Pertemuan pertama antara mereka terjadi saat Erick Meijer membeli jasa Clara Anderson untuk melayani nya diatas ranjang.
Sebagai pelanggan aneh dan misterius Clara
Lalu setelah itu mereka bertemu lagi saat Clara yang sedang berlibur tanpa diduga mendapatkan masalah dengan seorang pria dan Erick yang menyelamatkannya.
Bermula dari situ keduanya menjadi dekat,
Dari sekedar simpati, lalu berubah menjadi saling menginginkan.
Hingga timbullah perasaan berbeda diantara keduanya,terutama Clara.Perasaannya pada Erick bukan lagi sebatas hubungan fisik semata, melainkan dia juga menginginkan hati pria itu.Meski Clara tau kalau hati Erick sudah dimiliki oleh perempuan lain. Tapi...dia tidak perduli dan berniat merebut pria itu dari perempuan yang menjadi tunangannya.
Apakah Clara bisa? Penasaran cusbaca reader.
Happy reading reader 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11.
"Hey Clara.Aku dengar kau baru saja menangkap seekor paus besar."
Clara yang sedang telungkup di kasur clinic langganannya langsung mendongakkan kepalanya mendengar teguran itu.
" Apa kau kesini juga untuk perawatan, Karen?Kalau iya,biar aku mentraktir mu kali ini Kebetulan aku punya uang tidak terpakai." Ucapnya yang langsung membuat wajah perempuan bernama Karen itu merah padam dan sontak memaki kearah Clara keras.
" Brengsek kau Clara! Kau pikir karena mami Aster sering memberimu klien besar lalu kau bisa bicara begitu padaku. Hah!Aku juga punya uang dan aku rasa uangku lebih banyak dari milikmu itu!"
Clara hanya tersenyum tipis dengan dahi diangkat keatas mendengar balasan yang dikatakan Karen padanya.
"Ya,aku tau itu.Jadi,tidak perlu marah begitu saat ada orang yang ingin mentraktir dirimu."
Bukannya tenang,Karen malah terlihat semakin marah,dia bahkan sampai menghentakkan kakinya kelantai dengan memaki lagi baru pergi
"Sialan! Dasar perempuan murahan sombong!"
Clara hanya tersenyum tipis mendengar makian yang dilontarkan Karen padanya tanpa terpancing sama sekali.Sebab bukan baru tadi Karen melakukan hal itu padanya,tapi sudah sejak mereka saling kenal .Dan itu sudah....Clara lupa sudah berapa lama,tapi seingat dia.Dirinya dan Karen tidak terpaut lama waktu mulai menjadi pela*cur dibawah naungan mami Aster.
Bahkan sebenarnya dibanding dirinya, Karen lah yang lebih terkenal dikalangan para pria hidung belang.
Hampir setiap Minggu Clara mendengar Karen selalu melayani klien.Jadi,tidak salah yang dia katakan padanya tadi, kalau uangnya lebih banyak dibanding milik nya.
Tapi saat ini itu sama sekali tidak membuat Clara merasa iri lagi.Uang yang semula seperti segala nya bagi dia, sekarang tidak seberarti itu lagi.
" Hey Clara!" Clara mendongak lagi begitu mendengar namanya ada yang kembali memanggil.
" Mel!" Dia sontak duduk, wajah langsung cerah ketika melihat siapa yang barusan memanggilnya.
" Aku pikir kau kemana, karena beberapa hari ini tidak bisa dihubungi. Ternyata sudah kesini saja."
Clara meringis mendengar itu, dia jadi merasa sedikit bersalah pada Melisa sebab beberapa hari lalu saat perempuan itu menghubunginya, dia malah tidak balas menelpon balik karena terlalu lelah, akibat melayani kliennya yang misterius itu.
" Kau masih lama?" Melisa bertanya yang langsung dibalas gelengan kepala oleh Clara.
"Ini sudah hampir selesai,kalau tidak sibuk mari kita minum kopi setelah ini." Clara mengajak yang diangguki setuju oleh Melisa.
"Ok, aku tunggu kau di kafe. Temui aku setelah kau selesai." Clara mengajak lagi, lalu Melisa keluar dari ruangan itu.Tak lama setelahnya Clara juga keluar dari sana untuk menemui Melisa di Kafe yang tak jauh dari clinic kecantikan tadi.
" Clara disini!" Clara menoleh dan langsung berjalan, menghampiri tempat duduk Melisa.
" Aku sudah pesankan minuman favorit mu,kuharap kau tidak masalah." Ucap Melisa sambil menyodorkan gelas berisi cafe latte yang didepannya kearah Clara.
