Apa hal yang paling menyeramkan di dunia ini?
Mungkin jika Zahra ditanya hal itu maka ia akan menjawab bahwa pernikahan beda agama adalah yang paling berat sekligus menyeramkan. Jangankan untuk menjalani, bahkan untuk membayangkannya 'pun Zahra tidak mampu. Namun garis takdir berkata jika jalan ini memang harus Zahra lalui, yaitu menjadi pengantin pengganti untuk atasannya yang memiliki keyakinan berbeda dengannya.
Lalu akan seperti apakah kehidupan rumah tangga mereka berlayar? Apakah dalam pelayaran dalam biduk rumah tangga ini mereka akan menemui pelangi, atau justru rintangan badai yang akan mereka jalani? Ikuti kisah selengkapnya eksklusif hanya di Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Jonathan masih tidak habis pikir dengan perkataan Mommy-nya. Ini jelas mustahil untuk terjadi, mengingat keyakinan antara dirinya dan Zahra berbeda, dan ia yakin Zahra 'pun pasti tidak akan setuju. Disaat yang sama, pintu kamar Jonathan terbuka dan terlihat Paulus berdiri di ambang pintu.
"Apa kau sudah gila, Paulus?" todong Jo. Ya, Jo yakin bahwa ide gila ini berasal dari Paulus.
"Maafkan saya, Tuan Muda, tapi hanya Sekretaris Zahra 'lah orang paling tepat untuk menjalankan peran ini. Lagipula, bukankah anda sangat mempercayai Sekretaris Zahra, jadi menurut saya ini adalah jalan terbaik untuk semuanya." terang Paulus.
"Tapi kenapa harus Sekretaris Ara?"
"Sebab, media pasti akan mempertanyakan mengapa anda menyembunyikan status hubungan anda dengan Sekretaris Zahra selama ini. Dan anda bisa mengatakan kepada media bahwa anda dan Sekretaris Zahra sengaja menyembunyikan hubungan kalian agar Sekretaris Zahra tidak terganggu dalam menjalani tugasnya sebagai sekretaris."
Jo menggeleng tak percaya. Ternyata Paulus benar-benar memikirkan semuanya secara detail, bahkan bahan pertanyaan wartawan 'pun telah ia pikirkan.
"Ini hanya sementara, Tuan Muda. Anda bisa membuat syarat pra-nikah sebelum melakukan ini jika anda tidak percaya dengan usulan saya." ucap Paulus menambahkan. Namun yang ia dapat justru tatapan mematikan dari Tuan Mudanya yang membuatnya kesusahan menelan saliva.
"Lalu bagaimana dengan Sekretaris Ara, apa menurutmu dia akan setuju?" tanya Jo, masih dengan tatapan penuh intimidasinya.
"Saya akan mengatur semuanya untuk anda, Tuan Muda."
...•••***•••...
Sudah Paulus katakan jika ia yang akan mengurus semuanya, maka itu bisa dipercaya sepenuhnya. Ya, Jo sangat mengandalkan Paulus dan percaya pada kemampuan Paulus. Kini, kepercayaannya benar-benar bisa Paulus jaga dengan baik.
Saat ini, Jo dan Mommy Alice duduk bersebelahan di sofa di dalam kamar Jo. Sementara Paulus baru masuk ke kamar bersama Zahra di belakangnya. Sejenak, suasana di dalam kamar itu terasa hening dan senyap sebab tidak ada satupun diantara mereka yang mengeluarkan suara.
"Sekretaris Zahra, Tuan Muda menginginkanmu untuk menjadi pengantinnya hari ini, menggantikan Nona Sherin yang lari dari pernikahan."
Duar! Ini bagai sebuah bencana bagi Zahra. Ia terlihat kebingungan dan melihat Paulus, Jonathan dan Mommy Alice secara bergantian.
"Apa maksud anda, Tuan?" tanya Zahra pada Paulus.
Melihat hal itu, Jo mendekati Zahra dan berdiri di hadapannya. "Saya meminta bantuan anda untuk menyelamatkan nama baik saya dari gosip kegagalan pernikahan, dengan cara menjadi pengantin pengganti untuk menyampaikan janji pernikahan hari ini. Apakah anda bersedia, Sekretaris Ara?" tanya Jo.
"Menikah? T-tapi Tuan saya tidak melakukan itu." ucap Zahra terbata.
"Kenapa?"
"Saya seorang Muslim dan agama saya jelas melarang pernikahan beda agama."
"Tapi ini di gereja," ucap Jonathan tepat sasaran. "Dalam Katolik, ada dispensasi bernama Disparitas Cultus, dimana umat Katolik boleh menikahi umat yang beragama lain. Lagipula kau tenang saja, tidak akan ada yang mempertanyakan agamamu di sini. Jadi, maukah kau menjadi pengantin pengganti untukku?"
Ini gila, ini benar-benar gila bagi Zahra. Seumur hidupnya, Zahra tidak pernah memikirkan bahwa ada pengantin pengganti di dunia ini, ia pikir itu hanya ada dalam cerita novel saja. Tapi kini, Zahra justru menjadi peran utama dalam cerita yang dibuat keluarga Fox.
"Kalau kau tidak mau, maka dengan berat hati aku akan memecatmu." tambah Jo.
Zahra semakin dibuat bingung. Bagaimana ia menghadapi masalah ini? Bukankah kata Abinya, akan selalu ada cara disetiap cobaan, dan akan selalu ada jawaban disetiap pertanyaan. Lalu, apa yang harus Zahra jawab atas hal ini sekarang.
"Menikahlah dengan putraku hari ini, maka aku akan menjamin keselamatan keluargamu." ucap Mommy Alice angkat bicara.
"Apa maksud anda, Nyonya?" tanya Zahra.
Nyonya Alice menegakkan tubuhnya dengan gaya yang begitu angkuh. Ia menatap Zahra dari atas ke bawah, dan itu ia lakukan secara terus menerus, membuat Zahra tidak nyaman.
Melihat mulai ada celah, Jonathan langsung menodong Zahra. "Aku hanya memberimu waktu sepuluh detik untuk berpikir, Sekretaris Zahra. Maka pikirkanlah baik-baik."
"Tapi itu mustahil—"
"Satu, dua..."
Zahra dibuat kalang kabut saat mendengar setiap detik yang diucapkan Jonathan. Apa yang harus Zahra lakukan sekarang? Haruskah ia menerima kesepakatan ini atau justru menolaknya dengan keras, dan siap menanggung resiko selanjutnya? Tapi... Zahra bahkan tidak bisa membayangkan resiko apa yang akan mengancamnya setelah ini. Apalagi tatapan tajam penuh keangkuhan dari Nyonya besar keluarga Fox itu membuat Zahra semakin dibuat panas dingin.
...****************...
Jangankan Zahra, Author aja panas dingin ini.
Tapi bedanya, kalau Zahra panas dingin karena situasi mencekam ini, berbeda sama Author yang justru panas dingin karena takut dihujat pembaca🙏
See you next part, guys!
double up