Cinta yang ngga mungkin bersatu. Malik Arkana Artha Mahendra sudah berusaha melupakan cinta terlarangnya pada Liliana Aldrin. Tapi kabar gadis itu masih hidup membuat cintanya bangkit lagi
Semoga suka, ya❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Khawatir
Malik membuka pesan video yang dikirimkan Om Devin padanya.
Gadis itu tidak tersorot cukup jelas dan durasinya juga sangat singkat. Saat itu dia juga mengenakan topi dan masker, serta mengenakan jaketnya. Gadis itu tampak disembunyikan dibalik punggung para pengawalnya.
Oke, dia hanya tinggal menunggu kabar Om Devin saja.
TOK TOK
Sekretarisnya memasuki ruangannya.
"Bos, ini hasil meeting kemarin." Haykal, sekretarisnya memasuki ruangannya.
"Oke."
Saat Haykal akan pergi, Malik teringat sesuatu yang penting.
"Makan siang kali ini aku yang traktir." Malik melihat jam di pergelangan tangannya.
Masih pagi. Pasti bisa.
"Di mana bos? Biar saya pesankan," tawar Haykal
"Ngga usah. Aku akan langsung ketemu ownernya." Malik bangkit dari duduknya.
Haaa? Haykal menutup mulutnya yang menganga.
Dia kesambet apa pagi pagi begini?
Beberapa tahun bekerja bersama sepupunya, baru kali ini Haykal melihat Malik sangat effort hanya untuk mentraktir para.direksi dan staf untuk makan siang.
Seingatnya sepupu yang merangkap bosnya ngga ulang tahun hari ini.
"Perlu aku antar?"
"Ngga perlu. Tolong handle meeting jam sepuluh."
"Mundurin aja," tolaknya cepat. Dia belum sepede sepupunya menghandle perusahaan keluarga mereka.
Malik tersenyum sambil menonjok pelan bahu Haykal.
"Buat Oma Aisha bangga, dong. Lulusan cumlaude masa cuma mau jadi sekretaris aja," kekehnya.
Padahal dia bisa menempati posisi direksi mana saja, tapi Hayka hanya mau jadi sekretaris Malik saja.
"Yaahh... Kamu, kan, tau aku mau santai. Otakku butuh pendinginan," sungutnya.
"Sudah tiga tahun, bro. Jangan sampai otak encer lo malah jadi beku," kekeh Malik. Hatinya terlalu gembira saat ini karena akan bertemu lagi dengan Cassie.
"Sudah, ya, aku pergi dulu," pamitnya masih dengan tawanya yang berderai.
Dia tertawa? Beneran kesambet, nih, orang, batin Haykal ngga habis pikir.
Malik sangat minim ekspresi. Apalagi setelah peristiwa itu. Di bibirnya nyaris ngga pernah ada senyum lagi.
Tapi sekarang malah bukan senyum lagi, tapi dia tertawa.
Haykal masih mikir di ruangan sepupunya atas tingkah anehnya. Sementara itu para staf yang dilewati Malik jadi heboh karena wajah dingin sang bos sudah menghilang dan mereka malah sempat mendengar suara tawanya.
*
*
*
Malik sudah meminta salah satu pengawalnya mengikuti Cassie. Jadi saat ini dia tau Cassie berada di salah satu restoran jepangnya.
"Nona, ada yang mau ketemu," ucap salah satu pegawai Cassie, yang masuk lebih dulu ke ruangannnya.
"Siapa?" tanya Cassie sambil mengangkat wajahnya
"Aku," ucap Malik sambil melebarkan pintu ruangan Cassie.
Cassie terkejut.
Dia datang lagi?
"Tuan ini mau memborong semua menu untuk makan siang perusahaannya, nona," lapor pegawainya dengan wajah berseri seri.
Cassie menatap wajah Malik yang sedang tersenyum tenang.
"Oke, siapkan kalo begitu," ucapnya kemudian.
"Siap, nona." Pegawai itu pun mengangguk hormat pada Malik saat melewatinya.
Setelah pegawainya pergi meninggalkan ruangan Cassie, Malik melangkah pelan mendekati meja kerja gadis itu.
Cassie menatap waspada membuat senyum Malik tambah melebar.
"Memangnya seingat kamu, aku pernah melakukan apa padamu?: tanya Malik imgin tau.
Gadis itu seperti menjaga jarak dengannya. Seakan akan dia adalah laki laki yang sangat berbahaya.
Kini dia sudah duduk di kursi yang berada di depan Cassie.
Cassie ngga menyahut. Jantungnya berdebar keras.
Sebenarnya dia tinggal memencet tombol tanda bahaya saja dan belasan pengawalnya yang cosplay jadi pekerja resto akan datang dan menggebuknya
Tapi ekspresi laki laki itu menahan tangannya untuk melakukannya.
"Kenapa kamu tidak pergi? Bukankah sudah selesai urusannya," usir Cassie pelan.
Jangan sampai dia marah, batin Cassie khawatir.
Malik tergelak mendengarnya.
Seumur umur baru kali ini dia diusir sama perempuan. Padahal biasanya merekalah yang mengharapkan dia menyapanya.
Cassie terpana melihatnya. Sepertinya dia pernah melihatnya. Tapi saat mengingatnya, kepalanya berdenyut menimbulkan rasa sakit
Cassie memijat kepalanya.
