Bagi semua wanita, memiliki wajah yang cantik adalah sebuah keberuntungan dan membawa berkah namun beda hal nya dengan wanita dewasa bernama lengkap Dariella
Dariella menyembunyikan wajah cantiknya karena wajah cantiknya selalu membawa kesialan untuk nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arran Lim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, riel terbangun. Ia menatap kalix yang masih terlelap di sampingnya, riel menatap wajah teduh kalix dengan instens. Masih tidak menyangka bahwa bos nya yang dingin kaku dan selalu merasa kesal tiap kali riel mencoba mendekat kini justru malah selalu menempel pada riel
"Apa saya harus mempercayai pak kalix? Apa saya harus mencoba membuka hati untuk pak kalix? Tapi saya takut, takut jika perasaan yang pak kalix miliki untuk saya hanya perasaan yang semu, dan saya takut di saat saya udah ada rasa sama bapak, bapak malah sudah ngga ada rasa sama saya" Batin riel sembari terus menatap kalix
"Saya tau saya ganteng" Ucap kalix tiba-tiba membuat riel tersentak
Kalix membuka mata nya dan secepat kilat mengecup bibir riel, riel mengerjab-ngerjab kan mata nya karena kaget dengan aksi kalix yang tiba-tiba "Pak kalix ini hobi banget cium-cium anak orang sembarangan" Ucap riel kesal
"Ngga tuh, saya ngga cium anak orang sembarangan. Saya cium kamu doang, percaya ngga percaya kamu itu first kiss saya" Ucap kalix dengan wajah serius nya
Riel menatap kalix dengan tatapan memicing "Masa? Ngga percaya" Ucap riel ketus
"Terserah mau percaya atau ngga, tapi memang fakta nya kamu perempuan pertama dan semoga yang terakhir"
"Bapak suka banget sama saya?" Kalix mengangguk tanpa keraguan sama sekali "Kalau saya jadi jelek kayak penampilan saya sebelumnya, bapak tetap suka sama saya?" Kalix mengangguk "Tapi dulu bapak bilangnya ngga sudi"
Kalix menghela nafas panjang, ia sedikit memiringkan tubuhnya menghadap riel "Saya minta maaf, dulu gimana ngga kesel hmm makhluk modelan kamu selalu aja nempelin saya tapi menolak pas saya mau tanggungjawab karena kesalahpahaman. Di tambah harga diri saya terluka pas kamu bilang ngga mau nikah sama saya dan bilang saya bukan tipe kamu di depan orangtua saya"
"Pantas aja jual mahal banget, wong cantik" Menoel dagu riel
"Ihh apaan sih" Mengusap dagu nya "Bapak jangan centil sama saya yaa" Melototi kalix
Kalix terkekeh gemas melihat ekspresi riel "Kamu kayak gitu ngga ada serem-serem nya, gemes iyaa" Mencubit pipi riel
"Tapi saya serius dariella, saya akan tetap suka sama kamu bagaimanapun penampilan kamu. Oh iya kamu mau tau satu rahasia ngga?" Ucapnya membuat riel menatapnya dengan tatapan penasaran "Saya pernah mencium bibir kamu, pas saya belum tau penampilan asli kamu. Dan saya mencium kamu dalam keadaan sadar"
"Hahh?" Syok nya
Kalix mengangguk "Itu pas malam pertama di bali, kamu mabuk berat jadi mau ngga mau saya bantu kamu masuk ke dalam kamar yang kamu tempati. Kamu ngoceh terus, bibir nya kayak bebek, saya jadi kepancing jadi nyium kamu deh. Maka nya pas pagi nya saya nyuri-nyuri pandang terus ke kamu takut kamu nyadar kalau semalam saya cium"
Riel membuka mulutnya ngga percaya
Kalix terkekeh ia menarik riel masuk kedalam pelukannya dan riel tidak menolak "Dengan penampilan kamu yang bikin sakit mata aja bisa membuat saya tergoda, apalagi dengan penampilan asli kamu. Bisa-bisa ada dede bayi di perut kamu"
BUGGGG!!!!
