NovelToon NovelToon
Janda Satu Malam

Janda Satu Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / CEO
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: My Choki

Karena salah paham saat mendengar percakapan Ayahnya tentang pelaku yang terlibat dalam kecelakaan Kakeknya saat dia.masih kecil sehingga membuat seorang pemuda bernama lengkap Arishaka Narendra membalaskan dendamnya kepada seorang gadis bernama Nindia Asatya yang tidak tahu menahu akan permasalahan orang tua mereka di masa lalu.

Akankah Nindia yang akrab di sapa Nindi itu akan memaafkan Shaka yang telah melukainya begitu dalam?

dan Bagaimana perjuangan Shaka dalam meluluhkan hati Nindia gadis yang telah ia sakiti hatinya itu!

Mari kita simak saja kisah selanjutnya.

Bijaklah dalam membaca mohon maaf bila ada nama tokoh atau tempat yang sama. semua ini hanya hasil karangan semata tidak untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon My Choki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mulai di ketahui

Nindia turun dari Motor setelah mencabut kunci kontaknya. Toko kue itu sangat ramai tempat parkir yang luas saja hampir penuh. Aroma lezat khas itu sudah memenuhi indera penciuman Nindia. Karena pengunjung tengah ramai Nindia tidak lewat pintu depan. Tetapi lewat pintu samping khusus untuk karyawan.

Di sana juga dirinya sudah di tunggu oleh karyawan toko kue itu. Sebab sebelumnya sudah di info oleh Cici San-san

Dengan menenteng satu ball wadah cup cake itu Nindia berjalan perlahan menuju pintu samping. tepat di belakang Nindia mobil Asisten Leo berhenti pria itu baru tiba di toko kue karena terhalang macet.

Leo sempat menoleh ke samping di mana hanya melihat punggung Nindia yang berjalan sembari membawa Wadah CupCake.

"Siapa dia, Karyawan baru kah? Kok sepertinya sedang hamil." Batin Leo namun segera mengabaikannya. Dirinya harus segera membelikan pesanan Shaka, sebelum pria itu kembali menelponnya dan menanyakan Cake pesanannya.

Ya akhir-akhir ini memang Tuan mudanya itu sangat cerewet, cerewet dan banyak permintaannya yang aneh-aneh. Leo memasuki Toko kue Bundanya yang.

"Selamat datang Tuan, ada yang bisa kami bantu?" Sambut salah satu karyawan yang berdiri sopan di dekat pintu masuk.

" Bunda mana? Saya ingin membeli Cake dan CupCake."

" Ibu sedang berada di belakang menghias Cake." Sahut karyawan tersebu. Bunda Gea memang sering turun tangan untuk urusan baking dan menghias Cake . Terutama Cake pesanan orang-orang penting. Pasti owner selalu turun tangga sendiri.

"Cake bagian sini, dan Cup Cake nya di bagian sini. Silahkan! " Ucap sang Karyawan itu.

"Terima kasih." Ucap Leo kemudian mengamati makanan manis itu satu persatu. Mengambil sesuai yang di mau Tuan mudanya itu. Setelah semuanya lengkap barulah membawanya ke kasir.

Di saat berdiri menunggu semua pesanannya di kemas dan di total. Leo tidak sengaja menolah ke luar. Matanya terpaku melihat wajah seseorang dsri balik dinding kaca itu. Seseorang yang tengah memakai helm kemudian menaiki motor matic yang berada tepat di samping mobilnya.

"Nindia!" Leo berlari keluar namun sudah tidak keburu, karena motor yang di kendarai wanita yang dia curigai sebagai Nindia sudah berlalu pergi.

Leo ingin mengejarnya dengan mobil demi memastikan jika wanita itu adalah Nindia. Walaupun rasanya begitu mustahil wanita itu ada di kota yang sama dengan dirinya dan Shaka. Namun teringat jika saat ini dirinya tengah membeli Kue untuk Shaka.

