NovelToon NovelToon
Menikah Dengan CEO Keras Kepala

Menikah Dengan CEO Keras Kepala

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Playboy / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: mitha

Gagal menikah!One night stand dengan pria asing yang tak dikenalnya.
Anggun terancam dijodohkan oleh keluarganya, jika dia gagal membawa calon suami dalam acara keluarga besarnya yang akan segera berlangsung.
Tapi secara tak sengaja berpapasan dengan pria asing yang pernah bermalam dengannya itu pun langsung mengajak si pria menikah secara sipil.Yang bernama lengkap Sandikala Mahendra.Yang rupanya Anggun tidak tahu siapa sosok pria itu sebenarnya.
Bukan itu saja kini dia lega karena bisa menunjukkan pada keluarga besarnya jika dia bisa mendapatkan suami tanpa dijodohkan dengan Darma Sanjaya.
Seorang pemuda playboy yang sangat dia benci.Karena pria itu telah menghamili sahabat baik Anggun tapi tidak mau bertanggung jawab.Pernikahan asal yang dilakukan Anggun pun membuat dunia wanita itu dan sekaligus keluarga besarnya menjadi berubah drastis dalam sekejap.

Akankah pernikahan Anggun berakhir bahagia?Setelah mengetahui siapa sosok pria itu sebenarnya?Atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Kala mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras saat membaca berita itu. Matanya segera beralih ke arah Anggun, yang duduk tenang dengan secangkir teh di tangannya.

“Kau tidak marah?” tanya Kala, sedikit heran dengan reaksi istrinya yang tampak begitu tenang.

Anggun mengangkat bahu kecil. “Untuk apa marah? Sudah jelas ini akan terjadi.”

Kala mengusap wajahnya frustasi. “Aku harus mengurus ini. Aku tidak mau orang berpikir aku masih ada hubungan dengan Rena.”

Anggun tersenyum tipis. “Kau yakin bisa mengendalikan ini?”

Kala menatapnya tajam. “Aku akan pastikan nama kita tetap bersih. Aku tidak mau pernikahan kita diganggu oleh masa lalu.”

Anggun mengangguk, lalu bangkit dari duduknya. “Baiklah, kalau begitu selesaikan. Aku tidak ingin drama.”

Kala bangkit dan menarik Anggun ke dalam pelukannya. “Aku janji.”

Anggun membalas pelukan itu tanpa banyak kata. Tapi dalam hatinya, dia tahu—janji itu akan segera diuji.

---

Siang itu, di Kantor Adipradana Group

Kala baru saja memasuki kantornya ketika sekretarisnya, Dea, mendekatinya dengan wajah cemas.

“Tuan, ada tamu yang menunggu di ruang rapat. Dia mengatakan sudah membuat janji dengan Anda.”

Kala mengernyit. “Siapa?”

Dea menelan ludah, lalu berbisik pelan. “Rena Suryadi.”

Kala mengepalkan tangannya.

Sepertinya badai benar-benar baru saja dimulai.

Kala menarik napas panjang sebelum melangkah ke ruang rapat. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, bukan karena perasaan yang tersisa, tapi karena ketidaksukaannya terhadap drama yang Rena bawa.

Begitu pintu terbuka, dia melihat sosok wanita itu duduk dengan anggun, mengenakan gaun merah yang memancarkan kepercayaan diri. Senyum Rena mengembang begitu melihat Kala masuk.

“Kala, sudah lama sekali,” ucapnya dengan nada lembut.

Kala melipat tangan di dada, berdiri di dekat pintu tanpa berniat duduk. “Katakan saja apa maumu.”

Rena tersenyum tipis, lalu menyandarkan punggungnya di kursi. “Tidak bisakah kita bicara seperti teman lama? Aku tidak datang untuk membuat masalah.”

Kala mendengus. “Kalau begitu, kenapa namamu tiba-tiba muncul di media dengan berita yang menyebut kita masih punya hubungan?”

Rena tampak tidak terkejut dengan pertanyaan itu. “Itu bukan aku yang menyebarkan. Tapi aku juga tidak menampik bahwa aku memang kembali untuk melihatmu.”

Kala menegang. “Untuk apa?”

Rena menatapnya lekat. “Aku ingin memperbaiki semuanya. Aku tahu aku menyakitimu dulu. Tapi aku punya alasan.”

Kala mengepalkan rahangnya. “Tidak ada alasan yang cukup kuat untuk mengkhianati seseorang, Rena.”

