NovelToon NovelToon
KETIKA SUAMIKU BERUBAH HALUAN

KETIKA SUAMIKU BERUBAH HALUAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Selingkuh / Mengubah Takdir / Keluarga / Penyesalan Suami / Chicklit
Popularitas:37.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Jalan berliku telah Nina lalui selama bertahun-tahun, semakin lama semakin terjal. Nyaris tak ada jalan untuk keluar dari belenggu yang menjerat tangan dan kakinya. Entah sampai kapan

Nina mencoba bersabar dan bertahan.
Tetapi sayangnya, kesabarannya tak berbuah manis.

Suami yang ditemani dari nol,
yang demi dia Nina rela meninggalkan keluarganya, suaminya itu tidak sanggup melewati segala uji.

Dengan alasan agar bisa melunasi hutang, sang suami memilih mencari kebahagiaannya sendiri. Berselingkuh dengan seorang janda yang bisa memberinya uang sekaligus kenikmatan.

Lalu apa yang bisa Nina lakukan untuk bertahan. Apakah dia harus merelakan perselingkuhan sang suami, agar dia bisa ikut menikmati uang milik janda itu? Ataukah memilih berpisah untuk tetap menjaga kewarasan dan harga dirinya?

ikuti kelanjutannya dalam

KETIKA SUAMIKU BERUBAH HALUAN

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12

“Habis Kamu kalau berani macam-macam lagi, Mas!” Kecam Nina dalam hati. 

Matanya menatap datar ke arah Wito dengan pandangan yang sulit untuk diartikan. Tidak ada yang tahu apa yang saat ini ada dalam pikirannya. Biar saja dia dianggap bodoh, yang mau begitu saja memaafkan Wito. 

***

Keesokan harinya…

Berita tentang perjanjian antara Nina dan Wito, serta konflik yang terjadi, menyebar dengan cepat di Desa Suka Mulya. Seperti api yang menyambar ilalang kering, gosip itu menjalar dari satu rumah ke rumah lain. 

 Beberapa ibu-ibu mendukung Nina. Mereka mengagumi keteguhan hatinya.

 "Mbak Nina itu terlalu baik gak sih?" kata Bu Asih kepada Bu Partini, saat mereka sedang berbelanja di tukang sayur. "Jika itu bukan Nina, aku yakin langsung cerai gak mikir pake kesempatan kedua segala"

 "Iya, Bu. Semoga Si Wito itu benar-benar berubah ya," sahut Bu Partini. "Aku hanya sedikit gak percaya aja sebenarnya. Kok bisa-bisanya si Romlah itu ngincer Wito. Apa yang mau di ambil coba?” 

Mbok Darmi yang baru datang ikut nimbrung. “Wong Si Wito juga mau kok. Jadi bukan Romlah saja yang salah.”

“Lha iyo. Aku jadi inget pas Wito gak bisa jalan. Si Nina yang pontang-panting nyari nafkah sendiri. Buat makan, buat Agus, ngurusin segala terapi dan berobatnya. Eh, baru bisa bisa jalan berapa bulan aja malah bertingkah.”

 

Namun ternyata pendapat terpecah menjadi dua kubu. Beberapa orang malah mengkritik Nina. Mereka menganggap Nina terlalu lunak pada Wito dan terlalu mudah memaafkan kesalahan suaminya.  Mereka beranggapan bahwa Wito tidak akan pernah berubah dan Nina akan kembali menderita.

 

"Enak ya, punya istri macam si Nina itu," kata Pak Karto kepada Pak Darman, saat mereka sedang minum kopi di warung Pak Jono.  "Si Wito sudah ketahuan selingkuh masih diterima juga.

 "Iya, Pak," jawab Pak Darman, "Opo si Nina kuwi ora mikir, laki model gitu gak akan berubah. Apalagi semua saudara dia memang begitu."

“Lha iyo. lihat, si Damin itu saja, istrinya yang di luar ada dua.”

“Tapi si Sari kok yo gur meneng wae.”

 

Di antara semua itu, ada pula yang bersikap netral. Mereka hanya mengamati dan berharap agar pasangan itu dapat hidup bahagia dan rukun.

