Akibat dari perceraian orang tua pasti akan berdampak pada kehidupan anaknya. Apa lagi anak itu ada di masa pubertas yang mengalami pertumbuan secara fisik, maupun uperilaku-perilakunya.
Joko Susanto adalah salah satunya.
Dia adalah remaja yang putus sekolah.
Dan memutuskan untuk meninggalkan desanya untuk bekerja di perbatasan kota Y. Ia tinggal di kosan putri milik istri dari kakak keponakannya, Parmin. Dan istrinya yang bernama Rani.
Karena Parmin ini jarang pulang kerumah, Joko dan Rani pun menjadi sangat akrap. Tidak terkecuali kepada Elsa adik dari Rani dan juga Bude Atun ibunya Rani dan Elsa.
Karna kosan itu adalah kosan putri, Joko pun juga dekat dengan banyak wanita di sana. Ada mahsiswi yang bernama Indri, ada juga pemilk salon yang bernama Dina.
Belum di luaran kosan
Ada Lastri penjual angkringan,
nyonya Santi, dan masih banyak lagi.
Dan mereka semua cantik-cantik dengan kelebihan masing-masing yang mereka miliki.
Siapakah yang nantinya akan menjadi istri Joko?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon joko susanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
selingkuh
"Itu pacarmu? atau siapa itu Ran? kayaknya masih muda," Siti bertanya. Siti memandangi Joko yang berwajah agak gelap, tapi cakep dengan memakai kaus lengan panjang hitam.
Dan celana Levis, nampak gagah walupun wajahnya masih muda.
Rani tersenyum dengan perkataan Buleknya.
"Bukan..! Itu ponakanku Bulek," Rani menjawab.
Dalam hati, Siti ga percaya sama Rani kalau itu keponakannya.
Karna kalau itu keponakannya pastilah
Siti juga mengenalnya.
"Kenalin dong, Ran sama Bulek," Joko berdiri, dan menyodorkan tangannya,
seketika siti tersenyum, dan reflek, menyodorkan tangannya pula,
setelah itu Joko mencium tangan Siti.
"Kenalin Bulek, aku Joko,"
"Oh ya saya Siti, Buleknya Rani."
Siti merasa senang,
karna Rani punya temen laki-laki.
Dalam batin, siti berharap Rani bisa punya pasangan lagi untuk menggantikan suaminya Parmin.
Karna Siti tahu keburukan Parmin, dan Siti sangat membenci Parmin.
Waktu itu, Siti lagi main di tempat temennya yang seprofesi dengannya,
Karna waktu itu Siti lagi haid, Siti minta ijin ke temennya untuk beli pembalut, temennya siti menyarankan untuk beli pembalut di tetangga sebelah rumahnya,
Akhirnya siti membeli pembalut itu dengan jalan kaki lewat samping rumah temennya itu,
Setelah siti membeli pembalut, Siti kemudian pulang dan tanpa sengaja Siti melihat Parmin lewat di depanya naik motornya,
Siti ingin menyapanya, tapi karna parmin naik motor,
siti mengurungkan niatnya,
dari kejauhan terlihat Parmin belok ke tempat temennya dan memarkir kan motor nya di sana.
Saat itu siti menghentikan langkahnya, saat Parmin masuk ke tempat temennya itu, Siti berjalan lagi dengan mengendap-endap masuk lewat samping rumah.
Siti mengintip mereka dari samping ruangan.
Dengan jelas siti melihat, dan mendengar Parmin meminta temennya
Untuk melayani nya.
Tapi karna temennya siti
bilang lagi ada tamu,
akhirnya temennya menolaknya.
Dan akhirnya Parmin pun pulang.
Saat parmin sudah pulang siti pun bertanya ke temannya itu,
siapa itu yang menemuinya.
Dan dari temennya lah siti tahu, kalau Parmin itu adalah langganan temennya.
Yang sering sekali ke tempat itu, untuk jajan.
"Udah pada makan belum ini?" Siti bertanya.
"Udah Bulek,"
Rani menjawabnya.
"Ya udah, bentar ya, tak buatin minum dulu."
Siti berdiri, dan menuju ke dalam.
"wah, malah jadi merepotkan Bulek,"Joko berbasa-basi padahal dalam hatinya Joko sangat haus.
Rani melihat Joko dan memandangnya dengan perasaan yang bahagia.
Ketika Joko melihat Rani balik, dengan cepat Rani melihat ke arah lain.
Rani tidak ingin Joko tau kalau dirinya sering memandang Joko diam-diam.
Dari kejauhan Siti memperhatikan gerak-gerik Rani yang nampak suka sama Joko.
Dan nampaknya Joko juga seneng bersama Rani.
"Jok, Mbak ke kamar mandi dulu ya? Mau pipis."
Rani berdiri dan berjalan kedalam.
Rani ingin ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya.
"Ya Mbak," Joko menjawabnya.
Terlihat Rani berpapasan dengan Bulek Siti yang sedang membawa dua gelas teh anget dengan piring berisi makanan di samping gelas itu.
"Ini, seadanya ya nak Joko," ungkap Siti.
Siti menaruh dua gelas teh, dan satu piring pisang goreng.
Setelah itu Siti duduk disofa berhadapan dengan Joko.
Joko nampak grogi dengan Siti yang duduk di depannya persis.
Ini pertama kalinya Joko melihat wanita yang terlihat garis dadanya secara dekat,
walau hanya sekilas saja.
"Nak Joko mau gak menikah dengan Rani?
Keponakan Bulek," Siti bertanya.
"Deg,"Joko nampak kaget
dengan pertanyaan Bulek Siti.
"Maksud bulek gimana ya?
Kan Mbak Rani sudah punya suami
Mas Parmin?," tanya Joko.
"Parmin itu sudah berkhianat sama Rani keponakan Bulek
Parmin itu langganan temen bulek.
Dia selingkuh.
makanya Bulek pengen Rani cerai saja sama Parmin," Siti menjelaskan.
"Apa..! Selingkuh..!
Mas Parmin selingkuh Bulek?" Joko sangat kaget mendengar itu.
Joko tidak menyangka kalau mas parmin bisa selingkuh.
Joko teringat bapaknya yang berselingkuh.
Juga teringat ibunya yang sering nangis karna bapak nya.
Dalam pikiran Joko selingkuh itu adalah nikah dan punya anak lagi, seperti Bapaknya.
Dan saat itu ibu Joko sangat terpukul dan sangat bersedih.
Itu tandanya Mbak Rani bakal nangis, bakal terpukul, dan sedih,
Seperti yang dialami ibunya dulu.
"Terus Maksudnya Bude apa ya? kok minta aku menikah dengan Mbak Rani?"
"Ya aku tau kalau nak Joko ini sebenarnya suka tow sama Rani keponakan ku?"
Joko melihat mata bulek Siti Joko merasa heran dengan Bulek Siti
Yang bisa tau isi hati Joko yang sebenernya memang suka sama Mbak Rani.
"Kok bulek bisa tahu?," tanya Joko yang tersenyum.
"Ya bisa tahu lah,
Bulekkan sudah banyak pengalaman," ungkap Siti.
"Menurut Bulek, Rani juga suka sama kamu nak Joko," ungkap Siti, yang juga tersenyum.