 Leo menghela nafasnya dan segera membayar semua belanjaannya kemudian dengan cepat keluar dari Toko itu. Walaupun Toko kue itu milik Bundanya tetapi tidak boleh seenaknya menggambil barang tanpa membayar. Itu akan menggangu pembukuan Toko kue sang Bunda.

Leo tidak menemui Bundanya karena dia tahu, jika sang Bunda berada di dapur tidak bisa di ganggu. Itu akan merusak konsentrasi menghiasnya.

"Cepat sekali menghilangnya." Tukas Leo mengedarkan pandangannya kesegala arah. "Apa mungkin itu dia? Tapi, mustahil dia berada di kota ini." Ucapnya lagi sembari fokus menyetir mobilnya membelah jalan di siang itu. "Mungkin aku hanya salah liat saja. Bisa aja itu orang yang kebetulan mirip saja" Batin Leo.

"Ini semua pesanannya Tuan." Leo meletakkan paperbag yang berisi aneka cake cupcake dan Muffin pesanan Tuan mudanya di atas meja. Aroma wangi yang menggugah selera itu seketika memenuhi ruangan CEO itu.

Tok!! Tok!! Tok!!

Suara ketukan di pintu mengalihkan perhatian kedua pria tampan itu. Siapa gerangan yang mengetuk pintu tersebut. Mengingat tidak ada janji temu di siang ini. Leo segera membukakan pintu.

"Selamat siang Presdir!" Salam Leo sembari membungkukkan badanya hormat kepada Presdir orang tertinggi di perusahaan itu.

Shaka segera mengalihkan perhatiannya ketika mendengar Leo menyebut Presdir. Yang berarti itu adalah Ayahnya. Shaka segera berdiri dan menghampiri sang Ayah.

Surya menautkan kedua alisnya saat memasuki ruangan putra sulungnya itu. Semerbak wangi yang begitu khas. Surya sangat mengetahui aroma enak ini.

"Silahkan duduk Presdir." Ucap Shaka sembari merentangkan tangannya ke arah sofa. Mempersilahkan Ayahnya dan juga sekretarisnya Herman Ayah dari Leo sendiri. Yang juga sahabat Ayahnya.

"Tidak usah formal Shaka." Sahut Suya yang kemudian berjalan menuju sofa bersama sang Sekretaris. Leo menunduk sopan saat berhadapan dengan Ayahnya itu.

"Kamu...?"

"Iya Yah, tadi Shaka minta tolong Leo yang membelinya di Toko Bunda Gea." Sahut Shaka yang mengerti arah pertanyaan Ayahnya itu.

"Beli? Kenapa tidak meminta saja sama Bunda Gea?. Kenapa harus beli?" Tanya Herman seraya memandang Leo.

"Aku ingin membelinya Om." Jelas Shaka singkat. Kemudian memberi kode Leo untuk membawa semua cake itu ke meja. Untuk di suguhkan kepada Ayahnya. Mungkin saja sang Ayah ingin mencicipinya.

Surya kembali mengkerutkan kedua alisnya. Melihat aneka Cake, Muffin dan Lain-lainnya itu.

"Sejak kapan kamu suka makanan manis ini? Setahu Ayah, sejak dulu kamu tidak pernah mau memakan Cake. Kecuali saat kamu masih balita. Itupun hanya sedikit. Kamu lebih suka makanan gurih." Tukas Surya seraya menelisik raut wajah putranya itu.

Shaka sedikit gelagapan mendapatkan pertanyaan dari Ayahnya itu. Apalagi pandangan tajam sang Ayah, seakan tengah mengulitinya.

Surya menghela nafasnya melihat raut panik putranya itu. "Herman, tinggalkan aku dengan putraku." Ucapnya meminta Herman untuk meninggalkannya. Dan secara tidak langsung juga meminta Leo untuk meninggalkan ruangan itu.

Herman langsung berdiri dan memberi kode kepada Putranya untuk ikut keluar bersamanya.

Setelah kedua orang itu keluar Surya pun mengubah posisi duduknya dari yang santai kini berubah serius. Tatapannya tak teralih dari wajah putranya itu.

