NovelToon NovelToon
Gadis Cupu Mengandung Benih Dosen Duda

Gadis Cupu Mengandung Benih Dosen Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Konflik etika / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

"Tolong jangan sentuh saya, Pak." Ucap seorang gadis cantik berkacamata bulat dengan tubuh bergetar hebat. Gadis itu terisak pilu ketika mahkota yang selama ini dijaga, direnggut paksa oleh seorang dosen.

Azura Saskirana seorang mahasiswi tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi di ruang perpustakaan di malam hari yang sepi ditengah hujan badai. Zura hari itu memang sengaja ingin menyelesaikan skripsinya yang tinggal sedikit lagi selesai. Disaat bersamaan hujan turun dengan lebat disertai angin, membuat dia enggan beranjak. Karena tempat kostnya terletak lumayan jauh dari kampus, jadi dia memutuskan untuk menunggu hujan reda baru akan pulang itupun dia masih harus berjalan kaki.

Garvin Reviano Agler, seorang dosen yang sudah lama menduda dan berhati dingin setelah pernikahan dengan wanita yang dicintainya gagal karena wanita itu lebih memilih pergi untuk mengejar karir. Malam itu Garvin dijebak oleh dosen wanita yang terobsesi dengannya dengan minuman yang sudah dicampur obat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Garvin Kembali ke Kota

Perjalanan yang dilakukan Garvin kali ini sangat melelahkan. Karena beberapa kali dia harus berhenti karena rasa mual itu selalu datang.

"Sepertinya bayi kamu tidak mau ditinggal oleh papanya. Makanya dia menyiksa kamu dengan rasa mual." Ucap mama Kalynda mengejek putranya.

"Apakah memang ada yang seperti itu ma?" Tanya Garvin lemah.

"Tentu saja, itu namanya kehamilan simpatik. Kalau kata orang itu artinya cinta kamu lebih besar dari pada cinta yang dimiliki istri kamu." Jawab mama Kalynda.

"Mama salah, cinta kami sama besarnya. Asal mama tahu, Zura memendam cinta ke aku hampir empat tahun lamanya. Dia mencintai putra mama ini dalam diam."

"Dan kamu tidak peka, justru kamu memperkosanya hingga hamil sekarang."

"Aku juga mencintainya hampir sama waktunya selama yang Zura lakukan. Hanya saja memang aku yang terlalu pengecut dan sibuk dengan kebimbangan serta trauma masa lalu."

"Kasihan sekali Zura, tapi kenapa waktu itu kamu berfikir untuk melampiaskan hasrat kamu ke Zura?"

"Karena saat Elena ingin menjebak, aku berlari ke perpustakaan yang kupikir telah sepi. Justru ada Zura yang sedang sibuk mengerjakan skripsi seorang diri di sana."

"Sepertinya memang Alloh telah menakdirkan kalian bersama, meskipun harus melalui cara yang salah seperti itu."

"Apa artinya memang Zura jodohku yang tertunda? Tanya Garvin penasaran.

"Yang terpenting, kamu sudah benar-benar melupakan masa lalu. Jangan simpan rasa terhadap mantan istrimu meskipun hanya setitik di hati kamu. Karena hal itu bisa membuat celah yang akan menyakiti hati dan perasaan Zura. Istri kamu yang sekarang, dan ibu dari anak kamu yang sedang dikandungnya."

"Pasti, aku mencintainya sepenuh hati."

Perjalanan yang terasa lamban karena kondisi Garvin yang lemah akhirnya tiba juga di tempat tujuan. Rumah peninggalan almarhum papa Gerry.

"Alhamdulillah sampai juga dengan selamat, hampir sehari semalam penuh ini."

"Iya ma, maafkan Garvin ya. Aku lemas banget ini.Bisa tolong minta bibi buatkan air perasan lemon ma." Pinta Garvin.

"Bik Tatik, tolong buatkan Garvin air lemon. Dia teler nih."

"Loh den Garvin kenapa?" Ucap panik Bik Tatik melihat majikannya menelungkupkan kepalanya di atas meja.

"Muat muntah, istrinya kan hamil."

"Istri...? Hamil...?" Tanya bik Tatik.

"Ceritanya panjang, yang jelas sekarang Garvin sudah menikah lagi. Dan istrinya sedang hamil." Jawab mama.

"Kalau begitu selamat atas pernikahannya, den." Ucap tulus bik Tatik.

"Oh ya, sekalian saya mau bicara hal penting." Lanjut mama.

"Kami berdua akan pindah ke desa, dimana istri Garvin tinggal. Rumah ini akan saya kosongkan, tapi kalau bibi mau tinggal di sini saya persilahkan. Itung-itung ada yang jaga dan bersihkan."

Mama menarik nafas dengan dalam, rasanya berat tapi dia sudah membuat keputusan besar. Yang dia yakini akan membawanya pada kebahagiaan.

"Tapi jika bibi tidak ingin tinggal sendiri terpaksa, bibi harus pulang kampung." Ucap mama Kalynda.

"Bolehkah saya ikut nyonya dan aden ke desa istri aden?" Pinta bik Tatik dengan berkaca-kaca.