 

Nina mendengar semuanya. Tapi dia mencoba menulikan telinga. Ia sama sekali tak menanggapi cibiran itu. Ia juga tahu, selingkuh itu semacam penyakit, suatu saat bisa kambuh. Tapi dia telah membuat keputusan, dan ia sudah diap apa pun konsekuensi atas keputusannya. Ia tak akan terpengaruh oleh gosip dan cibiran orang lain. 

Lagipula dia bukan orang selemah itu yang akan membiarkan dirinya tersakiti kedua kali. Surat perjanjian yang sedang dalam proses, bisa menjadi senjatanya jika Wito berani macam-macam lagi. Untuk saat ini Ia akan terus fokus pada keluarganya, membangun kehidupan yang lebih baik demi masa depan anaknya, Agus.  

***

“Mau kemana, Dek?” Wito yang melihat istrinya sudah rapi, bertanya. Pasalnya tidak ada pembicaraan sebelumnya jika Nina akan keluar rumah. Sedangkan dia sendiri juga sudah siap untuk pergi ke sawah untuk matun (menyiangi rumput pengganggu). Kalau pekerjaan yang ringan seperti itu, Wito bisa melakukannya. 

“Ayah tadi pagi-pagi sekali menelpon dan menyuruhku untuk datang kesana, Mas,” jawab Nina. “Apa Kamu mau ikut? Atau Kamu mau nganterin aku?” Nina balik bertanya.

“Ada apa memangnya, Dek?” Wito penasaran, tapi untuk ikut juga ragu. Ayah mertuanya itu masih belum kembali bersikap baik seperti dulu padanya. 

“Aku juga tidak tahu, Mas. Katanya sih surat perjanjian kita sudah jadi, dan sekarang ada di tangan pak Lik Bayan. Pak Lik Bayan yang sengaja memintanya dari Pak Saleh, waktu mereka bertemu di kecamatan.” 

Wito menelan salivanya susah payah. Surat perjanjian. Dia tak pernah menyangka masalahnya dengan Nina akan sampai berujung seperti itu. Sebenarnya kemarin dia juga enggan untuk menyetujui perjanjian itu, tapi dia takut Nina akan benar-benar nekat dan melaporkan perselingkuhan dia dengan Romlah. Dia tak mau dipenjara. 

Sekarang saja dia harus berhati-hati dalam berbuat. Bukan hanya Nina, bahkan sekarang dia merasa setiap gerak langkahnya diawasi. Bukan dia tidak mendengar semua gunjingan para warga. Dia hanya mencoba abai dan menulikan telinga. Biar saja mereka merasa lelah dan diam dengan sendirinya.

“Aku tidak ikut ya, Dek. Dan maaf, aku juga tidak bisa mengantar. Sawah banyak rumput, jika tidak segera disiangi, nanti padinya kalah.” Wito memberikan alasan. Sebenarnya dia hanya belum siap untuk bertemu kembali dengan keluarga mertuanya. 

“Ya sudah, gak papa. Aku bisa ngonthel.” (naik sepeda onthel) Memang itu yang diharapkan oleh Nina. Ayahnya memanggilnya, pasti ada hal lain yang ingin dibicarakan oleh ayahnya. Dia tak kan bisa bebas bicara jika Wito ikut. Tidak apa dia harus ngonthel, itu sudah biasa baginya, karena dia memang tidak bisa naik sepeda motor. 

“Kalau begitu aku pergi dulu ya, Mas. Keburu siang, jalanan panas.” Nina bersalaman untuk berpamitan dengan suaminya. Dia sadar, bagaimanapun Wito masih suaminya. Dan dia yang telah mengambil keputusan untuk memberikan suaminya kesempatan. Maka dia juga akan tetap berlaku sebagai istri yang baik.

“Iya, Dek. Hati-hati di jalan, ya.” Terasa canggung saat dia mengecup kening istrinya. Sejenak dipandanginya wajah istrinya. Wajah yang dulu mulus. Wajah yang pernah membuatnya begitu terpesona, hingga meminta Kang Damin untuk melamarnya, kini wajah itu tampak kusam karena tak pernah tersentuh skin care. 

