NovelToon NovelToon
Jangan Menangis Bunda

Jangan Menangis Bunda

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

🏆🥈Juara 2 YAAW S 10
" Aku akan melakukan apapun untukmu. Meski harus kembali menemui pria itu. Hidupmu adalah hidupku. Bunda mohon bertahanlah sayang. Hanya kamu hidup bunda nak. "

Akibat kesalahan semalam yang dia perbuat Kaluna melahirkan seorang putra yang ia beri nama Taraka. Ia membesarkan Tara seorang diri, namun hancur hati Kaluna saat dokter memvonis putra nya yang berusia 5 tahun ini dengan penyakit yang mengancam nyawa.

Kesehatan Taraka semakin memburuk. Dengan berat hati ia pun Akhirnya pergi mencari pria tersebut agar putranya bisa hidup lebih lama.

Bagaimana reaksi si pria saat tahu dia ternyata memiliki putra dari wanita yang bahkan sama sekali tidak dikenalnya itu?
Akankah hidup Taraka terselamatkan?

Folow IG author @anns_indri
Kalau suka jangan lupa tinggalkan like setelah membaca. Terimakasih. Like Anda dukungan terbesar bagi penulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JMB 06. Opa Nangis?

Radi bernafas lega saat mengetahui bahwa tidak terjadi hal yang serius dengan istrinya. Selama ini Hasna selalu menjaga pola hidup sehat, jadi Radi tentu saja sedikit terkejut dengan apa yang dialami sang istri.

" Ka, Nat, benar kan Hasna tidak apa-apa?"

Dika dan Nataya mengangguk, mereka berdua menjelaskan bahwa sesak nafas yang dialami Hasna adalah efek syok dari kejadian tadi. Selebihnya semuanya baik-baik saja. Tapi Dika mengatakan untuk Hasna agar beristirahat di rumah sakit beberapa hari.

" Baiklah kak, aku akan pulang dulu. Kakak bisa hubungi dokter jika ada sesuatu."

" Dan aku paman, aku akan lanjut ke bangsal anak-anak. Malam ini aku jaga, paman bisa menghubungi ku kalau butuh sesuatu."

Radi mengucapkan terimakasih kepada adik dan keponakannya itu. Keduanya memang bisa selalu diandalkan jika dalam urusan penanganan kesehatan. Radi yang hendak masuk urung saat melihat putranya itu sedang berbicara dengan sang istri. Ia membiarkan Yasa berdua dengan Hasna.

Pria paruh baya itu memilih berjalan-jalan menyusuri taman malam itu. Ia duduk di salah satu bangku taman. Pandangannya mengarah ke atas menatap langit malam yang gelap. Tidak terlihat satu bintang pun di sana.

" Haaah, apa aku punya salah? Kenapa aku merasa seperti gagal menjadi orang tua. Kenapa aku tidak bisa sepeti ayah dulu. Haish, jika ayah dan bunda masih ada mungkin aku yang kena omel bunda. Hmmm tiba-tiba aku rindu mereka."

Radi memejamkan matanya sejenak. Mengirim sebuah doa untuk kedua orang tuanya yang telah tiada. Lelehan air mata itu tak kuasa ia tahan dan akhirnya merembes ke pipinya.

" Opa nangis?"

Radi terkejut mendengar suara seorang bocah kecil yang begitu jelas di telinganya. Pria berusia 59 tahun itu membuka matanya dan menemukan seorang bocah yang duduk di sebelahnya. Bocah laki-laki dengan pakaian khas rumah sakit itu mengenakan kupluk sambil memeluk kanvas nya.

" Apa yang kamu lakukan malam-malam di luar sini nak. Dingin lho di sini."

" Tadi opa belum jawab pertanyaan Tara. Mengapa malah balik bertanya."

Radi terkekeh kecil. Ia melihat seksama bocah itu. Sudut matanya menangkap sebuah hal, bocah itu tidak memiliki rambut. Dalam hati Radi berkesimpulan bahwa mungkin bocah yang ada disampingnya itu sakit yang tidak sederhana.