"Di sana tempatnya masih sangat pelosok dan sepi, apa bibi akan betah ikut kami? Kehidupan kami juga akan dimulai dari nol lagi. Saya bahkan akan menjual beberapa aset tanah. Kecuali rumah ini, bisa kita pakai ketika kita rindu ke Bandung."

"Saya tidak punya siapapun lagi jika ditinggal sendirian." Jawab bibi.

"Baiklah, bibi kemasi barang-barang yang penting. Kita kembali ke desa masih beberapa hari lagi. Jadi tolong rapikan semua perabot, susun dan simpan dengan rapi. Dan tutup dengan kain semua sofa."

"Baik nyonya, ini air perasan lemonnya den Garvin. Setelah ini, silahkan istirahat dulu. Bibi mau ke pasar belanja." Ucap bibi.

"Belanja secukupnya saja bi, mungkin tiga hari lagi kita berangkat." Ucap Garvin, setelah meminum air perasaan lemon, rasa mualnya berkurang.

"Ma, aku mau tidur dulu. Siangan nanti tolong ingatkan aku untuk ke kampus. Mau memberikan surat pengunduran diri juga pemberian klarifikasi di kampus dam juga di sosmed." Ucap Garvin lirih.

"Kamu sudah yakin ingin membeberkan tentang kehamilan Zura karena perbuatan kamu?" Tanya mama Kalynda resah.

"Harus yakin ma, karena disini memang aku yang salah. Tidak seharusnya hanya Zura yang mendapat penghakiman dari sosial. Tapi aku juga harus mendapatkan hukuman karena aku yang sejak awal menginginkan hubungan lebih dengan mahasiswiku itu."

"Kalau begitu, mama akan dukung kamu. Mana bangga punya putra seperti kamu. Tidurlah dulu, nanti mama bangunkan jika sudah siang."

"Terima kasih, mama juga beristirahatlah. Rapi-rapinya tunggu bibi pulang saja."

"Ya, mama rasa memang mama butuh merebahkan tulang tua mama."

"Mama masih cantik kok, pasti cucunya bangga punya nenek cantik."

"Dari mana kamu belajar merayu seperti itu, awas saja jika kamu membuat baper banyak perempuan dan membuat Zura cemburu atau terluka. Mama sendiri yang akan bertindak untuk memberi kamu pelajaran."

"Mama serem amat sepertinya mama lebih sayang Zura dari pada aku, anak sendiri." Protes Garvin.

"Karena Zura patut untuk dicintai."

"Terima kasih, mama sudah bersedia menerima Zura sebagai istiku dan bagian dari keluaga kita. Ngomongin Zura mulu, aku jadi kangen dengan wajah cantik istriku itu."

"Ma, aku naik dulu. Mau telp Zura juga." Teriak Garvin yang berlari menuju ke kamarnya.

Di dalam kamar, Garvin mencari ponselnya. Tapi sayangnya low batt.

"Ah, sialan lupa isi baterai. Harus di tunda ini kangennya. Lebih baik aku mandi dulu saja sebelum tidur. Rasanya sangat lengket badanku." Gumam Garvin sendirian.

Sementara itu di desa, Zura tidak mengindahkan perintah sang suami yan tidak boleh ke sungai. Zura dengan riang tetap pergi mandi sambil mencuci di sana.

"Mumpung mas Garvin sedang tidak ada, lebih baik mandi dulu di sungai lagi." Ucap Zura.

Seperti biasa, suasana sungai masih sepi. Zura menyelesaikan cuciannya dengan cepat. Setelahnya dia berlama-lama berendam sambil berenang sedikit di sana. Rasa segar air sungai tak tertandingi meskipun dengan air sumur sekali pun. Membuat Zura betah.

Merasa sudah puas, Zura pun bergegas kembali ke rumah. Tapi saat di perjalanan, dia bertemu dengan seorang pria seumurannya yang tersenyum manis menghadang perjalanannya itu.

"Wah ada cewek cantik di sini, boleh kenalan neng?" Tanya pria itu sedikit menggoda Zura.

"Kenalkan namaku Arya Widyatama, aku baru pindahan dari Bali semalam."

"Oh iya, salam kenal mas Arya. Namaku Zura, boleh aku lewat dulu mau segera ganti baju. Ini sudah sangat dingin."

"Boleh Zura, kalau begitu aku ikutin kamu dari belakang ya. Hitung-hitung supaya tahu jalan. Tadi itu aku nyasar, mau ke pasar justru ke sungai." Ucapnya.

"Oh iya, silahkan mas Arya."

1
Patri Behel
Kecewa
Patri Behel
Buruk
𝐈𝐬𝐭𝐲
ceritanya bagus dan sangat menarik
Erchapram: Terima kasih kakak.
total 1 replies
𝐈𝐬𝐭𝐲
kalo lu cerita ma garvin pasti dia bakalan nolong lu zura
𝐈𝐬𝐭𝐲
kok Zura bego bgt ya mau² saja, bukanya nolak atau pergi dri rumah🤦‍♀️
Erchapram
Terima kasih buat yang sudah support karya Othor, dengan memberikan like. Kalau boleh bantu subscribe dan beri ulasan bintang limanya. Terima kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!