NovelToon NovelToon
Perjalanan Hidup Pahlawan Kota

Perjalanan Hidup Pahlawan Kota

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Light Novel
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

karya ini murni imajinasi author jika ada kesamaan nama itu hal yang tidak di sengaja

Galang Bhaskara adalah anak yang dibuang oleh ayah kandungnya sendiri waktu masih bayi. Setelah Galang tepat berumur tujuh belas tahun, Galang bermimpi bertemu kakek tua bungkuk yang mengaku sebagai leluhurnya.

Bagaimana perjalanan Galang untuk menjadi pahlawan kota? Dan, akankah Galang menemukan keluarga kandungnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menyelamatkannya fatur

Esok pagi pun datang. Saat ini, Galang sedang bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Tok, tok, tok! Terdengar pintu rumah Galang diketok.

"Eh, Fatur, pagi banget datangnya!" ucap Bu Sari.

"Iya, Bu, udah ga sabar masuk sekolah lagi," jawab Galang.

"Ya, udah, tungguin Galang, masih pakai dasi," kata Bu Sari.

Galang keluar dari kamarnya. "Bu, Galang pamit sekolah," ucap Galang sambil menyalami ibunya. Fatur mengikuti Galang.

"Iya, kalian sekolah yang bener, jangan bolos! Terus, jauhin anak yang namanya Aditya itu!" kata Bu Sari.

"Iya, Bu," jawab Galang, dan langsung menarik tangan Fatur untuk berangkat sekolah.

Galang dan Fatur berangkat menggunakan motornya masing-masing. "Lang, ko badan lu jadi keker banget gini?" tanya Fatur.

"Biasa aja," jawab Galang. "Badan Galang sekarang berotot, efek dari latihan di alam ghoib, walaupun hanya beberapa jam."

"Eh, Lang, Aditya itu siapa? Kenapa Ibu lu nyuruh kita jauhin dia?" tanya Fatur.

"Nanti juga lu bakal tau," jawab Galang.

Kali ini Galang bisa lebih cepat sampai ke sekolah karena menggunakan motor, tidak seperti waktu kelas 10. Saat Galang akan memasuki gerbang sekolah, dia dihadang oleh motor Scopy.

"Galang, Fatur, Tanty!" sapa Tanty.

"Eh, iya!" jawab mereka berdua.

Tanty terkejut melihat perubahan pada tubuh Galang. "Bukanya kemarin Galang badanya ga sekeker ini?" ucap Tanty dalam hati.

"Kamu udah bisa naik motor?" tanya Galang.

"Iya, pulang dari rumah kamu, aku belajar naik motor," jawab Tanty.

"Ya, udah, ayo buruan masuk!" ucap Fatur dengan semangat.

Mereka bertiga menaruh motor di parkiran. Tatapan semua siswa menuju ke arah Galang saat membuka helmnya.

"Lang, Tanty, gw dulu aja!" ucap Fatur.

"Iya," jawab Galang dan Tanty secara bersamaan.

Galang berjalan beriringan bersama Tanty. "Bukanya itu Siculun? Dia ko sama Tanty, apa mereka berdua pacaran?" Ucap Ucup dalam hati.

"Lang, ko kamu beda banget hari ini?" tanya Tanty.

"Beda gimana?"

"Badan kamu kaya lebih berotot dari kemarin, terus muka kamu tambah cerah. Pokoknya berubah banget!" ucap Tanty.

Tanty mencubit pinggang Galang. "Berubah jadi Spiderman!"

"Aww, Galang, pura-pura kesakitan, padahal sama sekali tidak terasa bagi Galang!"

"Bajingan, si Culun! Awas lu!" ucap Ucup dalam hati.

Galang dan Tanty sampai di kelas mereka. "Lang, aku duduk sama kamu, yah?" ucap Tanty.

"Iya," jawab Galang.

"Wah, si Culun udah bisa pacaran nih!" ucap Aditya.

"Aditya, kamu jangan buat masalah, sana pergi!" ucap Tanty.

"Diam lo!" bentak Aditya.

