NovelToon NovelToon
The Chosen One

The Chosen One

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi
Popularitas:183
Nilai: 5
Nama Author: Irvan Al-Lana

Seorang laki-laki berumur 15 tahun yang Ingin membalas kan dendam nya kepada para iblis yang telah membunuh kedua orang tua nya, namun ia tidak memiliki kekuatan atau pun sihir yang dapat membinasakan para iblis, namun semua itu berubah karna kehadiran kakek kakek misterius

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irvan Al-Lana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 : Mode penghancur

Setelah selesai mengalahkan salah satu pilar Raja Iblis, Radit kemudian menambang beberapa Tembaga, Permata, dan emas, setelah selesai menambang semuanya, Radit kembali ke tempat Pak bambang si Pandai Besi atau Blacksmith.

"Ini Pak, aku bawa banyak Tembaga" Radit mengeluarkan seluruh Barang bawaannya hasil dari menambang tadi.

"wah banyaknya, ini sih kebanyakan kalau mau di buat benang, kau mau buat berapa banyak kalau make tembaga segini banyaknya" Ucap Pak bambang kaget dengan tembaga yang di bawa Radit sangat banyak.

"buatkan saja jadi satu gulungan benang, sisanya ambil untukmu, jadikan sebagai bayaran" Ujar Radit.

"hahaha, untuk apaku tembaga segini banyak, aku tidak mau di bayar pakai tembaga, aku mau di bayar pakai emas" Ucap Pak bambang.

"sebentar"

Radit lalu mengeluarkan Sebongkah emas yang ia dapatkan dari menambang tadi, ukurannya juga lumayan besar, sebesar kepala pak bambang.

"segini cukup?" Ucap Radit.

pak bambang terdiam terpaku, sekaligus termenung dengan apa yang ada di depan matanya, Bukan main besar bongkahan emas itu, itu kali pertama dalam hidupnya, ia melihat bongkahan emas sebesar itu.

"kau yakin?, ini terlalu banyak, buset gede bener ini, segede kepalaku ini" Ujar pak bambang.

"Ambil aja pak, masih banyak kok tenang aja, kalau kurang bilang biar saya tambahin" Ucap Radit sedikit sombong.

"tidak perlu, ini juga sudah terlalu banyak, tunggu ya akan ku siapkan pesananmu, kalau tidak ingin menunggu kembali lagi kesini nanti Sore" Ucap Pak bambang kemudian masuk ke dalam Tempat kerjanya, tempat ia menempa.

karna tidak ingin bosan menunggu, Radit keluar dari toko Blacksmith itu dan berjalan menuju Pasar untuk menjumpai pedagang disana agar bisa menjual bagian tubuh dari Ular Raksasa yang baru saja ia Binasakan. Sesampainya di tempat Pedagang kemarin, Pedagang yang menjual Kulit rubah api kepada Radit kemarin.

"berapa harganya ini pak"

Ucap Radit setelah mengeluarkan semua Sisik dan Taring Ular Raksasa itu. Pedagang itu seketika terkejut dengan apa yang di keluarkan oleh Radit, ia tahu bahwa yang Radit bawa itu bukan sisik ular biasa, karna sisiknya saja mengeluarkan pancaran energi yang sangat kuat.

"darimana kau mendapatkan sisik ini Tuan muda?" Tanya pedagang itu.

"tadi jumpa airdroop sekalian aja aku looting" Ujar Radit bercanda, Radit ingin merahasiakannya dari Pedagang itu karna ia tidak mau siapapun mengetahuinya.

"becanda saja kamu ini, Ini jika di jual akan sangat mahal, berapa ini kau jual semua ini?" Tanya pedagang itu.

"berapa bapak sanggup membelinya?, aku kurang pintar dalam menentukan harga" Ujar Radit.

"aku hanya sanggup membeli satu Taring dan setengah dari sisik yang kau punya, kau bisa menggunakan Taring dan sebagian sisik ini menjadi senjata dan juga Armor, sisik ini adalah bahan yang sangat bagus untuk di buat menjadi Armor, kau bisa meminta Pandai besi untuk membuatkannya untukmu" Ucap pedagang itu.

"yasudahlah jika Bapak sanggupnya membeli sebagian, apa boleh buat" Ucap Radit.

"Ini ku hargai 200 keping emas untuk Barang yang kau jual" Ucap pedagang itu sambil mengeluarkan sekantong penuh Kepingan emas.

"senang berbisnis denganmu" Ucap Radit, mengambil Kantong Uangnya dan beberapa Sisik dan satu Taring yang tidak jadi di beli oleh pedagang itu, meletakkannya kembali ke ruangan hampanya. kemudian berjalan meninggalkan si pedagang.