Rena terdiam sejenak, lalu menunduk. “Kau benar. Tapi jika aku memberitahumu alasannya, apakah kau bisa memaafkanku?”

Kala mendengus. “Aku tidak butuh alasanmu. Hidupku sudah baik-baik saja tanpa tahu kenapa kau berkhianat.”

Rena menggigit bibirnya. “Bagaimana dengan istrimu? Apakah dia baik-baik saja dengan semua ini?”

Mata Kala menyipit. “Jangan bawa Anggun ke dalam urusan kita.”

Rena tersenyum miring. “Jadi namanya Anggun? Aku ingin bertemu dengannya.”

Kala menegang. “Jangan coba-coba.”

Rena menatapnya penuh arti. “Kita lihat saja nanti, Kala.”

Kala tahu, ini belum selesai. Dan itu membuatnya semakin tidak tenang.

Kala pulang dengan perasaan gelisah. Pertemuannya dengan Rena tadi siang mengusik pikirannya. Wanita itu jelas memiliki rencana lain, dan itu membuatnya khawatir.

Saat masuk ke rumah, ia mendapati Anggun tengah duduk di sofa, membaca buku dengan tenang. Sejenak, semua keresahannya menguap. Melihat Anggun ada di sana membuatnya merasa pulang.

Anggun menoleh begitu mendengar langkahnya. “Kau sudah pulang?” tanyanya sambil menutup buku.

Kala berjalan mendekat, melepas jasnya, lalu duduk di samping Anggun. Ia menarik wanita itu ke dalam pelukannya tanpa berkata apa pun.

Anggun terkejut, tapi tidak menolak. Ia membiarkan Kala memeluknya erat, merasakan betapa pria itu tampak butuh kenyamanan.

“Ada apa?” tanyanya pelan.

Kala tidak langsung menjawab. Ia hanya menghirup aroma rambut Anggun, menikmati kehangatan wanita itu. “Tidak ada yang penting,” akhirnya ia berkata. “Aku hanya ingin seperti ini sebentar.”

Anggun tersenyum kecil. “Baiklah. Tapi, kau tahu aku bisa melihat wajahmu, kan? Kau terlihat seperti orang yang habis bertarung.”

Kala menghela napas, masih enggan berbicara tentang Rena. Ia tidak ingin membuat Anggun khawatir.

“Besok kita pergi makan malam di luar,” ucapnya mengalihkan pembicaraan.

Anggun mengernyit. “Tiba-tiba sekali.”

“Anggap saja aku ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan istriku.”

Anggun tertawa kecil. “Baiklah, aku ikut saja.”

Kala mengecup keningnya, bertekad dalam hati bahwa apa pun yang terjadi, ia tidak akan membiarkan siapa pun mengganggu kehidupannya bersama Anggun.

Namun, keesokan harinya, sebuah pesan masuk ke ponselnya.

"Kau yakin ingin mengabaikanku, Kala? Kalau begitu, mungkin aku akan bicara langsung dengan istrimu."

Kala menatap layar ponselnya dengan rahang mengeras.

Rena benar-benar berani.

Kala merasakan darahnya mendidih. Dia menggenggam ponselnya erat, menahan diri untuk tidak langsung membalas pesan itu dengan kemarahan.

Dia tahu Rena tidak akan diam saja. Tapi, mengancam untuk berbicara langsung dengan Anggun? Itu sudah melewati batas.

Anggun keluar dari kamar, mengenakan gaun sederhana yang dipilihnya untuk makan malam mereka malam ini. Senyumnya merekah saat melihat Kala, tetapi begitu menangkap ekspresi tegang di wajah suaminya, keningnya mengernyit.

"Ada apa?" tanyanya, berjalan mendekat.

Kala dengan cepat mengunci ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku. "Tidak ada. Kita pergi sekarang?"

Anggun masih menatapnya curiga, tetapi akhirnya mengangguk.

Di restoran, mereka memilih meja di sudut yang lebih tenang. Anggun menikmati hidangannya, sementara Kala masih berusaha menenangkan pikirannya.

"Kau belum makan banyak," komentar Anggun, menatapnya lekat.

Kala tersenyum tipis. "Aku sedang menikmati pemandangan di depanku."

Anggun tertawa pelan. "Jangan mengalihkan perhatian. Ada sesuatu yang mengganggumu, kan?"

Kala menatap wanita di hadapannya. Anggun selalu bisa membaca dirinya, bahkan ketika dia berusaha menyembunyikan sesuatu.