"Kamu sakit?" Karena khawatir Malik berjalan mendekati Cassie
Cassie yang sedang memijat kepalanya dengan mata terpejam jadi tersentak ketika dia merasa ada dua tangan hangat yang juga memijat kepalanya.
"Kamu kenapa? Punya persediaan obat sakit kepala?" Malik memijat lembut.
"Su sudah, a aku nggak apa apa," ucap Cassie sambil berusaha menyingkirkan kedua tangan Malik. Jantungnya juga yang semakin berdegup cepat, menambah kegugupannya.
"Sudah enakan?" Malik masih memijat dengan lembut. Tatapnya masih menunjukkan kekhawatiran.
Cassie mengangguk dengan wajah merona. Jarak mereka cukup dekat.
"Kamu mewarnai rambutmu?" Malik melihat beberapa pangkal di helaian rambut Cassie yang berwarna lebih muda dari warna rambut yang dominan.
"Eh, i iya." Cassie terpaksa harus jujur, karena yang mewarnai rambutnya ngga terlalu detil.
Jantungnya semakin berdebar cepat. Cassie mengerti sekarang mengapa dia harus merasa sangat takut dengan laki laki ini.
"Padahal warna rambut aslimu lebih bagus," puji Malik.
Warnanya brunet? Batinnya dengan dada yang berdebar aneh.
"Terima kasih." Sekarang sakit di kepalanya lebih mendingan dan hampir menghilang.
"Kepalaku juga udah ngga sakit lagi." Dengan perlahan Cassie menyingkirkan lagi kedua tangan Malik.
"Kamu ngga punya obat?" tanya Malik .
"Sudah lama ngga kumat."
Obatnya tertinggal di mobil opa dan omanya waktu kecelakaan.
Dia memang harus mengkonsumsi obat obatan itu, tapi sayangnya dia ngga hapal nama obatnya, jadi tidak bisa membelinya di apotik di negara ini.
"Omaku seorang dokter. Ayo, ikut, sakit kepala mu harus disembuhkan."
"Aku ngga apa apa. Kenapa kamu ngga percaya? Bukannya aku yang merasakannya?" tukas Cassie frustasi karena Malik terlihat ngotot, mengiranya mengidap sakit yang parah.
Malik menatapnya tajam, ada kekesalan terpancar di mata elang itu.
"Eh... Kamu jangan berlebihan....! Turunkan aku...!" seru Cassie sangat terkejut ketika tubuhnya tiba tiba sudah diangkat dan digendong secara bridal oleh laki laki yang harusnya memang dia hindari.
"Diamlah. Atau nanti kamu akan jatuh," respon Malik dengan tenang.
Cassie menggelengkan kepalanya.
"Aku sudah ngga apa apa. Kenapa kamu ngga percaya?" keluhnya.
Malik menghentikan langkahnya.
"Aku ngga mau berbuat kesalahan seperti dulu dan sangat ku sesali."
Cassie tertegun.
Apa maksud ucapannya?
"Sekecil apa pun keluhan, harus diperiksakan ke dokter. Apalagi bagian kepala."
DEG DEG
Rasanya aneh mendapat perhatian dari Malik.
Padahal kata oma opanya, juga pengawalnya, dia laki laki jahat yang harus dihindari.
Cassie mulai merasakan denyutan lagi di kepalanya. Dia memejamkan natanya.
Sebaiknya aku ngga berusaha mengingat apa pun.
"Nona....! Anda ngga apa apa?" Beberapa pegawainya berjalan terburu buru mendekatinya saat melihat nonanya digendong laki laki yang baru saja memborong pesanannya.
"Aku akan membawa nonamu ke dokter. Tadi dia hampir pingsan." Malik terpaksa mendramatisir keadaan agar para pegawai itu percaya dan tidak menyulitkannya.
Cassie tau dia tidak bisa membantah.
Laki laki ini nekat dan pemaksa, batinnya kemudian menatap para pegawainya.
"Tuan ini akan membawa aku ke dokter. Buatkan saja pesanannya."
"Nona, kami akan ikut," ucap beberapa orang laki laki bersamaan. Mereka sudah mendapat perintah dari kepala pengawal-Harsa, untuk menjaga nonanya.
"Kalian boleh ikut jika mau," jawab Malik tenang.
Cassie bisa bernafas lega. Dia mengira Malik akan melarang para pengawalnya untuk mengikutinya.
"Siap, tuan."
DewaCs juga memantau Malik
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
ternyata gitu doang rencana konyol dante-hera... 🤣🤣🤣 kirain pakai acara jebak-menjebak adegan ranjang.../Facepalm//Facepalm/
Malik itu feeling nya tajem, karna cinta Malik tulus dan sudah mentok sama Liliana, seberubah apapun wajah dan nama Liliana,hati Malik tetap tertuju ke satu hati yaitu Cassie si Liliana asli ,
mungkin kalau orang selain Malik akan oleng juga melihat Liliana KW.
Hera Hera dah langsung ketahuan kan kalau kamu palsu,
malu ga malu ga malu ga...????
ya pasti malu lah,di tolak gitoh😂😂
maka nya mereka gk suka ama Hera
Hera mirip Elle
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
Hera... Hera... sudahlah jadi anak baik aja, jangan mengharapkan sesuatu yg sudah jadi milik orang lain, udah bagus ku dah diterima di keluarga Bara, ga usah kebanyakan tingkah, bikin semua ilfil sama kamu nantinya
DinDit Itu Pacarku ngasih iklan