kamu terancam!!!!" Tegas Marna masih berusaha untuk tidak menampar Celsi walaupun tangannya sudah sangat gatal.
"Wow bukankah ancaman itu harusnya saya yang tujukan pada anda?" tanya Celsi balik dengan wajah menentang
Melihat obrolan sengit antara istri nya dan mama tirinya itu bara sedikit kawatir jika nanti akan terjadi keributan baru, dia pun akhirnya memutuskan menghampiri Celsi.
"Kamu lihat saja nanti, kesalahan terbesar kamu adalah tahu rahasia saya, kamu pikirin kamu akan hidup bebas? Mulai hari ini kamu hanya akan hidup dengan setan yang akan memakan mu hidup-hidup!!!!!" Balas Marna dengan mode mengancam dan lebih tegas lagi
"Jangan macam-macam pada istri saya, atau hidup mu akan ku hancurkan hari ini juga!!!!!!" Suara bara langsung terdengar jelas di telinga Marna dia membalikkan badannya dan menatap tajam kearah anak tirinya itu.
"Dengar baik-baik jika tidak melewati ku jangan pernah berpikir untuk menyakiti istri ku!!!!! Bukan hanya dia yang memiliki bukti kebusukan mu bahkan lebih banyak di saya!!!!" Sambung Bara lagi.
"Diam kalian berdua, tidak perlu capek-capek mengurus kehidupan saya dan ingat kalian tidak akan hidup lebih lama lagi!!!!" ancam nya lagi dengan kejam lalu Marna pergi begitu saja meninggalkan mereka.
Marna sebenarnya sudah kehilangan mood nya, dia pikir Celsi sudah mulai bisa membaur dengan kehidupan nya ternyata Celsi masuk ke dalam hidupnya sebagai menantu malah membuat Marna semakin repot.
"Tenang saja Marna menyingkirkan kedua bocah ingusan itu tidak sulit, cukup tenang dan lakukan pekerjaan mu dengan baik mulai saat ini!!!" Ucap nya pada dirinya.
Sementara Celsi di ajak bara untuk pulang "Ayo pamitan pada papa, kita tidak bisa berlama-lama disini" ajak bara
"Yasudahhh ayooo" jawab Celsi menurut
"Papa.... Bara dan Celsi pamit pulang lebih dulu yahhh, papa hati-hati pulang nanti!!!!" Ucap bara berpamitan pada papanya
"Iyahhh pa... Besok-besok kita main ke rumah lagi yahhh" sambung Celsi lagi
"Baiklah, apa kalian sudah pamitan pada mama?" Tanya tuan asa
"Sudah pa...." Jawab bara dengan cepat
Saat ingin keluar dari ruangan itu Celsi menatap kembali dengan sinis kearah Marna yang juga melihat mereka hendak keluar, dan saat itu juga wajah jengkel Marna membuat Celsi sangat bahagia dia melambaikan tangannya dan tersenyum penuh kemenangan melihat Marna.
Tangan Marna dia kepal keduanya pertanda bahwa kini dia benar-benar sangat marah dan jengkel pada Celsi, tapi lagi dan lagi karena ini adalah acaranya dia harus berusaha untuk meredakan emosinya jangan sampai karena Celsi acaranya malam ini tidak bisa dia nikmati bisa bisa Celsi akan semakin merasa menang.
"Kamu kenapa sih gak ada takut-takut nya sama mama?" Tanya bara saat mereka sudah di mobil dan menuju jalan pulang.
"Ngapain aku harus takut coba? Dia manusia kan sama kayak aku dan lagi pula aku gak bakal.mati secepat itu, karena aku selalu berdoa jangan sampai aku mati sebelum semua kejahatan wanita itu terungkap ke hadapan publik" ucap nya
"Tapi tetap aja kamu harusnya sedikit kawatir jugalah sama keselamatan kamu, apalagi ancaman dari mama itu gak bisa kamu anggap lelucon aja"
"Iya iya siappp, aku juga paham kok tenang aja lah" Sambung Celsi.
"Yang terpenting kalau kamu ada apa apa langsung kabarin ke aku, jangan merasa bisa mengatasi nya sendiri, selagi kita masih terikat status pernikahan kontrak ini semuanya kita tanggung berdua" ucap nya lagi.
"Okee siap pak suami kontrak" jawab Celsi, dan setelah obrolan itu Celsi langsung tertidur karena kelelahan dan jarak rumah mereka juga lumayan jauh.
Bara menghentikan mobil nya sebentar lalu dia memperbaiki posisi tidur Celsi agar lebih nyaman.
Dia menatap tajam kearah wajah cantik Celsi yang berseri malam itu "Kenapa kamu harus menanggung banyak beban dan ancaman di usia yang seharusnya kamu buat sebagai waktu kamu untuk menikmati banyak hal hal baik" ucap nya dengan lembut dalam hati nya
Semoga suka yahh sama kelanjutannya dan nantikan terus update an nya
aku sudah mampir ya thor,like dan iklan buatmu agar semangat 😎