Riel reflek memukul pelan dada kalix "Awas ya kalau bapak macam-macam" Ucap riel galak
"Kalaupun saya macam-macam saya akan tanggungjawab" Kalix mengeratkan pelukannya kala riel mencoba melepas pelukannya "Jangan di lepas, saya masih pengen meluk kamu"
"Oh iya, besok sidang vonis bu sintia. Kamu ngga perlu datang, saya akan menyuruh seseorang untuk mewakili kamu" Ucapnya membuat mata riel menyenduh
"Jujur jauh di hati saya yang paling dalam, masih menginginkan kasih sayang yang tulus dari ibu. Tapi saya sadar itu ngga akan pernah saya dapatkan mengingat kebencian nya sudah tertanam cukup dalam dihati ibu sintia" Ucap riel lirih
"Saya tau karena bagaimana pun selama ini kamu menganggap dia adalah orang yang melahirkan kamu" Mengelus rambut riel
"Tapi saya harap kamu ngga goyah, kamu mungkin bisa memaafkan bu sintia dan melupakan apa yang sudah berlalu tetapi tidak dengan bu sintia, buktinya dia masih menyimpan dendam walau sudah bertahun-tahun berlalu. Dan berniat melakukan hal buruk ke kamu"
"Tapi selagi kamu berada di sisi saya, saya ngga akan membiarkan siapapun menyakiti kamu"
******
Esok harinya sidang vonis bu sintia pun di selenggarakan. Hukuman sintia sebenarnya 7 tahun tetapi sejak kalix menyerahkan bukti-bukti tentang penculikan yang sintia lakukan 25 tahun yang lalu hingga membuat orang tua dari si bayi depresi sampai-sampai mengakhiri hidup
Sintia pun di jatuhi hukuman 15 tahun penjara dan denda sebesar 300 juta
Setelah semua masalah selesai, riel pun kembali bekerja. Syukurnya riel di sambut dengan baik di hari pertama masuk kerja setelah sudah sangat lama libur, para karyawan kompak tidak menanyakan perihal masalah yang di hadapi riel untuk menghargai privasi riel
Terhitung hari ini sudah hari ketiga riel masuk kerja, dan semuanya berjalan lancar seperti biasa cuma ada yang sedikit berbeda yaitu kalix yang selalu menempeli nya
*******
Riel baru saja tiba di kantor kening nya mengernyit kala melihat kalix yang tampak marah-marah pada seorang wanita yang lumayan cantik dan tubuh bagai model
"Anda ngapain di kantor saya" Ucap kalix kesal
"Apalagi kalau bukan menemui anda" Ucap clara tersenyum manis
Ya wanita itu adalah clara, setelah beberapa hari ini terus berusaha menemui kalix akhirnya hari ini ia pun bisa bertemu kalix walau harus cekcok dengan sekuriti
"Saya ngga ada urusan sama anda jadi silahkan pergi" Ucap kalix ketus dan hendak berjalan ke arah lift
Clara hendak menarik lengan kalix tapi ia tersandung oleh kaki nya sendiri dan hampir terjatuh dan pun kalix reflek menahan tubuh wanita itu
Kalix yang atensi nya tak sengaja mengarah pada pintu masuk tampak terbelalak menatap riel yang juga tengah menatapnya, kalix dengan spontan mendorong clara hingga membuat clara jatuh dengan tidak estetik, posisi clara terjatuh benar-benar memalukan.
Orang-orang yang berada di lobby terbelalak melihat aksi kalix begitupun dengan naka yang melongo melihat kalix yang mendorong clara dengan tidak berperasaan.
Sedangkan riel, dia pun terkejut namun sekian detik kemudian ia mengalihkan pandangan nya berusaha menahan tawa. Sepertinya kalix panik dan merasa seperti sedang di pergoki selingkuh, padahal tadi riel lihat jika memang clara hampir terjatuh dan kalix hanya reflek menolongnya
“Anjir, lo main hempas anak orang aja kayak cucian kering” Gerutu naka sembari membantu clara berdiri
Clara menatap kalix dengan kesal “Anda ini kasar sekali sama perempuan! Apa begini anda memperlakukan perempuan yang akan menjadi masa depan anda” Ucapnya dengan suara yang agak keras membuat para karyawan berbisik-bisik
Kalix menaikkan sebelah alis nya, lalu menatap clara dari ujung kaki hingga ujung kepala “Masa depan? Apa anda sedang berhalusinasi? Jangan hobi mengklaim sembarangan jika tidak mau menanggung malu” Ucap kalix dingin dan datar
“Saya tidak halu! Orang tua kita akan melakukan perjodohan! Anda bisa tanya sendiri pada keluarga anda”
Riel yang mendengar nya tampak sedikit terusik, meski saat ini ia tidak memiliki perasaan pada kalix tapi rasanya sangat aneh saat mendengar kalix akan dijodohkan. Riel mengambil nafas sejenak berusaha menampik perasaan aneh yang tiba-tiba menghampirinya. Riel pun memutuskan untuk berjalan menuju lift paling ujung dan masuk ke dalam lift
Kalix ingin menyusul riel namun clara memegang lengan nya, dengan kasar kalix menghempas tangan clara hingga membuat clara terhuyung “Dengar nona clara, tidak akan ada perjodohan! Saya tau orang tua saya seperti apa, dan saya tau hanya anda dan orangtua anda yang menginginkan perjodohan bukan saya ataupun keluarga saya. Jadi berhenti menaruh harapan! Sebaiknya anda pergi jika anda tidak ingin mempermalukan diri anda sendiri lebih jauh” Ucap kalix dingin dan datar lalu berlalu pergi
Clara menatap sekeliling melihat karyawan-karyawan kalix yang menatapnya dengan tatapan aneh, clara mengepalkan tangannya menahan amarah “Awas aja kamu kalix, kamu pasti akan jadi milik aku” Batinnya bersungut-sungut
jangan tanggung tanggung ya, up episode nya,,,🙏🙏🙏