"Ayah diam, bukan berarti tidak mengerti dengan kondisi yang kamu alami selama beberapa bulan ini. Ayah tahu penyakit apa yang sedang kamu alami. Walaupun aku tahu dokter Kian sengaja tidak memberitahu Ayah yang sejujurnya." Ucap Surya seraya menghela nafasnya.

"Ayah ini bukan anak paut yang gampang di bodohi Shaka. " Ucap Surya sembari menatap tajam putranya.

Perkataan Ayahnya itu sukses membuat jantung Shaka berdetak tak karuan. Takut jika Ayahnya mengetahui segala perbuatannya.

"Ayah yakin kamu telah melakukan sebuah kesalahan selama berada di Desa itu. Hanya saja kamu tidak jujur kepada kami. Sehingga kamu mengalami penyakit aneh selama beberapa bulan ini. " Lanjut Surya lagi yang berhasil membuat Shaka mati kutu tak berani bersuara.

"Jangan sampai kamu membuat murka Ibumu. Atau menyakitinya. Kalau tidak ada Ibumu. Mungkin Ayah tidak akan bisa bertahan hingga detik ini. Bisa kembali memimpin perusahaan ini dengan baik. Ini semua karena dorongan dan semangat dari Ibumu yang berhati malaikat. Yang sanggup mengorbankan masa depannya demi kamu, demi Ayah." Ucap nya.

"Itu menggapa Ayah sangat takut jika membuat Ibumu marah. Ayah tidak sanggup melihat Ibu mu terluka. Ayah takut jika dis akan meninggalkan Ayah sendirian. Ayah sangat takut hal itu terjadi. Jadi, Ayah mohon sama kamu Shaka, jangan sampai membuat Ibumu terluka.

Mendengar semua kata-kata Ayahnya itu. Membuat Shaka sulit untuk bernafas. Dadanya kebas. Tenggorokannya keluh untuk berucap sepatah kata saja.

"Ayah harap kamu mengambil keputusan terbaik dalam hal ini, keluarga Fira menginginkan pernikahan kalian secepatnya. Jangan sampai karena kebodohanmu. Semuanya menjadi kacau." Tukas Surya.

Re memang telah mengetahui siapa Ibunya, dan segala pengorbanan sang Ibu. Ibunya yang merawatnya dengan ketulusan hati yang tiada batasnya. Ibunya adalah segalanya bagi seorang Shaka. Sakit Ibunya adalah sakitnya jua.

Shaka merasakan sakit yang begitu dalam. Bagai tangan tak kasat mata meremas hatinya, ketika membayakan kekecewaan Ibunya. Membayangkannya saja rasanya sudah tak mampu.

🌻🌻🌻🌻🌻

"Bro! Aku sudah memperingatkanmu sebelumnya. Jangan bermain-main dengan semua itu. Kita tidak tahu masalalu orang tua kita seperti apa. Kita tidak bisa menyimpulkan kejahatan orang tersebut karena murni kesalahannya. Aku nggak membenarkan perbuatan bajingan itu. Tapi dia pasti punya alasan menggapa dia melakukan itu. Dan orang yang tahu jawabanya hanya Tuan Presdir. " Ucap Leo dengan menatap Shaka prihatin.

dirinya sudah lebih dulu di sidang oleh sang Ayah. Herman sekretaris pribadi sekaligus sahabat baik Tuan Surya.

"Shaka tidak menyahuti perkataan Leo. Dirinya masih diam terpaku di tempat duduknya.  Tidak menyangka rupanya Ayahnya mengetahui penyebab sakit aneh yang dia alami.

Next.....

1
Greenindya
bagus cocok mereka berdua
Aku ga rela nindi balikan lagi sama shaka
Novansyah
bagus
Novansyah
lanjut kk kalau bisa update nya jangan cuma 1 bab kalau bisa update nya 4 sampai 5 bab kk biar enak bacanya nya
🐾Jingga
terimakasih kakak 🙏
cutesylvie160
Asik banget bisa nemuin karya yang apik seperti ini.
KnuckleBreaker
Jleb banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!