" Thanks Mel." Ucapnya, lalu meminumnya sedikit.
" Oh iya Mel,sorry untuk yang eberapa hari lalu karena aku tidak balas menghubungi mu.Saat itu...."Clara langsung diam, ketika ingat apa yang terjadi padanya hari itu dan merasa kalau kejadian itu tidak perlu dia ceritakan kepada Melisa, karena... malu.
" Don't worry Clara, Kitakan punya kesibukan masing masing.Aku tau kalau kau mengabaikan telponku, berarti saat itu kau sedang bekerja bukan?" Ucap Melisa yang diangguki oleh Clara.
" Ya itu benar,Mel."
Dia dan Melisa merupakan teman baik, mereka kenal sejak sekitar dua tahun.dalam momen Clara sedang melakukan pemotretan sebuah iklan.
Karena meski profesi utamanya adalah seorang pela* cur, tapi karena wajah dan penampilannya yang sangat menawan,.Clara kadang juga mendapatkan tawaran untuk menjadi model yang sesekali dia terima, meski bayaran nya tentu saja tidak sebesar ketika dia harus melayani laki laki. Tapi pekerjaan model itu, menjadi faktor penting yang membuat nilai jualnya jadi mahal.
Sementara kalau Melisa, dia memang seorang model,meski bukan model dunia.
Dati profesi yang sedikit sama itulah obrolan mereka berdua nyambung,lalu dari hari kehari terus dekat sebagai sahabat.
Dan saat Melisa tau profesi utama Clara, dia sama sekali tidak pernah menyalahkan apa yang dikerjakan Clara itu. Bagi Melisa, persahabatan dan profesi mereka itu,hal yang berbeda. Dan bukan penghalang untuk mereka tetap dekat.
" Oh iya,Minggu depan aku ada pemotretan ke Santa Monica selama 3 hari lalu selanjutnya aku free selama sekitar 10 hari.Bagaimana dengan mu Clara? Apa kau senggang atau sibuk?"
Clara diam sedang memikirkan, hal yang harus dia lakukan dalam rentang waktu itu.
Ada dua pemotretan, untuk iklan pakaian dalam wanita yang harus dia lakukan besok dan lusa.Lalu karena beberapa hari lalu dia sudah melayani klien yang membayar nya sangat mahal.
"500 juta untuk satu malam, plus tips 300 juta ." Ucap mami Aster dengan wajah sangat senang, saat menyebutkan nominal yang dia terima malam itu dari klien misterius nya tersebut.
Sebenarnya bukan hanya mami Aster saja yang merasa senang, dia sendiri juga sangat senang dan tidak menyangka akan dibayar dengan jumlah segitu.
Meski kliennya sudah membayar nya begitu mahal dengan tips sangat besar, saat dia menanyakan pada mami Aster identitas asli kliennya tersebut, mami Aster hanya menggelengkan kepalanya.
" Aku juga tidak tau apapun soal klienku malam itu Clara. Orang yang menghubungi ku waktu itu hanya bilang bahwa dia butuh seorang perempuan cantik, bersih luar dalam, sekaligus berkelas. Kalau bisa penampilan perempuan itu seperti seorang model internasional, untuk satu malam yang harus datang ke alamat yang aku katakan padamu waktu itu. Soal harga... karena dia banyak permintaan makanya aku berikan harga sangat mahal yang ternyata langsung dia setujui tanpa ditawar."
" Dan diantara semua rekan rekan kita, menurutku hanya kau yang memenuhi kriterianya, karena itu aku mengirim mu kesana."
Clara tidak masalah juga, meski setelah nya selama dua hari dia tidak bisa kemana mana akibat seluruh tubuhnya terasa sakit semua. tapi setelah itu, selain uang yang banyak mami Aster juga memberinya libur untuk boleh tidak melayani siapapun, sampai dia sendiri yang mau.
Jadi, saat sekarang Melisa mengajaknya untuk pergi berlibur bersama ke Santa Monica.Clara pun mengangguk, mengiyakan ajakan itu.Karena sebenarnya dia memang punya rencana untuk pergi ketempat itu.
" Ok,ayo kita pergi berlibur kesana. Kebetulan beberapa waktu kedepan aku sangat senggang, Mel."
" Benarkah?! Kalau begitu baguslah Clara. Ayo kita pergi dan bersenang senang disana, sampai puas." Balas Melisa sangat bersemangat.
Jangan lupa like dan komentarnya ya reader 🥰.
biasa main ma orang berduit...