" Opa hanya ingat kedua orang tua opa yang sudah tiada. Nah sekarang jawab gantian pertanyaan opa."

" Tara sedang cari wangsit."

Tawa Radi meledak seketika mendengar penuturan anak kecil itu. Bisa-bisa nya bocah itu berkata demikian. Apa dia tahu apa arti kata wangsit.

" Sebentar, nama mu Tara kalau opa tidak salah dengar. Memangnya Tara tahu apa arti kata wangsit?"

" Wangsit dalam KBBI termasuk kata nomina atau kata benda, memiliki arti pesan atau amanat gaib. Tapi di masa sekarang atau di masa modern, itu biasa diartikan inspirasi. Nah Tara sedang mencari inspirasi."

Mulut Radi menganga mendengar penjelasan dari Tara. Ia tentu tidak menyangka anak yang mungkin berusia sekitar 4-6 tahun itu bisa menjelaskan begitu detailnya. Untuk anK seusia Tara ini adalah hal yang luar biasa.

" Memangnya inspirasi apa yang Tara cari, hmmm?"

Tara menunjukkan kanvasnya. Sebuah lukisan yang belum sempurna karena masih ada bagian yang belum terselesaikan. Radi mengerutkan alisnya melihat lukisan tersebut. Meskipun dia bukan penikmat seni tapi dia bisa melihat bahwa lukisan yang dibuat anak itu benar-benar bagus. Rapi dan menyiratkan sesuatu.

" Ini lukisan siapa? Kenapa wajahnya belum ada?"

" Kalau benar, itu adalah lukisan ayah Tara. Wajahnya belum ada karena Tara selalu tidak bisa menggambarnya. Dalam mimpi Tara pria itu mengatakan bahwa dia ayah Tara tapi tidak pernah terlihat wajahnya."

Radi mencoba menelaah penjelasan anak itu. Tapi ia tidak mau berspekulasi dan berkesimpulan, jika tebakannya benar mungkin anak itu lahir tanpa keluarga yang lengkap. Radi kemudian tersenyum dan mengusap kepala Tara. Ada rasa lain yang menelusup di hati Radi saat menyentuh kepala Tara.

" Nanti pasti akan bertemu nak. Tara banyak berdoa ya, pasti akan dikabulkan. Doa anak yang baik pasti diijabah."

" Tara selalu berdoa kok opa. Setiap sholat Tara selalu berdoa agar segera bertemu dengan ayah. Biar bunda tidak menangis terus. Tara kasihan sama bunda. Tara cuma takut keburu pergi sebelum bertemu ayah. Kalau Tara pergi, bunda sendirian."

Radi kembali terkejut, setiap Tara berkata sesuatu selalu membuat ia takjub. Dan, kali ini bukan hanya takjub tapi Radi sedih. Sepertinya Tara menyadari penyakitnya. Bocah disampingnya ini benar-benar cerdas. Seketika dada Radi sesak. Ia bahkan membawa Tara ke dalam pelukannya.

" Tara tidak akan pergi. Tara pasti bertemu ayah Tara nanti. Jadi tetap semangat ya."

Tara mengangguk, bocah tersebut menemukan kedamaian di pelukan pria tua yang baru saja ia temui. Setidaknya itu yang ia simpulkan saat melihat Radi. Bocah itu sungguh nyaman di pelukan Radi. Radi menepuk-nepuk punggung Tara. Tak berselang lama ia mendengar dengkuran halus bocah itu. Radi tersenyum, nampaknya Tara tidur di pelukannya.

" Laah tidur, wait, aku harus membawanya kemana ini. Kan nggak tahu ini bocah tidur di kamar mana. Aah iya Nataya. Pasti dia tahu."

Radi menggendong Tara ke dalam dan mencari Nataya. Keponakannya adalah dokter anak, jadi Radi yakin Tara adalah pasien Nataya.