“Salam untuk ayah, dan Ibu, ya.” 

***

“Assalamualaikum, Bu, Yah.” Nina mencium punggung tangan orang tuanya bergantian. “Ayah manggil Nina kesini, ada apa, Yah?” tanya Nina begitu dia duduk di hadapan ayahnya. 

“Sana, minum atau sarapan saja dulu sana!” Pak Sukadi masih belum ingin menjawab pertanyaan putrinya. 

“Iyo, Nin. Tadi Ibu bikin tumis kangkung sama goreng pindang. Ibu buatnya banyak kok. Sana sarapan. Nanti sebagian bisa kamu bawa pulang buat anak dan suamimu.” Bu Tini ikut menimpali.

“Nina tadi mau kesini udah sarapan kok, Bu. Tadi bikin sayur bening sama nyambel trasi. Sama tempe kering buat bontot Agus.”

“Apa Kamu tidak mau berubah pikiran, Nduk?” Karena Nina tak beranjak dari duduknya, pak Sukadi akhirnya memulai pembicaraan. “Sejujurnya Ayah ragu, suamimu benar-benar bisa berubah. Apalagi yang ayah dengar, latar belakang keluarga mertuamu memang seperti itu semua, tukang selingkuh.” 

Nina mengerti kekhawatiran ayahnya. Dia pun tersenyum. “Jangan khawatir, Yah. Percaya saja, Aku pasti bisa mengatasinya. Aku hanya mencoba memberikan dia kesempatan. Dan aku juga mencoba untuk memperbaiki. Aku juga tidak mau Agus kehilangan sosok seorang ayah.”

“Tapi, bagaimana kalau…?”

“Justru itu yang aku harap, Yah. Aku menunggunya untuk khilaf lagi!”

 

1
Sunaryati
Si Anton sudah pergi, dia hanya mempermainkan kamu Wito. Mungkin Balas dendam padamu. Tebakan ini semoga benar
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
dia or dua
tak or yak?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
untuk apa untung
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
calon mantu itu loh, pak sukadi /Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
aduh,, mas Sus ini orangya cablak ternyata /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
morat marit gak tuh atimu suuusss??
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
janya???
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
bang bayiiikkk, zuzur amat sih pak,e?/Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
bukannya klo wito tidak datang justru, cepat keyok palu?
tse
tapi sayang sampai di rumah anton ga ada siapa2..wkwkwkwkwkwk....rasakan kau wit...hidup sendirian.........
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: wkwkwk 😂🤣🤣
total 1 replies
FT. Zira
ya taruh ditempatnya lah.. mau taruh dimana lagi emang/Smug/
Nar Sih
cerita antara wito dan nina bnran bagus lho moms 👍
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: terima kasih, semoga betah lanjut sampai akhir 🙏🙏
total 1 replies
Asyatun 1
lanjut
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
apa mungkin anton menyimpan dendam karena ditinggal wito nikah sm nina? jd sekarang dia mau bls dendam
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
tapi aku suka sayur terong, apalagi klo di balado.../Sweat/
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
sepele ndasmu wit, pemyakitmu rk mari kok . snjtamu perlu d ketok memang wis tau kr janbol romlah saiki jeruk makan jeruk
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
semangat susilo...semoga kalian berjodoh. mencintai dalam diam dan sakit ktka mlhtt org yg d cintai terluka itu cinta luar biasa, tk bisa memiliki tp sslu memantau dan bhgia bl yg dcntainya bhgia wlpn bkn dg drnya
Patrick Khan
ada apa dengan anton🤔🤔🤔
FT. Zira
semoga lekas sehat kembali Mami...
terima kasih tetap memberikan hiburan gratis ini,
jangan lupa istrahat cukupp yaaa/Kiss//Kiss/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: Aamiin, terima kasih/Kiss//Kiss/
total 1 replies
FT. Zira
Anton punya niat apa nih? mau jadiin wito auu kahh/Awkward//Awkward/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!