Aditya mencengkram kerah baju Galang. "Udah siap di pukuli lagi lo?"

"Sekarang bukan gw yang di pukuli, tapi lo yang bakal gw pukuli!" jawab Galang.

Pak Dodik, wali kelas baru, masuk dan menghentikan pertengkaran tersebut. "Berhenti kalian! Baru masuk sekolah, udah mau berantem? Mau jadi apa kalian?"

Semua siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing, ucap Pak Dodik.

"Kamu ga papa, Lang?" tanya Tanty.

"Ga papa, ko, udah biasa," jawab Galang.

"Kenapa sih harus sekelas sama tuh orang?" gerutu Tanty dalam hati.

Singkat cerita, bel terdengar, semua siswa keluar.

"Lang, Kita ke kantin, yok!" ajak Tanty.

"Ayo!" ucap Galang.

Mereka berdua sampai di kantin. "Kamu mau makan apa, Lang? Tenang aja, biar aku yang traktir," ucap Tanty.

"Ga usah, aku bisa beli sendiri."

"Ya, udah, kamu mau pesen apa? Biar aku yang pesenin."

"Hmm, bakso aja deh. Minumnya apa? Es teh."

"Oke."

Galang merasakan ada yang menatapnya dengan tajam. Dia melihat ke samping, Galang melihat Ucup menatapnya dengan tajam dan hanya dibalas senyum menghina pada Ucup.

"Brengsek, mentang-mentang pacaran sama Tanty, udah sombong, tuh bocah! Awas lu, pulang bakal gw pukulin ampe ga bisa jalan lu!" ucap Ucup dalam hati.

"Nih, Lang, pesenanya," ucap Tanty yang baru datang.

"Wah, makasih, yah!" ucap Galang sambil tersenyum.

"Iya," jawab Tanty.

"Kamu pernah belajar bela diri, ga, Nty?" tanya Galang.

"Emmm, ga pernah. Ayah udah nyuruh aku buat belajar, tapi aku ga mau," ucap Tanty.

"Kenapa ga mau?" tanya Galang.

"Ga papa, ga mau aja," jawab Tanty.

"Kalau ada yang ngapa-ngapain, kamu gi mana? Bela diri kan buat kamu jaga diri?"

"Kan, ada ayah dia selalu ngelindungi aku. Ayah kamu ga selamanya ada di sisi kami, gimana kalau aku ajarin bela diri?" ucap Galang.

"Kalau kamu yang ngajarin, mah aku ayo aja!" ucap Tanty dengan tersenyum ke arah Galang.

Sedangkan Ucup yang mendengarnya hanya mencibir. "Jaga diri sendiri aja ga bisa, sok-sokan ngajarin anak orang bela diri!"

"Lu, makan ga? Ngajak-ngajak!" ucap Fatur tiba-tiba datang.

"Pesen aja sendiri!" ucap Galang.

"Ga lah, gwe masih kenyang banget!" ucap Fatur.

"Gimana hari pertama mu di sini? Tur seru ga?" tanya Tanty.

"Lumayan lah, banyak yang mau temenan, walaupun gw orang miskin," jawab Fatur.

Ucup melirik ke arah Fatur, dia tersenyum. "Gw punya ide nih, haha!" ucap Ucup dalam hati.

Singkat cerita, bel pulang berbunyi. Galang dan Tanty sedang menunggu Fatur di parkiran, tetapi Fatur tidak datang.

"Telpon aja, Lang!" ucap Tanty memberi saran.

Galang langsung mengambil handphonenya, tetapi saat Galang menyalakan data, dia mendapat pesan gambar dari Fatur. "Temen lu saat ini ada sama gw, kalau lu berani, sini dateng ke alamat ini. Dan jangan bawa siapapun, termasuk cewek lo!"

Isi pesan tersebut disertai foto Fatur yang pingsan.

"Nty, Fatur ngirim pesan sama gw, katanya suruh pulang duluan, dia lagi main sama temennya," ucap Galang pada Tanty.

Tanpa menunggu jawaban Tanty, Galang langsung pergi mengendarai motornya menuju alamat yang tadi dikirim.