"jika ada barang bagus lagi, kembali lagi kesini" pedagang itu.

"oke" Balas Radit.

karna matahari masih berada di atas kepala alias belum sore hari, Radit ingin mengisi waktu luangnya selagi menunggu pesanan benang tembaganya untuk mengerjakan Quest atau misi yang di berikan oleh Guild. Sesampainya di Guild Radit bertemu lagi dengan orang berbadan besar yang kemarin ia hajar seorang diri. kali ini dia membawa seseorang yang besarnya sama dengan dirinya namun kali ini dia memiliki Kulit yang Coklat tidak hitam, dan juga memiliki Janggut dan kumis yang tebal dan lebar berwarna Jingga.

"Oh..., jadi kau yang kemarin menghajar anggota ku ha?" Ucapnya, suaranya sungguh berat dan menyeramkan begitu juga dengan kumis dan jenggot yang di milikinya.

"ohh..., jadi kau ketua besarnya ya?, aku kira si manusia hitam itu ketua terbesarnya" Ucap Radit.

"Rasis kau ya, mentang-mentang kulitnya gelap" Ucap Manusia besar jenggotan itu.

"lahh kan dia memang hitam"

"Akan ku habisi kau disini"

Bocah besar itu mengangkat pedangnya yang sangat besar pedang itu empat kali lipat lebih besar ukurannya dari tubuh Radit, baru saja ingin menebaskan pedangnya, Makhluk besar itu langsung di hentikan oleh Pemilik Guild.

"jangan berbuat keributan atau kerusakan disini, kalau ada masalah selesaikan di luar" Ucapnya.

"hmm..., ide yang bagus, tempat ini terlalu sempit, sulit untukku bergerak secara leluasa, aku tunggu kau di luar" Ucap Raksasa itu sambil berjalan keluar dari Guild.

Setelah mereka berdua sampai di luar Guild, Bocah besar itu langsung mengeluarkan pedangnya, mengayunkannya, Berputar-putar, mirip skill dua balmond. Ia terus berputar-putar makin lama semakin mendekati Radit. ketika sedikit lagi ingin mendekati Radit. Ia langsung menahannya dengan kedua jari, membuat semua yang menyaksikannya terkejut, begitu pula dengan Raksasa jenggotan itu.

"Nani?!, Bagaimana bisa?, padahal tubuhnya kecil begitu, kenapa dia bisa menahan seranganku?, tidak masuk akal, padahal aku tidak bisa merasakan sama sekali Ki-nya" Ucapnya dalam hati.

Karna terkejut oleh apa yang di lihatnya barusan, Bocah besar itu langsung melompat mundur menjauh dari Radit, Wajahnya pucat, keringat bercucuran di sekujur tubuhnya. seperti orang yang baru saja melihat setan.

"Woyy bocah..., kenapa kau bisa menahan seranganku? Dari mana kau mendapatkan kekuatanmu?" Teriak Raksasa itu.

"apa untungnya bagiku memberitahumu ha?" Ujar Radit.

"hahaha.... aku tahu kau pasti hanya melatih fisikmu jadi lebih kuat, kau bahkan tidak memiliki Ki, akan ku tunjukkkan kepadamu, Kekuatanku sesungguhnya"

Kemudian Makhluk besar itu menggenggam kedua tangannya mengambil kuda-kuda, lalu berteriak dengan sangat kuat, suaranya menggelegar, perlahan-lahan sebuah cahaya berwarna merah kehitaman menyelimuti tubuhnya terus menerus berputar-putar mengelilingi tubuhnya, Tanah pun mulai bergemetar.

"Ini dia, mode penghancur milik Ketua, Habis lah kau bocah tengik" Ucap Manusia Hitam yang kemarin di hajar oleh Radit, tangan dan tubuhnya di perban.

Setelah berbagai macam teriakan dan getaran yang di hasilkan oleh makhluk besar itu, akhirnya berhenti juga, dan terlihat lah wujud akhirnya, Badannya menjadi jauh lebih kekar dari sebelumnya, tubuh raksasa itu yang awalnya berwarna coklat berubah menjadi Hitam, janggut dan kumis yang awalnya berwarna Jingga kini berubah menjadi Putih keabu-abuan, Energi berwarna merah kehitaman terus menerus menyelimuti tubuhnya.

"Hahaha...., Persiapkan dirimu Bocah" Ucap makhluk mengerikan itu.

Akankah Radit dapat mengalahkannya?...

To Be Continued...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!