" Nat, kamar bocah ini dimana?"

" Loh, kok paman bisa sama Tara."

Nataya tentu heran bagaimana pamannya itu bisa bersama salah satu pasiennya.

Di dalam bangsal, Kaluna benar-benar kebingungan mencari keberadaan putra nya. Ia tadi izin sebentar kepada Tara untuk membeli makanan. Dan saat ia kembali Tara sudah tidak ada di dalam. Kaluna yang panik mencari Tara ke berbagai bagian rumah sakit tapi ia tetap tidak menemukannya. Kaluna sudah menangis di depan bangsal.

" Tara kemana kamu nak. Bunda tinggal sebentar kok ya kamu ngilang lho."

Kaluna sudah meminta bantuan security tapi belum juga ketemu. RSMH ini begitu luas. Butuh waktu untuk mencari keberadaan Tara. Kaluna pun memiliki gagasan untuk minta bantuan pusat kendali. Pasti cctv di rumah sakit bisa menunjukkan keberadaan Tara.

" Aku harus kesana. Bodoh, kenapa tidak dari tadi," gumma Kaluna pelan sambil memukul kepalanya sendiri.

Saat akan berjalan menuju pusat kendali keamanan rumah sakit, langkah Kaluna terhenti saat melihat seseorang yang ia tahu siapa. Orang itu mendekat ke arahnya. Kaluna hendak lari tapi tidak jadi saat tahu Tara berada di gendongan orang tersebut.

Kenapa Tara bisa bersama profesor Radian? kebetulan macam apa ini?

Jika Tara tidak ada bersama Radi mungkin Kaluna ingin dilenyapkan ke dasar bumi yang paling dalam. Satu doa Kaluna saat ini, semoga Radi tidak mengenalinya. Semoga Radi tidak ingat bahwa Kaluna pernah jadi mahasiswanya dulu.

" Bu, maaf tadi saya menemukan putra Anda di taman. Pasti Anda kebingungan mencarinya."

" Terima kasih prof, eh tuan. Terimakasih banyak telah membawa putra saya kembali."

" Prof? Apa kamu mahasiswa ku dulu. Wajahmu tidak asing?"

TBC

1
komalia komalia
ternyata bulak balik bek ketemu nya masih tetalin keluarga juga
komalia komalia
dasar wanita modusa
komalia komalia
udah cembuker aja tuh
komalia komalia
terima aja kalau engga mau kadih aja buat kucing
komalia komalia
yang nsnggung dosa Yang sudsh ngejebak kalian berdua
Sella Darwin
Lumayan
komalia komalia
kenapa ko bisa hamil dan yasa bisa enga tau apa di jebak di kasih obat tidur
komalia komalia
aku lanjut kesini kisah nya dira anak nya mas dika aku lewat soal nya kalau masalah peperangan aku kurang suka,dan sama kisah kolosal aku kurang srek baca nya ma,af yah thor
Ria Lita
moga2 cepet terbongkar biang kerok nya
Ria Lita
ih jahat juga ya Clara semoga Clara cepat dapet karma nya orang jahat pasti akhir nya dinjahayin juga
Ria Lita
yaaa Klara kok gak puas ya gangguin kaluna awas Lo kena batu nya baru nyahoooo lu
Ria Lita
semoga saja Zion gak mau lagi Ama Klara gak cocok lah Klara nya julid sih
🌺Ulie
Luar biasa
Ria Lita
oke Tara Memang pintar buat ayah sama bunda mu bersatu
Ria Lita
ya sudah Yasa kan SDH mutusin mau dgn kaluna Ciara tinggal dong masaau dua duanya
Ria Lita
jadi sedih
Ria Lita
Alhamdulillah semoga cepat ketemu ya Tara dgn Yasa biar Tara bisa sembuhkan
Jasmin Melor
Luar biasa
Danny Muliawati
beli hp d no baru
Danny Muliawati
jangan2 kaluna hamil ya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!