"Jalan Angin Lestari," gumam Galang dalam hati.

Galang ko aneh banget, apa ada sesuatu yang terjadi sama Fatur? Tanty tidak pulang, dia memilih mengikuti Galang dari kejauhan.

Galang sangat khawatir pada Fatur, sehingga dia tidak memperdulikan ada yang mengikutinya.

10 menit perjalanan, Galang sampai di Jalan Angin Lestari. Jalan itu sangat sepi dan hanya jalan yang lumayan kecil.

Galang melihat ke depan, nampak Fatur yang masih diikat dan di depan Fatur berdiri tiga orang, yaitu Aditya, Ucup, dan Aldi.

"Berani juga si Culun dateng, haha!" tawa ketiga orang tersebut.

"Kalian, kalau berani buat masalah sama gw aja, ga usah libatin orang terdekat gw!" ucap Galang.

"Peduli apa gw? Setelah lo ngambil Tanty dari gw!" ucap Ucup.

"Kalau lu suka sama Tanty, tinggal bilang aja, ga usah nyulik temen gw. Halah, bacot! Langsung aja hajar!" ucap Aldi.

Mereka bertiga berlari hendak memukul Galang. Sementara Tanty bersembunyi di balik pohon besar.

"Jadi Fatur diculik, kenapa Galang ga ngomong sih?" gerutu Tanty.

Tanty hendak menelpon ayahnya, namun matanya membelalak begitu melihat ketiga orang tersebut memukul Galang tepat di bagian perut, tetapi tangan mereka yang kesakitan.

"Gila nih bocah, ko bisa kebal gini?" ucap Aldi.

Ucup emosi melihat Galang kembali tersenyum menghina. Ucup yang sudah sangat emosi mengambil belati dari tasnya.

Tanty kembali terkejut melihat Ucup mengeluarkan belati. "Stop!" teriak Tanty dan menghadang tepat di depan Galang, mencoba melindunginya.

"Minggir!" teriak Ucup.

"Ga lewati aku dulu kalau kamu mau nyakitin Galang!" Ucup ragu-ragu, Ucup melirik ke arah Galang. Ucup kembali melihat Galang tersenyum mengejek.

"BRENGSEK! Dalam keadaan gini aja lu masih bisa senyum!" teriak Ucup dan langsung melesat.

Tanty memejamkan matanya, tiba-tiba dia merasa tubuhnya ditarik. Galang menarik tubuh Tanty ke belakang dan...

Plakk! Bunyi nyaring tamparan Galang yang langsung menampar Ucup hingga hidungnya mengeluarkan darah segar.

Tidak sampai situ, Galang kembali menendang Ucup hingga dia tersungkur. "Akkh, brengsek!" rintih Ucup.

Aditya dan Aldi ikut mengeroyok Galang, tetapi mereka memilih untuk melempari Galang dengan batu. Galang yang melihat batu-batu melesat ke arahnya langsung melindungi Tanty dengan tubuhnya.

"Akkh!" teriak Tanty saat melihat batu tepat mengenai kepala Galang, tetapi Galang hanya tersenyum melihat ekspresi Tanty.

Galang membalikan badan, dia melesat dengan sangat cepat menampar Aditya dan Aldi, membuat mereka berdua langsung terjatuh tidak berdaya di tempat.

Galang langsung menuju tempat Fatur dan melepaskan ikatannya. Galang menggendong tubuh Fatur dan dudukan di belakang motornya.

Tanty hanya melongo melihat Galang menampar Aditya dan Aldi dengan sangat cepat. "Dia tadi sempat berpikir untuk melindungi Galang, justru malah dia yang dilindungi," gumam Tanty.

"Ayo!" ucap Galang kepada Tanty. Tanty pun langsung mengambil motornya dan mengikuti Galang.

"Kamu ko bisa cepat banget gitu gerakannya, Lang?" tanya Tanty.

"Ha!" Galang berpura-pura tidak mendengar karena suara bising motornya, padahal aslinya dia mendengar ucapan Tanty.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!