“Aku hanya berpikir tentang beberapa masalah di kantor,” jawabnya akhirnya. Itu tidak sepenuhnya bohong.

Anggun mengangguk, tetapi ekspresinya menunjukkan bahwa dia tidak sepenuhnya percaya. Namun, dia memilih untuk tidak mendesak.

Mereka melanjutkan makan dengan percakapan ringan, tetapi di tengah suasana yang mulai terasa nyaman, tiba-tiba suara seorang wanita menginterupsi mereka.

"Kala."

Kala menegang. Dia tidak perlu menoleh untuk tahu siapa pemilik suara itu.

Anggun mengangkat kepalanya, menatap wanita yang berdiri di samping meja mereka. Seorang wanita dengan gaun elegan dan riasan sempurna, sorot matanya tajam saat mengunci pandangannya pada Kala.

"Kau?" tanya Anggun, suaranya tenang, tetapi jelas penuh dengan tanda tanya.

Kala menghela napas, lalu bangkit dari duduknya. Dia menatap Rena dengan ekspresi dingin.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Rena tersenyum manis, tetapi sorot matanya penuh tantangan. "Aku hanya ingin menyapa dan bergabung makan. Kalian tidak keberatan kan?"

Anggun meletakkan sendoknya perlahan. "Maafkan aku, Sayang, aku sudah selesai dan aku ingin kau mengantarku belanja?" tanyanya pada Kala.

Kala menatap istrinya sejenak, lalu kembali menoleh ke Rena. "Maafkan aku karena istriku sudah selesai dengan makannya dan ingin berbelanja, jadi kau bebas makan di meja ini sendirian."

Rena tertawa kecil. "Oh? Jadi kau memang sudah merasa pantas mengisi posisiku sebagai istri Kala?"

Anggun menegang. "Posisimu?"

Kala mengepalkan tangannya. "Rena, cukup!"

Rena mengangkat bahu. "Aku hanya ingin memastikan istrimu tahu siapa aku, Kala. Aku tidak ingin ada kesalahpahaman, itu saja."

Anggun menatap Kala, menunggu penjelasan.

Kala menarik napas panjang, lalu menoleh ke Anggun. “Aku bisa menjelaskan.”

Anggun tersenyum kecil, tetapi sorot matanya dingin. "Jelaskan."

Kala tahu, makan malam romantis mereka baru saja berubah menjadi awal dari badai baru.

1
Aina Arissa Shahran
kasian kala jadilah seperti kala jengking yang amat berbisa kala....sadarkan orang masa lalu mu bahawa pengkhianatan tak akan menang melawan kejujuran dan kebenaran.....silap langkah ia akan makin terjerumus ke dlm sangkar besi....😅😅😅
kaila
lanjut
yuning
kamu pasti mampu Kala
wii15
makin penasaran sama lanjutannya, ngk sabar ditenggu update kk
yuning
Kala memang hebat
kaila
lanjut
Aina Arissa Shahran
makin seru pula muncul lagi orang masa lalu kala yg ternyata mempunyai dendam omg..... waspada la anggun KO lagi hamil kalau bole bagitahu kala dan kamu cari solusi bersama..jangan bergerak sendiri jangan juga terlalu percayakan org sekeliling..
yuning
hati hati anggun tetap waspada, lebih baik juga memberi tahu Kala, agar Kala juga bisa melindungi kalian
kaila
lanjut
Aina Arissa Shahran
aduiiii c Rena dlm penjara pun bisa lgi buat ancaman.....mau c apa sebenarnya
yuning
amiin
kaila
lanjut
Aina Arissa Shahran
apakah hanya Rena masa lalu kala atau ada lain lagi yg bisa memporak perandakan hubungan kala& anggun
kaila
lanjut
yuning
semoga kebahagiaan mulai berjalan dengan indah
kaila
lanjut
Aina Arissa Shahran
hanya masa lalu anggap hanya sebuah kenangan yg mengiringi perjalanan hidup ke masa hadapan tanpa menoleh kembali..biarkan ia tetap menjadi kenangan...
yuning
mulailah bahagia
Aina Arissa Shahran
hanya 1 ppuan yg terobsesi sama kala...biarkan aja penat pandai berhenti juga Klau tidak di ledani😂😂
yuning
saling percaya , terbuka , komunikasi adalah hal yang dapat memperkuat pondasi rumah tangga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!